5. Pendapatan
Pendapatan rendah
Faktor Strategis Eksternal • Peluang
1. Ketersediaan sarana
produksi 2.
Permintaan beras organik 3.
Dukungan Kelompok tani 4.
Dukungan Lembaga Swadaya masyarakat
Sarana produksi
tersedia
Permintaan meningkat
Kelompok tani
mendukung
LSM mendukung
• Ancaman 1.
Ketersediaan mesin penggiling dan tempat
penjemuran 2.
Mutu beras organik 3.
Jaringan pemasaran 4.
Dukungan pemerintah 5.
Sarana irigasi
Mesin penggiling dan tempat penjemuran
tidak tersedia
Mutu beras organik rendah
Jaringan pemasaran
belum berkembang
Dukungan pemerintah belum optimal
Sarana irigasi belum
memenuhi standar usahatani organik
Sumber : Lampiran 5, 6 dan 7
5.2.2 Pembobotan Faktor Internal dan Faktor Eksternal
Pembobotan dilakukan dengan menggunakan teknik komparasi berpasangan dengan nilai skala banding 1,2 dan 3. Setelah memperoleh nilai kepentingan masing–masing dari tiap
responden, dibuat matriks penilaian tiap responden yang akan menjadi bobot dari tiap faktor. Setelah diperoleh penilaian tiap faktor dari seluruh responden, kemudian dicari rata- rata
perbandingan seluruh responden dengan mencari nilai rata-rata geometris dengan menggunakan rumus geometris dan kemudian nilai rata-rata tersebut dinormalisasikan untuk
mendapatkan nilai dari masing–masing faktor strategis. Nilai ini yang menjadi bobot dari setiap faktor. Pembobotan faktor internal disajikan dalam Tabel 17.
Tabel 17. Pembobotan Faktor Internal IFAS No
Uraian Bobot
1 Luas lahan padi organik
0,12 2
Pengalaman bertani 0,08
Universitas Sumatera Utara
3 Produksi padi organik
0,19 4
Pelaksanaan tahapan pertanian organik 0,13
5 Pencatatan kegiatan usahatani
0,07 6
Ketersediaan modal 0,17
7 Pendapatan
0,24
Total 1
Sumber : Lampiran 3, 8, 10, 11 dan 14
Faktor pendapatan memiliki nilai bobot yang paling besar yaitu 0,24. Salah satu tujuan petani beralih dari usahatani padi anorganik menjadi usahatani organik adalah meningkatkan
pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa faktor pendapatan merupakan faktor internal yang dianggap penting dalam strategi pengembangan sistem agribisnis beras organik di Desa
Lubuk Bayas. Faktor yang memiliki bobot faktor yang paling kecil adalah faktor pencatatan kegiatan
usahatani sebesar 0,07. Hal ini merupakan kondisi dimana faktor pencatatan kegiatan dalam usahatani merupakan faktor yang dianggap kurang penting dalam penetapan strategi
pengembangan sistem agribisnis beras organik di Desa Lubuk Bayas. Strategi pengembangan beras organik di Desa Lubuk Bayas juga dipengaruhi oleh faktor–faktor eksternal.
Pembobotan faktor eksternal disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18. Pembobotan Faktor Eksternal EFAS No
Uraian Bobot
1 Ketersediaa sarana produksi pertanian
0,07 2
Ketersediaan mesin penggiling dan tempat penjemuran
0,15
3 Mutu beras organik
0,14 4
Jaringan pemasaran 0,15
Universitas Sumatera Utara
5 Permintaan beras organik
0,15 6
Dukungan kelompok tani 0,06
7 Dukungan pemerintah
0,12 8
Dukungan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM 0,09
9 Sarana irigasi
0,07
Total 1
Sumber : Lampiran 4, 9, 12, 13 dan 15
Ketersediaan akan mesin penggiling dan tempat penjemuran, jaringan pemasaran dan permintaan beras organik merupakan faktor yang memiliki bobot paling besar, yakni 0,15.
Pada tahun 2012 Desa Lubuk Bayas memperoleh bantuan mesin penggiling padi khusus untuk gabah organik oleh pemerintah namun sampai saat ini mesin tersebut belum dapat
digunakan dengan baik dan tempat penjemuran khusus gabah organik belum tersedia. Beras organik Desa Lubuk Bayas belum mendapatkan sertfikat produk organik, hal ini berpengaruh
terhadap rendahnya mutu produk organik tersebut dipasaran yang mengakibatkan jaringan pemasaran belum berkembang secara baik. Hal ini berarti faktor-faktor tersebut merupakan
faktor yang dianggap penting dalam pengembangan sistem agribisnis beras organik di Desa Lubuk Bayas.
Kemudian yang memiliki bobot faktor yang paling besar kedua yaitu faktor mutu beras organik 0,14; bobot faktor dukungan pemerintah 0,12; bobot faktor dukungan lembaga
swadaya masyarakat sebesar 0,09; bobot faktor ketersediaan sarana produksi dan bobot faktor sarana irigasi sebesar 0,07 dan bobot faktor dukungan kelompok tani merupakan faktor yang
memiliki bobot paling kecil yaitu sebesar 0,06. Faktor dukungan kelompok tani merupakan faktor eksternal yang dianggap kurang penting dalam penetapan strategi pengembangan beras
organik di Desa Lubuk Bayas.
5.2.3 Penentuan Strategi Pengembangan Sistem Agribisnis Beras Berdasarkan Analisis SWOT