Political efficacy Peran Gender

BAB III METODE PENELITIAN

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Untuk dapat menguji hipotesa penelitian, terlebih dahulu perlu diidentifikasikan variabel-variabel penelitian. Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Political efficacy Variabel Bebas : Peran Gender

B. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati atau diobservasi Suryabrata, 2002. Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Political efficacy

Political efficacy dapat didefinisikan persepsi dan kepercayaan yang dimiliki seseorang tentang kemampuannya dalam memahami politik, untuk didengar dan untuk membuat perubahan politik Sellingson 1980; Cohen et.al 2001; Fox Lawless 2005; Catt 2005. Political efficacy dapat diukur dengan menggunakan dua komponen political efficacy yang dikemukakan oleh Converse 1972 yaitu internal efficacy dan eksternal efficacy. Skor total dari skala political efficacy akan menunjukkan political efficacy pada yang terdapat pada diri individu. Skor yang tinggi mengidentifikasikan individu memiliki political efficacy yang tinggi. Skor yang rendah mengidentifikasikan individu memiliki political efficacy yang rendah. Universitas Sumatera Utara

2. Peran Gender

Bem 1981 mengatakan gender merupakan karakteristik kepribadian, seseorang yang dipengaruhi oleh peran gender yang dimilikinya dan dikelompokkan menjadi 4 klasifikasi yaitu maskulin, feminin, androgini dan undifferentiated. Dari hasil pengukuran Skala Peran Gender akan dibedakan antara tipe maskulin, feminin, androgini, serta yang undifferentiated. Untuk mengetahui peran gender, subjek diukur dengan menggunakan Skala Peran Gender yang diadaptasi dan dimodifikasi dari Bem Sex Role Inventory BSRI. Skala ini terdiri dari tiga komponen karakteristik peran gender, yaitu : a. Karakteristik Maskulin b. Karakteristik Feminin c. Karakteristik Netral Subjek akan dikelompokkan ke dalam empat karakteristik peran gender dengan melihat skor yang diperoleh subjek dalam masing-masing sub komponen maskulin dan komponen feminin. Lalu orientasi peran gender subjek akan ditentukan dengan : 1. Maskulin, jika skor maskulin tinggi dan skor feminin rendah 2. Feminin, jika skor feminin tinggi dan skor maskulin rendah 3. Androgini, jika skor maskulin dan feminin sama-sama tinggi 4. Lainnya, Undifferentiated Universitas Sumatera Utara

C. POPULASI, SAMPEL, DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL 1. Populasi dan Sampel