keterkaitan antara subsistem on-farm dan subsistem off-farm dalam sistem agribisnis beras organik. Subsistem off-farm terutama subsistem tataniaga yang
dilakukan oleh perusahan swasta yang pertama kali mengenalkan pengembangan sistem agribisnis beras organik di Kabupaten Tasikmalaya dan berperan dalam
memasarkan beras organik dari Kabupaten Tasikmalaya tidak hanya ditujukan pada pasar domestik namun juga pada pasar internasional ekspor. Kerjasama
antara Gapoktan Simpatik dengan perusahaan swasta tersebut dalam tataniaga beras organik dapat dikatakan akan menjadi kerjasama yang saling
menguntungkan antara keduanya dalam jangka waktu yang panjang.
2.2 Landasan Teori
Manajemen strategis menurut David 2006 adalah seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi dan mengevaluasi strategi yang
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Manajemen strategis menekankan pada pengamatan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan
melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan atau organisasi. Manajemen strategis terdiri atas tiga tahapan yaitu :
1. Formulasi Strategi
Pada tahap formulasi strategi yaitu tahap mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi atau perusahaan,
menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi dan memilih strategi tertentu yang
akan dilaksanakan. Tidak adanya organisasi yang memiliki sumber daya yang tak terbatas, maka penyusunan strategi harus memutuskan alternatif strategi
mana yang akan memberikan keuntungan terbanyak.
Universitas Sumatera Utara
2. Implementasi strategis
Implementasi strategis sering kali disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen strategis. Melaksanakan strategi berarti menempatkan strategi yang telah
diformulasikan menjadi tindakan. Tahap ini dianggap sebagai tahapan yang paling rumit dalam manajemen strategis, implementasi strategi membutuhkan
disiplin pribadi, komitmen dan pengorbanan. Strategi yang telah diformulasikan tetapi tidak diimplementasikan tidak memiliki arti apapun.
3. Evaluasi Strategi
Tahap ini merupakan tahap final dalam manajemen strategis. Dalam tahap ini dapat diketahui strategi yang dilaksanakan berjalan atau tidak seperti
diharapkan. Evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa yang akan datang karena faktor
internal dan eksternal secara konstan berubah. Tiga aktivitas dasar evaluasi strategi adalah :
a. Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi
ini b.
Mengukur kinerja dan c.
Mengambil tindakan korektif.
Hal yang paling penting dalam menetapkan strategi pengembangan untuk mencapai sasaran adalah bagaimana membuat kesimpulan strategis yang bersifat
dinamis dan berkesinambungan sehingga dapat beradaptasi sesuai dengan lingkungan yang dihadapi baik lingkungan internal maupun eksternal perusahaan
dan dapat mengantisipasi segala kemungkinan dalam pencapaian tujuan yang bersifat jangka panjang.
Universitas Sumatera Utara
Strategi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Alat analisis yang cocok untuk merumuskan strategi tersebut adalah analisis SWOT. SWOT adalah
singkatan dari lingkungan internal strength dan weakness serta lingkungan eksternal opportunity dan threat yang dihadapi. Menurut Rangkuti 2008 analisis
SWOT adalah analisis yang membandingkan antara faktor eksternal peluang opportunity dan ancaman threat dengan faktor internal kekuatan strength dan
kelemahan weakness berbagai faktor tersebut diidentifikasi secara sistematis dengan memaksimalkan kekuatan strength dan peluang opportunity, dan
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threat yang bertujuan untuk merumuskan strategi dalam organisasi atau
perusahaan.
2.3 Kerangka Pemikiran