B. Pembahasan
1. Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 33
orang suami yang diteliti ditemukan mayoritas suami berpengetahuan baik tentang perawatan masa nifas yaitu sebanyak 17 orang 51,6 dan minoritas suami
berpengetahuan kurang tentang perawatan masa nifas sebanyak 5 orang 15,1. Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 33 suami yang diteliti, ditemukan
mayoritas suami berumur 36-40 tahun sebanyak 12 orang 36,4 dan minoritas suami yang berumur 21-25 tahun sebanyak 5 orang 15,1 . Sesuai pendapat
Hurlock 2002, bahwa usia dewasa 18-40 tahun merupakan masa dimana seseorang secara maksimal mencapai prestasi yang memuaskan, pada usia
tengah 41-60 tahun adalah usia tidak produktif lagi. Pada tingkat pendidikan juga ditemukan suami mayoritas berpendidikan SMA
sebanyak 14 orang 42,4 , dan minoritas suami berpendidikan SD sebanyak 4 orang 12,1 . Sesuai pendapat Notoatmodjo 2003 yang mengatakan bahwa,
pendidikan mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Tingkat pendidikan masyarakat dikaitkan dengan kemampuan dalam menyerap
dan menerima informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga. Pada pekerjaan juga ditemukan mayoritas suami memiliki pekerjaan wiraswasta
yaitu sebanyak 22 orang 66,7 dan minoritas PNS sebanyak 5 orang 15,1 , dan sesuai pendapat Hurlock 1998 yang mengatakan bahwa pekerjaan seseorang
akan berpengaruh terhadap pengetahuan dan pola tindakan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan juga berpengaruh terhadap tingkat sosial
Universitas Sumatera Utara
ekonomi dan tingkat sosial ekonomi berpengaruh terhadap tingkat kesehatan, semakin baik pekerjaan seseorang maka diharapkan tingkat kesehatannya juga
semakin baik. Pekerjaan suami mempengaruhi terhadap keterlibatan dalam merawat ibu pada masa nifas.
2. Pengetahuan Suami dalam Merawat Istri pada Masa Nifas Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 33
orang suami yang diteliti ditemukan mayoritas suami berpengetahuan baik tentang perawatan masa nifas yaitu sebanyak 17 orang 51,6 dan minoritas suami
berpengetahuan kurang tentang perawatan masa nifas sebanyak 5 orang 15,1. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang Notoadmodjo,
2007.
3. Sikap Responden dalam Merawat Istri pada Masa Nifas
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas tetapi
merupakan prediposisi suatu tindakan. Berdasarkan hasil penelitian distribusi sikap responden terhadap istri pada masa
nifas mayoritas suami memiliki sikap dengan kategori cukup sebanyak 23 orang
Universitas Sumatera Utara
69,8 , berarti masih kurangnya motivasi responden untuk merubah sikap, sehingga segala yang dilakukan belum maksimal, karena sikap merupakan reaksi
atau respon yang masih tertutup terhadap objek tertentu. Hal ini menunjukkan semakin rendah tingkat perkembangan sikap seseorang dalam menghadapi masalah
semakin sulit untuk merubah perilakunya. Sikap suami terhadap istri pada masa nifas dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain karena adanya pengetahuan suami mengenai perawatan ibu nifas, cara memperoleh informasi, adanya kepercayaan yang diperoleh dari orang tua
sumber-sumber yang mencakup uang, waktu serta tenaga dan dapat dipengaruhi oleh kebudayaan di masyarakat setempat. Sikap merupakan faktor predisposisi untuk
terbentuknya tindakan atau perilaku, disini perilaku petugas kesehatan juga mempengaruhi terhadap sikap suami dengan memberikan pendidikan kesehatan atau
penyuluhan kepada suami-suami sehingga akan menambah wawasan dan pengetahuan para suami.
Bila dilihat secara rinci dari hasil penelitian untuk pernyataan sikap nomor 3 sebanyak 29 orang responden 87,8 menjawab setuju bila suami menggantikan
peran ibu untuk melakukan pekerjaan rumah untuk sementara seperti memasak, merawat anak lain dan mencuci pakaian selama ibu dalam masa nifas hal ini
menunjukkan bahwa sikap suami sudah baik. Untuk pernyataan sikap nomor 7 sebanyak 26 orang 78,8 responden
menjawab tidak setuju bila ibu yang cukup istirahat dapat mengurangi produksi ASI, ini berarti suami memahami bahwa ibu harus cukup istirahat supaya produksi ASI
lancar.
Universitas Sumatera Utara
4. Tindakan Suami dalam Merawat Istri pada Masa Nifas Tindakan adalah suatu perbuatan nyata dari sesuatu yang telah disikapi. Untuk
mewujudkan suatu sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata maka diperlukan faktor pendukung lain.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh tindakan responden mayoritas cukup sebanyak 17 orang 51,5 . Hal ini disebabkan karena faktor
pendukung lain seperti sumber daya yang mencakup uang, waktu dan tenaga berpengaruh terhadap perilaku seseorang.
Bila dilihat dari hasil penelitian untuk pertanyaan tindakan nomor 5 sebanyak 8 orang 24 suami menjawab kadang-kadang dalam hal memenuhi kebutuhan
nutrisi ibu sementara dari pertanyaan pengetahuan hampir seluruh responden menjawab benar mengenai kebutuhan nutrisi ibu nifas sebanyak 24 orang 72,7
maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang baik tidak selamanya mempengaruhi seseorang dapat bertindak dengan baik. Untuk pertanyaan tindakan
nomor 9 sebanyak 26 orang responden 78,8 menjawab kadang-kadang dalam hal menyusui bayi apakah suami mendampingi istri dalam hal ini keikutsertaan suami
masih kurang padahal jika hal ini sering dilakukan akan terbentuk ikatan antara ibu, bayi dan ayah.
Menurut Notoadmodjo, 2007 pengetahuan dan sikap sangat erat kaitannya terhadap tindakanperilaku. Dengan hasil penelitian yang diperoleh bahwa
pengetahuan responden tentang perawatan ibu nifas pada kategori cukup, sikap responden sebagian besar cukup sehingga tindakan untuk melakukan perawatan ibu
nifas juga belum maksimal.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang perilaku suami terhadap istri pada masa nifas di ruang V RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari segi karakteristik responden tentang perilaku suami terhadap istri pada masa
nifas berdasarkan umur mayoritas suami berumur 36-40 tahun sebanyak 12 orang 36,4 . Berdasarkan pendidikan mayoritas suami berpendidikan SMA
sebanyak 14 orang 42,4 . Sedangkan berdasarkan pekerjaan suami mayoritas wiraswasta sebanyak 22 orang 66,7 .
2. Dari segi kategori pengetahuan responden tentang perilaku suami terhadap istri
pada masa nifas mayoritas mempunyai pengetahuan baik yaitu sebanyak 17 orang 51,6 .
3. Dari segi kategori sikap responden tentang perilaku suami terhadap istri pada
masa nifas mayoritas mempunyai sikap cukup yaitu sebanyak 23 orang 69,8 . 4.
Dari segi kategori tindakan responden tentang perilaku suami terhadap istri pada masa nifas mayoritas mempunyai tindakan cukup yaitu sebanyak 17 orang
51,5 .
Universitas Sumatera Utara