PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.2. PEMBAHASAN

Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan tujuan untuk melihat perbedaan nilai parameter hemodinamik dengan menggunakan transcranial doppler dalam hal ini mean flow velocity MFV dan pulsatility index PI pasien stroke iskemik akut pada kelompok dislipidemia dan non-dislipidemia Pada penelitian ini diagnosis pasien stroke iskemik akut ditegakkan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan neurologis kemudian dilakukan pemeriksaan head CT Scan dan pemeriksaan kadar lipid plasma. Bagi pasien yang memenuhi kriteria inklusi, pasien dibagi atas 2 kelompok yaitu kelompok dislipidemia dan non-dislipidemia dan kemudian dilakukan pemeriksaan transcranial doppler untuk menilai MFV dan PI pada arteri serebri media kanan-kiri dan arteri karotis interna kanan-kiri.

IV.2.1. Karakteristik Subyek Penelitian

Pada penelitian ini terdapat 30 pasien stroke iskemik akut yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu pasien stroke iskemik akut dengan dislipidemia dan pasien stroke iskemik akut dengan tanpa dislipidemia, yang masing-masing kelompok terdiri dari 15 pasien. Dari 30 pasien stroke iskemik akut pada penelitian ini terdapat 15 orang laki-laki 50 yang terdiri dari 7 orang 23,3 pada kelompok yang dislipidemia dan 8 orang 26,7 pada kelompok non-dislipidemia, serta 15 orang 50 perempuan yang terdiri dari 8 orang 26,7 dengan dislipidemia dan 7 Universitas Sumatera Utara orang 23,3 yang tanpa dislipidemia. Pada penelitian ini jumlah laki-laki dan perempuan adalah sama. Hal ini sejalan dengan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Farhoudi dkk,2011, dalam penelitiannya diambil jumlah laki-laki 14 orang dan perempuan 16 orang pada kelompok hiperkolesterolemia dan pada kelompok kontrol. p=1,000. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sirimarco dkk, 2011, dimana pada kelompok dislipidemia jumlah laki-laki 76,5, perempuan 23,5, sedangkan pada kelompok non-dislipidemia jumlah laki-laki 52,2 lebih banyak dibandingkan perempuan 47,8 p0,001. Hal ini berbeda oleh karena pada penelitian ini disengajakan disamakan jumlah laki-laki dan perempuan dikarenakan tujuan peneliti untuk menyeimbangkan faktor resiko merokok pada laki-laki dan tidak merokok pada perempuan, sesuai dengan tujuan daripada penelitian ini untuk membandingkan nilai MFV dan PI pada kedua kelompok dengan menyetarakan faktor resiko pada kedua kelompok. Universitas Sumatera Utara Tabel 10 : Karakteristik jenis kelamin subyek penelitian Keterangan Hasil P Penelitian Laki-laki 15 orang 50  dislipidemia 7 orang 23,3, non-dislipidemia 8 orang 26,7 Perempuan 15 orang 50  dislipidemia 8 orang 26,7, non-dislipidemia 23,3 0,715 Farhoudi dkk,2011 Laki-laki 14 orang dan perempuan 16 orang pada kelompok dislipidemia Laki-laki 16 orang dan perempuan 14 orang pada kelompok kontrol 1,000 Sirimarco dkk,2011 Pada kelompok dislipidemia jumlah laki-laki 76,5, perempuan 23,5, sedangkan pada kelompok non-dislipidemia jumlah laki-laki 52,2 lebih banyak dibandingkan perempuan 47,8 0,001 Rerata usia penderita stroke iskemik akut yang ikut dalam penelitian ini pada kelompok dislipidemia lebih tinggi 56,13±12,63tahun dibandingkan pada kelompok non-dislipidemia 52,20±12,31 tahun, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Shabana S., Sasisekhar T.V.D, 2013 dalam penelitiannya mendapatkan rerata usia penderita dislipidemia lebih tinggi 55.27±9 tahun dibandingkan non-dislipidemia 54.53±10.23 tahun, dan penelitian yang dilakukan Farhoudi dkk, 2011 dalam penelitiannya mendapatkan rerata usia penderita dislipidemia lebih tinggi 54.66 tahun dibandingkan kelompok non-dislipidemia 51,60 tahun. Studi oleh Sirimarco dkk, 2011 juga mendapatkan kejadian dislipidemia lebih sering terjadi pada rerata usia yang lebih tua 63.8±15.6 tahun dibandingkan pada kelompok non dislipidemia 62.6±14.2 tahun Hal ini dikarenakan komponen lipid meningkat sejalan dengan peningkatan usia Shabana dan Sasisekhar, 2013 Universitas Sumatera Utara Tabel 11 : Rerata usia Subyek penelitian Keterangan Hasil P Penelitian Rerata usia kelompok dislipidemia lebih tinggi 56,13±12,63tahun dibandingkan pada kelompok non-dislipidemia 52,20±12,31 tahun 0,395 Shabana dan Sasisekhar,2013 rerata usia penderita dislipidemia lebih tinggi 55.27±9 tahun dibandingkan non-dislipidemia 54.53±10.23 tahun, 0,538 Farhoudi dkk,2011 rerata usia penderita dislipidemia lebih tinggi 54.66 tahun dibandingkan kelompok non- dislipidemia 51,60 tahun 0,55 Sirimarco dkk,2011 rerata usia yang lebih tua 63.8±15.6 tahun dibandingkan pada kelompok non dislipidemia 62.6±14.2 tahun 0,48 Dari 30 pasien stroke iskemik akut pada penelitian ini, pekerjaan yang paling banyak adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 9 orang 30 lalu petani sebanyak 8 orang 26,7, wiraswasta sebanyak 7 orang 23,3 kemudian PNS sebanyak 6 orang 20, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novak M dkk, 2013 bahwa penderita stroke iskemik dibanding stroke hemoragik adalah wanita dengan tingkat pendidikannya yang rendah hazard ratio 0.62; 95 CI 0.46-0.84 Dari 30 orang penderita stroke iskemik akut yang ikut penelitian, faktor resiko terbanyak adalah hipertensi sebanyak 18 orang 60 yang terdiri dari 8 orang 26,7 pada kelompok dislipidemia dan 10 orang 33,3 pada kelompok non-dislipidemia, lalu DM sebanyak 17 orang 56,7 yang terdiri dari 9 orang 30 pada kelompok dislipidemia dan 8 orang 26,7 pada yang non-dislipidemia, lalu merokok 15 orang 50 Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari 10 orang 33,3 pada kelompok dislipidemia dan 5 orang pada kelompok non-dislipidemia, kemudian penyakit jantung sebanyak 7 orang 23,3 yang terdiri dari 4 orang 13,3 pada kelompok dislipidemia dan 3 orang 10 pada kelompok non dislipidemia, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh studi dari Sirimarco dkk,2011 dimana hasil penelitiannya mendapatkan kejadian hipertensi lebih banyak pada kelompok non-dislipidemia 916 orang dibanding kelompok dislipidemia 66 orang, sedangkan kejadian DM dan merokok lebih sering dijumpai pada kelompok dislipidemia 25,3 dan 71,6 dibandingkan kelompok non-dislipidemia 10,1 dan 52,1. Dalam penelitiannya Sirimarco dkk,2011 mendapatkan hubungan yang signifikan antara dislipidemia dengan DM OR, 2,40; 95 CI, 1,34-4,31 dan merokok OR, 1,61; 95CI, 0,94-2,76. Adanya hubungan yang bermakna antara kejadian dislipidemia dengan DM menurut Sirimarco dkk, 2011 bahwa tingginya konsentrasi daripada trigliserida dan rendahnya konsentrasi HDL merupakan suatu bentuk kejadian metabolik yang diatur oleh resistensi insulin, yang secara pasti menyebabkan percepatan progresifitas penyakit aterosklerosis vaskular. Iranmanesh F dkk, 2006 mendapatkan dari 1264 pasien stroke iskemik didapati faktor resiko hipertensi 71, merokok 35, DM 30, penyakit jantung 20, dan dislipidemia 11. Ni Khan dkk, 2009 melakukan penelitian untuk mengetahui prevalensi faktor resiko yang dapat dimodifikasi yang terbanyak pada pasien stroke iskemik, mendapati hipertensi 65, Universitas Sumatera Utara merokok 32, diabetes melitus 36,3, dislipidemia 32,7, coronary artery disease 9, obesitas 18. Tabel 12 : Karakteristik Faktor resiko subyek penelitian Keterangan Hasil P Penelitian Pada kelompok dislipidemia hipertensi 8 orang 26,7, non-hipertensi 7 orang 23,3. DM 9 orang 30, non-DM 6 orang 20. Merokok 10 orang 33,3, non-merokok 5 orang 16,7. Penyakit jantung 4 orang 13,3, non-penyakit jantung 11 orang 36,7 Pada kelompok non-dislipidemia  hipertensi 10 orang 33,3, non hipertensi 5 orang 16,7. DM 8orang 26,7, non-DM 7 orang 23,3. Merokok 5 orang 16,7, non merokok 10 orang 33,3. Penyakit jantung 3 orang 10, non- penyakit jantung 12 orang 40 p0,05 Sirimarco dkk, 2011 hipertensi lebih banyak pada kelompok non- dislipidemia 916 orang dibanding kelompok dislipidemia 66 orang, sedangkan kejadian DM dan merokok lebih sering dijumpai pada kelompok dislipidemia 25,3 dan 71,6 dibandingkan kelompok non-dislipidemia 10,1 dan 52,1. P0,01 Dari 30 pasien stroke iskemik yang ikut penelitian lokasi terbanyak adalah basal ganglia kiri 8 orang 26,7 lalu basal ganglia kanan sebanyak 4 orang 13,3, periventrikel kanan sebanyak 4 orang 13,3 kemudian 4 orang 13,3 dan paling sedikit di kapsula interna kanan sebanyak 1 orang 3,3, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iranmanesh F dkk,2006, dalam penelitiannya didapatkan lokasi terbanyak penderita stroke iskemik yang ditelitinya adalah daerah sirkulasi anterior sebanyak 45, dibanding daerah posterior 36 Universitas Sumatera Utara Tanpa melihat faktor resiko yang dapat menyebabkan perubahan kecepatan aliran darah pada suatu pembuluh darah seperti usia, peningkatan tekanan darah , sindroma metabolik, merokok dan lain-lain, nilai rerata MFV dan PI dianalisa dengan menggunakan uji t-independent oleh karena distribusi data MFV dan PI pada kedua kelompok normal

IV.2.2. Perbedaan rerata MFV pada kelompok Dislipidemia dan non- dislipidemia

Dari 30 penderita stroke iskemik akut yang ikut penelitian didapatkan nilai rerata MFV arteri serebri media kiri pada kelompok dislipidemia lebih tinggi dibandingkan nilai rerata MFV pada kelompok non dislipidemia, dengan nilai tertinggi didapatkan pada kedalaman depth 60 yaitu sebesar 74,80±15,98 cms. Dan pada arteri serebri media kanan didapatkan nilai rerata MFV pada kelompok dislipidemia lebih tinggi 64,11±16,23 cms dibandingkan pada kelompok non-dislipidemia 46,05±20,31cms. Hal ini pertama sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada Farhoudi dkk, 2011, dalam penelitiannya juga didapatkan nilai rerata MFV pada kelompok yang dislipidemia 60.5 ± 18.8 cms lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol 56.2 ± 9.2 cms. Dan dari penelitian yang dilakukan oleh Bos dkk 2007 untuk melihat hubungan antara parameter hemodinamik dengan menggunakan TCD dan kejadian stroke, didapatkan adanya hubungan peningkatan mean flow velocity arteri serebri media dengan peningkatan resiko stroke pada populasi umum dengan hazard ratio 1,74 95CI: 1,09 – 2,77. Kemungkinan Universitas Sumatera Utara penyebabnya adalah lokasi stroke yang paling banyak terjadi pada penelitian ini adalah pada basal ganglia kiri sehingga didapati nilai MFV pada arteri serebri media kiri lebih tinggi dibandingkan yang kanan. Nilai rerata MFV pada arteri karotis interna kiri lebih tinggi pada kelompok dislipidemia 47,42±11,19 cms dibandingkan kelompok non- dislipidemia 37,64±9,88cms, dan dijumpai perbedaan yang bermakna, serta pada arteri karotis interna kanan nilai rerata MFV pada kelompok dislipidemia 40,66±6,27 cms lebih tinggi dibandingkan kelompok non- dislipidemia 38,39±13,96 cms. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Syme dkk, 2006, dimana dalam penelitiannya didapatkan bahwa bila ditemukan stenosisoklusi pada arteri serebri media maka aliran darah pada arteri karotis interna yang ipsilateral akan juga meningkat, untuk memberikan aliran kolateral pada arteri serebri media. Tabel 13 : Perbedaan rerata MFV Subyek penelitian Keterangan Hasil P Penelitian Nilai MFV pada MCA kiri dan tICA kiri lebih tinggi pada kelompok dislipidemia dibandingkan non-dislipidemia P0,05 Nilai MFV pada MCA kanan dan tICA kanan lebih tinggi pada kelompok dislipidemia dibandingkan non- dislipidemia p0,05 Farhoudi dkk, 2011 Nilai MFV pada kelompok dislipidemia lebih tinggi pada kelompok dislipidemia lebih tinggi dibandingkan non- dislipidemia p0,05 Bos dkk, 2007 Terjadi peningkatan nilai MFV pada pasien stroke iskemik P0,05 Universitas Sumatera Utara

IV.2.2. Perbedaan Rerata PI pada kelompok Dislipidemia dan Non- dislipidemia

Nilai rerata PI pada kelompok dislipidemia baik di arteri serebri media kiri pada depth 50,55 dan 60 lebih rendah 0,71±0,13cms dibandingkan nilai rerata PI pada kelompok non-dislipidemia 0,89±0,30 cms. Nilai rerata PI arteri serebri media kanan pada kedalaman depth 50,55 dan 60 lebih rendah 0,85±0,15 cms pada kelompok dislipidemia dibandingkan pada kelompok non-dislipidemia 1,02±0,27 cms. hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Farhoudi M dkk, 2006, dimana penelitiannya mendapatkan nilai MFV pada kelompok hiperkolesterolemia lebih tinggi 0.82 ± 0.17 cms dibandingkan kelompok kontrol 0.78 ± 0.15 cms. Nilai rerata PI pada kelompok dislipidemia baik di arteri karotis kiri pada depth 50,55 dan 60 lebih rendah 0,85±0,17cms dibandingkan nilai rerata PI pada kelompok non-dislipidemia 0,95±0,26 cms. Nilai rerata PI arteri serebri media kanan pada kedalaman depth 50,55 dan 60 lebih rendah 0,85±0,17 cms pada kelompok dislipidemia dibandingkan pada kelompok non-dislipidemia 0,95±0,21 cms. Rendahnya nilai rerata PI pada kelompok dislipidemia dan non-dislipidemia sesuai dengan yang didapatkan oleh Farhoudi dkk, 2011 yang dalam penelitiannya didapatkan nilai rerata PI arteri karotis interna pada kelompok hiperkolesterolemia lebih rendah 0.59 ± 0.45 cms dibandingkan kelompok non hiperkolesterolemia 0.83 ± 0.27 cms, dengan alasan yang diungkapkan Universitas Sumatera Utara oleh Farhoudi dkk, 2011 bahwa peningkatan MFV berkorelasi dengan penurunan PI. Tabel 14 : Karakteristik rerata PI Subyek Penelitian IV.2.3. Perbandingan Rerata MFV pada Kelompok dislipidemia dengan faktor resiko, kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko dan kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko Dari 30 pasien stroke iskemik yang ikut penelitian, didapatkan nilai rerata MFV arteri serebri media kiri lebih tinggi pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko 74,81±15,98cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko 71,65±26,09 cms dibandingkan kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko 49,91±14,28 cms, dengan nilai p0,05. Dan nilai rerata MFV arteri serebri media kanan pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko 64,11±16,23 cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko 46,60±3,25 cms dibandingkan kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko.45,96±21,91 cms Keterangan Hasil P Penelitian Nilai PI pada MCA kiri lebih rendah pada kelompok dislipidemia dibandingkan non-dislipidemia P0,05 Nilai PI pada MCA kanan dan tICA kiri-kanan lebih rendah pada kelompok dislipidemia dibandingkan non- dislipidemia p0,05 Farhoudi dkk, 2011 Nilai PI pada kelompok dislipidemia lebih rendah dibandingkan non-dislipidemia p0,05 Bos dkk, 2007 Terjadi penurunan nilai PI pada pasien stroke iskemik P0,05 Universitas Sumatera Utara Nilai rerata MFV pada penderita penelitian ini mengalami peningkatan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akopov , 2002 dimana setelah 96 jam maka akan terjadi penurunan flow velocity pada penderita stroke iskemik, sedangkan pada penelitian ini rerata onset untuk dilakukan TCD adalah 96 jam, sehingga masih diperoleh peningkatan MFV Nilai rerata MFV arteri karotis interna kiri pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko 47,42±11,19 cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko lebih tinggi 40,45±2,33cms dibandingkan kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko 37,68±1,75 cms, nilai rerata arteri karotis interna kanan pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko 40,66±6,27 cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko 40,15±1,48 cms lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non- dislipidemia dengan faktor resiko 38,79±15,06 cms Hal ini sejalan dengan penjelasan oleh Farhoudi dkk, 2011 bahwa adanya hubungan antara kadar lipid dengan proses aterosklerosis, dimana tingginya kadar lipid dapat menyebabkan pembentukkan reactive oxygen species dan berperan pada patogenesis difungsi vaskular serebral selama dislipidemia. Reactive oxygen species inilah yang akhirnya menyebabkan disfungsi endotel, sehingga mengganggu aliran darah. Dan dari penelitian Simarco dkk, 2011 menyatakan bahwa karakteristik tunika adventitia dan media dari arteri intrakranial, partikel lipid sampai yang terkecil yaitu LDL lebih mudah berpenetrasi pada dinding arteri dan Universitas Sumatera Utara berikatan dengan proteoglikan, sehingga menyebabkan arteri lebih gampang mengalami stres oksidatif. Tabel 15 : Perbandingan Rerata MFV Ketiga Kelompok Dan pada kasus stroke iskemik dimana terjadi proses gangguan autoregulasi darah dan tingkat iskemik gangguan autoregulasi darah ini bisa ditunjukkan dalam tingkat sedang sampai berat bergantung pada jaringan penumbra yang masih mendapat perfusi serebral. Dan pengurangan aliran darah secara cepat mengawali suatu serial proses yang mengenai sel endotel dan disfungsi endotel sehingga mengganggu fungsi vasoregulator Aries dkk, 2010. Gambaran TCD pada stroke iskemik sangat bervariasi, dimana seperti yang didapatkan oleh Akopov dan Whitman, 2002 dalam Keterangan Hasil P Penelitian Nilai MFV MCA kiri pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko, kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko lebih tinggi dibanding kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko P0,05 Nilai MFV MCA kanan dan tICA kiri-kanan pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko, kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko lebih tinggi dibanding kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko p0,05 Farhoudi dkk, 2011 Nilai MFV pada kelompok dislipidemia lebih tinggi pada kelompok dislipidemia lebih tinggi dibandingkan non- dislipidemia p0,05 Bos dkk, 2007 Terjadi peningkatan nilai MFV pada pasien stroke iskemik P0,05 Universitas Sumatera Utara penelitiannya membandingkan gambaran TCD dalam onset stroke 96 jam dan 96 jam, didapatkan bahwa gambaran TCD pada 94,1 pasien stroke iskemik dengan onset 96 jam penurunan dalam flow velocity. IV.2.5. Perbandingan Rerata PI pada Kelompok dislipidemia dengan faktor resiko, kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko dan kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko. Dari 30 pasien stroke iskemik yang ikut penelitian, didapatkan nilai rerata PI arteri serebri media kiri lebih rendah pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko 0,75±0,16 cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko 0,76±0,21cms dibandingkan kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko 0,94±0,26 cms. Dan nilai rerata PI arteri serebri media kanan pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko 0,86±0,15 cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko 1,00±0,84 cmslebih rendah dibandingkan kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko.1,02±0,29 cms Nilai rerata PI arteri karotis interna kiri pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko 0,86±0,17cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko 0,93±0,26 cms lebih rendah dibandingkan kelompok non- dislipidemia dengan faktor resiko 1,12±0,18 cms, dan nilai rerata arteri karotis interna kanan pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko 0,89±0,13 cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko 0,98±0,23 Universitas Sumatera Utara cms lebih rendah dibandingkan kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko 1,01±0,15 cms. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Farhoudi dkk, 2010, mendapatkan bahwa peningkatan MFV berkorelasi dengan penurunan PI pada subyek manusia normal. Hasil analisa penelitian ini nilai rerata PI pada penelitian ini didapatkan bahwa pada kelompok dislipidemia lebih rendah dibandingkan kelompok non-dislipidemia, mengindikasikan terjadi peningkatan mean flow velocity pasien stroke iskemik akut. Tabel 16 : Perbandingan rerata PI pada ketiga Kelompok Keterangan Hasil P Penelitian Nilai MFV MCA kiri pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko, kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko lebih tinggi dibanding kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko P0,05 Nilai MFV MCA kanan dan tICA kiri-kanan pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko, kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko lebih tinggi dibanding kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko p0,05 Farhoudi dkk, 2011 Nilai MFV pada kelompok dislipidemia lebih tinggi pada kelompok dislipidemia lebih tinggi dibandingkan non- dislipidemia p0,05 Bos dkk, 2007 Terjadi peningkatan nilai MFV pada pasien stroke iskemik P0,05 Universitas Sumatera Utara

IV.2.6. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama adanya impenetrable bone window pada beberapa pasien khususnya dengan usia tua, sehingga tidak dapat menemukan arteri yang diinginkan. Kedua penelitian ini tidak dilakukan pada seluruh arteri intrakranial baik dalam sirkulasi anterior maupun sirkulasi posterior dan arteri ekstrakranial sehingga seluruh gambaran arteri yang didapat dapat memberikan informasi yang jelas mengenai lokasi clot dan aliran kolateral yang masih berfungsi. Ketiga pemeriksaan TCD cukup sulit dilakukan pada pasien- pasien stroke dengan penurunan kesadaran tidak kooperatif Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Hubungan Kadar Fibrinogen Dengan Hasil Pemeriksaan Transcranial Doppler (TCD) Pada Penderita Stroke Iskemik Akut

5 76 109

Perbandingan agregasi trombosit pasien stroke iskemik yang diberikan anti agregasi dengan pasien stroke iskemik kasus baru

2 79 57

Hubungan Kelainan Jantung Dengan Stroke Iskemik Pada Pasien Rawat Inap Di Bagian Neurologi FK-USU/RSUP Haji Adam Malik Medan

2 38 54

Efek Parameter Hematologi Rutin Dan Usia Terhadap Hasil Pemeriksaan Transcranial Doppler Dan Hubungannya Dengan Outcome Pada Pasien Stroke Iskemik Akut

0 66 95

Hubungan Kadar Albumin Serum Dan Outcome Penderita Stroke Iskemik Dengan Dan Tanpa Diabetes

4 89 131

Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kecepatan Aliran Darah Otak Pada Penderita Stroke Iskemik, Hipertensi Dan Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Menggunakan Transcranial Doppler

0 2 21

Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kecepatan Aliran Darah Otak Pada Penderita Stroke Iskemik, Hipertensi Dan Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Menggunakan Transcranial Doppler

0 0 2

Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kecepatan Aliran Darah Otak Pada Penderita Stroke Iskemik, Hipertensi Dan Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Menggunakan Transcranial Doppler

0 1 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. STROKE ISKEMIK II.1.1. Defenisi - Perbandingan Parameter Hemodinamik dengan Pemeriksaan Transcranial Doppler pada Pasien Stroke Iskemik Akut dengan dan tanpa Dislipidemia

1 0 35

DENGAN PEMERIKSAAN TRANSCRANIAL DOPPLER PADA PASIEN STROKE ISKEMIK AKUT DENGAN DAN TANPA DISLIPIDEMIA

0 0 21