Persiapan Penelitian

A. Persiapan Penelitian

1. Orientasi Kancah Penelitian

Kantor imigrasi kelas 1 Surakarta diresmikan pada tanggal 8 Agustus 1984 dengan wilayah kerja mencakup 7 kabupaten meliputi kota Surakarta, kabupaten Wonogiri, kabupaten Sukoharjo, kabupaten Karanganyar, kabupaten Boyolali, kabupaten Klaten dan kabupaten Sragen. Kantor imigrasi Surakarta memiliki 1 TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) yaitu TPI udara Adi Sumarmo.

Kegiatan keimigrasian pada kantor imigrasi Surakarta lebih terfokus kepada pelayanan keimigrasian seperti dalam hal pemberian SPRI (Surat Perjalanan Republik Indonesia), pemberian izin tinggal dan perpanjangan izin tinggal. Kantor imigrasi Surakarta juga melakukan pendekatan kepada masyarakat dalam rangka mewujudkan good immigration services. Hal ini diwujudkan dengan membuat website dengan nama kanim_surakarta@imigrasi.co.id sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi pelayanan imigrasi. Perolehan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) rata-rata diatas 1 milyar per tahun menunjukkan bahwa kualitas kinerja kantor imigrasi Surakarta baik dan optimal.

Organisasi dan tata kerja kantor imigrasi diatur dalam Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.03.PR.07.04 tahun 1991, sedangkan Undang-Undang Nomor 9 tahun 1992 tentang Keimigrasian merupakan unifikasi beberapa ketentuan yang berkaitan dengan keimigrasian. Kantor imigrasi Surakarta memiliki 4 bagian yaitu:

2. Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian

3. Seksi Lalu-Lintas dan Status Keimigrasian

4. Seksi Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian

Bagan 2 Struktur Organisasi Kantor Imigrasi Surakarta

1. Sub Bagian Tata Usaha

Sub bagian tata usaha terdiri dari urusan kepegawaian, urusan keuangan, dan urusan umum. Bagian ini berhubungan dengan pendistribusian surat (sistem administrasi), seperti surat perintah, surat edaran, penomoran surat, surat pengantar mengenai permohonan KITAS atau KITAP, juga mengurus inventarisasi barang (seperti pembagian meja dan kursi), pemasukan data ke dalam database komputer, melakukan pengetikan surat permohonan atau Sub bagian tata usaha terdiri dari urusan kepegawaian, urusan keuangan, dan urusan umum. Bagian ini berhubungan dengan pendistribusian surat (sistem administrasi), seperti surat perintah, surat edaran, penomoran surat, surat pengantar mengenai permohonan KITAS atau KITAP, juga mengurus inventarisasi barang (seperti pembagian meja dan kursi), pemasukan data ke dalam database komputer, melakukan pengetikan surat permohonan atau

2. Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian

Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian memiliki 2 kegiatan pokok keimigrasian yaitu:

1. Pengawasan Keimigrasian Pengawasan keimigrasian dikakukan terhadap WNI dan orang asing dalam hal:

a. Pemberian perizinan, terhadap WNI dan orang asing

b. Masuk dan keluar wilayah Indonesia baik WNI maupun orang asing

c. Keberadaan orang asing

d. Kegiatan orang asing Pengawasan keimigrasian mencakup dua aspek kegiatan, yaitu:

a. Pengawasan administrasi adalah melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap surat atau dokumen berupa surat perjalanan RI atau surat perjalanan negara asing, surat rekomendasi instansi terkait, surat sponsor, surat pernyataan, E/D Card, register, kartu pengawasan, formulir, daftar penumpang, dan surat lain serta melakukan pengelolaan data keimigrasian.

b. Pengawasan operasional, adalah melakukan kegiatan penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan. Penyelidikan dan pemantauan adalah melakukan serangkaian kegiatan wawancara, interogasi, pengamatan, pembuntutan, penyusupan, dan penggunaan informan dalam b. Pengawasan operasional, adalah melakukan kegiatan penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan. Penyelidikan dan pemantauan adalah melakukan serangkaian kegiatan wawancara, interogasi, pengamatan, pembuntutan, penyusupan, dan penggunaan informan dalam

2. Penindakan Keimigrasian Tindakan berupa keharusan untuk berdiam pada suatu tempat tertentu, larangan untuk berada di beberapa tempat tertentu, pengusiran, penolakan masuk ke wilayah Indonesia dan pencegahan penangkalan (cekal). Segala bentuk tindakan keimigrasian di luar tindakan hukum pidana atau penyidikan adalah termasuk kategori tindakan keimigrasian. Menurut hukum internasional bahwa tindakan keimigrasian antara lain deportasi, adalah bukan tindakan hukum pidana dan hal ini berlaku universal di negara lain di dunia.

Setiap kegiatan atau tahapan tindakan keimigrasian memerlukan landasan yuridis dan administrasi tindakan keimigrasian, antara lain berupa format laporan kejadian, surat perintah dan keputusan tindakan berupa pemanggilan, pemeriksaan, pengkarantinaan, pengusiran, surat perintah tugas, laporan pelaksanaan tugas, berita acara, register, kode penomoran surat untuk masing-masing tindakan. Sehingga pelaksanaan kegiatan tersebut, selain dapat dipertanggungjawabkan secara hukum sekaligus mencerminkan adanya kelengkapan atau tertib administrasi untuk setiap tindakan yang telah dilaksanakan.

3. Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian

Lalu lintas keimigrasian adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan keimigrasian di TPI dan pengelolaan SPRI maupun visa. TPI merupakan tempat lalu lintas orang keluar masuk dari dan ke wilayah suatu negara dan SPRI adalah Lalu lintas keimigrasian adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan keimigrasian di TPI dan pengelolaan SPRI maupun visa. TPI merupakan tempat lalu lintas orang keluar masuk dari dan ke wilayah suatu negara dan SPRI adalah

4. Seksi Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian

Seksi Fosarkim menerima map yang berisi formulir permohonan paspor yang telah diteliti dan diperiksa kelengkapannya di seksi Lalintuskim. Seksi Fosarkim memberikan nomor file pada surat permohonan tersebut. Seksi ini sebagai tempat penyimpanan file-file dan berkas-berkas serta data-data dari orang-orang yang pernah membuat paspor. Setelah diberi nomor file pada surat permohonan paspor tersebut, maka dilakukan pencatatan pada buku ekspedisi, yang akan diberikan pada seksi Wasdakim.

Tugas dan Fungsi Imigrasi

1. Tugas imigrasi adalah melaksanakan tugas pokok Departemen Kehakiman dan HAM RI di bidang keimigrasian sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orang yang masuk atau keluar wilayah RI dan pengawasan orang asing di wilayah RI.

3. Tugas keimigrasian mencakup:

a. Pemeriksaan lalu lintas orang (WNI dan WNA) di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) a. Pemeriksaan lalu lintas orang (WNI dan WNA) di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI)

d. Pengawasan Orang Asing

4. Dalam pelaksanaan tugasnya, Imigrasi mempunyai fungsi:

a. Pelayanan Masyarakat

b. Penegakan Hukum

c. Sekuriti Negara

2. Penentuan Responden

Responden dalam penelitian ini adalah karyawan kantor imigrasi Surakarta. Cara penentuan responden penelitian adalah dengan mencari data pada arsip kepegawaian kantor imigrasi Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor imigrasi Surakarta. Berhubung jumlah karyawan kantor imigrasi Surakarta yang terbatas hanya 60 orang, maka sampling tidak diperlukan dan semuanya digunakan sebagai sampel penelitian. Hal tersebut menyebabkan penelitian ini menjadi penelitian populasi.

3. Persiapan Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi yang terdiri atas motivasi kerja dan kematangan karir serta prestasi kerja menggunakan dokumentasi nilai rata-rata dari bagian kepegawaian kantor imigrasi Surakarta. Kriteria validitas ditentukan dengan melihat nilai corrected item total correlation. Kriteria reliabilitas diperoleh dengan melihat nilai reliabilitas alpha cronbach. Perhitungan dan perincian selengkapnya mengenai uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.

a. Prestasi Kerja Sistem prestasi kerja di kantor imigrasi Surakarta ditetapkan berdasarkan Pedoman dan Ketentuan Administrasi Kepegawaian yang ditetapkan oleh negara bagi semua pegawai negeri sipil (PNS) di Indonesia yaitu Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan ( DP3). Data rata-rata ukuran penilaian prestasi kerja tiap

karyawan yang digunakan diperoleh dari dokumentasi DP3 bagian kepegawaian kantor imigrasi Surakarta yang bersifat rahasia. Data ini didapatkan setelah penyerahan surat permohonan dengan meterai pada tanggal 30 September 2010. Jumlah karyawan tetap sebanyak 60 orang. Data ini tidak dapat dicantumkan

dalam penelitian namun telah disahkan oleh pihak-pihak yang berkompeten yaitu pihak kepegawaian kantor imigrasi Surakarta dan dosen pembimbing.

b. Skala Motivasi Kerja Skala yang digunakan menggunakan dasar hirarki kebutuhan Maslow yang terdiri atas kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Skala ini tediri atas

50 aitem dengan menggunakan model likert. Skala bergerak dari nilai 1 hingga 4 dan terdiri atas pernyataan favorable dan unfavorabel. Uji coba dilaksanakan pada hari Kamis 23 September 2010. Skala dibagikan kepada seluruh karyawan dengan bantuan bagian kepegawaian kantor imigrasi. Pengambilan hasil data skala psikologi memakan waktu sekitar dua bulan dikarenakan aktivitas padat masing-masing karyawan saat penelitian. Skala yang kembali berjumlah 46 dari 60 yang dibagikan. Setelah uji coba aitem dilakukan 50 aitem dengan menggunakan model likert. Skala bergerak dari nilai 1 hingga 4 dan terdiri atas pernyataan favorable dan unfavorabel. Uji coba dilaksanakan pada hari Kamis 23 September 2010. Skala dibagikan kepada seluruh karyawan dengan bantuan bagian kepegawaian kantor imigrasi. Pengambilan hasil data skala psikologi memakan waktu sekitar dua bulan dikarenakan aktivitas padat masing-masing karyawan saat penelitian. Skala yang kembali berjumlah 46 dari 60 yang dibagikan. Setelah uji coba aitem dilakukan

c. Skala Kematangan Karir Skala kematangan karir dinilai berdasarkan aspek penentu kematangan karir yang dikemukakan oleh Pietrofesa dan Splete yang terdiri atas independensi, self appraisal, global awareness, information exploration, decision making, planning dan vocational developing. Skala ini tediri atas 50 aitem dengan menggunakan model likert. Skala bergerak dari nilai 1 hingga 4 dan terdiri atas pernyataan favorable dan unfavorabel.

Uji coba dilaksanakan pada hari Kamis 23 September 2010. Skala dibagikan kepada seluruh karyawan dengan bantuan bagian kepegawaian kantor imigrasi. Pengambilan hasil data skala psikologi memakan waktu sekitar dua bulan dikarenakan aktivitas padat masing-masing karyawan saat penelitian. Skala yang kembali berjumlah 46 dari 60 yang dibagikan. Setelah uji coba aitem dilakukan skoring. Nilai skala kematangan karir bergerak dari 1 hingga 4 dengan memperhatikan sifat favorabel dan unfavorabel. Data hasil skoring ditabulasikan untuk dianalisis validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas aitem skala kematangan karir menggunakan perhitungan statistika dengan bantuan program komputer SPSS versi 16.0.

a. Motivasi kerja Berdasarkan uji validitas aitem skala motivasi kerja diperoleh 16 aitem yang valid dengan koefisien validitas > 0,291 yaitu aitem nomor 2, 4, 9, 13, 22, 26, 27,

32, 33, 34, 38, 39, 44, 46, 48 dan 49 dan 34 aitem yang gugur dengan koefisien validitas < 0,291 yaitu aitem nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21, 23, 24, 25, 28, 29, 30, 31, 35, 36, 37, 40, 41, 42, 43, 45, 47, dan 50 dari

50 aitem yang diujicobakan. Koefisien validitas skala motivasi kerja bergerak dari 0,292-0,690 dengan p < 0,05.

Tabel 3 Distribusi Skala Motivasi Kerja yang Valid dan Gugur

No Komponen

Nomor Aitem

5 Aktualisasi Diri

16 34 50 Dari 16 aitem yang valid mewakili setiap aspek motivasi kerja. Aspek

kebutuhan fisiologis terwakili oleh 3 aitem, aspek kebutuhan keamanan terwakili oleh 1 aitem, aspek kebutuhan sosial terwakili oleh 3 aitem, aspek kebutuhan penghargaan terwakili oleh 5 aitem dan aspek kebutuhan aktualisasi diri terwakili oleh 4 aitem.

Berdasarkan analisis terhadap hasil uji coba skala motivasi kerja diperoleh koefisien realibilitas sebesar 0,635 > 0,60. Perhitungan dan perincian Berdasarkan analisis terhadap hasil uji coba skala motivasi kerja diperoleh koefisien realibilitas sebesar 0,635 > 0,60. Perhitungan dan perincian

b. Kematangan Karir Berdasarkan uji validitas aitem skala kematangan karir diperoleh 15 aitem yang valid dengan koefisien validitas > 0,291 yaitu aitem nomor 5, 10, 14, 16, 20,

22, 24, 25, 34, 35, 36, 38, 39, 44, 48 dan 35 aitem yang gugur dengan koefisien validitas < 0,291 yaitu aitem nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19,

21, 23, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 37, 40, 41, 42, 43, 45, 46, 47, 49, 50 dari 50 aitem yang diujicobakan. Koefisien validitas skala kematangan karir bergerak dari 0,293-0,588 dengan p < 0,05.

Tabel 4 Distribusi Skala Kematangan Karir yang Valid dan Gugur

No

Komponen

Nomor Aitem Valid

2 Self appraisal

3 Global awareness

4 Information exploration

5 Decision making

7 Vocational developing

14 36 50 Dari 15 aitem yang valid mewakili setiap aspek kematangan karir. Aspek

independensi terwakili oleh 1 aitem, aspek self appraisal terwakili oleh 2 aitem, aspek global awareness terwakili oleh 2 aitem, aspek information exploration

terwakili oleh 3 aitem, aspek decision making terwakili oleh 2 aitem, aspek planning terwakili oleh 2 aitem dan aspek vocational developing terwakili oleh 2 aitem.

koefisien realibilitas sebesar 0,625 > 0,60. Hasil tersebut menunjukkan bahwa skala kematangan karir dinyatakan valid dan reliabel yang selanjutnya dapat dipergunakan sebagai alat ukur penelitian. Jumlah aitem gugur yang banyak serta nilai reliabilitas yang mendekati nilai ambang batas disebabkan oleh beberapa hal antara lain instrumen pengumpulan data dan proses pengisian data oleh responden yang kurang efektif.