semua permasalahan selama masa peralihan ini diwarnai oleh masalah utama, yakni pembentukan identitas diri.
24
Khusus mengenai Remaja, seperti yang telah diuraikan sebelumnya, mereka dalam keadaan yang sangat bingung, goncang dan tidak pasti itu dikuasai oleh emosi,
karena kemantapan belum ada, dan suasana luar sering pula menyebabkan mereka semakin tidak mampu menyesuaikan diri, sehingga kegelisahan yang tidak terselesaikan
itu dihamburkan keluar dalam bentuk kelakuan yang mungkin membahayakan orang lain seperti merampok, menganiaya, memperkosa, berkelahi dan sebagainya, dan mungkin
pula mengganggu serta membahayakan dirinya sendiri dengan menghisap ganja, morphin dan macam-macam narkotika lainnya, atau menyebabkan dirinya luka, sakit, dan
sebagainya. Dalam hal seperti ini maka ketentraman batin dan kesehatan jiwalah yang akan dapat menolong mereka.
25
Jadi masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa, meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Semakin
maju suatu masyarakat semakin banyak syarat yang diperlukan untuk menjadi dewasa, semakin panjang masa yang diperlukan untuk mempersiapkan diri dengan berbagai
pengetahuan dan keterampilan dan semakin banyak pula masalah yang dihadapi oleh remaja itu, karena sukarnya memenuhi syarat-syarat tersebut.
26
2. Remaja dan Permasalahannya
Akhir-akhir ini melalui berbagai macam alat komunikasi masa, baik melalui bacaan maupun sandiwara-sandiwara dilayar televisi, remaja banyak dijadikan obyek
pembahasan. Para ahli pendidikan menganggap bahwa melihat kejahatan pada layar
24
Dra. Ny. Y. Singgih D. Gunarsa dan Dr. Singgih D Gunarsa, Psikologi Remaja, h. 13
25
Dr. Zakiah Daradjat, Pembinaan Remaja, h. 40
26
Ibid., h.11
bioskop dapat merangsang remaja untuk turut mencoba melakukan kejahatan dan kenakalan. Bahkan telah dianggap perlu untuk membatasi pemutaran film yang bernada
kekejaman mupun kekerasan. Ternyata kenakalan remaja sampai sekarang masih saja melanda kota-kota besar dan tidak lupa menjangkit pada remaja di kota-kota kecil.
27
Segala persoalan dan problema yang terjadi pada remaja, sebenarnya bersangkut- paut dan kait-berkait dengan usia yang mereka lalui, dan tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh lingkungan dimana mereka hidup. Dalam hal itu, suatu factor penting yang memegang peranan yang menentukan dalam kehidupan remaja adalah agama. Tapi
sayang sekali, dunia modern kurang menyadari betapa penting dan hebatnya pengaruh agama dalam kehidupan manusia, terutama pada orang-orang yang sedang mengalami
kegoncangan jiwa, dimana umur remaja terkenal dengan umur goncang, karena pertumbuhan yang di laluinya dari segala bidang dan segi kehidupan.
28
Adapun masalah yang dihadapi oleh remaja antara lain: 1.
Masalah hari depan Setiap remaja memikirkan hari depannya, ia ingin mendapat kepastian, akan jadi
apakah ia nanti setelah tamat. Pemikiran akan hari depan itu semakin memuncak dirasakan oleh mereka yang duduk di bangku Universitas atau mereka yang berada di
dalam kampus. Tidak jarang kita mendengar remaja mengeluh menyatakan bahwa hari depannya suram, tidak jelas, mau jadi apakah ia nanti, dimana ia akan bekerja, professi
apa yang cocok baginya dan sebagainya. Umur itu juga berkhayal dan membayangkan segala yang indah, hari depan yang gemilang, hidup yang enak, bahagia dan sebagainya.
Akan tetapi dilain pihak ia tidak melihat jalan untuk itu, karena kenyataan hidup dalam
27
Ibid,. h. 28
28
Ibid,.h.69
masyarakat lingkungannya, tidak memberikan kepastian kepadanya. Hal ini banyak hubungannya dengan macam sekolah dan sistim pendidikan yang dilaluinya.
29
Sehubungan dengan hari depan itu, akan terdapat pula masalah angan-angan tentang berkeluarga nanti, bahkan kadang-kadang angan-angan itu terpantul dalam
pergaulannya dengan teman yang lain jenis. 2.
Masalah hubungan dengan orang tua Yang seringkali menimbulkan kekecewaan remaja terhadap orang tuanya adalah,
kurangnya pengertian orang tua terhadap perubahan yang dilaluinya. Orang tua biasanya masih cenderung kepada memperlakukannya seperti memperlakukan anak dengan
memerintah, melarang, mencampuri urusan pribadinya, terlalu banyak menasehati dan memperingatkannya. Di samping itu, orang tua sering dalam perlakuannya itu tidak tetap,
kadang-kadang ia diperlakukan seperti anak-anak, tapi kadang-kadang dianggap sebagai orang dewasa, karena tubuhnya telah seperti orang dewasa.
30
3. Masalah moral dan agama
Tampaknya masalah ini, semakin memuncak, terutama di kota-kota besar barangkali pengaruh hubungan dengan kebudayaan asing semakin meningkat melalui
film, bacaan, gambar-gambar dan hubungan langsung dengan orang asing turis yang datang dengan berbagai sikap dan kelakuan. Biasanya kemerosotan moral disertai oleh
sikap menjauh dari agama. Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan, waktu dan tempat. Keadaan nilai-nilai yang
berubah-ubah itu menimbulkan kegoncangan pula, karena menyebabkan orang hidup tanpa pegangan yang pasti. Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah nilai-nilai agama,
29
Ibid,. h.126
30
Ibid,. h.116,114
karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman, tidak dipengaruhi oleh waktu, tempat dan keadaan. Oleh karena itu, maka orang yang kuat keyakinan
beragamanyalah yamg mampu mempertahankan nilai agama yang absolut itu dalam kehidupannya sehari-hari dan tidak akan terpengaruh oleh arus kemerosotan moral yang
terjadi dalam masyarakat serta dapat mempertahankan ketenangan jiwanya.
31
D. Akhlak 1.