Komponen Kompensasi Yang Diberikan Kepada PekerjaBuruh

Dalam praktek, perusahaan umumnya cenderung menghindarkan pemberian komponen upah yang bersifat rutin atau tetap dalam jumlah besar. Hal ini dimaksudkan, agar jika dikemudian hari terjadi PHK, pengusaha tidak terbebani untuk menyediakan dana kompensasi dalam jumlah besar. 67

B. Komponen Kompensasi Yang Diberikan Kepada PekerjaBuruh

Kompensasi yang diberikan kepada pekerjaburuh yang hubungan kerjanya terputus dengan perusahaan, terdiri dari: 68 1. Uang pesangon; 2. Uang penghargaan masa kerja; dan 3. Uang penggantian hak, yang meliputi: a. Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur; biasanya menerima langsung secara pribadi dari anggota direksi atasan manajer tersebut; e. Insentif, dimana beberapa perusahaan memilih program insentif untuk prestasi individu, sedangkan yang lainnya memilih pemberian penghargaan untuk prestasi kelompok. Komisi seringkali diberikan kepada pekerja apabila kuota atau target penjualan tercapai; f. Segala jenis pembagian catu in naturain kind yang diterima rutin. Selain imbalan yang diterima secara rutin, ada komponen imbalan yang tidak diterima secara rutin atau periodik, yang diterima “nanti” atau “bila terjadi sesuatu” pada pekerja yang disenut imbalan tidak langsung, contohnya: a. Fasilitaskemudahan seperti transportasi, pemeliharaan kesehatan, dll; b. Upahgaji yang tetap diterima pekerja selama ia menjalankan cuti dan izin meninggalkan pekerjaan; c. Bantuan dan santuan untuk musibah; d. Bantuan biaya pendidikan Cuma-Cuma; e. Iuran Jamsostek yang dibayarkan perusahaan; f. Iuran dana pensiun yang dibayarkan perusahaan; dan g. Premi Asuransi jiwa. 67 Edy Sutrisno Sidabutar, Op. Cit, hal. 44 68 Ibid, hal. 44 Peranan pengadilan hubungan industrial dalm memberikan kepastian hukum terhadap perkara pemutusan hubungan kerja studi terhadap putusan pemutusan hubungan kerja pengadilan hubungan industrial pada pengadilan negri medan. USU e-Repository © 2008. b. Biaya atau ongkos pulang untuk pekerjaburuh dan keluarganya ke tempat dimana pekerjaburuh diterima bekerja. Penggantian perumahan, pengobatan dan perawatan ditetapkan 15 lima belas persen dari uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja bagi yang memenuhi syarat; c. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau PKB misalnya uang pisah; d. Uang pisah yang besarannya sesuai yang di atur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau PKB. Dalam kasus atau kondisi tertentu, adakalanya pekerjaburuh berhak untuk mendapakan keseluruhan komponen kompensasi diatas. Namun, adakalanya pula pekerjaburuh hanya mendapakan 1 satu atau 2 dua saja dari ke- 4 keempat komponen kompensasi tersebut atau bahkan sama sekali tidak dapat. Pemberian pesangon maupun penghargaan masa kerja dipengaruhi oleh masa kerja pekerjaburuh. Artinya sudah berapa lama pekerjaburuh tersebut bekerja pada perusahaan akan berpengaruh dalam pemberian pesangon dan pengharagaan masa kerja, bilamana terjadi PHK. Selanjutnya mengenai ketentuan komponen upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima diatur dalam Pasal 157 Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 terdiri dari: Peranan pengadilan hubungan industrial dalm memberikan kepastian hukum terhadap perkara pemutusan hubungan kerja studi terhadap putusan pemutusan hubungan kerja pengadilan hubungan industrial pada pengadilan negri medan. USU e-Repository © 2008. 1. Upah Pokok; dan 2. Segala macam bentuk tunjangan yang bersifat tetap yang diberikan kepada pekerjaburuh dan keluarganya, termasuk harga pembelian dari catu yang diberikan kepada pekerjaburuh secara cuma-cuma, yang apabila catu harus dibayar pekerjaburuh dengan subsidi, maka sebagai upah dianggap selisih antara harga pembelian dengan harga yang harus dibayar oleh pekerjaburuh. Komponen pengupahan tersebut merupakan salah satu sarana dari Hubungan Industrial Pancasila HIP, oleh karena itu, ada beberapa kriteria dalam menentukan pengupahan, antara lain: 69 1. Struktur upah perlu disederhanakan dan diupayakan agar upah pokok lebih besar dari tunjangan lainnya; 2. Idealnya diperlukan penentuan komponen upah secara umum yang dapat digunakan untuk setiap pekerjaan dan keperluan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Permenaker Republik Indonesia RI Nomor PER 01MEN1990 yang dimaksud upah minimum adalah 69 John Suprihanto, Op. Cit, hal. 112, bahwa dalam kenyataannya hak tersebut sukar dilakukan karena perbedaan prinsip-prinsip penggunaanya, karena itu diperlukan perkataan komponen upah menurut keperluannya masing-masing, yaitu : a. Untuk keperluan perhitungan upah pada waktu tidak masuk kerja dengan hak upah, antara lain upah lembur, pensiun, tunjangan hari tua atau bonus tahunan, cuti tahunan, sakit di Rumah Sakit RS, dsb sebagai bahan pertimbangan pemerintah; b. Mengingat bahwa di Indonesia klasifikasi jabatan belum dilaksanakan secara meluas sehingga bagi perusahaan tertentu tidak ada sistem yang jelas dalam menentukan jumlah pengupahan, maka wage differentials dilaksanakan sebagai rintisan jangka panjang terlaksananya standar klasifikasi jabatan dan metode penilaian jabatan. Peranan pengadilan hubungan industrial dalm memberikan kepastian hukum terhadap perkara pemutusan hubungan kerja studi terhadap putusan pemutusan hubungan kerja pengadilan hubungan industrial pada pengadilan negri medan. USU e-Repository © 2008. upah pokok ditambah dengan tunjangan tetap dengan kebutuhan pokok serendah- rendahnya 75 dari upah minimum. Pengertian upah pokok seperti diatur dalam Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja RI Nomor SE-07MEN1990 adalah imbalan dasar yang diberikan secara tetap untuk tenaga kerja dan keluarganya serta dibayarkan dalam satuan waktu yang sama dengan pembayaran upah pokok, misalnya mingguan atau bulanan, tanpa dikaitkan dengan kehadiran atau prestasiproduktivitas tertentu. Untuk mencapai ratio upah terendah dan tertinggi yang lebih seimbang dan memadai secara bertahap jarak terendah dan tertinggi perlu didekatkan, antara lain dengan cara: 70 1. Diberlakukan skala upah secara landai sliding scale; 2. Diadakan pertimbangan antara upah pokok dan tunjangan; dan 3. Peninjauan upah minimum secara konsisten. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan Upah Minimum Regional UMR dan Upah Sundulan dari Direktur Jendral Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor B.407NBW1995 tanggal 18 Juni 1995, bahwa pemberian UMR perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 71 70 Ibid, hal. 113. 71 B. Siswanto Sastrohadiwiryo, Op. Cit, hal. 194. Peranan pengadilan hubungan industrial dalm memberikan kepastian hukum terhadap perkara pemutusan hubungan kerja studi terhadap putusan pemutusan hubungan kerja pengadilan hubungan industrial pada pengadilan negri medan. USU e-Repository © 2008. 1. Dengan adanya kenaikan UMR, tidak boleh dilakukan pergeseran tunjangan tidak tetap yang sebelumnya telah diberikan menjadi tunjangan tetap dengan tujuan untuk memenuhi UMR; 2. Tunjangan-tunjangan yang selama ini telah diberikan, tetap menjadi hak tenaga kerja dan harus tetap diberikan; 3. Khusus mengenai tunjangan transport, meskipun diberikan sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam komponen upah. Akan tetapi, apabila terjadi perselisihan karena upah sundulan, maka dapat dipecahkan dengan cara: 1. Mencari persentase kenaikan antara golongan penerima upah secara berurutan; 2. Menghitung upah baru yang dilakukan dengan cara menambah upah lama dengan persentase kenaikan dikalikan upah baru. Apabila melihat dari putusan-putusan hakim PHI pada PN Medan terhadap kasus-kasus PHK, bahwa pada umumnya komponen kompensasi yang diputuskan oleh hakim tetap berdasarkan Pasal 156 Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003, yang meliputi uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak. Akan tetapi, uang penggantian hak disini, hakim menentukan dengan uang penggantian hak perumahan dan perobatan sebesar 15 dari uang pesangon danatau Peranan pengadilan hubungan industrial dalm memberikan kepastian hukum terhadap perkara pemutusan hubungan kerja studi terhadap putusan pemutusan hubungan kerja pengadilan hubungan industrial pada pengadilan negri medan. USU e-Repository © 2008. uang penghargaan masa kerja. Dalam beberapa putusan hakim juga menambahkan kekurangan-kekurangan upah dari pekerja yang dipangkas oleh majikannya, seperti pada perkara Nomor 92G2006PHI Medan, perkara Nomor 147G2007PHI Medan, dan perkara Nomor 101G2006PHI Medan, tetapi khusus perkara ini ada ditambahkan upah cuti melahirkan. Selanjutnya dalam perkara Nomor 110G2006 PHI Medan hakim juga menambahkan upah yang dibayar selama skorsing dan juga selama berjalannya proses persidangan. Akan tetapi pada perkara Nomor 139G2006PHI Medan, penggugat hanya menuntut upah setiap bulannya sampai ada putusan dari PHI.

C. Dasar Perhitungan Kompensasi

Dokumen yang terkait

Prosedur Pengajuan PHK Melalui Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Studi Atas Putusan UU Nomor 2 Tahun 2004

3 65 95

PERAN HAKIM AD HOC PADA PERADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (Studi pada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Tanjung Karang)

0 17 49

PENULISAN HUKUM/ SKRIPSITINJAUAN YURIDIS PROSES PENYELESAIAN SENGKETA TINJAUAN YURIDIS PROSES PENYELESAIAN SENGKETA PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (Analisis Putusan Pengadilan Hubungan Industrial No. 4/ G/ 2010/

0 4 15

PENDAHULUAN TINJAUAN YURIDIS PROSES PENYELESAIAN SENGKETA PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA PADA PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (Analisis Putusan Pengadilan Hubungan Industrial No. 4/ G/ 2010/ PHI.YK).

0 3 17

PROSES PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DI PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI PADANG.

0 0 7

PERLINDUNGAN HUKUM TERAHADAP PEKERJA DALAM PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH PT. BUANA AGUNG LESTARI INDAH INTERNASIONAL (Studi Kasus Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Denpasar Nomor: 05/PHI/2013/PN.DPS).

0 4 73

STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI BANDUNG NOMOR: 90/G/2012/PHI/PN.Bdg TENTANG PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA ANTARA DEWI YANTI DENGAN PT JAKARAN.

0 1 1

KEDUDUKAN SERIKAT PEKERJA SEBAGAI KUASA HUKUM DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL KARENA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA MELALUI PENGADILAN.

0 1 13

PELUANG MEDIASI DI PENGADILAN TERHADAP PERKARA PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

0 0 7

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL SEMARANG TENTANG PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (STUDI KASUS TENTANG PUTUSAN PERKARA NOMOR 27/PDT.S

0 0 12