Pengertian Kematangan Karir

1. Pengertian Kematangan Karir

Karir dalam bekerja menjadi sangat penting ketika menginjak usia dewasa. Mangkuprawira (2002) menggambarkan sebuah karir terdiri atas semua pekerjaan yang dipegang seseorang selama kehidupan pekerjaannya. Menurut beberapa Karir dalam bekerja menjadi sangat penting ketika menginjak usia dewasa. Mangkuprawira (2002) menggambarkan sebuah karir terdiri atas semua pekerjaan yang dipegang seseorang selama kehidupan pekerjaannya. Menurut beberapa

Menurut Greenhaus (dalam Irianto, 2001) terdapat dua cara pendekatan untuk memahami makna karir. Pendekatan pertama memandang karir sebagai pemilikan dan atau dari organisasi. Pendekatan kedua memandang karir sebagai suatu properti atau kualitas individual dan bukan okupasi atau organisasi. Berdasarkan kedua pendekatan tersebut, karir didefinisikan sebagai pola pengalaman berdasarkan pekerjaan yang merentang sepanjang perjalanan pekerjaan yang dialami seseorang. Pengertian karir tersebut meliputi elemen-elemen obyektif dan subyektif. Elemen obyektif berkenaan dengan kebijakan-kebijakan pekerjaan atau posisi jabatan yang ditentukan organisasi sedangkan elemen subyektif menunjuk pada kemampuan seseorang dalam mengelola karir dengan mengubah lingkungan obyektif.

Karir juga dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan kerja yang

terpisah tetapi berkaitan, yang memberikan kesinambungan, ketentraman, dan arti dalam hidup seseorang. Karir disadari secara individual dan dibatasi secara sosial. Manusia tidak hanya meniti atau mencetak karir dari pengalaman khusus mereka tapi kesempatan karir yang diberikan dalam masyarakat juga mempengaruhi dan membentuk manusia (Flippo, 1996).

Perjalanan karir akan berlangsung selama masa hidup seseorang. Hal ini diperkuat oleh pendapat Kartadinata dkk (2002) bahwa karir adalah keseluruhan Perjalanan karir akan berlangsung selama masa hidup seseorang. Hal ini diperkuat oleh pendapat Kartadinata dkk (2002) bahwa karir adalah keseluruhan

Konsep karir mengandung tiga pengertian (Handoko, 1994):

a. Karir sebagai suatu urutan promosi atau pemindahan ke jabatan-jabatan yang lebih menuntut tanggung jawab atau ke lokasi-lokasi yang lebih baik selama kehidupan kerja seseorang.

b. Karir sebagai penunjuk pekerjaan-pekerjaan yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas (jalur karir).

c. Karir sebagai sejarah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja. Karir berkembang seiring bertambahnya usia. Hal inilah yang menyebabkan

timbulnya teori mengenai kematangan karir. Menurut Super (dalam Partino, 2006) kematangan karir adalah kesiapan individu untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karir seiring dengan perkembangan biologis dan sosialnya. Savickas (dalam Ingarianti, 2009) menjelaskan kematangan karir sebagai kesiapan seorang individu untuk membuat keputusan karir dengan informasi yang cukup dan sesuai dengan usianya (age-appropriate), serta menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan perkembangan karirnya .

Usia tidak menjadi satu-satunya dasar dalam menggambarkan perkembangan karir seseorang. Keputusan memilih dan kompetensi juga turut berperan. Hal ini

kematangan karir adalah kesiapan sikap dan kompetensi individu untuk melakukan pilihan karir yang tepat. Brown&Brooks (dalam Ingarianti, 2009) juga menyatakan kematangan karir sebagai kesiapan kognitif dan afektif dari individu untuk mengatasi tugas-tugas perkembangan yang dihadapkan padanya, karena perkembangan biologis dan sosialnya serta harapan-harapan dari orang-orang dalam masyarakat yang telah mencapai tahapan perkembangan tersebut. Lundberg dkk (dalam Partino, 2006) turut mendukung teori bahwa kematangan karir adalah kesiapan mengambil keputusan karir yang realistik. Kematangan karir sebagai sebuah konstruk memiliki dua dimensi yakni sikap pilihan karir dan kemampuan pilihan karir.

Kematangan karir sendiri meliputi pengetahuan akan diri, pengetahuan tentang pekerjaan, kemampuan memilih suatu pekerjaan, dan kemampuan untuk merencanakan langkah-langkah menuju karir yang diharapkan (Crite dalam Zulkaida dkk, 2007). Standar masyarakat dan orang sekitar pada umumnya mengenai tingkat karir yang dianggap layak dan berhasil juga mempengaruhi perkembangan karir seseorang. Hal ini dipertegas Super (dalam Zulkaida dkk, 2007) yang menyatakan bahwa kematangan karir sebagai keberhasilan seseorang menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karir yang khas pada tahap perkembangan tertentu. Pengertian ini menunjukkan bahwa kematangan karir berkaitan dengan tugas perkembangan karir pada tiap-tiap tahap dalam perkembangan karir.

dari kematangan karir adalah kesiapan kognitif dan afektif seorang individu untuk membuat keputusan karir dengan informasi yang cukup dan sesuai dengan usianya serta menyelesaikan tugas-tugas yang berkaitan dengan perkembangan karirnya.