Penggolongan Subjek Penelitian Berdasarkan Peran Gender

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi sampel penelitian adalah homogen. Pengukuran homogenitas dilakukan dengan Anova melalui Levene Statistic. Berikut ini adalah hasil uji Levene Statistic untuk mengetahui homogenitas dalam kelompok sampel penelitian. Kaidah yang digunakan adalah jika nilai signifikansi p 0,05 maka kelompok sampel homogen, sedangkan jika p 0,05 maka sampel tidak homogen. Hasil perhitungannya dapat terlihat pada tabel 17. Tabel 17. Uji Homogenitas Levene Statistic df1 df2 Sig. .560 3 138 .642 Data penelitian dikatakan homogen apabila signifikansi menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,05 p 0,05. Berdasarkan tabel 17 diatas diperoleh signifikansi political efficacy yaitu sebesar 0,642 sehingga dapat dikatakan bahwa sampel bersifat homogen terhadap populasi.

b. Penggolongan Subjek Penelitian Berdasarkan Peran Gender

Langkah berikut adalah melakukan pengelompokan subjek ke dalam peran gender. Untuk dapat memutuskan subjek ke dalam kelompok peran gender tertentu akan dilakukan berdasarkan penggunaan nilai konversi z. Sebelumnya Universitas Sumatera Utara akan dilihat deskripsi data skor yang diperoleh subjek dalam skor maskulin dan feminin. Tabel 18. Deskripsi Data Kelompok Skor Maskulin Dan Skor Feminin Variabel N Min Max Mean SD Skor maskulin 142 18 45 35,55 5,299 Skor feminin 142 19 35 28,75 3,660 Nilai mean pada kelompok skor maskulin pada penelitian ini adalah sebesar 35,55 dengan nilai deviasi standar sebesar 5,299 sementara pada kelompok skor feminin pada penelitian ini adalah sebesar 28,75 dengan nilai deviasi standar sebesar 3,660. Dari hasil distribusi perolehan skor subjek dapat diperoleh mean dan deviasi standarnya masing-masing, yaitu M mas, M fem, S mas dan S fem . Kemudian skor mentah akan diubah menjadi skor z, yaitu: z mas = X mas – M mas S mas z fem = X fem – M fem S fem Setelah skor pada masing-masing komponen diubah menjadi skor z, dapat dibuat kriteria untuk kategorisasi peran gender ke dalam empat kelompok kategori, dimana : z M ≥ 0,75 dan z F Maskulin z F ≥ 0,75 dan z M Feminin z M ≥ 0,75 dan z F ≥ 0,75 Androgini Lainnya Undifferentiated Penggunaan nilai konversi z ini bertujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok diagnosis yang tidak memiliki makna ”lebih” dan Universitas Sumatera Utara ”kurang” atau ”tinggi” dan ”rendah” Azwar, 1999. Dari perhitungan di atas, dapat dibuat kategorisasi peran gender seperti pada tabel 19 berikut : Tabel 19. Kategorisasi Peran Gender Rentang nilai Kategori Peran gender N Persentase z M ≥ 0,75 dan z F Maskulin 16 11.27 z F ≥ 0,75 dan z M Feminin 12 8.45 z M ≥ 0,75 dan z F ≥ 0,75 Androgini 21 14.79 Lainnya Undifferentiated 93 65.49 Jumlah 142 100 Dari tabel 19 dapat dilihat bahwa subjek maskulin sebanyak 16 orang 11.27, subjek feminin sebanyak 12 orang 8.45, subjek androgini sebanyak 21 orang 14.79 , dan subjek undifferentiated sebanyak 93 orang 65.49.

c. Hasil Utama Penelitian