Faktor Produksi Faktor Produksi dan Pendapatan

2.4 Faktor Produksi dan Pendapatan

2.4.1 Faktor Produksi

Faktor produksi disebut juga korbanan produksi, karena faktor produksi tersebut dikorbankan untuk menghasilkan produksi. Macam faktor produksi atau input ini berikut jumlah dan kualitasnya perlu diketahui oleh seorang produsen. Oleh karena itu, untuk menghasilkan suatu produk, maka diperlukan pengetahuan hubungan antara faktor produksi input dan produksi output. Soekartawi, 2003. Setiap usaha yang dilaksanakan pasti memerlukan tenaga kerja. Oleh karena itu dalam analisa ketenaga kerjaan dibidang bisnisperusahaan penggunan tenaga kerja dinyatakan oleh besrnya curahan tenaga kerja, Skala usaha akan memepengaruhi besar kecilnya tenaga kerja yang dibutuhkan dan membutuhkan tenga kerja yang mempunyai keahlian. Biasanya perusahan kecil akan membutuhkan tenaga kerja yang sedikit, dan sebaliknya perusahaan skala besar lebih banyak membutuhkan tenaga kerja dan mempunyai keahlian. Dalam perusahaan, hal ini sangat penting untuk melihat sebaran pengguna tenaga kerja selama proses produlsi sehingga dengan demikian kelebihan tenaga kerja pada kegiatan tetentu dapat dihindarkan Soekartawi, 2002. Faktor produksi dibedakan menjadi faktor produksi tetap fixed input dan faktor produksi variabel variable input. Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak tergantung pada jumlah produksi. Ada tidaknya kegiatan produksi, faktor produksi harus tetap tersedia. Mesin-mesin pabrik adalah salah satu contoh. Sampai tingkat interval produksi tertentu jumlah mesin Doody S. Tumanggor : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Cokelat Di Kabupaten Dairi, 2009 perlu ditambah. Tapi jika tingkat produksi menurun bahkan sampai nol unit tidak berproduksi, jumlah mesin tidak bisa dikurangi. Jumlah penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tingkat produksinya. Makin besar tingkat produksi, makin banyak faktor produksi variabel yang digunakan. Begitu juga sebaliknya. Sebagai contoh, buruh harian lepas dipabrik rokok. Jika perusahaan ingin meningkatkan produksi, maka jumlah buruh ditambah. Sebaliknya jika ingin mengurangi produksi, buruh dapat dikurangi. Prathama et al, 2002. Cepat atau tidaknya inovasi mengadopsi inovasi oleh petani sangat tergantung dari faktor extern dan intern. Faktor intern itu sendiri terdiri dari faktor sosial dan ekonomi. Faktor sosial itu diantaranya : umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani dan kepemilikan lahan.Sedangkan faktor ekonomi diantaranya adalah jumlah tanggungan keluarga, luas lahan dan ada tidaknya usaha tani lain yang dimiliki petani. Soekartawi, 2002. Kekurangan atau kelebihan unsur khusus dalam tanah akan mengganggu keseimbangan unsur unsur hara dan bisa mengakibatkan penyakit pada tanaman. Penyebab ketidakseimbangan semacam itu harus dianalisis, mungkin karena keracunan Fe atau Al dalam pH-nya rendah, pemakian pupuk anorganik jangka panjang yang menyebabkan kerusakan pada tanah secara alami, maka penting untuk memeperbaiki unsur hara tertentu dengan pemanfaatan pupuk organik yang seimbang dapat memeperbaiki keseimbangan tanah, pH dan ketersedian unsur hara. Penambahan unsur hara dalam tanah dapat menghasilkan peningkatan produksi tanaman baik kualitas dan kuantitasnya.Reijnntjes et al, 1999. Doody S. Tumanggor : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Cokelat Di Kabupaten Dairi, 2009

2.4.2 Pendapatan