Uraian Proses Produksi Proses roduksi

tidak ikut dalam proses tetapi merupakan bagian dalam proses. Yang menjadi bahan tambahannya adalah sebagai berikut : 1. Tube, berfungsi sebagai kemasan primer krim. 2. Leaflet, berfungsi sebagai kertas reklame dan penjelasan komposisi bahan. 3. Dus Kecil, berfungsi sebagai kemasan sekunder 4. Kotin, berfungsi sebagai tempat dari dus kecil. 5. Box, berfungsi sebagai kemasan dari kotin.

2.6.2.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam suatu proses produksi yang dikenakan langsung atau tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi untuk menpatkan produk yang diinginkan tetpai bahan ini tidak ikut dalam bahan jadi. Pada proses produksi tablet ini tidak terdapat bahan penolong karena semua bahan yang digunakan dalam proses akan terdapat pada produk jadi.

2.6.3. Uraian Proses Produksi

Setelah adanya perintah produksi dari PPIC, bagian produksi meminta bahan baku ke bagian gedung dengan surat perintah pengeluaran bahan baku dan bahan pengemas, petugas gudang melakukan penimbangan atau penyerahan bahan sesuai dengan yang ditulis pada SPPBBSPPBK tersebut. Selama produksi berlangsung, dibuat laporan proses produksi mulai dari penimbangan bahan baku sampai pengemasan yang bertujuan untuk dokumentasi. Universitas Sumatera Utara Sehingga bila terjadi kekeliruan ataupun kesalahan pada proses produksi, dapat segera diketahui pada proses mana kesalahan tersebut terjadi dan diambil tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Laporan proses produksi membuat nama sediaan, No batch, Besar Batch, tahapan proses, operator, tanggal, jam, hasil, pengawasan yang berguna untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu batch sediaan. Laporan proses produksi ini diisi oleh petugas yang melakukan suatu petugas yang melakukan suatu tahapan proses produksi dan diketahui oleh supervisor produksi. Selama proses produksi berlangsung dilakukan pengawasan dalam proses In Process ControlIPC. IPC yang dilakukan ada 2 macam yaitu : 6. Dilakukan oleh pihak produksi, yaitu setiap 15 menit sekali dilakukan pemeriksaan keseragaman bobot. 7. Dilaksanakan oleh pengawasan mutu, antara lain : Uji kekerasan, waktu hancur, disolusi, friabilitas, keseragaman bobot dan kadar zat berkhasiat. Obat yang telah selesai diproduksi akan dilakukan pengemasan primer di bagian produksi yang selanjutnya diserahkan ke bagian pengemasan melalui pass box untuk dilakukan pengemasan sekunder sampai dihasilkan obat jadi. Obat jadi yang telah selesai dikemas, ditimbang bobotnya dan dicatat, selanjutnya dibuat permohonan pemeriksaan ke bagian pengawasan mutu untuk dilakukan finished pack analysis. Obat jadi yang lulus pemeriksaan selanjutnya diserahkan ke gudang penyimpanan obat jadi. Universitas Sumatera Utara Bagian produksi pada PT. Kimia Farma Persero, Tbk Plant Medan terdiri dari : 1. Jalur Produksi Tablet Jalur produksi tablet terletak terpisah dari jalur produksi krim untuk menghindari terjadinya pencemaran silang. Pada unit tablet juga terdapat beberapa ruangan dimana setiap ruangan tersebut telah diatur suhu, kelembaban dan tekanan dengan AHU, juga dilengkapi dengan dust collector sentral. Adapun jalur produksi terdiri dari : a. Ruang Pencampuran Semua bahan tambahan dan bahan aktif dimasukkan ke dalam super mixer dan dicampur hingga homogen, pengecualian untuk bahan pelicin dan bahan penghancur luar. Massa diatas digranulasi dengan menggunakan alat rotary wet granulator sehingga didapat garnul basah. Untuk selanjutnya granul basah tersebut dipindahkan ke ruang pengeringan. b. Ruang Pengeringan Granul basah yang dihasilkan dikeringkan didalam oven dengan suhu 50-60° selama 10 jam tergantung pada bahan baku yang dikeringkan. Kapasitas oven tersebut 450 kghari. Setelah kering dilakukan pemeriksaan laboratorium dan selanjutnya dipindahkan ke ruangan granulasi untuk dilkukan pengayakan. c. Ruang Granulasi. Massa granul yang telah dikeringkan digranulasi dengan alat communiting fitz mill, kemudian dipindahkan ke ruang pencampuran. d. Ruang Pencampuran Akhir Universitas Sumatera Utara Massa yang telah digranulasi dimasukkan ke dalam alat V-mixer dan ditambahkan dengan bahan pelicin dan bahan penghancur luar. Hasil yang diperoleh kemudian diperiksa di bagian IPC. Massa yang telah memenuhi syarat dipindahkan ke ruang pencetakan. e. Ruang Pencetakan. Setelah dicampur di pencampuran akhir maka massa yang telah memenuhi syarat maka operator akan memasukkan massa tersebut ke dalam ruang pencetakan. Pencetakan dilakukan misalnya dengan menggunakan mesin cetak tablet merek cadmach Cu dengan kecepatan mesin 50 ribu tabletjam. Setiap 15 menit operator harus memeriksa keseragaman bobot. Bagian pengawasan mutu di ruangan produksi melakukan pemeriksaanpengujian terhadap produk yang meliputi : Pemerian, friabilitas, waktu hancur, kekerasan tablet, disolusi dan keseragaman bobot. f. Ruang Sortir Tablet yang dihasilkan akan disortir oleh petugas dari debu dan juga bentuk tablet yang tidak baguspecah, kemudian dipindahkan keruang pengemasan. g. Ruang Pengemasan. Tablet yang telah disortir akan dibawa keruang pengemasan primer dan dikemas dalam kantong plastik. Tiap kantong berisi 1000 tablet dengan menggunakan mesin penghitung dan silica gel. Setelah selesai dilakukan pengemasan primer, tablet yang telah dikemas akan dipindahkan ke ruangan melalui pass box untuk dilakukan pengemasan sekunder. Universitas Sumatera Utara 2.6.4. Mesin dan peralatan 2.6.4.1. Mesin Produksi