231
Seni Budaya
C. Fungsi Kritik Karya Seni Rupa
Kritik karya seni rupa memiliki fungsi yang sangat penting dalam dunia seni rupa dan dalam pendidikan seni. Fungsi kritik seni yang pertama dan utama
ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta perupa, karya seni, dan penikmat seni. Komunikasi
antara karya yang disajikan kepada penikmat publik seni membuahkan interaksi timbal-balik antara keduanya. Bagi perupa, kritik seni berfungsi
untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta memperbaiki kekurangan pada karya seninya. Sedangkan bagi apresiastor atau penikmat
karya seni suatu kritik seni membantu memahami karya, meningkatkan wawasan dan pengetahuannya terhadap karya seni yang berkualitas.
Dalam dunia pendidikan, kegiatan kritik dapat digunakan sebagai evaluasi dalam proses pembelajaran seni. Kekurangan pada sebuah karya dapat
dijadikan bahan analisis untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran maupun hasil belajar tentang seni. Sebaliknya, kelebihan dari sebuah karya
dapat dijadikan contoh bagi yang lainnya untuk memotivasi berkarya lebih baik lagi.
Sebagai media pendidikan, secara umum, kritik seni dapat digunakan untuk melatih peserta didik menanggapi berbagai persoalan di luar seni secara
komprehensif. Kritik seni mengajarkan peserta didik menemukan, mengetahui serta menunjukkan kelebihan dan kelemahan kekurangan persoalan yang
ditanggapinya. Peserta didik yang karyanya mendapat kritikan juga diarahkan untuk belajar menerima kritik atau tanggapan terhadap kekurangan dan
kelemahan yang dimilikinya.
D. Menulis Kritik Informasi Guru
Dalam kegiatan pembelajaran yang lalu berkarya seni rupa dan pameran, peserta didik pada dasarnya telah melakukan apresiasi dan kritik secara lisan
maupun tulisan. Secara khusus berkaitan dengan materi pembelajaran kritik karya seni rupa, guru menyampaikan tahapan dalam penulisan kritik sebagai
berikut.
1. Mendeskripsi
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha
melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, peserta didik harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum
digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka peserta didik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang
dilihatnya.
232
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK
Sumber: Dok.kemdikbud
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur
pembentuknya. Pada tahap ini peserta didik akan menggunakan pengetahuan dan pemahaman tentang unsur-unsur seni dan prinsip-prinsip penataan atau
penempatannya dalam sebuah karya seni. Perhatikan karya berikut ini, telusuri unsur-unsur seni dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya
dalam karya tersebut.
Sumber: Dok.kemdikbud
2. Menafsirkan
Menafsirkan atau menginterpretasi adalah tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-
masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan peserta didik. Semakin luas
wawasan peserta didik semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. Agar wawasan kalian semakin kaya maka kalian harus banyak mencari
informasi dan membaca khususnya yang berkaitan dengan karya seni rupa.
Perhatikan karya berikut ini, tafsirkan makna simbolik yang terdapat pada karya tersebut.
233
Seni Budaya
Sumber: Dok.kemdikbud
3. Menilai
Apabila tahap mendeskripsikan sampai menafsirkan merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap menilai
atau evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan
kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya
tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks.
Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut:
a. Membandingkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis. Sejenis yang dimaksud bisa pada aspek tema, medium,
teknik, obyek, gaya dan sebagainya. b. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang dikritisi; Pendekatan ini
terutama sangat efektif untuk mengkritisi karya seni rupa terapan untuk melihat kesesuain bentuk dan fungsi dari karya-karya tersebut.
c. Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan memiliki “perbedaan” dari yang telah ada sebelumnya. Setiap perupa diyakini memiliki
karakteristik karya yang berbeda antara satu dengan lainnya. Karya dengan obyek dan gaya yang sama tentunya memiliki perbedaan-
perbedaan secara kualitas maupun kuantitas. Seorang kritikus diharapkan dapat membandingkan untuk menggali dan mengungkapkan perbedaan-
perbedaan kualitas tersebut.
234
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK
d. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya.
Gambar foto karya seni rupa di bawah ini merupakan contoh yang terdapat dalam buku siswa dimana peserta didik diminta untuk melakukan latihan
menulis kritik sesuai tahapan-tahapan penulisan kritik seperti yang telah dipaparkan sebelumnya.
Sumber: Dok.kemdikbud
Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran tentang pengertian, jenis dan fungsi serta menulis kritik karya seni rupa ini menggunakan pendekatan saintiik mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Adapun model pembelajaran yang digunakan dapat memilih beberapa model yang relevan
seperti model pembelajaran kolaboratif, model pembelajaran penemuan, model pembelajaran berbasis proyek dsb.
Secara umum langkah-langkah pendekatan saintiik dalam proses pembelajaran tentang pengertian, jenis dan fungsi kritik karya seni rupa dapat
diuraikan sebagai berikut.
1. Mengamati