Perumusan Masalah Batasan Masalah Tinjauan Pustaka

persoalan program linier diselesaikan untuk memilih suatu tindakan atau sebuah keputusan yang bisa dipergunakan untuk waktu yang akan datang. Jadi parameter- parameter yang digunakan didasarkan atas suatu prediksi mengenai kondisi di waktu yang akan datang belum terjadi tidak pasti. Dengan adanya ketidakpastian tersebut maka biasanya akan dilakukan analisa kepekaan sensitivitas setelah diperoleh penyelesaian optimalnya, supaya dari hasil analisa sensitivitas itu dapat dilihat parameter-parameter yang sensitif. Hasil dari analisa sensitivitas ini juga akan dijadikan acuan dalam memprediksi parameter-parameter untuk kondisi yang akan datang tersebut. Dalam pengambilan keputusan dari suatu permasalahan program linier yang semakin kompleks, kadang-kadang tingkat ketidakpastian yang muncul juga akan semakin kompleks untuk melakukan analisa sensitivitas. Untuk mengakomodasikan tingkat ketidakpastian tersebut maka akan didekati dengan teori himpunan fuzzy . Dan dengan adanya tingkat ketidakpastian tersebut, maka permasalahan program linier pun mengalami perkembangan menjadi permasalahan fuzzy linier programming FLP. Dalam tulisan ini akan diselesaikan suatu permasalahan fuzzy linear programming FLP di mana hanya konstanta sebelah kanan yang berbentuk bilangan fuzzy dan berbentuk trapezoidal. Dengan alasan di atas maka penulis mengerjakan skripsi ini dengan judul: “ F uzzy Linear Programming FLP dengan Konstanta Sebelah Kanan Berbentuk Bilangan F uzzy dan Berbentuk Trapezoidal”.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam tulisan ini penulis menyelesaikan suatu permasalahan fuzzy linear programming FLP dengan salah satu parameternya konstanta sebelah kanan tidak pasti dengan menggunakan pendekatan teori himpunan fuzzy sehingga permasalahan dapat dibuat ke dalam bentuk program linier biasa dan dengan menggunakan metode simpleks dan program QM diperoleh solusi optimal dari permasalahan fuzzy linear programming FLP tersebut. Universitas Sumatera Utara

1.3 Batasan Masalah

Tulisan ini dibatasi pada permasalahan fuzzy linear programming FLP dengan parameter-parameter yaitu hanya konstanta sebelah kanan yang berupa bilangan fuzzy dan konstanta sebelah kanan tersebut juga berbentuk trapezoidal. Penulis juga membatasi kasus yang dibahas yaitu hanya kasus maksimasi.

1.4 Tinjauan Pustaka

Sri Mulyono 2004 dalam bukunya „Riset Operasi‟ mengatakan bahwa program linier adalah salah satu teknik operasi riset atau metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya, Fien Zulfikarijah 2004 dalam bukunya „Operation Research‟ mengatakan bahwa dalam model linear programming terdapat asumsi-asumsi yang harus dipenuhi agar permasalahan linear programming menjadi absah, yaitu kesebandingan proportionality, penambahan additivity, pembagian divisibility, dan kepastian deterministic certainty. Basuki Rahmat, dkk dalam jurnal 2005 „Aplikasi Fuzzy Linear Programming Untuk Optimasi Hasil Perencanaan Produksi‟ mengatakan bahwa fuzzy linear programming FLP adalah metode linear programming yang diaplikasikan dalam lingkungan fuzzy . Dalam fuzzy linear programming FLP, fungsi objektif dan batasan tidak lagi mempunyai arti yang benar-benar tegas karena ada beberapa hal yang perlu mendapat pertimbangan dalam sistem. Sri Kusuma Dewi dan Hari Purnomo 2004 dalam bukunya „Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan‟ mengatakan bahwa salah satu model program linier klasik, adalah: Maksimumkan: Universitas Sumatera Utara = Dengan batasan kendala: � , Di mana , ∈ , ∈ , � ∈ × Atau untuk kasus minimasi, adalah: Minimumkan: = Dengan batasan kendala: � , Dimana , ∈ , ∈ , � ∈ × �, , adalah bilangan-bilangan crisp , tanda “ ” pada kasus maksimasi dan tanda “ ” pada kasus minimasi juga bermakna tegas jelas crisp , demikian juga perintah “maksimumkan” dan “minimumkan” merupakan bentuk imperatif tegas. Jika di asumsikan bahwa keputusan permasalahan program linier akan dibuat pada kondisi lingkungan fuzzy , maka model klasik permasalahan program linier di atas akan mengalami sedikit perubahan, yaitu: 1. Bentuk imperatif pada fungsi objektif tidak lagi benar- benar “maksimumkan” atau “minimumkan”, karena adanya beberapa hal yang perlu mendapat pertimbangan dalam suatu sistem. 2. Tanda “ ” pada batasan dalam kasus maksimasi dan tanda “ ” pada batasan dalam kasus minimasi tidak lagi bermakna tegas crisp secara matematis, namun sedikit mengalami pelanggaran makna. Hal ini juga disebabkan karena adanya beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam sistem yang mengakibatkan batasan tidak dapat didekati secara tegas. Pada umumnya pemecahan permasalahan fuzzy linear programming FLP diawali dengan mengkonversikan permasalahan tersebut ke dalam bentuk program linier Universitas Sumatera Utara klasik. Hasil akhirnya diperoleh dalam bentuk bilangan nyata yang menggambarkan kompromi dari bilangan-bilangan fuzzy yang diproses didalamnya.

1.5 Tujuan Penelitian