Strategi Pengembangan Agroindustri Tunggak Kayu di Kabupaten Bojonegoro

C. Strategi Pengembangan Agroindustri Tunggak Kayu di Kabupaten Bojonegoro

Strategi pengembangan agorindustri Tunggak Kayu di Kabupaten Bojonegoro dapat ditentukan dengan melakukan analisis SWOT dengan menggunakan matriks SWOT. Beberapa kekuatan, kelemahan, peluang, dan

commit to user

ancaman yang ada dijelaskan kemudian dianalisis sehingga tercipta strategi S- O, strategi W-O, strategi S-T, dan strategi W-T sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 15. Matriks SWOT Agroindustri Tunggak Kayu di Kabupaten

Bojonegoro

Strenghts/kekuatan

1) Kreatifitas

pengrajin

terus berkembang

2) Produk-produk

yang

dihasilkan inovatif

3) Kontinyuitas produksi

4) Kualitas produk baik

terampil dan jumlahnya cukup

Weakness/kelemahan

1) Kondisi permodalan yang lemah

2) Lokasi sentra jauh dari pusat kota dan kondisi jalan menuju lokasi tidak bagus

3) Manajemen keuangan yang kurang baik.

4) Teknologi yang dipakai masih manual.

Opportunities/ peluang

1) Jangkauan

pasar

yang luas (lokal dan ekspor)

pengembangan industry

dari

Desperindag

3) Bahan baku tersedia.

4) Harga jual yang menguntungkan.

5) Life style konsumen terhadap kerajinan meningkat minatnya.

Strategi S-O

a) Mengembangkan

produk dari segi jumlah dan bentuk produk yang akan dipasarkan. (S1,S2,S3,S4,O1,O3,O4 ,O5)

Strategi W-O

a) Ikut bergabung dengan lembaga pinjaman modal

yang sudah dibentuk KUB (Kelompok Usaha Bersama). (W1,O2)

b) Menerapkan hasil pembinaan dan pengembangan industry dari desperindag agar agroindustri berkembang. (W3,W4,O2,O4,O5)

Threats/ancaman

1) Ketidakstabilan situasi

2) Persaingan dengan wilayah lain luar kabupaten.

Strategi S-T

a) Menjaga kestabilan

produksi untuk memenuhi permintaan pasar. (S2,S3,S4,T2)

Strategi W-T

a) Melakukan promosi produk agroindustri tunggak kayu unggulan dan terus

berinovatif. (W2,T2)

Sumber : Analisis Data Primer Tahun 2012

commit to user

Berdasarkan matriks SWOT pada Tabel 13 tersebut terdapat kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman yang ada dalam agroindustri tunggak kayu. Kekuatan dari agroindustri tunggak kayu meliputi kreatifitas pengrajin terus berkembang hal ini terjadi karena perkembangan jaman yang semakin modern sehingga kreatifitas harus terus dikembangkan. Produk-produk yang dihasilkan harus inovatif agar sesuai dengan keinginan konsumen yang terus berubah-ubah sesuai dengan perkembangan jaman, konsumen juga menginginkan produk yang beda dengan yang lain seperti yang unik dan yang bermodel baru. Produksi agroindustri tunggak kayu terus menerus berkelanjutan untuk jumlahnya saja yang berbeda-beda setiap bulannya namun tetap selalu berproduksi. Produk agroindustri tunggak kayu yang berasal dari Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro memang sudah terkenal memiliki kualitas yang bagus dari segi bahan baku maupun dalam proses pengerjaannya. Tenaga kerja berasal dari masyarakat Kecamatan Margomulyo sendiri karena memiliki ketrampilan yang turun-temurun dan jumlahnya cukup.

Kelemahan dari agroindustri tunggak kayu antara lain adalah kondisi permodalan yang lemah, lokasi sentra yang jauh dari pusat kota dan kondisi akses jalan menuju lokasi tidak bagus, manajemen keuangan yang kurang baik dan teknologi yang digunakan masih sederhana. Permodalan yang lemah karena banyak pemilik agroindustri tunggak kayu yang tidak bergabung dengan lembaga pinjaman modal yang sudah dibentuk karena masalah pembayaran angsuran. Manajemen keuangan yang kurang baik juga membuat kondisi permodalan semakin lemah. Para pelaku dan pemilik agroindustri kurang bisa mengelola manajemen keuangan karena memang minimnya ilmu tentang manajemen keuangan yang dimiliki. Lokasi sentra dari agroindustri tunggak kayu berada di Kecamatan Margomulyo yang terletak disebalah selatan pusat pemerintahan Kabupaten Bojonegoro.untuk menuju lokasi akses jalan yang dilalui sebagian besar rusak dan bergelombang melewati daerah

commit to user

hutan. Jauh dari pusat kota karena memang secara geografis lebih dekat dengan Kabupaten Ngawi. Teknologi yang digunakan masih sederhana karena memang produk yang diproses tidak seperti produk pabrikan yang semuanya dikerjakan oleh mesin.

Agroindustri tunggak kayu memiliki beberapa peluang yang ada seperti jangkauan pasar yang dimiliki luas meliputi pasar lokal maupun pasar ekspor, selain itu juga ada kegiatan pembinaan dan pengembangan industry dari Desperindag, bahan baku agroindustri tunggak kayu di Kecamatan Margomulyo tersedia ditinjau dari daerah kehutanan yang berada di Kecamatan Margomulyo, dan harga jual dari produk agroindustri sangat menguntungkan ditunjang dengan life style konsumen. Ada beberapa berubahan perilaku konsumen seperti konsumen sekarang ini banyak yang mementingkan nilai seni suatu barang jadi konsumen mau mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk memenuhinya. Selain nilai seni ada juga beberapa pertimbangan yang dipakai konsumen dalam memilih produk yang diinginkan seperti kualitas dan bentuk yang unik. Desperindag yang melakukan pembinaan dan pengembangan

industry memiliki tujuan untuk mengembangkan agroindustri tunggak kayu. Pengembangan agroindutri tunggak kayu untuk memenuhi permintaan pasar yang luas dari lokal hingga ekspor. Ancaman yang ada dalam agroindustri tunggak kayu antara lain ketidakstabilan situasi politik, keamanan dan ekonomi merupakan hal yang tidak bisa diterawang kapan terjadinya sehingga diperlukan kesigapan apabila hal tersebut terjadi dan persaingan dengan wilayah lain luar kabupaten.

Berdasarkan kekuatan, kelemahan peluang dan ancaman yang ada dalam agroindustri tunggak kayu maka dapat dirumuskan lima strategi alternative pengembangan agroindustri Tunggak Kayu di Kabupaten Bojonegoro. Kelima strategi tersebut yaitu :

1. Mengembangkan produk dari segi jumlah dan bentuk produk yang akan dipasarkan.

commit to user

Kerajinan tunggak kayu merupakan kerajinan yang berbahan baku akar pohon jati. Agroindustri ini banyak ditemui di Kecamatan Margomulyo yang memiliki kawasan hutan yang luas yaitu 10,0894 Ha sehingga mampu menyediakan bahan baku untuk agroindustri tunggak kayu ini. Kreatifitas pengrajin harus terus berkembang mengikuti perkembangan jaman sehingga jumlah dan bentuk produk bisa berkembang sesuai dengan permintaan pasar. Produk yang sudah dihasilkan sudah inovatif karena pengrajin mau mengembangkan kreatifitasnya. Kegiatan produksi yang dilakukan sudah kontinyu dengan kualitas produk yang baik. Agroindustri tunggak kayu sudah memiliki jangkauan pasar yang luas meliputi lokal dan ekspor sehingga jumlah dan bentuk produk perlu dikembangkan oleh pemilik agroindustri. Bahan baku yang tersedia merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan dalam memenuhi permintaan pasar dan harga jual dari kerajinan tunggak kayu juga menguntungkan. Konsumen memiliki permintaan produk yang beraneka ragam dengan kreatifitas dan produk- produk yang inovatif maka pemilik dari agroindustri tunggak kayu bisa memenuhi permintaan konsumen. Konsumen memiliki keinginan yang beragam dalam pemilihan suatu produk kerajinan sehingga konsumen mau mengeluarkan biaya yang lebih untuk mendapatkan produk kerajinan yang diinginkan. Dengan kekuatan dan peluang yang dimiliki maka diperlukan rumusan strategi alternative.

Strategi alternative yang dapat dirumuskan adalah mengembangkan produk dari segi jumlah dan bentuk produk yang akan dipasarkan. Pengembangan produk-produk juga menunjang pendapatan yang akan diterima oleh pemilik agroindustri tunggak kayu. Pasar yang luas bisa meningkatkan jumlah konsumen sehingga pendapatan dari pemilik agroindustri tunggak kayu bisa bertambah. Pengembangan jumlah dan bentuk produk diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar dari agroindustri tunggak kayu yang luas. Kreatifitas yang terus dikembangkan

commit to user

akan menghasilkan produk yang inovatif sehingga jumlah dan bentuk produk yang dihasilkan juga akan berkembang. Produksi yang kontinyu dan memiliki kualitas yang bagus ditunjang dengan ada kegiatan pembinaan dari Desperindag, bahan baku tersedia, harga jual yang menguntungkan dan life style konsumen yang meningkat terhadap kerajinan maka strategi yang dirumuskan bisa untuk memenuhi permintaan konsumen. Strategi tersebut diharapkan bisa memperkuat kekuatan yang sudah ada dan peluang yang ada bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

2. Ikut bergabung dengan lembaga pinjaman modal yang sudah dibentuk KUB (Kelompok Usaha Bersama).

Kelemahan dari para pemilik dan pelaku agroindustri tunggak kayu adalah kondisi permodalan yang lemah padahal agroindustri tunggak kayu ini memiliki peluang dari Disperindag dengan adanya kegiatan pembinaan dan pengembangan industry yang sudah membentuk KUB (Kelompok Usaha Bersama). Anggota dari KUB hanya beberapa saja dari semua jumlah pengrajin yang ada. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan tentang manajemen keuangan, dan informasi tentang pembayaran angsuran serta tata cara menjadi anggota KUB. Tanpa adanya modal maka proses produksi akan terhambat sehingga pemilik agroindustri tunggak kayu tidak bisa memenuhi permintaan pasar. Hal ini sangat disayangkan sekali apabila agroindustri ini tidak bisa berjalan dan berproduksi lagi dengan peluang- peluang yang sangat menguntungkan sehingga perlu strategi yaitu pemilik agroindustri tunggak kayu ikut bergabung dengan lembaga pemberi pinjaman modal yang sudah terbentuk (KUB). Lembaga pemberi pinjaman modal (KUB) diharapkan bisa membantu mendapatkan modal sehingga pemilik agroindustri bisa terus berproduksi memenuhi permintaan konsumen. Peluang yang ada diharapkan bisa memberikan keuntungan yang maksimal jika dikelola dengan baik pula. Pemilik agroindustri tunggak kayu harus pandai-pandai dalam mengelola modal yang sudah didapatkan agar tetap

commit to user

terus bisa berproduksi, tidak kekurangan modal lagi dan dapat memenuhi permintaan pasar.

3. Menerapkan hasil pembinaan dan pengembangan industry dari Desperindag agar agroindustri berkembang.

Pelaku dan pemilik agroindustri tunggak kayu memiliki Kelemahan yaitu manajemen keuangan yang dimiliki kurang baik dan teknologi yang dipakai masih manual dan peluang yaitu ada kegiatan pembinaan dan pengembangan industry dari Desperindag dan harga jual menguntungkan ditunjang dengan life style konsumen. Dengan manajemen keuangan yang kurang baik maka akan timbul masalah dalam pengelolaan keuangan di agroindustri tunggak kayu. Teknologi yang masih manual membuat lambat proses produksi dalam memenuhi permintaan pasar. Desperindag melakukan pembinaan dengan mengadakan penyuluhan usaha dan pembentukan KUB (Kelompok Usaha Bersama). Pembinaan yang dilakukan dari Desperindag berupa pelatihan tentang pembukuan keuangan karena sebagian besar dari pemilik agroindustri tunggak kayu tidak melakukan pembukuan keuangan sehingga manajemen keuangan tidak tertata dengan baik. Strategi alternative yang bisa dirumuskan berdasarkan kelemahan dan peluang yang dimiliki agroindustri tunggak kayu adalah menerapkan hasil pembinaan dan pengembangan industry dari Desperindag agar agroindustri berkembang.

Strategi alternative yang dirumuskan dapat membantu pelaku dan pemilik agroindustri. Melalui pembinaan dan pengembangan dalam bidang manajemen keuangan industry diharapkan pelaku dan pemilik agroindutri lebih bisa mengatur manajemen keuangan agar lebih tertata menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pembinaan dan pengembangan industry yang dilakukan oleh desperindag dalam bidang manajemen keuangan selain bisa mengatasi masalah manajemen keuangan yang dialami oleh pemilik agroindustri tunggak kayu juga dapat membantu pemilik agroindustri tunggak kayu dalam mengelola keuangan agroindustri tunggak kayu seperti

commit to user

dalam hal pembukuaan. Dengan tertatanya manajemen keuangan maka diharapkan bisa memilih penggunaan teknologi yang tepat guna sehingga memberikan kontribusi terhadap agroindustri tunggak kayu.

4. Menjaga kestabilan produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Produk-produk yang dihasilkan inovatif, kontinyuitas produksi dan kualitas produksi baik merupakan kekuatan yang dimiliki oleh agroindustri tunggak kayu. Sedangkan, ancaman agroindustri tunggak kayu adalah persaingan dengan wilayah lain di luar kabupaten. Produksi tunggak kayu kontinyu namun jumlah produksinya yang mengalami fluktuatif. Produk yang dihasilkan tidak hanya dipasarkan secara lokal namun juga dipasarkan secara ekspor ke luar negeri. Produksi dari agroindustri tunggak kayu setiap bulannya dalam setiap tahun tidak sama namun ada perbedaan ketika ada moment Hari Raya, natal dan tahun baru. Ketika hari raya, natal dan tahun baru permintaan akan meningkat dari bulan-bulan biasanya. Oleh karena itu dirumuskan strategi alternative yaitu menjaga kestabilan produksi untuk memenuhi permintaan pasar.

Pesaing dari wilayah lain tentu terus melakukan proses produksi. Agar tidak kehilangan konsumen karena tidak ada produk yang diproduksi maka harus tetap menjaga kestabilan produksi sesuai permintaan pasar sehingga konsumen tidak membeli produk dari wilayah lain yang merupakan pesaing. Kestabilan jumlah produksi dirasa penting untuk dijaga agar permintaan pasar tetap terpenuhi. Jika tidak berproduksi maka tidak ada penghasilan yang didapatkan. Menjaga kestabilan produksi untuk memenuhi permintaan pasar dengan cara menimbun produk atau bahan baku produk untuk persediaan ketika permintaan meningkat. Penimbunan dilakukan ketika pada bulan-bulan biasa permintaan masih bisa terpenuhi mengingat bahan baku dan produk tidak mengalami kerusakan. Kekuatan yang dimiliki harus bisa mengatasi ancaman yang ada dalam agroindustri tunggak kayu.

commit to user

5. Melakukan promosi produk agroindustri tunggak kayu unggulan dan terus berinovatif.

Lokasi sentra yang jauh dari pusat kota dan kondisi akses jalan menuju lokasi yang tidak bagus merupakan kelemahan yang dimiliki oleh agroindustri tunggak kayu. Ancamannya adalah persaingan dengan wilayah lain luar kabupaten. Pesaing dari luar kabupaten seperti dari Kabupaten Ngawi memiliki lokasi penjualan produk agroindustri tunggak kayu yang berada dipinggir jalan raya yang akses jalannya jauh lebih baik. Promosi yang selama ini dilakukan hanya sebatas memajnag hasil kerajinan di rumah tempat berjualan saja. Promosi yang dilakukan sangat minim sehingga diperlukan inovasi dalam promosi produk agroindustri tunggak kayu. Sehingga jika promosi yang dilakukan pemilik agroindustri kurang tepat sasaran maka akan kehilangan konsumen. Promosi bisa dilakukan dengan menggunakan media komunikasi internet. Namun, promosi melalui media komunikasi seperti internet tidak dilakukan oleh pelaku dan pemilik agroindustri tunggak kayu karena minimnya pengetahuan yang dimiliki. Pemilik agroindustri tunggak kayu tidak memiliki media promosi berupa website namun agen sudah memiliki website tentang penjualan produk agroindustri tunggak kayu yang menjadi sasaran adalah konsumen dari wilayah yang jauh dan konsumen dari luar negeri. Dengan kelemahan dan ancaman tersebut dapat dirumuskan strategi alternative yaitu melakukan promosi produk agroindustri tunggak kayu unggulan dan terus berinovatif.

Promosi merupakan suatu usaha agar produk yang dihasilkan bisa dikenal secara luas kedaerah lainnya dan disisi lain agar konsumen juga bisa mengenal produk dan asal produk tersebut. Dengan promosi maka konsumen akan lebih mengenal tentang produk-produk yang diproduksi oleh pelaku dan pemilik agroindustri tunggak kayu. Diharapkan dengan promosi bisa meningkatkan minat konsumen untuk membeli produk agroindustri tunggak kayu sehingga pendapatan pemilik dan pelaku agroindustri tunggak kayu

commit to user

akan meningkat. Inovasi dalam promosi bisa berupa mengikuti pameran- pameran, penggunaan website, pembuatan katalog promosi dan brosur. Promosi atau pengenalan produk bisa dilakukan dengan cara mengikuti pameran-pameran tahunan dalam rangka HUT yang biasa diadakan oleh Kabupaten setempat secara lokal maupun Nasional seperti pameran dalam rangka HUT Republik Indonesia, HUT Kabupaten Bojonegoro, HUT Provinsi Jawa Timur, Pameran Kerajinan Kabupaten Bojonegoro, Pameran Kerajinan Provinsi Jawa Timur agar produk lebih dikenal dan bisa berkembang. Kerjasama dengan toko-toko mebel juga merupakan sarana promosi yang bisa membuat agroindustri lebih berkembang. Promosi melalui media internet dengan memiliki website bisa membuat pelaku dan pemilik agroindustri lebih dekat dengan konsumen. Komunikasi antara konsumen bisa terjadi jika ada promosi yang dilakukan dengan media internet. Inovasi dalam promosi bisa membantu pemilik agroindustri tunggak kayu dalam meraih keuntungan yang lebih banyak lagi. Wilayah lain yang juga memiliki agroindustri tunggak kayu merupakan salah satu pesaing maka dengan promosi diharapkan bisa menonjolkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki atau ciri-ciri khas dari Kabupaten Bojonegoro sehingga konsumen lebih tertarik melalui promosi tersebut.