IV.2. PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan tujuan untuk melihat perbedaan nilai parameter hemodinamik dengan
menggunakan transcranial doppler dalam hal ini mean flow velocity MFV dan pulsatility index PI pasien stroke iskemik akut pada kelompok
dislipidemia dan non-dislipidemia Pada penelitian ini diagnosis pasien stroke iskemik akut ditegakkan
dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan neurologis kemudian dilakukan pemeriksaan head CT Scan dan pemeriksaan kadar lipid plasma. Bagi
pasien yang memenuhi kriteria inklusi, pasien dibagi atas 2 kelompok yaitu kelompok dislipidemia dan non-dislipidemia dan kemudian dilakukan
pemeriksaan transcranial doppler untuk menilai MFV dan PI pada arteri serebri media kanan-kiri dan arteri karotis interna kanan-kiri.
IV.2.1. Karakteristik Subyek Penelitian
Pada penelitian ini terdapat 30 pasien stroke iskemik akut yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu pasien stroke iskemik akut dengan
dislipidemia dan pasien stroke iskemik akut dengan tanpa dislipidemia, yang masing-masing kelompok terdiri dari 15 pasien. Dari 30 pasien
stroke iskemik akut pada penelitian ini terdapat 15 orang laki-laki 50 yang terdiri dari 7 orang 23,3 pada kelompok yang dislipidemia dan 8
orang 26,7 pada kelompok non-dislipidemia, serta 15 orang 50 perempuan yang terdiri dari 8 orang 26,7 dengan dislipidemia dan 7
Universitas Sumatera Utara
orang 23,3 yang tanpa dislipidemia. Pada penelitian ini jumlah laki-laki dan perempuan adalah sama.
Hal ini sejalan dengan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Farhoudi dkk,2011, dalam penelitiannya diambil jumlah laki-laki 14 orang
dan perempuan 16 orang pada kelompok hiperkolesterolemia dan pada kelompok kontrol. p=1,000. Penelitian ini berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Sirimarco dkk, 2011, dimana pada kelompok dislipidemia jumlah laki-laki 76,5, perempuan 23,5, sedangkan pada
kelompok non-dislipidemia jumlah laki-laki 52,2 lebih banyak dibandingkan perempuan 47,8 p0,001. Hal ini berbeda oleh karena
pada penelitian ini disengajakan disamakan jumlah laki-laki dan perempuan dikarenakan tujuan peneliti untuk menyeimbangkan faktor
resiko merokok pada laki-laki dan tidak merokok pada perempuan, sesuai dengan tujuan daripada penelitian ini untuk membandingkan nilai MFV
dan PI pada kedua kelompok dengan menyetarakan faktor resiko pada kedua kelompok.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 10 : Karakteristik jenis kelamin subyek penelitian
Keterangan Hasil
P Penelitian
Laki-laki 15 orang 50 dislipidemia 7 orang 23,3, non-dislipidemia 8 orang 26,7
Perempuan 15 orang 50 dislipidemia 8 orang 26,7, non-dislipidemia 23,3
0,715
Farhoudi dkk,2011 Laki-laki 14 orang dan perempuan 16 orang pada kelompok dislipidemia
Laki-laki 16 orang dan perempuan 14 orang pada kelompok kontrol
1,000
Sirimarco dkk,2011
Pada kelompok dislipidemia jumlah laki-laki 76,5, perempuan 23,5, sedangkan pada
kelompok non-dislipidemia jumlah laki-laki 52,2 lebih banyak dibandingkan perempuan 47,8
0,001
Rerata usia penderita stroke iskemik akut yang ikut dalam penelitian ini pada kelompok dislipidemia lebih tinggi 56,13±12,63tahun
dibandingkan pada kelompok non-dislipidemia 52,20±12,31 tahun, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Shabana S., Sasisekhar
T.V.D, 2013 dalam penelitiannya mendapatkan rerata usia penderita dislipidemia lebih tinggi 55.27±9 tahun dibandingkan non-dislipidemia
54.53±10.23 tahun, dan penelitian yang dilakukan Farhoudi dkk, 2011 dalam penelitiannya mendapatkan rerata usia penderita dislipidemia lebih
tinggi 54.66 tahun dibandingkan kelompok non-dislipidemia 51,60 tahun. Studi oleh Sirimarco dkk, 2011 juga mendapatkan kejadian
dislipidemia lebih sering terjadi pada rerata usia yang lebih tua 63.8±15.6 tahun dibandingkan pada kelompok non dislipidemia 62.6±14.2 tahun
Hal ini dikarenakan komponen lipid meningkat sejalan dengan peningkatan usia Shabana dan Sasisekhar, 2013
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11 : Rerata usia Subyek penelitian
Keterangan Hasil
P Penelitian
Rerata usia kelompok dislipidemia lebih tinggi 56,13±12,63tahun dibandingkan pada
kelompok non-dislipidemia 52,20±12,31 tahun 0,395
Shabana dan Sasisekhar,2013
rerata usia penderita dislipidemia lebih tinggi 55.27±9 tahun dibandingkan non-dislipidemia
54.53±10.23 tahun, 0,538
Farhoudi dkk,2011 rerata usia penderita dislipidemia lebih tinggi 54.66 tahun dibandingkan kelompok non-
dislipidemia 51,60 tahun 0,55
Sirimarco dkk,2011
rerata usia yang lebih tua 63.8±15.6 tahun dibandingkan pada kelompok non dislipidemia
62.6±14.2 tahun 0,48
Dari 30 pasien stroke iskemik akut pada penelitian ini, pekerjaan yang paling banyak adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 9 orang
30 lalu petani sebanyak 8 orang 26,7, wiraswasta sebanyak 7 orang 23,3 kemudian PNS sebanyak 6 orang 20, hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Novak M dkk, 2013 bahwa penderita stroke iskemik dibanding stroke hemoragik adalah wanita
dengan tingkat pendidikannya yang rendah hazard ratio 0.62; 95 CI 0.46-0.84
Dari 30 orang penderita stroke iskemik akut yang ikut penelitian, faktor resiko terbanyak adalah hipertensi sebanyak 18 orang 60 yang
terdiri dari 8 orang 26,7 pada kelompok dislipidemia dan 10 orang 33,3 pada kelompok non-dislipidemia, lalu DM sebanyak 17 orang
56,7 yang terdiri dari 9 orang 30 pada kelompok dislipidemia dan 8 orang 26,7 pada yang non-dislipidemia, lalu merokok 15 orang 50
Universitas Sumatera Utara
yang terdiri dari 10 orang 33,3 pada kelompok dislipidemia dan 5 orang pada kelompok non-dislipidemia, kemudian penyakit jantung
sebanyak 7 orang 23,3 yang terdiri dari 4 orang 13,3 pada kelompok dislipidemia dan 3 orang 10 pada kelompok non
dislipidemia, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh studi dari Sirimarco dkk,2011 dimana hasil penelitiannya mendapatkan kejadian
hipertensi lebih banyak pada kelompok non-dislipidemia 916 orang dibanding kelompok dislipidemia 66 orang, sedangkan kejadian DM dan
merokok lebih sering dijumpai pada kelompok dislipidemia 25,3 dan 71,6 dibandingkan kelompok non-dislipidemia 10,1 dan 52,1.
Dalam penelitiannya Sirimarco dkk,2011 mendapatkan hubungan yang signifikan antara dislipidemia dengan DM OR, 2,40; 95 CI, 1,34-4,31
dan merokok OR, 1,61; 95CI, 0,94-2,76. Adanya hubungan yang bermakna antara kejadian dislipidemia dengan DM menurut Sirimarco
dkk, 2011 bahwa tingginya konsentrasi daripada trigliserida dan rendahnya konsentrasi HDL merupakan suatu bentuk kejadian metabolik
yang diatur oleh resistensi insulin, yang secara pasti menyebabkan percepatan progresifitas penyakit aterosklerosis vaskular. Iranmanesh F
dkk, 2006 mendapatkan dari 1264 pasien stroke iskemik didapati faktor resiko hipertensi 71, merokok 35, DM 30, penyakit jantung 20, dan
dislipidemia 11. Ni Khan dkk, 2009 melakukan penelitian untuk mengetahui prevalensi faktor resiko yang dapat dimodifikasi yang
terbanyak pada pasien stroke iskemik, mendapati hipertensi 65,
Universitas Sumatera Utara
merokok 32, diabetes melitus 36,3, dislipidemia 32,7, coronary artery disease 9, obesitas 18.
Tabel 12 : Karakteristik Faktor resiko subyek penelitian
Keterangan Hasil
P Penelitian
Pada kelompok dislipidemia hipertensi 8 orang 26,7, non-hipertensi 7 orang 23,3. DM 9
orang 30, non-DM 6 orang 20. Merokok 10 orang 33,3, non-merokok 5 orang 16,7.
Penyakit jantung 4 orang 13,3, non-penyakit jantung 11 orang 36,7
Pada kelompok non-dislipidemia hipertensi 10 orang 33,3, non hipertensi 5 orang 16,7.
DM 8orang 26,7, non-DM 7 orang 23,3. Merokok 5 orang 16,7, non merokok 10 orang
33,3. Penyakit jantung 3 orang 10, non- penyakit jantung 12 orang 40
p0,05
Sirimarco dkk, 2011
hipertensi lebih banyak pada kelompok non- dislipidemia 916 orang dibanding kelompok
dislipidemia 66 orang, sedangkan kejadian DM dan merokok lebih sering dijumpai pada
kelompok dislipidemia 25,3 dan 71,6 dibandingkan kelompok non-dislipidemia 10,1
dan 52,1. P0,01
Dari 30 pasien stroke iskemik yang ikut penelitian lokasi terbanyak adalah basal ganglia kiri 8 orang 26,7 lalu basal ganglia kanan
sebanyak 4 orang 13,3, periventrikel kanan sebanyak 4 orang 13,3 kemudian 4 orang 13,3 dan paling sedikit di kapsula interna kanan
sebanyak 1 orang 3,3, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iranmanesh F dkk,2006, dalam penelitiannya didapatkan lokasi
terbanyak penderita stroke iskemik yang ditelitinya adalah daerah sirkulasi anterior sebanyak 45, dibanding daerah posterior 36
Universitas Sumatera Utara
Tanpa melihat faktor resiko yang dapat menyebabkan perubahan kecepatan aliran darah pada suatu pembuluh darah seperti usia,
peningkatan tekanan darah , sindroma metabolik, merokok dan lain-lain, nilai rerata MFV dan PI dianalisa dengan menggunakan uji t-independent
oleh karena distribusi data MFV dan PI pada kedua kelompok normal
IV.2.2. Perbedaan rerata MFV pada kelompok Dislipidemia dan non- dislipidemia
Dari 30 penderita stroke iskemik akut yang ikut penelitian didapatkan nilai rerata MFV arteri serebri media kiri pada kelompok
dislipidemia lebih tinggi dibandingkan nilai rerata MFV pada kelompok non dislipidemia, dengan nilai tertinggi didapatkan pada kedalaman depth 60
yaitu sebesar 74,80±15,98 cms. Dan pada arteri serebri media kanan didapatkan nilai rerata MFV pada kelompok dislipidemia lebih tinggi
64,11±16,23 cms dibandingkan pada kelompok non-dislipidemia 46,05±20,31cms. Hal ini pertama sejalan dengan penelitian yang
dilakukan pada Farhoudi dkk, 2011, dalam penelitiannya juga didapatkan nilai rerata MFV pada kelompok yang dislipidemia 60.5 ± 18.8 cms lebih
tinggi dibandingkan dengan kontrol 56.2 ± 9.2 cms. Dan dari penelitian yang dilakukan oleh Bos dkk 2007 untuk melihat hubungan antara
parameter hemodinamik dengan menggunakan TCD dan kejadian stroke, didapatkan adanya hubungan peningkatan mean flow velocity arteri
serebri media dengan peningkatan resiko stroke pada populasi umum dengan hazard ratio 1,74 95CI: 1,09 – 2,77. Kemungkinan
Universitas Sumatera Utara
penyebabnya adalah lokasi stroke yang paling banyak terjadi pada penelitian ini adalah pada basal ganglia kiri sehingga didapati nilai MFV
pada arteri serebri media kiri lebih tinggi dibandingkan yang kanan. Nilai rerata MFV pada arteri karotis interna kiri lebih tinggi pada
kelompok dislipidemia 47,42±11,19 cms dibandingkan kelompok non- dislipidemia 37,64±9,88cms, dan dijumpai perbedaan yang bermakna,
serta pada arteri karotis interna kanan nilai rerata MFV pada kelompok dislipidemia 40,66±6,27 cms lebih tinggi dibandingkan kelompok non-
dislipidemia 38,39±13,96 cms. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Syme dkk, 2006, dimana dalam penelitiannya didapatkan bahwa bila
ditemukan stenosisoklusi pada arteri serebri media maka aliran darah pada arteri karotis interna yang ipsilateral akan juga meningkat, untuk
memberikan aliran kolateral pada arteri serebri media. Tabel 13 : Perbedaan rerata MFV Subyek penelitian
Keterangan Hasil
P Penelitian
Nilai MFV pada MCA kiri dan tICA kiri lebih tinggi pada kelompok dislipidemia dibandingkan non-dislipidemia
P0,05 Nilai MFV pada MCA kanan dan tICA kanan lebih tinggi
pada kelompok dislipidemia dibandingkan non- dislipidemia
p0,05
Farhoudi dkk, 2011
Nilai MFV pada kelompok dislipidemia lebih tinggi pada kelompok dislipidemia lebih tinggi dibandingkan non-
dislipidemia p0,05
Bos dkk, 2007 Terjadi peningkatan nilai MFV pada pasien stroke
iskemik P0,05
Universitas Sumatera Utara
IV.2.2. Perbedaan Rerata PI pada kelompok Dislipidemia dan Non- dislipidemia
Nilai rerata PI pada kelompok dislipidemia baik di arteri serebri media kiri pada depth 50,55 dan 60 lebih rendah 0,71±0,13cms
dibandingkan nilai rerata PI pada kelompok non-dislipidemia 0,89±0,30 cms. Nilai rerata PI arteri serebri media kanan pada kedalaman depth
50,55 dan 60 lebih rendah 0,85±0,15 cms pada kelompok dislipidemia dibandingkan pada kelompok non-dislipidemia 1,02±0,27 cms. hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Farhoudi M dkk, 2006, dimana penelitiannya mendapatkan nilai MFV pada kelompok
hiperkolesterolemia lebih tinggi 0.82 ± 0.17 cms dibandingkan kelompok kontrol 0.78 ± 0.15 cms.
Nilai rerata PI pada kelompok dislipidemia baik di arteri karotis kiri pada depth 50,55 dan 60 lebih rendah 0,85±0,17cms dibandingkan nilai
rerata PI pada kelompok non-dislipidemia 0,95±0,26 cms. Nilai rerata PI arteri serebri media kanan pada kedalaman depth 50,55 dan 60 lebih
rendah 0,85±0,17 cms pada kelompok dislipidemia dibandingkan pada kelompok non-dislipidemia 0,95±0,21 cms. Rendahnya nilai rerata PI
pada kelompok dislipidemia dan non-dislipidemia sesuai dengan yang didapatkan oleh Farhoudi dkk, 2011 yang dalam penelitiannya didapatkan
nilai rerata PI arteri karotis interna pada kelompok hiperkolesterolemia lebih rendah 0.59 ± 0.45 cms dibandingkan kelompok non
hiperkolesterolemia 0.83 ± 0.27 cms, dengan alasan yang diungkapkan
Universitas Sumatera Utara
oleh Farhoudi dkk, 2011 bahwa peningkatan MFV berkorelasi dengan penurunan PI.
Tabel 14 : Karakteristik rerata PI Subyek Penelitian
IV.2.3. Perbandingan Rerata MFV pada Kelompok dislipidemia dengan faktor resiko, kelompok dislipidemia tanpa faktor
resiko dan kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko
Dari 30 pasien stroke iskemik yang ikut penelitian, didapatkan nilai rerata MFV arteri serebri media kiri lebih tinggi pada kelompok dislipidemia
dengan faktor resiko 74,81±15,98cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko 71,65±26,09 cms dibandingkan kelompok non-dislipidemia
dengan faktor resiko 49,91±14,28 cms, dengan nilai p0,05. Dan nilai rerata MFV arteri serebri media kanan pada kelompok dislipidemia
dengan faktor resiko 64,11±16,23 cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko 46,60±3,25 cms dibandingkan kelompok non-dislipidemia
dengan faktor resiko.45,96±21,91 cms
Keterangan Hasil
P Penelitian
Nilai PI pada MCA kiri lebih rendah pada kelompok dislipidemia dibandingkan non-dislipidemia
P0,05 Nilai PI pada MCA kanan dan tICA kiri-kanan lebih
rendah pada kelompok dislipidemia dibandingkan non- dislipidemia
p0,05
Farhoudi dkk, 2011
Nilai PI pada kelompok dislipidemia lebih rendah dibandingkan non-dislipidemia
p0,05 Bos dkk, 2007
Terjadi penurunan nilai PI pada pasien stroke iskemik P0,05
Universitas Sumatera Utara
Nilai rerata MFV pada penderita penelitian ini mengalami peningkatan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akopov , 2002
dimana setelah 96 jam maka akan terjadi penurunan flow velocity pada penderita stroke iskemik, sedangkan pada penelitian ini rerata onset untuk
dilakukan TCD adalah 96 jam, sehingga masih diperoleh peningkatan MFV
Nilai rerata MFV arteri karotis interna kiri pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko 47,42±11,19 cms dan kelompok
dislipidemia tanpa faktor resiko lebih tinggi 40,45±2,33cms dibandingkan kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko 37,68±1,75 cms, nilai
rerata arteri karotis interna kanan pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko 40,66±6,27 cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor
resiko 40,15±1,48 cms lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non- dislipidemia dengan faktor resiko 38,79±15,06 cms
Hal ini sejalan dengan penjelasan oleh Farhoudi dkk, 2011 bahwa adanya hubungan antara kadar lipid dengan proses aterosklerosis,
dimana tingginya kadar lipid dapat menyebabkan pembentukkan reactive oxygen species dan berperan pada patogenesis difungsi vaskular serebral
selama dislipidemia. Reactive oxygen species inilah yang akhirnya menyebabkan disfungsi endotel, sehingga mengganggu aliran darah. Dan
dari penelitian Simarco dkk, 2011 menyatakan bahwa karakteristik tunika adventitia dan media dari arteri intrakranial, partikel lipid sampai yang
terkecil yaitu LDL lebih mudah berpenetrasi pada dinding arteri dan
Universitas Sumatera Utara
berikatan dengan proteoglikan, sehingga menyebabkan arteri lebih gampang mengalami stres oksidatif.
Tabel 15 : Perbandingan Rerata MFV Ketiga Kelompok
Dan pada kasus stroke iskemik dimana terjadi proses gangguan autoregulasi darah dan tingkat iskemik gangguan autoregulasi darah ini
bisa ditunjukkan dalam tingkat sedang sampai berat bergantung pada jaringan penumbra yang masih mendapat perfusi serebral. Dan
pengurangan aliran darah secara cepat mengawali suatu serial proses yang mengenai sel endotel dan disfungsi endotel sehingga mengganggu
fungsi vasoregulator Aries dkk, 2010. Gambaran TCD pada stroke iskemik sangat bervariasi, dimana
seperti yang didapatkan oleh Akopov dan Whitman, 2002 dalam
Keterangan Hasil
P Penelitian
Nilai MFV MCA kiri pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko, kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko
lebih tinggi dibanding kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko
P0,05
Nilai MFV MCA kanan dan tICA kiri-kanan pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko, kelompok
dislipidemia tanpa faktor resiko lebih tinggi dibanding kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko
p0,05
Farhoudi dkk, 2011
Nilai MFV pada kelompok dislipidemia lebih tinggi pada kelompok dislipidemia lebih tinggi dibandingkan non-
dislipidemia p0,05
Bos dkk, 2007 Terjadi peningkatan nilai MFV pada pasien stroke
iskemik P0,05
Universitas Sumatera Utara
penelitiannya membandingkan gambaran TCD dalam onset stroke 96 jam dan 96 jam, didapatkan bahwa gambaran TCD pada 94,1 pasien
stroke iskemik dengan onset 96 jam penurunan dalam flow velocity.
IV.2.5. Perbandingan Rerata PI pada Kelompok dislipidemia dengan faktor resiko, kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko dan
kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko.
Dari 30 pasien stroke iskemik yang ikut penelitian, didapatkan nilai rerata PI arteri serebri media kiri lebih rendah pada kelompok dislipidemia
dengan faktor resiko 0,75±0,16 cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko 0,76±0,21cms dibandingkan kelompok non-dislipidemia
dengan faktor resiko 0,94±0,26 cms. Dan nilai rerata PI arteri serebri media kanan pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko 0,86±0,15
cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko 1,00±0,84 cmslebih rendah dibandingkan kelompok non-dislipidemia dengan faktor
resiko.1,02±0,29 cms Nilai rerata PI arteri karotis interna kiri pada kelompok dislipidemia
dengan faktor resiko 0,86±0,17cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko 0,93±0,26 cms lebih rendah dibandingkan kelompok non-
dislipidemia dengan faktor resiko 1,12±0,18 cms, dan nilai rerata arteri karotis interna kanan pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko
0,89±0,13 cms dan kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko 0,98±0,23
Universitas Sumatera Utara
cms lebih rendah dibandingkan kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko 1,01±0,15 cms.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Farhoudi dkk, 2010, mendapatkan bahwa peningkatan MFV berkorelasi dengan
penurunan PI pada subyek manusia normal. Hasil analisa penelitian ini nilai rerata PI pada penelitian ini didapatkan bahwa pada kelompok
dislipidemia lebih rendah dibandingkan kelompok non-dislipidemia, mengindikasikan terjadi peningkatan mean flow velocity pasien stroke
iskemik akut. Tabel 16 : Perbandingan rerata PI pada ketiga Kelompok
Keterangan Hasil
P Penelitian
Nilai MFV MCA kiri pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko, kelompok dislipidemia tanpa faktor resiko
lebih tinggi dibanding kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko
P0,05
Nilai MFV MCA kanan dan tICA kiri-kanan pada kelompok dislipidemia dengan faktor resiko, kelompok
dislipidemia tanpa faktor resiko lebih tinggi dibanding kelompok non-dislipidemia dengan faktor resiko
p0,05
Farhoudi dkk, 2011
Nilai MFV pada kelompok dislipidemia lebih tinggi pada kelompok dislipidemia lebih tinggi dibandingkan non-
dislipidemia p0,05
Bos dkk, 2007 Terjadi peningkatan nilai MFV pada pasien stroke
iskemik P0,05
Universitas Sumatera Utara
IV.2.6. KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama adanya impenetrable bone window pada beberapa pasien khususnya dengan usia
tua, sehingga tidak dapat menemukan arteri yang diinginkan. Kedua penelitian ini tidak dilakukan pada seluruh arteri intrakranial baik dalam
sirkulasi anterior maupun sirkulasi posterior dan arteri ekstrakranial sehingga seluruh gambaran arteri yang didapat dapat memberikan
informasi yang jelas mengenai lokasi clot dan aliran kolateral yang masih berfungsi. Ketiga pemeriksaan TCD cukup sulit dilakukan pada pasien-
pasien stroke dengan penurunan kesadaran tidak kooperatif
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN