tumpuan balok boleh saja tidak sama besarnya antara kiri dan kanan, sehingga besar beban tidak sama.
4.3 Akurasi dari Alat Ukur Skala manometer pada alat Jack Hydraulic dimana ketelitian pembacaaan
sebesar 250 kgstrip masih kurang baik karena dapat terjadi kesalahan pembacaan. Hal ini sangat mempengaruhi pada lendutan yang terjadi sehingga dapat
mengakibatkan gambar grafik hubungan beban, besarnya lendutan, dan regangan yang didapat dari setiap titik tidak membentuk kurva yang mulus seperti yang
diharapkan. Selain itu, pada saat pemberian pembebanan yang besar, alat Jacking yang digunakan mengalami penurunan besar. Hal ini dapat dilihat dari jarum
penunjuk manometer yang turun.
4.4 Pengujian Slump Flow
Pengujian slump flow merupakan salah satu cara untuk mengetahui tingkat
kelecakan campuran adukan SCC. Nilai slump flow menandakan kepekatan atau kecairan suatu campuran beton. Nilai slump ini berpengaruh pada kuat desak beton
dan kemudahan dalam pengerjaan. Pengujian slump flow menggunakan kerucut slump standar, dan beton SCC diletakkan didalamnya kemudian diameter aliran
beton diukur. Dan waktu yang diperlukan SCC mencapai diameter 50 cm juga dihitung T
500
. Dalam “The European Guidelines for Self-Compacting Concrete” menyatakan bahwa cara pengujian diameter slump flow adalah:
Universitas Sumatera Utara
Diameter slump flow :
D =
2 2
1 d
d +
Gambar 4.1. Pengujian Slump Flow Hasil dari pengujian slump flow pada percobaan yang dilakukan yaitu:
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Slump Flow Asal adukan
T detik
500
d cm
1
d cm
2
D cm
Balok I 100SCC Balok II 85SCC
Balok III 70SCC 2,52
3,63 3,9
69 60
53 72
64 56
70.5 62
54.5
4.5 Pengujian Kuat Tekan
Beton mempunyai nilai kuat tekan yang lebih besar dibandingkan kuat
tariknya. Kuat tekan beton dipengaruhi oleh komposisi dan kekuatan masing – masing bahan susun dan lekatan pasta semen pada agregat. Nilai kuat tekan beton
didapatkan melalui tata cara pengujian standard, menggunakan mesin uji dengan
Universitas Sumatera Utara
cara memberikan beban tekan bertingkat dengan kecepatan peningkatan beban tertentu pada benda uji silinder beton diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sampai
benda uji tersebut hancur. Kekuatan tekan beton karakteristik adalah kekuatan yang didapatkan karena kemungkinan adanya 5 kekuatan yang tidak memenuhi syarat,
sehingga nilainya dikurangi margin. fc= f’cr – m
dimana : f’c = kuat tekan karakteristik f’cr = kuat tekan rata – rata
m = margin nilai tambah Hasil dari pengujian kuat tekan silinder beton disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Kuat Tekan Asal adukan
Kode silinder beton
Berat jenis beton x10
-3
kgcm
3
Kuat Tekan kgcm
2
Kuat Tekan Karakteristik
kgcm
2
Balok I 100 SCC
A-1 A-2
A-3 2.111
423 443
409 355
Balok II 85 SCC
B-1 B-2
B-3 2.326
389 341
356 292
Universitas Sumatera Utara
Balok III 70 SCC
C-1 C-2
C-3 2.295
311 291
322 238
Nilai kuat tekan karakteristik untuk sampel kurang dari 15 sampel = kuat tekan rata-rata - 70 kgcm
2
4.6 Pengujian Pada Balok