8 Walgito 2003 mengemukakan dengan persepsi individu dapat menyadari, dapat
mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada sekitarnya, dan juga tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnya, dan juga tentang keadaan diri
individu yang ber dangkutan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar individu, tetapi juga dapat datang dari
objek persepsi, atau persepsi diri
self-perception
. Dalam sebuah persepsi itu merupakan sebuah satu kesatuan, sehingga yang ada di dalam diri individu seperti
perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, kerangka acuan dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri individu ikut serta didalam hal tersebut. Keadaan tersebut
memberikan gambaran bahwa persepsi itu memang bersifat individu. Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan jika
persepsi adalah suatu proses dalam memahami informasi yang ditujukan pada stimulus, dimana stimulus diperoleh dari peginderaan yang individu tunjukkan
melalui melihat, mendengar, merasakan, mengecap, dan mencium dari adanya suatu hubungan antar gejala yang terjadi atau suatu peristiwa yang diproses oleh
otak manusia secara positif atau negatif.
2.1.1.2 Indikator Persepsi
Menurut Hamka 2002: 101-106 , indikator persepsi antara lain adalah sebagai berikut :
a. Menyerap, yaitu stimulus yang berada di luar individu diserap melalui indera,
masuk ke dalam otak, mendapat tempat. Di situ terjadi proses analisis, diklasifikasi dan diorganisasi dengan pengalaman-pengalaman individu yang
telah dimiliki sebelumnya.
9 b.
Mengerti, yaitu indikator adanya persepsi sebagai hasil dari proses klasifikasi dan organisasi. Tahapan ini terjadi dalam proses psikis. Hasil analisis berupa
pengertian atau pemahaman. Pengertian atau pemahaman tersebut juga bersifat subjektif, berbeda-beda bagi setiap individu.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa peneliti menggunakan persepsi menurut Hamka 2002: 101-106 dimana
terdapat dua macam indikator yaitu menyerap dan mengerti, menghasilkan persepsi positif dan negatif.
2.1.1.3 faktor-faktor yang berperangaruh dalam persepsi
Sobur 2011: 460-462 mengemukakan ada empat faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang yaitu:
1. Faktor fungsional, dihasilkan dari kebutuhan, suasana hati, pelayanan,
pengalaman masa lalu dari seseorang individu. 2.
Faktor Struktural, yaitu faktor yang timbul atau dihasilkan dari bentuk stimulasi dan efek netral yang ditimbulkan dari sistem saraf individu.
3. Faktor Situasional, faktor ini banyak berkaitan dengan bahasa non verbal.
Petunjuk proksemik, petunjuk kinesik, petunjuk wajah, dan petunjuk paralinguistik adalah beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi.
4. Faktor personal, terdiri atas pengalaman, motivasi dan kepribadian. Beberapa
faktor tersebut akan mempengaruhi seseorang untuk membuat sebuah persepsi dengan pertimbangan faktor-faktor tersebut.
10
2.1.2 Sikap 2.1.2.1 Pengertian
Menurut Berkowitz 1972 dalam Azwar 1988 bahwa sikap merupakan suatu respon evaluatif , dikarenakan batasan seperti itu akan lebih mendekatkan
kita kepada operasional sikap. Pengukuran sikap akan merespon evaluatif seseorang pada perasaan mendukung
favorable
atau perasaan tidak mendukung
Un favorable
. Sikap akan terbentuk secara alami oleh individu dengan interaksi seseorang dengan individu lainnya, sehingga terjadi hubungan
timbal balik yang mempengaruhi sikap seseorang.
2.1.2.2 Indikator yang mempengaruhi sikap
Menurut Walgito 1990:111 sikap mengandung tiga indikator yang membentuk struktur sikap, yaitu kognitif konseptual, afektif emosional,
konatif perilaku atau
action component
: a.
Indikator Kognitif merupakan komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana
orang mempersiapkan terhadap objek b.
Indikator afektif merupakan komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap.
c. Indikator konatif merupakan komponen yang berhubungan dengan
kecenderungan bertindak terhadap objek sikap Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa peneliti
menggunakan indikator sikap menurut Walgito yang dapat membentuk struktur sikap dengan tiga indikator yaitu : kognitif, afektif, konatif.
11
2.1.2.3 faktor yang mempengaruhi sikap
Menurut Azwar 2011:30 faktor-faktor yang mempengaruhi sikap yaitu
antara lain:
1 Pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar pembentukan
sikap apabila pengalaman tersebut meninggalkan kesan yang kuat.Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam
situasi yang melibatkan faktor emosional. 2
Pengaruh orang lain yang dianggap penting. Individu pada umumnya cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap
seseorang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan untuk menghindari konflik dengan orang
yang dianggap penting tersebut. 3
Pengaruh kebudayaan. Kebudayaan dapat memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya. Sebagai akibatnya, tanpa disadari
kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.
4 Media massa. Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media
komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif berpengaruh terhadap sikap konsumennya.
5 Lembaga pendidikan dan lembaga agama. Konsep moral dan ajaran dari
lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan. Tidaklah mengherankan apabila pada gilirannya konsep tersebut
mempengaruhi sikap.
12 6
Faktor emosional. Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai sebagai semacam penyaluran
frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
2.1.3 PKn 2.1.3.1 Pengertian PKn
Pendidikan kewarganegaraan menurut Samsuri 2011 dapat diartikan sebagai wadah penyimpanan generasi muda atau pelajar menjadi seorang warga
negara yang mempunyai pengetahuan, kecakapan nilai-nilai yang diperlukan untuk bisa berpartisipasi aktif dalam masyarakatnya. Pendidikan kewarganegaraan
diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia NKRI.
Pendidikan kewarganegaran selain sebagai salah satu mata pelajaran disekolah dan mata kuliah di perguruan tinggi, juga sebagai salah satu cabang
pendidikan disiplin ilmu pengetahuan guru serta sebagai program pendidikan politik.
2.1.3.2 Materi kelas III tentang norma
Berikut ini akan dijelaskan materi tentang norma menurut Murwanti 2009,yaitu sebagai berikut:
2.1.3.3 Pengertian Norma aturan