Produk Domestik Regional Bruto PDRB

1. Industri dasar atau hulu, industri hulu mempunyai sipat: Padat modal, berskala besar, menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya selalu dipilih dekat dengan bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri, dan pada umumnya lokasi ini belum tersentuh pembangunan.Kelompok industri yang hanya menghasilkan barang setengah jadi saja sedangkan prosesing akhir dilanjutkan di tempat lain. 2. Industri hilir, industri ini merupakan perpanjangan proses industri hulu. Pada umumnya industri ini mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi, lokasinya slalu diusahakan dekat pasar, menggunakan teknologi madya dan teruji, padat karya. 3. Industri kecil, industri ini banyak dikembangkan dipedesaan dan perkotaan, memiliki peralatan sederhana. Walaupun hakikatproduksinya sama dengan industri hilir, tetapi sistim pengolahannya lebih sederhana. Sistim tata letak pabrik maupun pengolahan limbah belum mendapat perhatian. Sipat industri ini padat karya.

2.2. Pendekatan Sektor Rill

2.2.1 Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Pertumbuhan perekonomian suatu daerah secara umum dapat dilihat melalui indikator perkembangan Produk Domestik Regional Bruto PDRB dan PDRB per kapita Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS Pabrik Minyak Kelapa Sawit Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Rokan Hulu Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai. USU e-Repository © 2008. Hingga kini alat untuk mengukur tingkat kemakmuran masyarakat suatu daerah secara tepat sulit ditemukan. Namun secara tidak langsung, salah satu ukuran yang dianggap dapat mendekati pencapaian kemakmuran tersebut yakni dengan menggunakan angka pendapatan regional. Manfaat pendapatan regional antara lain adalah untuk mengetahui tingkat produk yang dihasilkan oleh seluruh faktor produksi, besarnya laju pertumbuhan ekonomi, dan stuktur perekonomian pada suatu periode di suatu daerah tertentu. Dari hasil penghitungan PDRB Kabupaten Rokan Hulu yang telah dilakukan oleh BPS Kabupaten Rokan Hulu dapat disajikan angka-angka pendapatan regional secara series dari tahun ke tahun. Untuk tahun 2006 dalam bab ini disajikan series data 4 tahunan dari tahun 2003-2006, dapat dilihat pada tabel 1. Hayatul Muchni : Pengaruh Keberadaan PT. PMKS Pabrik Minyak Kelapa Sawit Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Rokan Hulu Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai. USU e-Repository © 2008. Tabel 1. Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka Perkapita Atas dasar Harga Konstan, 2003-2006 Juta Rupiah Kabupaten Rokan Hulu. Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 1 2 3 4 5 PDRB Atas dasar Harga Pasar Rupiah 1 587 091,89 1 709 535,42 1 835 688,00 1 970 432,73 Penyusutan Barang- barang Modal 44 121,15 47 525,08 51 032,13 54 778,03 PDRN Atas dasar harga pasar 1 542 970,73 1 662 010,33 1 748 655,87 1 915 654,70 Pajak taklangsung 68 562,37 73 851,93 79 301,72 85 122,69 PDRN atas dasar harga faktor 1 474 408,36 1 588 158,40 1 705 354,15 1 830 532,01 Penduduk pertengahan tahun 328 060 340 732 353 792 368 307 Perkapita PDRB 4 837 809,82 5 017 243,52 5 188 608,00 5 349 973,61 Perkapita Pendapatan Regional 4 494 325,32 4 661 019,23 4 820 216,83 4 970 125,48 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Rokan Hulu 2008

2.2.2 Inflasi