PEnGEMBAnGAn EnERGI ALtERnAtIF ALTERNATIVE ENERGy DEVELOPMENT
PEnGEMBAnGAn EnERGI ALtERnAtIF ALTERNATIVE ENERGy DEVELOPMENT
walau masih terbatas, Antam mulai berinisiatif melakukan Although in limited scale, Antam has initiated to utilize pemanfaatan sumber energi terbarukan. Di tahun 2010,
renewable energy resources. In 2010, the Company started Perseroan memulai kegiatan penyediaan pembangkit
developing solar power plant (PLTS) cooperating with listrik tenaga surya (PLTS) bersama dengan PT Sarana
PT Sarana Energi Indotama (SEI). The power plant was Energi Indotama (SEI). PLTS yang dibangun ditempatkan
developed in Halmahera Timur Regency, North Maluku di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara
Province and Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province. dan Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. [EN6]
[EN6]
Pada tahun 2011, pemasangan PLTS dilakukan di wilayah In 2011, PLTS units were installed in the area of Kolaka Kabupaten Kolaka yang merupakan tahun 2010. Sebanyak
Regency, which has started since 2010. As many as 2.500 PLTS SHS 50 wP telah dipasang untuk perumahan
2,500 units of PLTS SHS 50 WP have been installed in the warga yang belum teraliri listrik.
residences that previously had no electricity.
2011 SUSTAINABILITY REPORT
Ensuring the Benefits for Tomorrow
From the mine planning to post-mining, Antam is striving to conserve the surrounding environment and mineral wealth
Budi daya bakau di Pomalaa, Sulawesi Tenggara | Mangrove conservation at Pomalaa, Southeast Sulawesi
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 Memastikan Manfaat untuk Masa Depan
2011 SUSTAINABILITY REPORT Ensuring the Benefits for Tomorrow
Antam’s Commitment in Managing Environment
ejalan dengan rencana induk pelaksanaan In line with the master plan of social responsibility and tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam
environmental responsibility implementation in the mining tahapan penambangan, Antam berupaya
stage, Antam strives to control the environmental impacts mengendalikan dampak lingkungan akibat
of its operational activities and post-mining. kegiatan operasional yang dijalankan dan juga pascatambang.
Mengingat material tambang yang dimanfaatkan bersifat Considering the minerals are non-renewable resources, tidak bisa diperbaharui (non renewable resources), maka
Antam since the beginning has been making careful sejak awal Antam melakukan perencanaan yang hati-
planning in utilizing natural resources to avoid conflict with hati agar pemanfaatan kekayaan alam tidak sampai
local communities and preserve other natural resources menimbulkan konflik dengan masyarakat setempat dan
that are not exploited.
sumber daya alam lainnya yang tidak dieksploitasi bisa terjaga kelestariannya.
Demikian pula ketika harus dilakukan penghentian It is similarly done when mining activities should be kegiatan penambangan karena berkurangnya cadangan
terminated due to declining reserves of raw materials. bahan baku. Melalui pelaksanaan kegiatan pascatambang,
Through the implementation of post-mining activities, Perseroan berusaha agar kondisi perekonomian
the Company tries to establish independence of local masyarakat setempat dapat mandiri sehingga tidak akan
communities’ economy to avoid disruption. terganggu.
Selama periode pelaporan tidak ada tambang baru yang During the reporting period, there was no opening of dibuka, selain tambang nikel di wilayah Tapunopaka,
new mine other than nickel mine in Tapunopaka, Konawe Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, pada akhir
Utara Regency, Southeast Sulawesi, at the end of August Agustus 2010. Dengan demikian tidak ada pemanfaatan
2010. Thus there was no utilization of new land for mining luasan lahan baru untuk operasi pertambangan yang
operations that might cause friction with licensed small- bersinggungan dengan penambangan skala kecil berizin
scale mining operated by local community. There was no of yang dikelola masyarakat setempat. Demikian pula
local people’s site/land or their relocation to another place. tidak ada penempatan lahan/tanah penduduk asli atau
[MM5] [MM8] [MM9]
pemindahan keberadaan mereka ke tempat lain. [MM5] [MM8] [MM9]
Selain itu, seluruh kegiatan operasi Antam, baik All of Antam’s operational activities, including exploration, eksplorasi, penambangan, hingga pascatambang, selalu
mining and post-mining, are always equipped with licensing
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 Memastikan Manfaat untuk Masa Depan LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 Memastikan Manfaat untuk Masa Depan
also conducted dissemination to local communities in order melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat untuk
to avoid misunderstanding. Therefore, until the end of the menghindari kesalahpahaman. Oleh karena itu hingga
reporting period, Antam did not face rejection against its akhir periode pelaporan, Antam tidak menghadapi reaksi
operations. [SO1]
penolakan atas kegiatan operasi yang dijalankan. [SO1] Perseroan juga meneruskan pelaksanaan kegiatan
The Company also continued the post-mining activities pascatambang di beberapa lokasi. Secara umum kegiatan
in a number of locations. In general post-mining activities pascatambang meliputi tiga program utama, yakni
include three main programs, recovery of post-mining area pemulihan lahan bekas tambang melalui reklamasi;
by reclamation; management of non-productive assets; pengelolaan aset nonproduktif; serta pemberdayaan
and community empowerment based on Partnership and masyarakat berbasis Program Kemitraan dan Bina
Community Stewardship Program (PKBL), and community Lingkungan (PKBL), dan pengembangan komunitas
development. Post-mining activities are conducted in the ( community development). Kegiatan pascatambang
following regions [MM10] :
dilakukan di daerah-daerah sebagai berikut [MM10] :
1. lokasi pascatambang di cikotok, banten
1. Post-mining location in Cikotok, Banten
Program pemberdayaan masyarakat di wilayah Cikotok Community empowerment program in Cikotok region has telah memasuki tahap kedua, dengan menitikberatkan
entered its second stage, emphasizing on enhancement pada penguatan program optimasi kelembagaan dan
of the optimization of institutions and cooperatives, koperasi, perluasan usaha kecil menengah, pertanian
expansion of small and medium enterprises, integrated terpadu, serta pembangunan kawasan terpadu stadion,
agriculture, as well as the development of Cikotok pasar dan terminal Cikotok.
integrated area of stadium, market, and bus station.
2. lokasi pascatambang di Pulau gebe, Maluku utara
2. Post-mining location in Gebe Island, North Maluku
Melanjutkan pelaksanaan program sebelumnya, Economic empowerment program for Gebe Island program pemberdayaan ekonomi masyarakat Pulau
community has entered the second stage as a continuation Gebe memasuki tahap kedua. Bidang program
of the previous program. Sectors of the program include mencakup perikanan (tangkap dan budi daya),
fisheries (fishing and cultivation), plantation, farming, perkebunan, peternakan, pengolahan pangan serta
food processing as well as institutions and cooperatives. kelembagaan dan koperasi.
3. lokasi pascatambang di Kutoarjo, Jawa Tengah
3. Post-mining location in Kutoarjo, Central Java
Di bekas penambangan pasir besi Kutoarjo ini, program At the iron sand post-mining area in Kutoarjo, community pemberdayaan masyarakat dipusatkan di area bekas
empowerment program is concentrated in areas around penambangan di sekitar pantai Ketawang Kecamatan
Ketawang beach, Grabag District, Purworejo Regency. The Grabag Kabupaten Purworejo. Pelaksanaan program
program focuses on the previous year’s activities, which menitikberatkan pada kegiatan tahun sebelumnya,
are utilizing iron site as horticulture agriculture area, yaitu memanfaatkan lahan pasir menjadi area pertanian
poultry and ruminant farming, and fisheries. In addition, hortikultur, peternakan unggas dan ruminansia serta
the continuation of tree maintenance and environmental perikanan. Selain itu melanjutkan pemeliharaan
monitoring in accordance with RPT documents as well as tanaman dan melakukan pemantauan lingkungan
preparation of environmental audit by UGM. sesuai dokumen RPT serta persiapan audit lingkungan oleh UGM.
4. lokasi pascatambang di Wawo, Sulawesi Tenggara
4. Post-mining location in Wawo, Southeast Sulawesi
Pascatambang di wawo merupakan bekas tambang Post-mining in Wawo was used to be limestone mine batu kapur untuk umpan pengolahan bijih nikel menjadi
for nickel ore processing feed to become ferronickel feronikel di pabrik pengolahan di Pomalaa. Tambang
at processing plant in Pomalaa. The mine was closed in ini ditutup pada 2008, sementara dokumen Rencana
2008, while Mine Closure Plan document was approved
2011 SUSTAINABILITY REPORT
Ensuring the Benefits for Tomorrow
Antam’s Commitment in Managing Environment
Penutupan Tambang disetujui oleh Pemerintah by Kolaka Utara Regency Government in 2009. Since 2009 Kabupaten Kolaka Utara pada 2009. Sejak 2009 hingga
until today, post-mining activities in environmental and saat ini masih dilakukan kegiatan pascatambang dalam
asset management are still ongoing. hal pengelolaan lingkungan dan aset.
5. lokasi pascatambang di Kijang, Kepulauan Riau
5. Post-mining location in Kijang, Riau Islands
Antam bekerjasama dengan UGM melaksanakan Antam has been collaborating with Gajah Mada University program pemberdayaan ekonomi masyarakat di
in implementing community economic empowerment wilayah pascatambang Kijang sejak akhir tahun 2010. Di
program in Kijang post-mining area since the end of antaranya melalui program membantu pembentukan
2010. The program includes assisting the formation of kelompok-kelompok usaha produktif. Salah satunya
productive venture groups. One of them is ABOLE (abon adalah adalah wirausahawan ABOLE (abon lele)
lele) Ibu Jumirah, that was awarded First Place in the Ibu jumirah, yang telah mendapat penghargaan
Prepared Foods Category at the Food MSE Awards 2011 juara Pertama Kategori Makanan Siap Saji pada
event held by Ministry of Trade on November 1, 2011. penyelenggaraan UMK Pangan Awards 2011 oleh Kementerian Perdagangan, 1 november 2011.
bIAyA lINgKuNgAN
ENVIRONMENTAL COST
Guna mengoptimalkan pelaksanaan program dan In order to optimize the implementation of environmental kegiatan pelestarian lingkungan, Antam secara khusus
preservation program and activities, Antam has specifically telah mengalokasikan biaya lingkungan. Besaran biaya
allocated environmental cost. The total cost reached ini mencapai Rp105,66 miliar, naik dibandingkan biaya
Rp105.657 billion, an increase compared to environmental lingkungan tahun 2010 sebesar Rp69,31 miliar. Kenaikan
cost in 2010 at Rp69.31 billion. The increase was due to 1 ini disebabkan karena penanaman 1 juta pohon untuk
million trees planting in support of government program (1 mendukung program pemerintah (1 miliar pohon);
billion trees) as well as biodiversity conservation building serta implementasi pembangunan dan pengembangan
and development at TNGHS. Antam also provided reserves konservasi keanekaragaman hayati di TnGHS. Selain itu
of cost for reclamation guarantee and mine closure totaled Antam juga menyediakan cadangan biaya untuk jaminan
to Rp222.48 billion. [EN30]
reklamasi dan penutupan tambang sebesar Rp222,48 miliar. [EN30]
Biaya Lingkungan | Environmental Cost [EN30]
Periode Pelaporan | Reporting Periode Komponen | Component
2011 Reklamasi dan Revegetasi | Reclamation and Revegetation
34,107,762,250 33,667,371,510 Pengendalian Erosi dan Sedimentasi | Erosion and
14,344,201,649 26,293,023,291 Sedimentation Control
16,799,664,590 21,745,699,563 Penelitian dan Kerjasama | Research and Cooperation
Pengelolaan Limbah | Waste Management
925,983,560 9,796,823,075 Pemantauan Lingkungan | Environmental Monitoring
1,434,118,253 2,012,542,726 Lain-lain mis.: pengelolaan pabrik, emplacement, waste rock
Others e.g. factory management, emplacement, waste rock
1,704,965,135 12,141,455,084 jumlah | Total
69,316,695,437 105,656,915,249 Keterangan: Dalam rupiah | Notes: In IDR
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 Memastikan Manfaat untuk Masa Depan
PEnGGUnAAn MAtERIAL
MATERIAL uSAGE
Material utama untuk proses produksi di UBPE Pongkor, The main material for production process at UBPE Pongkor, UBPn Sultra dan UBPn Malut adalah batuan mineral
UBPN Southeast Sulawesi and UBPN North Maluku is yang diperoleh dari hasil menambang. Material utama
mineral obtained from the mines. The main material in dalam proses produksi di UBPP LM adalah dore bullion,
production process at UBPP Precious Metal is dore bullion, yang didapat dari UBPE Pongkor. Seluruh material utama
obtained from UBPE Pongkor. All main materials are mostly sebagian besar habis terpakai dan hanya sebagian kecil
consumable and only a few can be recycled after being yang digunakan kembali setelah diolah masing-masing
treated at each business unit. All data on material usage unit bisnis. Seluruh data mengenai pemakaian material
in production process is presented in Appendix 6 of this dalam proses produksi disajikan dalam Lampiran 6
report. [EN1] [EN2]
laporan ini. [EN1] [EN2] Material yang digunakan kembali dalam proses produksi
Materials that are reused in the production process at UBPE di UBPE Pongkor adalah sisa proses sianidasi dalam
Pongkor are the residues of cyanidation process in the form bentuk natrium sianida (naCn). Pemanfaatan ulang
of sodium cyanide (NaCN). Some NaCN is reused through sebagian naCn dilakukan melalui proses pemompaan
pumping some water in the thickener unit to milling sebagian air di thickener unit ke miling unit. Selama
unit. During 2011, 105,283 kilograms of recycled NaCN was tahun 2011 diperoleh 105.283 kilogram naCn daur ulang,
obtained, or 20.23% of the total cyanide consumption of atau 20,23 persen dari total pemakaian sianida sebesar
520,465 kilograms. This was lower than the volume in 2010 520.465 kilogram. jumlah ini lebih kecil dibandingkan
at 123,618 kilograms, or 23.65% of NaCN addition at 522,625 tahun 2010 sebesar 123.618 kilogram atau 23,65 persen
kilograms. [EN2]
dari penambahan naCn sebesar 522.625 kilogram. [EN2] Hal ini terjadi karena proses optimasi umpan pabrik masih
This occurred because the optimization process of feed terus berlangsung, yakni berupa peningkatan feeding
is still ongoing, which is in the form of increased sludge lumpur yang berdampak pada menurunnya kebutuhan
feeding that resulted in decrease of needs in additional penambahan air sirkulasi thickener ke milling unit. namun
water circulation of thickener to the milling unit. But secara keseluruhan proses ini menghasilkan efisiensi
overall, this process produces a better plant efficiency. pabrik yang lebih baik.
Upaya daur ulang material dalam proses produksi juga Efforts to recycle and reuse material in the production process dilakukan di UBPn Sultra. Ada dua sumber utama limbah
are also conducted at UBPN Southeast Sulawesi. There are two untuk proses pengolahan kembali. Pertama, 24.124 ton
main sources of waste for recycling process and reuse. First, split metal hasil dari slag treatment yang dimasukkan
24,124 tons of split metal from slag treatment that is put back dalam proses pengolahan dan menghasilkan material
in the processing and produces material to substitute nickel pengganti bijih nikel sebesar 0,02 persen atau 361,86
ore amounted to 361.86 tons or 0.02%. Second, 37,741 tons of ton. Kedua, 37.741 ribu ton debu diolah menjadi pellet
dust is processed into pellets or mixed with wet ore to be put maupun campuran wet ore hingga menghasilkan material
back into the production process, and produces substitute pengganti bijih nikel sebanyak 0,04% atau 739,73 ton. [EN2]
material for nickel ore for 739.73 tons or 0.04%. [EN2] Sementara di UBPn Malut, karena tidak ada proses
Meanwhile, there is no recycled material at UBPN North pengolahan maka tidak ada material yang didaur ulang.
Maluku as there are no processing activities there. Materials Seluruh material dimanfaatkan dengan cara diolah di
are all utilized through processing in the plant at UBPN pabrik pengolahan UBPn Sultra. Selain itu ada yang dijual
Southeast Sulawesi. Some of them are sold to be processed dan kemudian diolah oleh perusahaan lain.
by other company.
Di UBPP LM, material yang didaur ulang adalah garam At UBPP LM, recycled material is salt produced from hasil proses evaporasi air limbah (penggaraman). Selama
wastewater evaporation process (salting). During 2011,
2011 SUSTAINABILITY REPORT
Ensuring the Benefits for Tomorrow
Antam’s Commitment in Managing Environment
tahun 2011 diperoleh 1.235 kilogram garam yang dapat 1,235 kilograms of reusable salt was generated or 30.12% of didaur ulang atau 30,12 persen dari jumlah keseluruhan
total need of salt. [EN2]
garam yang dibutuhkan. [EN2] Untuk keperluan ekspor, produk bijih nikel dan bijih
For export purposes, nickel ore and bauxite ore products bauksit diangkut secara curah ke dalam palka kapal
are transported in bulk to vessel’s hold and are shipped laut dan dikirim tanpa menggunakan kemasan khusus.
without special packaging. Therefore, the Company Dengan demikian untuk kedua produk ini, Perseroan tidak
does not reclaim used packaging for these two products. melakukan penarikan kemasan bekas pakai. Demikian
Similarly, ferronickel ores are also wrapped with special pula untuk bijih feronikel dibungkus menggunakan bahan
environmentally friendly material and its management khusus yang ramah lingkungan dan pengelolaannya
becomes the buyer’s responsibility. [EN27] menjadi tanggung jawab pihak pembeli. [EN27]
KEANEKARAgAMAN HAyATI
BIODIVERSITy
Secara umum kegiatan penambangan yang dijalankan In general, Antam’s mining operations have a direct Antam memberikan dampak langsung dengan adanya
impact on the presence of disturbed land, which ultimately lahan yang terganggu, yang kemudian menimbulkan
threatens biodiversity. Hence, the Company consistently akibat terancamnya keanekaragaman hayati. Oleh
puts in efforts to rehabilitate the land through reclamation. karenanya, secara berkesinambungan Perseroan terus berupaya untuk melakukan pemulihan lahan tersebut melalui kegiatan reklamasi.
Di tahun 2011, luasan lahan terganggu mencapai 32,19 In 2011, the area of disturbed land reached 32.19 hectares hektar dan hingga akhir tahun 2011, luasan lahan
and by the end of 2011, the accumulated area of disturbed terganggu secara kumulatif adalah 5.323 hektar. Luasan
land was 5,323 hectares. The area of reclaimed land reached lahan yang direklamasi mencapai 181 hektar, dan total
181 hectares, with accumulated total area was 4,617 secara kumulatif ada 4.617 hektar atau 86,74 persen
hectares or 86.74% of disturbed land that has been able dari lahan terganggu yang dapat dipulihkan melalui
to be rehabiltated through reclamation. Complete data kegiatan reklamasi. Untuk data lebih lengkap mengenai
on tree planting that was conducted by Antam in 2011 is penanaman pohon yang dilakukan oleh Antam selama
presented in Appendix 7 of this report. [EN13] 2011 disajikan dalam Lampiran 7 dalam laporan ini. [EN13]
Lahan Terganggu dan Lahan Direklamasi | Disturbed Land and Reclaimed Land [EN13] [MM1]
Periode Pelaporan | Reporting Periode Komponen | Component
Satuan
2011 Luas lahan terganggu
5,323 Luas lahan direklamasi | Area of reclaimed land
Hektar
Area of disturbed land
4,617 Persentase | Percentage
Hektar Hectare
80.79 83.84 86.74 Dari seluruh wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP)
Out all of the Mining Permit (IUP) areas owned by the milik Perseroan, hanya wilayah IUP UBPE Pongkor yang
Company, only the IUP area of UBPE Pongkor is within termasuk dalam kawasan terlindungi karena berada di
protected area because of its location in the Mount area Taman nasional Gunung Halimun Salak (TnGHS).
Halimun Salak National Park (TNGHS). About 80% of 6,047
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2011 Memastikan Manfaat untuk Masa Depan
Lahan pembibitan di Pomalaa, Sulawesi Tenggara | Nursery at Pomalaa, Southeast Sulawesi
Sekitar 80 persen dari 6.047 hektar wilayah IUP UBPE hectares of UBPE Pongkor’s IUP areas located in TNGHS Pongkor berada di kawasan TnGHS berdasarkan Surat
based on Department of Mines and Energy Decree (now the Keputusan (SK) Departemen Pertambangan dan Energi
Ministry of Energy and Mineral Resources), No. 2027/K/201/ (kini menjadi Kementerian Energi dan Sumber Daya
PJ.PE/1985. [EN11]
Mineral), no. 2027/K/201/Pj.PE/1985. [EN11] Keberadaan Antam memiliki potensi dampak lingkungan
Antam’s presence has potential environmental impacts yang meliputi penurunan kualitas tanah, air dan
including degradation of soil, water and air quality, as well udara, serta gangguan keanekaragaman hayati. Untuk
as biodiversity disturbance. To minimize the environmental meminimalkan dampak lingkungan tersebut, Perseroan
impacts, the Company has conducted a number of steps, telah melakukan sejumlah langkah, yakni: [EN12] [EN14]
namely: [EN12] [EN14]
1. Performing cut and fill mining techniques. The stope cut and fill atau gali dan isi. Rongga stope (lombong)
1. Melakukan metode penambangan dengan teknik
cavity resulting from mineral extracting, is refilled with akibat penggalian material tambang, diisi kembali
tailing material from processing plant. The purpose is to menggunakan material tailing dari pabrik pengolahan.
stabilize the land conditions so as not to cause surface Tujuannya agar kondisi tanah menjadi stabil sehingga
subsidence. [MM3]
tidak menimbulkan penurunan permukaan tanah
2. Implementing environmental management, including ( surface subsidence). [MM3]
the handling of air circulation in the underground mine;
handling of waste rock, mine water and sediment; erosion penanganan sirkulasi udara di dalam tambang untuk
2. Melakukan pengelolaan
lingkungan,
meliputi
and sedimentation control; handling of the dust and noise; tambang bawah tanah; penanganan sampah batuan
revegetation and reclamation; and management of solid ( waste rock) dan tailing, air tambang dan sedimen;
and liquid waste.
pengendalian erosi dan sedimentasi; penanganan
3. Conducting environmental monitoring, including regular debu dan kebisingan; revegetasi dan reklamasi; serta
quality monitoring of water, air, soil, land stability and pengelolaan limbah padat maupun cair.
flora fauna in accordance with RKL and RPL.
4. Reporting the implementation of the Environmental pemantauan kualitas air, udara, tanah, kestabilan lahan
3. Melakukan pemantauan
lingkungan,
meliputi
Management Plan (RKL) and Environmental Monitoring dan flora fauna secara rutin sesuai RKL dan RPL.
Plan (RPL), including the management and monitoring of
4. Melakukan pelaporan
pelaksanaan
Rencana
water, air, and land stability.
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), meliputi pengelolaan dan pemantauan air, udara, serta kestabilan lahan.
2011 SUSTAINABILITY REPORT
Ensuring the Benefits for Tomorrow
Antam’s Commitment in Managing Environment