Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui mengapa kadar Pb pada daun Angsana di Kampus I UIN Jakarta cukup tinggi. Hal ini dikarenakan ukuran
partikel Pb yang lebih kecil daripada celah stomata, sehingga Pb dapat masuk ke dalam daun melalui celah tersebut dan kemudian terperangkap di dalam rongga
antar sel di sekitar stomata dan berakumulasi di dalam jaringan daun. Lamanya vegetasi terpapar dan jumlah kendaraan juga mempengaruhi kadar Pb pada
tanaman. Logam Pb dari kendaraan bermotor dapat terakumulasi pada tumbuhan,
terutama tumbuhan tepi jalan, dan jumlah kepadatan lalu lintas yang berada di suatu jalur jalan tersebut dapat mempengaruhi jumlah emisi Pb yang dihasilkan
Samat dkk., 2002. Nugraha 2006 mennyatakan semakin dekat jarak suatu lokasi dengan jalan raya maka semakin tinggi kadar Pb yang terakumulasi.
Berdasarkan perhitungan Paired Sample Test Lampiran 6 untuk kadar Pb pada pagi hari dan sore hari didapatkan bahwa ada perbedaan antara kadar
rata-rata Pb pagi hari dan sore hari. Hal ini mungkin dikarenakan jumlah kendaraan yang lewat pada pagi hari lebih banyak bila dibandingkan pada sore
hari. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Nugraha 2006 kepadatan lalu lintas mempengaruhi kadar Pb dalam tanah dan vegetasi sepanjang tepi jalan.
4.2 Jumlah Kendaraan pada Tiap-tiap Titik Sampling
Hasil penghitungan jumlah kendaraan yang melewati tiap-tiap titik sampling pada jam 7.30 WIB - 9.00 WIB pada pagi hari dan jam 13.30 WIB
-15.30 WIB pada sore hari seperti ditampilkan pada Gambar 5.
100 200
300 400
500 600
700
Pagi Sore Pagi Sore
Pagi Sore 23-Juli-07
25-Juli-07 29-Juli-07
Tanggal dan Waktu S ampling Ju
m lah
K en
d ar
aan
P intu Keluar UIN Antara Gedung
FIT K dengan SC Depan
P erpustakaan Utama
Gambar 5. Jumlah Kendaraan pada Tiap-tiap Titik Sampling
Gambar di atas menunjukkan bahwa jumlah kendaraan paling banyak berada di titik sampling 1 pintu keluar UIN Jakarta yang dihitung pagi hari pada
tanggal 23 Juli 2007, yaitu sebanyak 647 kendaraan. Sedangkan jumlah kendaraan paling sedikit berada di titik sampling 3 depan Perpustakaan Utama yang
dihitung sore hari pada tanggal 29 Juli 2007, yaitu sebanyak 9 kendaraan. Jumlah ini relatif sedikit bila dibandingkan dengan jumlah kendaraan pada saat
perkuliahan aktif. Berdasarkan perhitungan Paired Sample Test Lampiran 8 untuk jumlah
kendaraan pada pagi hari dan sore hari didapatkan bahwa tidak ada perbedaan jumlah kendaraan yang melewati titik sampling pada pagi hari dan sore hari. Hal
ini dikarenakan penelitian dilakukan pada saat perkuliahan libur sehingga jumlah kendaraan pada pagi hari tidak berbeda dengan sore hari.
4.3. Korelasi Jumlah Kendaraan dan Kadar Pb dalam Daun Angsana
Berdasarkan uji korelasi dengan menggunakan SPSS 13, diketahui nilai koefisien korelasi dari jumlah kendaraan dengan kadar Pb pada waktu pagi hari
sebesar 0,176 lampiran 2 dan pada sore sebesar 0,350 lampiran 3. Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah kendaraan dengan kadar Pb
pada pagi hari maupun pada sore hari. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan Samat, dkk. 2002 yang
menyatakan bahwa dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, maka akan mempengaruhi kadar Pb pada tanaman. Jumlah kendaraan yang melewati tiap-tiap
titik sampling di Kampus I UIN Jakarta tidak berhubungan dengan kadar Pb dikarenakan penelitian ini dilakukan pada saat perkuliahan tidak aktif
menyebabkan jumlah kendaraan yang melewati titik sampling tidak banyak sehingga jumlah kendaraan tidak berkorelasi dengan kadar Pb pada daun
Angsana.
4.4. Kandungan Klorofil pada Daun Angsana