1. Pengertian Likuiditas
Dalam terminology keuangan dan perbankan terdapat banyak pengertian mengenai likuiditas, beberapa diantaranya dapat disebutkan
sebagai berikut: Likuiditas adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk
memenuhi kewajiban atau hutang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.
10
Selain itu, likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kemungkinan ditariknya depositosimpanan deposanpenitip. Maksudnya,
suatu bank dikatakan likuid apabila dapat memenuhi kewajiban penarikan uang dari para penitip dana maupun dari peminjamdebitur. Ada juga yang
mengartikan likuiditas adalah tingkat kemudahan relative suatu aktiva untuk segera dikonversikan ke dalam kas dengan sedikit atau tanpa penurunan nilai,
serta tingkat kepastian tentang jumlah kas yang diperoleh.
11
Sedangkan menurut Oliver G. Wood, “Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi semua penarikan dana oleh nasabah deposan,
kewajiban yang telah jatuh tempo dan memenuhi permintaan kredit tanpa ada penundaan”.
12
10
Riduan Tobink dan Bill Nikholaus-Fanuel, Kamus Istilah Perbankan Populer, Jakarta, PT. Atalya Rileni Sudeco,2003 h.124
11
Mohamad Muslich, Manajemen Keuangan Modern; Analisis, Perencanaan, dan Kebijaksanaan,
Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2003, Cet. III, h. 48
12
Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: FEUI, 2004, h.153
Menurut pengertian ini bank dapat dikatakan likuid apabila: a.
Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk memenuhi likuiditasnya;
b. Bank tersebut memiliki cash asset yang lebih kecil dari yang tersebut di
atas, tetapi yang bersangkutan juga memiliki asset lainnya khususnya surat-surat berharga yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa
mengalami penurunan nilai pasarnya; c.
Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets baru melalui berbagai bentuk hutang.
13
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan secara singkat bahwa likuiditas adalah kemampuan suatu bank atau
perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Secara praktis, likuiditas suatu bank sering dikaitkan dengan jumlah
dana pihak ketiga yang terdapat di bank tersebut pada waktu tertentu. Dalam hal ini, untuk kondisi Indonesia, Pemerintah melalui Bank Sentral menetapkan
kewajiban setiap bank untuk memelihara likuiditas wajib minimum sebesar 5 dari besarnya kewajiban pihak ketiga.
13
Agnes Sawir, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Jakrta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005, h.28-29
2. Tujuan Pengelolaan Likuiditas Bank