Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

6. Kelas VI 29 Orang Dalam pengambilan jumlah sampel, kelas yang dapat mewakili adalah akan mengisi adalah kelas III, IV, V dan VI. Populasi dari kelas I dan II tidak disertakan karena melihat tingkat kesulitan para siswa kelas I dan II yang akan mengisi angket. Dengan kata lain, siswa yang duduk di kelas I dan II secara psikologis cara berpikir yang belum matang dan belum cukup logis. Maka pengambilan sampel dari kelas III, IV, V dan VI sudah bisa mewakili responden yang akan menjadi pengisi kuisioner. Tetapi pada waktu pengisian angket sebagian siswai ada yang tidak hadir. Maka jumlah sampel dari masing-masing tingkatan kelas, yaitu : 1. Kelas III : 19 Orang 2. Kelas IV : 26 Orang 3. Kelas V : 23 Orang 4. Kelas VI : 18 Orang Dengan demikian penelitian ini memfokuskan pembahasan pada pengaruh anime Crayon Shin-chan terhadap pola pikir dan perilaku siswa SD Negeri No. 060891 Medan yang duduk dikelas III sampai VI yang sedang dalam tahap perkembangan sosiologis maupun psikologisnya.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1. Tinjauan Pustaka

Dalam www.wikipedia.orgwikiAnime, anime baca a- ni-me, bukan a-nim animasi khas Jepang yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar bewarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang. Kata Universitas Sumatera Utara anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana a, ni, me yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris animation dan diucapkan sebagai anime-shon. Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas adalah Astro Boy karya Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Sekarang anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime pada zaman dulu. Dengan grafik yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Jepang sangat antusias menonton anime dan juga membaca manga. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Manga merupakan istilah komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang. Crayon Shin-chan merupakan anime Jepang yang menduduki posisi ke-6 dalam Film Kartun Televisi Faforit Anak dan Remaja Indonesia 2009 http:korananakindonesia.wordpress.com. Crayon Shin-chan merupakan salah satu dari film anime Jepang yang ceritanya diserap dari manga komik Crayon Shin-chan itu sendiri. Crayon Shin-chan dalam http:id.wikipedia.orgwikicrayon_Shin-chan adalah sebuah seri manga dan anime karya Yoshito Usui. Crayon Shin-chan pertama kali muncul pada tahun 1990 secara mingguan Weekly Manga Action, yang diterbitkan oleh Futabasha. Crayon Shin-chan mulai ditayangkan oleh TV Asahi pada 13 April 1992. Anime Crayon Shin-chan di Indonesia ditayangkan oleh stasiun TV Trans7 setiap hari minggu setelah Doraemon. Humor dari kartun ini berasal dari tingkah laku Crayon Shin-chan yang janggal. Misalnya ia sering meledek ibunya bila disuruh membereskan mainannya. Seperti ayahnya, Shin-chan juga suka melihat wanita cantik dan sering merayu mereka. Sedangkan dalam membahas tentang perkembangan perilaku anak diserap dari teori psikologi perkembangan anak. Dalam hal ini adalah anak-anak sekolah dasar yang memasuki Universitas Sumatera Utara tahap madya mulai dari umur 7-11 tahun. Berikut adalah teori perkembangan anak menurut para ahli : 1. Perkembangan menurut Charles Darwin dalam Pratisti 2008:6 : Memiliki teori evolusi yang intinya bahwa terdapat hukum alam yang menyeleksi kelangsungan hidup seseorang. Namun demikian, manusia memiliki perilaku sosial penalaran yang membantunya untuk bertahan hidup dan berevolusi. 2. Perkembangan menurut G. Stanley Hall dalam Pratisti 2008:7 : Melakukan penelitian yang berpijak pada teori Darwin. Penelitiannya menyangkut topik keyakinan, pengetahuan serta perasaan yang terdapat pada anak ketika tumbuh lebih dewasa. 3. Perkembangan menurut Aristoteles dalam Kartono dan Kartini 1995:21 : a. 0-7 tahun : disebut sebagai masa anak kecil, masa bermain b. 7-14 tahun : masa anak-anak, masa belajar, atau masa sekolah rendah c. 14-21 tahun: masa remaja atau pubertas, masa peralihan dari anak menjadi orang dewasa. 4. Perkembangan menurut Kohnstamm dalam Kartono dan Kartini 1995:22 : a. Masa bayi atau masa vital b. Masa anak kecil, masa estetis c. Masa anak sekolah, masa intelektual d. Masa pubertas dan adolesensi, masa sosial e. Manusia yang sudah matang 5. Ada empat batasan dalam perkembangan anak menurut Jean Jacques Rousseau dalam Pratisti 2008:5 : a. Masa bayi sejak lahir sampai usia 2 tahun b. Masa kanak-kanak 2-12 tahun Universitas Sumatera Utara c. Masa anak-anak akhir 12-15 tahun d. Tahap dewasa 15 tahun ke atas 6. Perkembangan menurut Oswald Kroh dalam Kartono dan Kartini 1995:24 : a. Dari lahir sampai masa menentang pertama 0-4 tahun disebut sebagai masa kanak-kanak pertama b. Dari masa menentang pertama sampai pada masa menentang kedua 4-14 disebut sebagai masa keserasian atau masa bersekolah c. Masa menentang kedua sampai akhir masa muda 14-19 disebut sebagai masa kematangan. Batas fase ketiga ini adalah akhir masa remaja.

2. Kerangka Teori