23
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Aktiva
lancar terdiri dari kas, surat berharga, piutang, dan persediaan. Sedangkan kewajiban lancar terdiri dari hutang jangka pendek dan hutang lainnya yang
mempunyai jangka waktu kurang dari satu tahun. Menurut Sartono, 2001 perubahan komposisi struktur modal akan mempengaruhi tingkat likuiditas bila
penambahan hutang jangka panjang digunakan untuk melunasi hutang jangka pendek atau bisa juga digunakan untuk meningkatkan aktiva lancar.
Perusahaan yang mempunyai likuiditas tinggi berarti mempunyai membayar hutang jangka pendek, sehingga cenderung akan menurunkan total
hutang yang akhirnya struktur modal akan menjadi lebih kecil. Likuiditas Current ratio diformulasikan dengan rumus sebagai berikut:
Likuiditas ������� ����� =
Aktiva lancar Hutang lancar
2.1.3 Struktur Aktiva
Menurut Weston dan Copeland 2000 Asset atau aktiva adalah segala sesuatu yang dimiliki perusahaan. Aktiva dapat digolongkan menjadi aktiva tetap,
aktiva tidak terwujud, dan aktiva lain-lain. Perusahaan yang memiliki aktiva dalam jumlah besar dapat menggunakan hutang lebih besar karena memiliki
aktiva sebagai penjaminnya. Perusahaan yang memiliki tingkat aktiva tetap yang besar maka aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut dapat digunakan perusahaan
sebagai jaminan hutang.
Universitas Sumatera Utara
24
Aktiva lancar adalah aktiva yang habis dalam satu kali perputaran dalam proses produksi, dan proses perputarannya adalah dalam jangka waktu yang
pendek umumnya kurang dari satu tahun. Sedangkan aktiva tetap adalah aktiva yang tahan lama yang secara berangsur-angsur habis turut serta dalam proses
produksi Riyanto, 2001.Brigham dan Gapensky 1997, menyatakan bahwa secara umum perusahaan yang memiliki jaminan hutang akan lebih mudah
mendapatkan hutang daripada perusahaan yang tidak memiliki jaminan terhadap hutang.
Menurut Riyanto 1995 kebanyakan perusahaan industri sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya
dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri sedangkan hutang sifatnya hanya sebagai pelengkap. Dengan demikian semakin tinggi struktur aktiva maka
penggunaan modal sendiri akan semakin tinggi penggunaan modal asing akan semakin sedikit atau dengan kata lain struktur modalnya akan semakin rendah.
Struktur aktiva diformulasikan dengan rumus sebagai berikut: Struktur Aktiva =
Aktiva Tetap Total Aktiva
2.1.4 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan size merupakan ukuran atau besarnya aktiva yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan size dapat digunakan sebagai proksi
ketidakpastian terhadap keadaan perusahaan di masa yang akan datang. Ukuran perusahaan di proksi dengan nilai logaritma dti total aset atau total aktiva
Husnan. Menurut Riyanto 2008 Ukuran perusahaan merupakan salah satu
Universitas Sumatera Utara
25
faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan berapa besar kebijakan keputusan pendanaan struktur modal dalam memenuhi ukuran atau
besarnya asset perusahaan. Jika perusahaan semakin besar maka semakin besar pula dana yang akan dikeluarkan baik itu dari kebijakan hutang atau modal sendiri
dalam mempertahankan atau mengembangkan perusahaan. Total assets dijadikan sebagai indikator ukuran perusahaan karena sifatnyajangka panjang dibandingkan
dengan penjualan. Semakin besar suatu perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana eksternal juga akan semakin besar. Ukuran perusahaan
diformulasikan dengan menggunakan rumus: Ukuran perusahaan = Ln total aktiva
2.1.5 Pertumbuhan Growth