Logam Timbal Kandungan Timbal (Pb) dan pengaruhnya dalam jaringan daun angsana (Pterocarpus indicus) di kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

μm dengan lebar 2-7 μm, sehingga menyebabkan partikel tersebut mudah masuk melewati stomata Rangkuti, 2003.

2.2 Logam Timbal

Campuran timbal Pb banyak digunakan untuk keperluan industri dan rumah tangga. Sejalan dengan kemajuan industri, transportasi dan lainnya, maka produk dan penggunaan Pb meningkat pesat. Akan tetapi, kepentingan ekonomi dari Pb dan beberapa senyawanya telah memberi efek fisiologis yang merugikan bagi manusia, hewan dan tumbuhan Supriatno, dkk., 1998. Logam Pb merupakan logam yang sangat beracun dan tidak dapat dimusnahkan serta tidak dapat terurai menjadi zat lain dan bila terakumulasi dalam tanah akan bertahan relatif lama. Oleh karena itu, Pb yang terlepas ke lingkungan akan menjadi ancaman bagi makhluk hidup Sunu,2001. Menurut Sunu 2001, Pb banyak digunakan untuk berbagai keperluan dikarenakan Pb mempunyai sifat-sifat antara lain : 1. Merupakan logam yang lunak sehingga mudah diubah menjadi berbagai bentuk. 2. Mempunyai titik cair rendah sehingga bila digunakan dalam bentuk cair dibutuhkan teknik yang cukup sederhana. 3. Membentuk alloy dengan logam lainnya, sehingga dapat menghasilkan sifat logam yang berbeda. 4. Mempunyai kerapatan lebih tinggi dibandingkan dengan logam lainnya, kecuali merkuri dan emas. 5. Merupakan logam yang tahan terhadap peristiwa korosi atau karat, sehingga sering digunakan sebagai bahan pelapis. Sifat-sifat tersebut menyebabkan penggunaan Pb semakin meningkat. Peningkatan jumlah penduduk juga meningkatkan penggunaan Pb. Pengunaan Pb terbesar adalah dalam industri baterai kendaraan bermotor accu. Logam Pb juga digunakan pada bensin untuk kendaraan bermotor, cat dan pestisida dan juga pada industri keramik, produk mainan dan lain sebagainya. Unsur Pb merupakan unsur yang tidak esensial bagi tanaman dan kadar Pb dalam berbagai jenis tanaman secara normal berkisar antara 0,5-3,0 ppm Siregar, 2005. Lebih lanjut, Siregar 2005 menyatakan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar Pb di dalam tanaman yaitu jangka waktu tanaman kontak dengan Pb, kadar Pb dalam tanah, morfologi dan fisiologi tanaman, umur tanaman dan faktor yang mempengaruhi areal seperti banyaknya tanaman penutup serta jenis tanaman di sekeliling tanaman tersebut. Kemampuan menerima dan mentranslokasikan logam berat ke berbagai tanaman akan berbeda untuk setiap jenis tanaman, bahkan untuk setiap spesies yang sama tetapi tanamannya berbeda akan menunjukkan variasi kadar logam berat yang cukup besar Ariestanti, 2002.

2.3 Sumber Polusi yang Mengandung Pb