DESKRIPSI PROYEK ELABORASI TEMA

Bab 4 Analisa Perancangan, menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema, serta kesimpulan. Bab 5 Konsep Perancangan, menjelaskan konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah. Bab 6 Perancangan Arsitektur , menjelaskan tentang gambar hasil perancangan berupa foto maket maupun gambar kerja Daftar Pustaka , berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

II.1. Judul dan Pengertian Judul Adapun Judul Proyek ini adalah “Hotel Resort di Kawasan Air Panas Sipoholon” Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang pengertian judul proyek. Dalam judul “Hotel Resort di Kawasan Air Panas Sipoholon”mengandung 4 pengertian utama antara lain : • Sipoholon adalah nama dari kecamatan kabupaten Tapanuli Utara, daerah dimana tempat proyek ini akan dibangun. Sipoholon adalah sebuah nama daerah dan bukan nama salah satu putera Raja Naipospos . Sebagai nama daerah, tentu mempunyai sejarah asal mula nama Sipoholon tersebut. Menurut pengakuan masyarakat Sipoholon, Sipoholon berasal dari kata Universitas Sumatera Utara Bab 4 Analisa Perancangan, menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema, serta kesimpulan. Bab 5 Konsep Perancangan, menjelaskan konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah. Bab 6 Perancangan Arsitektur , menjelaskan tentang gambar hasil perancangan berupa foto maket maupun gambar kerja Daftar Pustaka , berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

II.1. Judul dan Pengertian Judul Adapun Judul Proyek ini adalah “Hotel Resort di Kawasan Air Panas Sipoholon” Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang pengertian judul proyek. Dalam judul “Hotel Resort di Kawasan Air Panas Sipoholon”mengandung 4 pengertian utama antara lain : • Sipoholon adalah nama dari kecamatan kabupaten Tapanuli Utara, daerah dimana tempat proyek ini akan dibangun. Sipoholon adalah sebuah nama daerah dan bukan nama salah satu putera Raja Naipospos . Sebagai nama daerah, tentu mempunyai sejarah asal mula nama Sipoholon tersebut. Menurut pengakuan masyarakat Sipoholon, Sipoholon berasal dari kata Universitas Sumatera Utara sipohulon. Kata sipohulon ini bermula ketika zaman pembuatan periuk dari tanah liat atau hudon tano . Bahan baku pembuatan adalah tanah dari Sipoholon sekarang. Oleh karena tanah tersebut diremas dipohuli, maka Sipoholon sekarang disebut sebagai tano Sipohulon. Seiring waktu, pengucapan Sipohulon menjadi Sipoholon . • Resort berasal dari bahasa Inggris , dalam bahasa Indonesia berarti “tempat yang sering dikunjungi ; tempat peristirahatan “ W.J.S. Poerwadarminta , Kamus Umum Bahasa Indonesia , PN Balai Pustaka , Jakarta 1976 . Resort n popular holiday centre Homby AS, Oxford , Advanced Learner’s Dictionary of Current English Resort adalah sebuah ruang tempat kita dapat menemukan sesuatu yang “ berbeda “ itu. Di ruang inilah seseorang dapat “ merealisasikan “ impiannya akan pelarian yang sempurna. Resort adalah sebuah tontonan une spectacle yang dihadirkan dalam bentuk fisik. Resort adalah bagian dari la societte du spectacle masyarakat tontonan , Guy Debord. Resort adalah satu dari sekian banyak contoh bagaimana arsitektur dapat berperan dalam mengolah ruang menjadi sebuah tontonan , yang sekaligus menawarkan sebuah pelarian bagi kita yang bersedia menyisihkan sebagian uang untuk menikmati tontonan dan pelarian tersebut. • Hotel Hotel n bangunan yang bersifat bisnis untuk penginapan atau diam beberapa waktu dengan tarif tertentu ; penginapan yang tersiri dari beberapa kamar W.J.S. Poerwadarminta , Kamus Umum Bahasa Indonesia , PN Balai Pustaka , Jakarta 1976 . Hotel n building where rooms and meals are provided for travellers Homby AS, Oxford , Advanced Learner’s Dictionary of Current English . Hotel merupakan : o Suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh jasa pelayanan penginapan , makanan dan minuman serta jasa lain. Keputusan dirjen Pariwisata No. 14 U 11 88 , tentang Pelaksanaan Ketentuan Usaha dan Golongan Hotel Universitas Sumatera Utara o Hotel menurut buku Managing Front Office Orientation dari AHMA American Hotel Motel Association adalah suatu tempat , dimana disediakan penginapan , makan dan minum, serta pelayanan lainnya, untuk disewakan bagi para tamu atau orang – orang yang tinggal untuk sementara waktu. • Suatu bangunan umum yang diusahakan bagi pelaku perjalanan wisatawan yang membayar dua jenis pelayanan , yaitu akomodasi serta makanan. Lawson , Fred , Hotel , Motels and Condominiums Design Planning Jadi pengertian “Hotel Resort di Kawasan Air Panas Sipoholon” adalah : “Tempat akomodasi yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi yang terletak di daerah Sipoholon yang diperuntukkan bagi para wisatawan baik domestik maupun manca negara sehingga dapat memajukan sektor pariwisata di Tapanuli Utara khususnya di Sipoholon“. II.2. Tinjauan Umum II.2.1. Sejarah Perkembangan Hotel

II.2.1.1 Sejarah Perkembangan Hotel Di Eropa dan Amerika

Usaha hotel mungkin dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan usaha komersial yang tertua di dunia , hal tersebut terbukti bahwa penginapan yang pertama yaitu penginapan yang berbentuk Inn, didirikan pada tahun 3000 B.C . Penginapan berbentuk Inn , adalah rumah – rumah pribadi dengan beberapa kamar disediakan bagi para pejalan kaki untuk istirahat atau tidur , satu ruangan kamar ditempati oleh beberapa tamu, dan kadang – kadang untuk tidur hanya disediakan tikar , kualitas kebersihan ruangan pada waktu itu belum diperhatikan , makanan yang disediakan untuk tamunya adalah makanan yang sangat sederhana. Kenudian pada tahun 961 A.D di Swiss – Alpine sudah terdapat sebuah hotel bernama Le Grand Saint Bernard Hospice yang dibangun oleh Augustinian Monks.Pada waktu itu hotel dibangun untuk menyediakan penginapan bagi orang – orang yang melakukan ziarah dari dan ke Roma. Struktur bangunan hotel tersebut menggunakan batu – batu besar sebagai tiang , dan dengan fasilitas 70 atau 0 tempat tidur yang dapat menampung sebanyak 300 orang. Di Amerika , pada tahun 1794 untuk yang pertama kali dibangun khusus sebuah hotel dengan nama City Hotel , di kota New York. Usaha hotel di negara – negara barat terus Universitas Sumatera Utara berkembang dan antara tahun 1800-an negara Amerika menjadi negara pengembang usaha hotel yang utama. Pada waktu itu , oleh karena harga sewa kamar dan makanan yang mahal , maka hanya kaum hartawan sajalah yang dapat menikmati menginap di hotel yang mewah bergaya Eropa. Hotel – hotel jaman dahulu , baik di Eropa maupun di Amerika , pintu kamar tidur tanpa dilengkapi dengan kunci , tidak mempunyai ruang lobby , dan tidak mempunyai khusus pintu masuk ke ruang hotel. Kemudian pada tahun 1829 hotel Tremont House di Boston , Amerika untuk yang pertama kali melengkapi hotelnya dengan ruang lobby , menyediakan kamar privat dengan pintu kamar – kamarnya dipasang kunci pengaman, serta disetiap kamar dilengkapi dengan system drainase. Pada periode awal tahun 1900-an , pelayanan hotel secara professional mulai dikembangkan oleh Ellsworth M.Statler seorang operator hotel Amerika , membuka usaha hotelnya yang dilengkapi dengan beberapa keistimewaan – keistimewaan yaitu , setiap kamar dilengkapi dengan kamar mandi privat dan kaca rias yang lebar. Kemudian pada pertengahan tahun 1900-an beberapa hotel di Amerika dimiliki oleh individu ataupun suatu perusahaan memiliki beberapa hotel , dan pada saat itulah melalui berkembangnya hotel – hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha hotel hotel chains .

II.2.1.2 Sejarah Perkembangan Hotel Di Indonesia

Perkembangan hotel modern dibangun dan dikelola dengan menggunakan konsep – konsep manajemen hotel modern di Indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia di Jakarta pada tahun 1962. Untuk mengetahui secara pasti kapan sebenarnya usaha hotel di Indonesia mulai dikelola secara komersial adalah sulit , tetapi yang jelas sejak jaman penjajahan Belanda sudah terdapat usaha akomodasi yang dikelola secara komersial, walaupun pada waktu itu belum dikelola secara modern , sebagai contoh : Hotel Savoy Homan , Bandung dibangun pada tahun 1888 , kemudian direnovasi pada tahun 1937 dan selesai 1939. Kemudian hotel Preanger dibangun pada tahun 1897 dan pada waktu itu masih menyatu dengan took, kemudian dibangun kembali sebagai suatu hotel yang lebih terkonsep pada tahun 1928. Hotel Mij De Boer di Medan , Sumatera Utara didirikan oleh Aeint Herman de Boer , orang Belanda , pada tahun 1898. Pada saat itu hotel Mij de Boer merupakan hotel yang paling megah di Medan yang diperuntukkan bagi penguasa perkebunan dan para pejabat pemerintah Belanda yang datang ke Sumatera Utara. Kemudian pada tanggal 14 Desember 1957 , dalam Universitas Sumatera Utara rangka nasionalisasi perusahaan – perusahaan asing , hotel Mij de Boer diambil alih pemerintah Republik Indonesia diganti namanya menjadi hotel Dharma Bhakti , dan sekarang namanya diganti lagi menjadi hotel Dharma Deli. Di Yogyakarta juga terdapat sebuah hotel lama yaitu Grand Hotel de Djokya berlokasi di jalan Malioboro , didirikan tahun 1908 dan beroperasi pada tahun 1911. Setelah mengalami beberapa kali proses renovasi , saat ini hotel tersebut berganti nama menjadi hotel Garuda. Dengan adanya usaha – usaha renovasi bangunan hotel pada waktu itu , hal ini menunjukkan suatu keinginan untuk memperbaiki fasilitas hotel yang lebih baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan akomodasi secara komersial di Indonesia sudah dimulai dari sejak zaman Belanda , walaupun pada waktu itu cara pengelolaannya masih menggunakan konsep pengelolaan penginapan , dan belum menggunakan konsep pengelolaan hotel seperti sekarang.

II.2.2. Pengertian Hotel

Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM bahasa Latin, artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House rumah besar yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan HOSTEL. Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinir oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang selama menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host HOST HOTEL. Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, dan kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita kenal sekarang. Menurut beberapa pengertian, Hotel didefinisikan sebagai berikut : • Menurut Dirjen Pariwisata – Depparpostel Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial. Universitas Sumatera Utara • Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No. PM 10PW – 301Phb. 77, tanggal 12 Desember 1977 Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan, berikut makan dan minum. • Menurut Webster Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum. Menurut Hotel Proprietors Act , 1956 , hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan , minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang – orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus , maksudnya perjanjian seperti membeli barang yang disertai dengan perundingan – perundingan sebelumnya. Sedangkan pengertian hotel yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing Inc. 1995 , menyebutkan bahwa : Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap , makanan dan pelayanan – pelayanan lain untuk umum.

II.2.2.1 Pengertian Hotel di Indonesia

Pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Pariwisata , Pos dan Telekomunikasi No. KM 37 PW.340MPPT-86 tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel. Bab I , Pasal 1 , Ayat b dalam surat keputusan tersebut menyebutkan bahwa : Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan , makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

II.2.3. Pengertian R esort

• Menurut Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988 , Resort adalah suatu perubahan tempat tingga untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan Universitas Sumatera Utara kepentingan yang berhubungan dengan kegiata olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya. • Menurut John M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1987, Resort adalah tempat peristirahatan di musim panas, di tepi pantaidi pegunungan yang banyak dikunjungi. • Menurut A.S. Hornby, Oxford Leaner’s Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974 , Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya. • Menurut Nyoman.S. Pendit. Ilmu Pariwisata, Jakarta : Akademi Pariwisata Trisakti, 1999 , Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging, bagian concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resor, bila ada tamu yang mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar resort ini. • Menurut Chuck Y. Gee, Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication 1988 , Resort adalah sebuah kawasan yang terrencana ydab tidak hanya sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi. • Menurut Nyoman S. Pendit. Ilmu Pariwata. Jakarta : Akademi Pariwisata Trisakti, 1999 , Sebuah hotel resort sebaiknya mempunyai lahan yang ada kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resort berada pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran pantai.

II.2.4. Pengertian Hotel Resort

Hotel Resort didefinisikan sebagai hotel yang umunya terletak dikawasan wisata, dimana sebagian pengunjung yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha. Umumnya terletak cukup jauh dari pusat kota sekaligus difungsikan sebagai tempat peristirahatan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hotel resort secara total menyediakan fasilitas untuk berlibur, rekreasi dan olah raga. Juga umumnya tidak bisa dipisahkan dari kegiatan menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan perubahan dari kegiatan sehari-hari.

II.2.5. Faktor Penyebab Timbulnya Hotel Resort

Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan tujuan dari keberadaan Hotel Resort yaitu selain untuk menginap juga sebagai sarana rekreasi. Oleh sebab itu timbulnya hotel resort disebabkan oleh faktor-faktor berikut : a Berkurangnya waktu untuk beristirahat Bagi masyarakat kota khususnya kota Medan kesibukan mereka akan pekerjaan selalu menyita waktu mereka untuk dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman. b Kebutuhan Manusia akan rekreasi Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat bersantai dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh aktivitas mereka. c Kesehatan Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang melelahkan sehingga dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Untuk dapat memulihkan kesehatan baik para pekerja maupun para manula membutuhkan kesegaran jiwa dan raga yang dapat diperoleh di tempat berhawa sejuk dan berpemandangan indah yang disertai dengan akomodasi penginapan sebagai sarana peristirahatan. d Keinginan Menikmati Potensi Alam Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit didapatkan di daerah perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian keinginan masyarakat perkotaan untuk menikmati potensi alam menjadi permasalahan, oleh sebab itu hotel resort menawarkan pemandangan alam yang indah dan sejuk sehingga dapat dinikmati oleh pengunjung ataupun pengguna hotel tersebut.

II.2.6. Karakteristik Hotel Resort

Ada 4 empat karakteristik hotel resort sehingga dapat dibedakan menurut jenis hotel lainnya, yaitu : a. Lokasi Umumnya berlokasi di tempat-tempat berpemandangan indah, pegunungan, tepi pantai dan sebagainya, yang tidak dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat dan bising, “Hutan Beton” dan polusi perkotaan. Pada Hotel Resort, kedekatan dengan atraksi utama dan berhubungan dengan kegiatan rekreasi merupakan tuntutan utama pasar dan akan berpengaruh pada harganya. Fred Lawson, Hotel and Resort, Planning, Design and Refubishment, Watson-Guptil, 1995 b. Fasilitas Universitas Sumatera Utara Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi waktu luang menuntut ketersedianya fasilitas pokok serta fasilitas rekreatif indoor dan outdoor. Fasilitas pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi. Fasilitas rekreasi outdoor meliputi kolam renang, lapangan tennis dan penataan landscape. Manuel-Bory Boid and Fred Lawson, Tourism and Recreation Development, The Achithectur Ltd, London, 1977 c. Arsitektur dan Suasana Wisatawan yang berkunjung ke Hotel Resort cenderung mencari akomodasi dengan arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis hotel lainnya. Wisatawan pengguna hotel resort cenderung memilih suasana yang nyaman dengan arsitektur yang mendukung tingkat kenyamanan dengan tidak meninggalkan citra yang bernuansa etnik. d. Segmen Pasar Sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan pengunjung yang ingin berlibur, bersenang-senang, menikmati pemandangan alam, pantai, gunung dan tempat-tempat lainnya yang memiliki panorama yang indah.

II.2.7. Klasifikasi Hotel

Di Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan klasifikasi hotel berdasarkan penilaian-penilaian tertentu sebagai berikut : • Luas Bangunan • Bentuk Bangunan • Perlengkapan fasilitas • Mutu Pelayanan Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah ditetapkan tersebut dianggap tidak sesuai lagi. Maka dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM.10PW. 301Pdb – 77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada : • Jumlah Kamar yang tersedia • Fasilitas yang tersedia • Peralatan yang digunakan • Mutu Pelayanan yang dimiliki Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke dalam 5 lima kelas hotel, yaitu : • Hotel Bintang 1 • Hotel Bintang 2 • Hotel Bintang 3 • Hotel Bintang 4 • Hotel Bintang 5 Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelima kelas tersebut, ataupun yang berada di bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri Perhubungan disebut Hotel Non Bintang. Pada tahun 1970-an sampai dengan tahun 2001, penggolongan kelas hotel bintang 1 sampai dengan bintang 5 lebih mengarah ke aspek bangunannya seperti luas bangunan, jumlah kamar dan fasilitas penunjang hotel dengan bobot penilaian yang tinggi. Tetapi sejak tahun 2002 berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No. KM 3HK 001MKP 02 tentang penggolongan kelas hotel, bobot penilaian aspek mutu pelayanan lebih tinggi dibandingkan dengan aspek fasilitas bangunannya. Selanjutnya dijelaskan oleh United State Lodging Industry bahwa , yang utama hotel terbagi menjadi tiga jenis yaitu : • Transient Hotel , adalah hotel yang letak lokasinya di tengah kota dengan jenis tamu yang menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis. • Residential Hotel , adalah hotel yang pada dasarnya merupakan rumah – rumah berbentuk apartemen dengan kamar – kamarnya , dan disewakan secara bulanan atau tahunan. Residential Hotel juga menyediakan kemudahan – kemudahan seperti layaknya hotel , seperti restoran , pelayanan makanan yang diantar ke kamar , dan pelayanan kebersihan kamar • Resort Hotel , adalah hotel yang pada umumnya berlokasi di tempat – tempat wisata , dan menyediakan tempat – tempat rekreasi dan juga ruang serta fasilitas konferensi untuk tamu – tamunya. Pengelompokan hotel menurut standard hotel yaitu : • Hotel international standard • Hotel semi international standard • Hotel national standard Universitas Sumatera Utara • Hotel non national standard non claccipied Penentuan standard hotel tersebut didasarkan atas beberapa system yaitu : • Management system sistem pengelolaan • Room capacity system sistem kapasitas kamar • Facilities system sistem fasilitas yang dimiliki • Employment system sistem penempatan pegawai • Administration system sistem administrasi Pengelompokan jenis hotel menurut ukuran besar kecilnya hotel yaitu : • Hotel kecil small hotel : jumlah kamarnya kurang dari 26 kamar tamu • Hotel rata – rata kecil sedang small average size hotel : jumlah kamar 26 – 99 kamar tamu • Hotel rata – rata sedang menengah medium average size hotel : jumlah kamar 100 – 299 kamar tamu • Hotel besar large hotel : jumlah kamar 300 – 3000 kamar tamu Pengelompokan hotel menurut sistem perencanaan penentuan tarifnya yaitu : • European Plan EP : sistem penentuan tariff yang dicantumkan hanya harga sewa kamarnya tidak termasuk makan – minum dan lainnya • American Plan AP : sistem penentuan tarifsewa kamar ala Amerika dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali makan • Full American Plan FAP : sistem penentuan tarifsewa kamar dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 3 kali makan + 3 extras • Modified American Plan MAP : sistem penentuan tarifsewa kamar dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 2 meals • Bermuda Plan atau Dual Plan BP DP : sistem penentuan tarifsewa kamar dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 1 breakfast • Continental Plan CP : sistem penentuan tarifsewa kamar dimana harga yang ditawarkan termasuk sewa kamar + 1 breakfast ala continental Pengelompokan hotel menurut lokasi yaitu : • City Hotel atau Business Hotel • Highway hotel atau motor hotel • Mountain hotel Universitas Sumatera Utara • Resort hotel atau beach hotel Pengelompokan hotel menurut ukuran mayoritas tamunya yang menginap yaitu : • Hotel yang mayoritas tamunya “ businessman “ disebut business hotel • Hotel yang mayoritas tamunya remaja disebut youth hotel hostel • Hotel yang mayoritas tamunya adalah wanita disebut woman hotel • Hotel yang mayoritas tamunya adalah orang tua yang ingin istirahat cure hotel Pengelompokan hotel yang ditinjau dari segi hari – hari operasinya yaitu : • Seasonal hotel , hotel yang hanya beroperasi secara musiman • Year around operating days hotel , hotel yang beroperasi sepanjang tahun. Boutique Hotel Perkembangan Boutique Hotel Dari tahun ke tahun , industry perhotelan terus meningkat dan dimonopoli oleh grup – grup hotel ternama. Setiap hotel dilengkapi oleh fasilitas – fasilitas yang memuaskan tamunya. Tetapi , industry perhotelan menganggap bahwa akan lebih menguntungkan jika kamar – kamar dibangun dengan cara lebih mudah dengan biaya pemeliharaan lebih sedikit daripada membangun hotel dengan kamar paling bagus yang akan menghabiskan banyak biaya dalam pemeliharaannya. Hal ini kemudian mendorong beberapa hotel untuk menawarkan kamar – kamar yang tipikal dengan diberi pelayanan yang baik. Ini merupakan suatu usaha untuk menyetarakan penawaran fasilitas mereka , sehingga pengunjung sudah mengetahui apa yang akan mereka dapatkan ketika memasuki hotel dengan kategori yang sama. Contohnya , ketika seorang wisatawan menginap di kamar standard room di hotel A , maka fasilitas yang diterimanya akan sama ketika ia menginap di hotel B. Setiap hotel akan mnyetarakan fasilitas yang akan diperoleh di setiap tipe akamr tidur , hal ini juga memungkinkan penyetaraan biayanya. Karena kamar standard room yang diberikan di hotel A biasanya akan sama dengan hotel B. Setiap industry perhotelan berusaha untuk membuat tamu – tamunya nyaman dan betah menginap di hotelnya. Tetapi , pengunjung sekarang ini berharap lebih dari sekadar merasa nyaman dan santai. Seiring perjalanan waktu , para pengunjung mulai jenuh dengan kamar – kamar hotel yang terlihat sama dan tanpa karakter tersebut. Wisatawan lebih menginginkan sesuatu yang Universitas Sumatera Utara baru , yang mengejutkan eksotis , dan lebih tradisional. Ketika mereka merencanakan suatu perjalanan , mereka lebih tertarik dengan hotel yang berbeda dibanding hotel – hotel yang pada umumnya sama. Untuk mengatasi kondisi pasar ini , sejumlah hotel membuat strategi baru dengan menawarkan produk yang berbeda. Hotel – hotel ini menawarkan gaya yang unik dengan memberikan pelayanan yang ramah. Dan yang lebih penting lagi , setiap ruang – ruang memiliki ciri khas tersendiri. Hotel – hotel ini kemudian dikenal sebagai “ hotel boutique “ yaitu sebuah hotel yang memiliki sense of place. Hotel boutique merupakan konsep baru di dalam dunia perhotelan. Hotel boutique memiliki keunikan yang berbeda dibanding hotel – hotel lainnya. Hotel boutique diyakini pertama kali dibuka pada tahun 1981 oleh The Kimpton Group’s Bedford Hotel di San Fransisco dan The Blakes Hotel di South Kensington , London yang dirancang oleh stylist selebriti Anouska Hempel. Pada tahun 1984 , Ian Schrager membuka hotel boutique pertamanya di Murray Hill , New York yang dimiliki oleh Morgans Hotel yang dirancang oleh arsitek dari Prancis yaitu Andree Putnam. Menurut Lucienne Anhar , defenisi hotel boutique bermacam – macam , tetapi telah disepakati bahwa hotel boutique memiliki komponen – komponen sebagai berikut : • Arsitektur dan Desain Gaya style , keunikan dan keramahan, dan keakraban adalah kata kunci di dalam merancang hotel boutique , yang dapat menarik perhatian wisatwan untuk datang. Dimana pihak hotel lebih berusaha mengenal sifat – sifat spesial dari tamu – tamunya , dan berusaha menariknya dengan menghadirkan dan memenuhi kebutuhan individu mereka. Hotel boutique tidak memiliki standard. Konsep dan tema untuk setiap ruang berbeda – beda setiap ruang mempunyai keunikan sendiri , hal inilah yang membuat tamu tertarik untuk datang. Misalnya , hotel Library di kota New York menawarkan tema berbeda dari romantis ke musikal dalam setiap ruang tamunya. • Pelayanan Yang membedakan hotel boutique dengan hotel standard adalah tamu – tamu hotel memiliki hubungan pengalaman dengan anggota staff hotel. Tamu dilayani sepuas – puasnya , dimana staff mengenal dengan baik tamu – tamunya. Kebanyakan hotel boutique kamar – kamar yang relatif sedikit. Hal ini dibuat agar tamu – tamunya Universitas Sumatera Utara mengenal baik staff – staffnya dan pelayanannya maksimal untuk tamu. Ada juga hotel boutique yang memiliki jumlah kamar yang besar , umumnya terletak di tengah kota. • Target pemasaran Target konsumen hotel boutique umumnya adalah konsumen yang penghasilannya menengah ke atas. Keberhasilan hotel boutique dimulai dengan dasar – dasar seperti : pemilihan lokasi , kualitas produk , permintaan pasar , pendekatan pemasaran , dan penanganan distribusi reservasi yang efektif. Meskipun tidak ada defenisi standard untuk hotel boutique tentang ukuran kamar yang sangat luas , banyak hotel boutique telah membuat karakteristik sendiri untuk setiap ruangnya. Berbagai pandangan mengenai hotel boutique yaitu : • Menurut Bhuvan G M , hotel boutique adalah hotel yang memiliki 150 – 200 kamar , yang istimewa dan didekorasi menarik. • Hotel boutique adalah hotel yang tidak melayani lebih dari 150 kamar dan dibentuk dengan menggunakan cara masa kini , dimana setiap area di hotel ini memiliki bentuk yang unik. • Kata kunci dari hotel boutique adalah kecil small dan disenangi fashionable . Kecil bukan ukurannya , tetapi jumlah kamarnya yang sedikit tetapi unik istimewa dan nyaman luxury . Para tamu yang masuk ke hotel boutique akan disambut dengan sapaan atas nama mereka , jika sudah tinggal sebelumnya di sana , bahkan akan menanyakan kabar pasangannya dan anak – anaknya. Hotel boutique selalu berusaha untuk menyenangkan dan memberi kejutan terhadap tamunya selama tinggal di sana. Pelanggan hotel boutique adalah pengunjung yang menikmati keunikan penginapannya. Pengunjung hotel boutique bersedia membayar lebih untuk mendapatkan yang lebih lagi dan tertarik atas pelayanan yang ramah. Hotel boutique menarik bagi para wisatawan maupun para pebisnis yang menginap dan para pelanggan ini biasanya betah dengan penginapannya , sehingga mencatat angka rata – rata yang tinggi pada kunjungan berulang oleh orang yang sama. Menurut Lucienne Anhar , hotel boutique dapat dibagi dua yaitu : • Hotel boutique di tengah kota Universitas Sumatera Utara Hotel ini terletak di daerah yang menjadi tujuan wisatawan. Lokasi sangat mempengaruhi keberhasilan hotel ini , karena lingkungan sekitarnya harus dapat mendukung keberadaan hotel ini. Kawasan kota yang dipilih adalah kawasan yang unik memiliki ciri – ciri khusus . Hotel boutique di tengah kota lebih modernisme , dan intrepetasi abad 21 – pada saat yang sesuai dengan komponen sejarah dan seni bergaya modis. Teknologi cukup mempengaruhi faktor – faktor tersebut , baik teknologi yang meningkatkan ambisi dan emosional tamu seperti cahaya , DVD Player , ruang televisi layar datar , telepon wireless , komputer dengan akses internet, dan lain – lain yang membuat tamu – tamunya nyaman. Hiburan di hotel ini merupakan dinamika penting dalam menciptakan suasana santai , ramai , dan berpikiran trendi. Dekorasi interior yang spektakuler juga menjadi keunikan hotel boutique. • Hotel boutique resort Hotel boutique resort tujuannya lebih bersifat eksotik , kecil dan pribadi. Hotel boutique ini memberikan kesempatan bagi tamu – tamu mereka untuk menjelajahi perasaan lokal tanpa melupakan kemewahan. Kriteria lokasi hotel ini adalah tersembunyi , jauh di sudut – sudut pulau atau gunung. Lokasi penting untuk hotel ini , karena setiap ruang harus mempunyai view yang bagus. Keberhasilan hotel ini adalah perpaduan antara arsitektur tradisional dengan modernisme dengan mempertimbangkan faktor kenyamanan dan kemewahan tanpa menghilangkan kepribadian komunitas setempat. Prinsip hotel boutique antara lain : • Penggunaan elemen – elemen perancangan yang tidak biasanya seperti garis , warna ,bentuk , tekstur , pola , ruang dan cahaya • Arsitektur yang unik • Hotel yang kecil dengan yang memiliki style dan ciri khas tersendiri • Di lengkapi dengan fasilitas berteknologi tinggi • Fokus terhadap style yang eksotis , keramahan keakraban dan mendapat pelayanan yang memuaskan. Hal umum yang biasa ditemui pada hotel boutique yang paling sukses adalah penataan lingkungan hotel yang unik yang ditekankan pada desain arsitektur dan interior. Universitas Sumatera Utara Sering juga hotel boutique memanfaatkan struktur yang belum pernah digunakan sebelumnya untuk sebuah hotel dan diwujudkan pada keunikan strukturnya. Hotel boutique berpeluang untuk mencapai harga sedemikian tinggi dikarenakan beberapa faktor. Salah satunyadalam hal menargetkan pasar pada pengunjung yang bersedia membayar lebih untuk produk yang lebih baik dan berkeinginan untuk mencoba hotel – hotel yang menawarkan kesan yang berbeda. Dengan biaya yang tinggi , pengunjung biasanya mengharapkan pelayanan yang lebih baik lagi.

II.2.7.1. Kriteria fasilitas hotel bintang 5

Hotel kelas ini mempunyai kondisi sebagai berikut:  Umum • Lokasi mudah dicapai, dalam arti akses ke lokasi tersebut mudah • Bebas polusi • Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby • Bangunan terawat rapi dan bersih • Sirkulasi di dalam bangunan mudah a Bedroom • Mempunyai minimum 100 kamar standar dengan luasan 26 m 2 kamar • Mempunyai minimum 4 kamar suite dengan luasan 52 m 2 kamar • Tinggi minimum 2.6 m tiap lantai • Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam kamar b Dining room Mempunyai minimum 3 buah dinning room, salah satunya dengan spesialisasi masakan Japanese Chinese European food. c Bar Minimum seperti pada hotel berbintang 4 d Ruang fungsional Minimum seperti pada hotel berbintang 4 e Lobby Minimum seperti pada hotel berbintang 4 Universitas Sumatera Utara f Drug store Minimum seperti pada hotel berbintang 4 g Sarana rekreasi dan olah raga Seperti pada hotel berbintang 4 ditambah dengan area bermain anak minimum ayunan atau ungkit children playground. h Utilitas penunjang Minimum seperti hotel bintang 4 dengan tambahan: • Transportasi vertikal mekanis. • Ketersediaan air bersih minimum 700 liter orang hari. • Dilengkapi dengan instalasi air panas dingin. • Dilengkapi dengan sentral video, musik, teleks, radio, carcall. i Business center Di business center ini tersedia beberapa staf yang dapat membantu dengan bertindak sebagai co-secretary para tamu yang ingin berkomunikasi dengan kantor pusatnya maupun relasi bisnisnya. Selain itu, ada pula fasilitas lain seperti faksimili, teleks, mecanograf. Para tamu dapat memanfaatkan pelayanan dengan akses internet melalui kamarnya untuk reservasi dan promosi usahanya, di samping juga dapat melakukan telekonferensi. j Restoran Subbagian restoran di hotel yang besar dapat dibagi menjadi: • Main dining room atau ruang makan utama yang menyediakan makanan Peraneis atau internasional. • Coffee shop, restoran yang menyediakan dan menyajikan makan pagi dengan menu dan jenis pelayanannya lebih sederhana atau biasa disebut ready on plate. • Restoran yang spesilik seperti grill-room, pizzarea, japanesse, oriental. • Room service: restoran yang melayani dan menyediakan hidangan makanan dan minuman kepada tamu hotel yang enggan keluar kamar. Atas dasar pesanan tamu, makanan dan minuman diantar langsung ke kamar tamu. • Take out service dan out side catering: untuk lebih meningkatkan pendapatan penjualan produk yang dihasilkan oleh dapur hotel, ada beberapa hotel yang melayani pesanan makanan dan minuman dan penyelenggaraan perjamuan di luar Universitas Sumatera Utara hotel seperti misalnya untuk perjamuan instansi-instansi pemerintah, perjamuan kenegaraan dan instansi-instansi swasta. Di samping itu, toko makanan berupa kue- kue yang dijual oleh pastry shop yang ada di hotel juga melayani penjualan kue- kue dan ice cream untuk keperluan umum.

II.2.8. Klasifikasi Resort

Jenis – jenis resort berdasarkan kelengkapan atraksi wisata antara lain : 1. Resort Gabungan Integrated Resort Resort gabungan berorientasi khusus pada keistimewaan alam seperti pantai , laut , lereng ski , pemandangan gunung , atau keistimewaan lain seperti sejarah , lapangan golf , dan fasilitas olahraga lainnya , termasuk di dalamnya perkampungan pedesaan untuk berlibur Resort gabungan dapat memiliki variasi menurut ukuran dari satu hotel dengan hotel lainnya , menurut keseluruhan jumlah kamar , menurut fasilitas pelayanan seperti olahraga , rekreasi , atau konferensi. Beberapa resort gabungan juga dibedakan menurut tingkat pelayanan akomodasi , misalnya tipe hotel dan cottage dengan pelayanan pribadi , apartemen , town house dan villa. Contoh resort di kepulauan Hawai. 2. Resort Perkotaan Town Resort Resort perkotaan menggabungkan penggunaan lahan dan aktivitas pada komunitas perkotaan , tetapi secara ekonomi difokuskan pada aktivitas resort yang memiliki akomodasi seperti hotel dan pelayanan wisata. Contoh resort di kota – kota Eropa , Amerika Utara , pantai australia , dan Jepang. 3. Resort Retreat Retreat Resort Skala resort retreat lebih kecil , kira – kira 20 – 25 kamar , tetapi direncanakan dengan analisa dan kelayakan yang hati – hati. Karena karakter khusus resort ini yang akses pencapaiannya terbatas , melayani tamu yang menginginkan ketenangan , lingkungan yang menyendiri , tetapi diikuti oleh aktivitas rekreasi , seperti berburu , menyelam , memancing. Contoh resort – resort di karibia dan pulau – pulau Pasifik. Universitas Sumatera Utara Beberapa resort yang termasuk dalam jenis resort berdasarkan lokasi dan kelengkapan atraksi wisata : 1. The Beach , Golf and Tennis Resort Resort di sepanjang pantai yang selain menyediakan unit hunian yang baik , juga menyediakan fasilitas tenis dan golf serta variasi fasilitas olahraga dan kebugaran fitness yang diharmonisasikan dengan suasana pantai atau pegunungan. 2. The Vacation Village Dusun Wisata Bentuk bangunan dusun wisata meniru bentuk bangunan setempat yang disesuaikan dengan kebutuhan dan merupakan sebuah kompleks bangunan besar dan modern yang meniru konsep dusun. 3. The Health Spa Resort Resort yang menawarkan fasilitas tambahan berupa perawatan dan penyembuhan penyakit tertentu dengan air mineral. 4. The Marina Hotel Biasa disebut juga Floating Hotel , yakni bentuk penginapan yang terdapat di tepi sungai atau laut yang membutuhkan akses pencapaian yang mandiri dan memiliki jumlah tamu tertentu selama perjalanan.

II.2.9. Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 5

Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 5 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan Lingkungan • Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umumpribadi roda empat langsung ke area hotel dan dekat dengan tempat wisata. • Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan gangguan luar yang berasal dari suara bising, bau tidak enak, debu, asap, serangga dan binatang mengerat. 2. Hotel harus memiliki taman baik di dalam maupun di luar bangunan. 3. Hotel harus memiliki tempat parkir kendaraan tamu hotel. 4. Tersedianya fasilitas Olah Raga dan Rekreasi • Hotel harus mempunyai sarana kolam renang dewasa dan anak-anak. Universitas Sumatera Utara • Tersedianya area permainan anak. • Tersedianya Diskotik atau Night Club. • Hotel pantai menyediakan fasilitas untuk olah raga air. • Hotel gunung menyediakan fasilitas untuk olah raga gunung seperti mendaki gunung, menunggang kuda atau berburu. • Hotel harus menyediakan satu jenis sarana olah raga dan rekreasi lainnya merupakan pilihan dari tennis, bowling, golf, fitness center, sauna, billiard, jogging. 5. Bangunan hotel memenuhi persyaratan perizinan sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. • Ruang hotel memperhatikan arus tamu, arus karyawan, arus barangproduksi hotel. • Unsur dekorasi khusus harus tercermin dalam : - Ruang Lobby - Restoran - Kamar Tidur - Function Room 6. Banyak kamar tidur standar berjumlah 100 buah termasuk 4 kamar suite sekarang ketentuan jumlah kamar sudah tidak berlaku, maka dalam perencanaan dan perancangan skripsi ini jumlah kamar tidak harus sebanyak 100 kamar. • Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam. • Luas Minimal : - Kamar Standar = 26 m2 - Kamar Suite = 52 m2 • Tinggi Kamar Minimal = 2, 60 m • Kamar tidur kedap suara noise 40 dB • Pintu dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci double lock. • Untuk Hotel Pantai : - Lantai dari terasoubinmarmerkayu. - Lantai tidak licin, kualitas tinggi. • Untuk Hotel Gunung : - Seluruh lantai dilapisi karpet Universitas Sumatera Utara - Komposisi vynil 20 , wool atau jenis bahan lain yang tidak mudah terbakar 80 . • Jendela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar. • Tersedia alat pengatur suhu kamar tidur dan ventilasiexhaust di kamar mandi • Interior kamar mencerminkan suasana khusus. • Dinding kamar mandi harus dengan bahan kedap air. • Tersedia instalasi air panas dan air dingin • Perlengkapan Kamar Tidur : - Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1 satu orang atau untuk 2 dua orang sesuai dengan ukuran kamar standar :  Ukuran tempat tidur 1 satu orang 2, 00 m x 1, 00 m  Ukuran tempat tidur 2 dua orang 2, 00 m x 1, 60 m • Perlengkapan Kamar Mandi : - Tersedia Bathup anti slip, Shower, Grabbar dan tempat sabun - Wastafel - dan lain-lain 7. Hotel harus menyediakan restoran minimal 3 buah yang berbeda jenisnya, salah satunya Coffee Shop. • Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas restoran dengan ketentuan 1,5 m2 per tempat duduk. • Tinggi restoran tidak boleh rendah dari tinggi ruang tamu 2, 60 m. 8. Hotel harus menyediakan satu bar yang terpisah dari restoran. • Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar dengan ketentuan 1,1 m2 per tempat duduk. • Lebar ruang kerja bar tender minimal 1 m. • Bar dilengkapi dengan tempat untuk mencuci peralatan dan perlengkapan yang terdiri dari atas : - Wastafel dengan dua buah keran air panas dan air dingin. - Mesin pencuci gelas. - Saluran pembuangan air. 9. Tersedianya Function Room yaitu ruang untuk acara-acara tertentu ruang serba guna. 10. Tersedianya Lobby dengan luas minimal 100 m2. Universitas Sumatera Utara 11. Hotel harus menyediakan Lounge. 12. Hotel menyediakan telepon umum di lobby. 13. Hotel menyediakan toilet umum di lobby. • Toilet Pria : - Urinoir 4 empat buah - WC 2 dua buah - Wastafel • Toilet Wanita : - WC 3 tiga buah - Wastafel - Ruang Rias dengan kaca rias 14. Hotel menyediakan ruangan yang disewakan untuk keperluan lain di luar kegiatan usaha hotel minimal 3 ruangan untuk kegiatan yang berbeda. 15. Hotel harus menyediakan ruangan poliklinik. 16. Tersedianya Dapur dengan luas sekurang-kurangnya 40 dari luas restoran. • Ruang dapur terdiri dari : - Ruang Persiapan - Ruang Pengolahan - Ruang Penyimpanan Bahan Makanan - Ruang administrasi Chef - Ruang Pencucian dan penyimpanan peralatanperlengkapan - Ruang Penyimpanan bahan bakar gaselpiji untuk dapur • Lantai dapur tidak licin. • Dinding dapur dilapisi dengan tegel kedap air setinggi langit-langit. • Penerangan dapur minimal 200 lux. 17. Tersedianya area Administrasi yang terdiri dari Kantor Depan Front Office dan Kantor Pengelola Hotel 18. Tersedianya area Tata Graha. • Ruang Seragam Uniform Room • Ruang Lena dengan luas minimal 50 m2 beserta rak. • Ruang Jahit Menjahit • Room boy Universitas Sumatera Utara - Tersedia ruang pelayanan kamar tamu minimal 1 satu buah untuk setiap 40 kamar • Ruang Binatu dengan luas minimal 100 m2 19. Tersedianya area dan ruang Operator • Tersedianya Gudang yang terdiri dari : - Gudang bahan makanan dan minuman - Gudang peralatan dan perlengkapan - Gudang untuk engineering - Gudang Botol Kosong - Gudang barang-barang bekas • Ruang penerimaan barangbahan yang dapat menampung minimal 1 satu truk.. • Ruang Karyawan - Ruang Loker dan kamar mandiWC yang terpisah untuk pria dan wanita. - Ruang Makan Karyawan. - Dapur Karyawan. - Ruang Ibadah Karyawan. II.3. Lokasi Proyek II.3.1 Penetapan Lokasi Proyek Dalam pemilihan lokasi ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan yang sangat untuk diperhatikan yaitu : • Lokasi merupakan kawasan pengembangan wisata yang memiliki potensial alam yang baik untuk dikembangnkan. • Mengikuti rencana pemerintah kota, dalam hal ini sesuai dengan arah pengembangan fisik dan zona peruntukan wilayah.

II.3.2 Tinjauan Terhadap Struktur Tata Ruang Wilayah

Sebagai sebuah sarana yang dibangun di wilayah pengembangan kawasan wisata ada baiknya proses perancangannya perlu diperhatikan sehingga tidak mengganggu tata guna lahan yang telah direncanakan untuk sebuah wilayah daerah objek wisata. Sebagai sebuah sarana pariwisata, maka hotel tersebut harus direncanakan yang secara tata guna lahan memang peruntukan bagi pengembangan kawasan wisata. Universitas Sumatera Utara

II.3.3 Pencapaian

Pencapaian mernuju lokasi malalui jalan lintas Medan-Sibolga. Sasaran pengguna adalah para pengunjung wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang melakukan perjalanan baik itu wisata ataupun bisnis ke Sumatera khususnya Tarutung. Jarak antara pusat pemerintahan wilyah kecamatan Sipoholon Kota Sipoholon dengan Ibukota Kabupaten Tapanuli Utara Tarutung sekitar 6 Km. II.3.4 Potensi Kawasan Daerah Tapanuli yang secara umum berada di sepanjang hamparan Danau Toba adalah suatu tempat yang eksotis dan sangat memikat untuk dijadikan sebagai salah satu pilihan daerah pelancongan atau daerah wisata. Pada periode tahun 80-an sampai pertengahan tahun 90-an, daerah ini sempat menjadi daerah pilihan wisata yang favorit khususnya wisata Danau Toba yang sagat terkenal saat itu. Pada masa ini, sangat dirasakan betapa pengaruhnya sangat besar terhadap perekonomian penduduk sekitar daerah wisata khususnya daerah Parapat dan Samosir. Setelah pertengahan tahun 90-an hingga saat ini daerah ini semakin terlupakan untuk menjadi daerah wisata pilihan. Tapanuli merupakan daerah yang memiliki cirri-ciri yang khas dimana daerah ini merupakan daerah yang secara umum berada di sepanjang Bukit Barisan yang menjadi cirri khas sepanjang Panatai Barat Pulau Sumatera. Hal ini tentu saja mempengaruhi relief permukaan tanah yang berbukit-bukit dan tentunya sangat berpengaruh terhadap demografi penduduk, yang sangat berpengaruh terhadap unsur budaya dan adat istiadat penduduk, baik itu dalam hal bercocok tanam, beternak, berkebun dan kebiasaan lainnya yang melekat kepada masyarakat. Dimana jenis tanaman yang biasa tumbuh di sana adalah jenis tanaman yang khas perbukitan. Ciri khas dari daerah ini tentunya adalah adanya hamparan danau yang mrupakan danau terbesar di Indonesia, yakni Danau Toba. Ada beberapa catatan sejarah yang mendasari terbentuknya danau ini baik itu fiksi yang tercipta dalam ceritera penduduk sekitar Danau Toba maupun kejadian alam yang membentuk Danau tersebut yakni kejadian vulkanis yang Universitas Sumatera Utara luar biasa yang terjadi ribuan tahun silam, yang menurut catatan penelitian meyebabkan jaman es karena hamper seluruh atmosfir bumi tertutup oleh debu yang dimuntahkan dari perut bumi oleh kejadian vulkamis tersebut.Cirri khas lainnya adalah pulau yang tercipta persis di tengah-tengah danau tersebut, yakni pulau Samosir yang sangat eksotis dengan hamparan budaya yang layak untuk dinikmati dan ditelusuri. Perkembangan kekristenan di daerah ini juga turut mempengaruhi pola pikir dan demografi penduduk yang mendiami daerah ini. Sejarah mencatat terjadinya perubahan yang sangat fundamental pada masyarakat setempat dengan diterimanya ajaran agama Kristen dibandingkan sebelum masuknya ajaran kekristenan di daerah tersebut, dimana sebelum masuknya ajaran kekristenan banyak hal-hal dan kejadian kemanusiaan yang luar biasa terjadi misalnya pembunuhan sesama manusia adalah hal yang wajar, perang antar daerah atau antar kumpulan dan kebiasaan-kebiasaan adat istiadat setempat yang memuja dewa- dewa dan roh-roh gaib. Dengan masuknya ajaran kekristenan tersebut, perlahan-lahan ajaran setempat mulai ditinggalkan dan memasuki era baru dengan tata krama yang lebh manusiawi dan lebih beradab.

II.3.5 Keberadaann Air Panas di Tapanuli Utara

II.3.6 Status Kepemilikan Pemilik dari proyek ini adalah swasta investor yang menanamkan modalnya dengan bantuan dana kerja sama dari pemerintah. Dimana untuk status kepemilikannya diatur oleh pemerintah. II.4. Deskripsi Umum Proyek Berada pada kelurahan Situmeang Habinsaran terletak pada dataran tinggi, berada pada jalan Lintas Negara yang merupakan wajah kota Kecamatan Sipoholon dan merupakan pintu gerbang Kabupaten Tapanuli Utara. • Jarak tempuh Kelurahan Situmeang Habinsaran : - Dari ibukota Provinsi = 278 KM - Dari ibukota Kabupaten = 6 KM. • Batas wilayah desa : Universitas Sumatera Utara - Sebelah Utara : Desa Sipahutar - Sebelah Selatan : Desa Hutauruk. - Sebelah Timur : Desa Hutauruk - Sebelah Barat : Desa Situmeang Habinsaran • Ketinggian Ketinggian keseluruhan Situmeang Habinsaran antara 950-1100 m diatas permukaan laut. • Kepadatan penduduk Kepadatan penduduk : 88.93 jiwa Lokasi berada di Sumatera utara, tepatnya di Kabupaten TAPUT, Kota Tarutung II.5. Tijauan Umum

II.5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara 2009

Dalam mewujudkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang serta untuk mewujudkan visi dan misi pengembangan wilayah Kabupaten Tapanuli Utara di masa depan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara telah membuat Rencana Tata Ruang Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2001 – 2011 yang ditetapkan sesuai dengan Peraturan Daerah Perda Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 21 Tahun 2001. Secara umum Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten Tapanuli Utara 2001 – 2011 terdiri atas Kawasan Lindung, Kawasan Budidaya dan Kawasan Prioritas. • Kawasan Lindung Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup, yang terdiri dari : - Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, yaitu berupa kawasan hutan lindung yang terdapat di semua kecamatan Kabupaten Tapanuli Utara. - Kawasan perlindungan setempat, berupa sempadan sungai di sepanjang aliran sungai, kawasan sekitar danauwaduk yang terdapat di 13 kecamatan. - Kawasan suaka alam dan cagar budaya - Kawasan rawan bencana alam Universitas Sumatera Utara • Kawasan Budidaya Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya di Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari:

1. Kawasan Hutan Produksi Terbatas

Terdapat di Kecamatan Parmonangan, Adiankoting, Pangaribuan, Garoga dan Sipahutar.

2. Kawasan Pertanian termasuk:

Kawasan Tanaman Pangan lahan basah dan lahan kering yang terdapat di seluruh kecamatan. Kawasan Tanaman Tahunan yang terdapat di seluruh kecamatan namun potensi terbesar terdapat di Kecamatan Garoga, Pangaribuan dan Parlilitan. Kawasan Peternakan pengembangannya terdapat di Kecamatan Tarutung, Siatas Barita, Siborongborong, Parmonangan, Sipahutar dan Pangaribuan. Kawasan Perikanan, berupa tambak, kolam, perairan darat dan danau dengan wilayah pengembangan direncanakan di Kecamatan Muara dan Pahae Jae.

3. Kawasan Pertambangan

Khususnya bahan tambang galian golongan C terdapat di Kecamatan Tarutung, Pahae Julu, Pahae Jae, Parmonangan, Pangaribuan, Sipahutar dan Siborongborong.

4. Kawasan Pariwisata

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Pariwisata Sumatera Utara bahwa Tapanuli Utara merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata DTW Utama Nasional. Salah satu pengembangan pariwisata di Kabupaten Tapanuli Utara adalah “Kawasan Wisata Danau Toba di Kecamatan Muara”. Selain itu juga akan diteruskandikembangkan beberapa objek wisata alam, budaya dan agama yang terdapat di Kecamatan Muara, Adiankoting, Sipoholon dan Tarutung.

5. Kawasan Perindustrian

Kawasan Industri Kecil, dikembangkan di semua kecamatan yang memiliki potensi industri kecil dan kerajinan. Kawasan Industri Menengah dan Besar terdapat di Kecamatan Siborongborong. Universitas Sumatera Utara

6. Kawasan Permukiman

Terdiri dari permukiman perkotaan dan perdesaan. Kawasan permukiman perkotaan utama direncanakan pada Ibukota Kecamatan Tarutung, Siborongborong, Pahae Jae dan Muara.

7. Arahan Pengembangan Sarana Prasarana

Pengembangan prasarana irigasi dilaksanakan di seluruh kecamatan yang memiliki lahan potensi sawah. Pengembangan prasarana kelistrikan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas terpasang. Pengembangan telekomunikasi Pengembangan Kawasan Transportasi. • Kawasan Prioritas 1. Kawasan Pesisir Danau Toba Kawasan Muara dengan pusat kegiatan kota Muara dengan potensi sektor pertanian dan pariwisata 2. Kawasan Siborongborong Mencakup Kecamatan Siborongborong dengan potensi sektor pertanian, perkebunan dan perindustrian terutama pengembangan potensi agroindustri dan kerajinan tangan. 3. Kawasan Tarutung – Sipoholon Mencakup Kecamatan Tarutung dan Sipoholon dengan pusat kegiatan adalah kota Tarutung dengan potensi sektor pertanian, perindustrian, pemerintahan dan kepariwisataan. 4. Kawasan Sipahutar – Pangaribuan Sepanjang ibukota Kecamatan Pangaribuan – ibukota Kecamatan Sipahutar – ibukota Kecamatan Garoga dengan potensi sektor pertanian dan industri pengolahan. 5. Kawasan Pahae Meliputi Kecamatan Pahae Julu dan Pahae Jae dengan potensi sektor pertanian dan pertambanganenergi panas bumi untuk dikembangkan. Universitas Sumatera Utara

II.5.2 Gambaran Umum dari Kecamatan Sipoholon

II.5.2.1 Orientasi dan Batasan Administrasi

Kecamatan Sipoholon terletak di bagian utara Kabupaten Tapanuli Utara, dari aspek astronomis kecamatan ini terletak antara 2 00 – 2 09 LU dan 98 46 – 98 58 BT, serta berada pada ketinggian 300-1500 m di atas permukaan laut. Secara geografis kecamatan ini berbatsan : • Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Siborong-borong dan Pagaran • Sebelah selatan dengan Kecamatan Adiankoting • Sebelah Barat dengan Kecamatan Parmonangan • Sebelah Timur dengan Kecamatan Tarutung ORIENTASI KOTA SIPOHOLON NO ORIENTASI TERHADAP JARAK TEMPUH KM JARAK TEMPUH JAM 1. Tarutung 6 0,25 2. Dolok Sanggul 45 1,00 3. Siborong-borong 18 0,50 Table II.1 Sumber : Orientasi Lapangan Kecamatan Sipoholonmerupakan salah satu dari Kabupaten Tapanuli Utara dengan luas daerah 189,20 KM 2. secara administrasif Kecamatan Sipoholon terdiri dari 11 desa dan 1 kelurahan. Desa Lobusingkam memiliki luas terbesar dengan 38,31 KM 2 atau 20,25 dari luas kecamatan dan Desa Sipahutar memilki luas terkecil, dengan luas 3,19 Km 2 atau 1,69 dari luas kecamatan Sipoholon. Table II.2 Sumber : luas wilayah kecamatan menurut desa kelurahan tahun 2008 Desa kelurahan Luas km 2 Rasio Terhadap total luas kecamatan Rura Julu Toruan 26,10 13,79 Universitas Sumatera Utara Rura Julu Dolok 11,89 6,28 Simanungkalit 13,35 7,06 Hutauruk 6,92 3,66 Situmeang Habinsaran 1749 9,24 Situmeang Hasundutan 1841 9,73 Lobu Singkam 36,77 19,43 Pagar Batu 17,49 9,24 Sipahutar 3,19 1,69 Hutaraja 3,57 1,89 Tapian Nauli 5,19 2,74 Hutaraja Hasundutan 18,42 9,74 Hutaraja Simanungkalit 3,53 1,87 Hutauruk Hasundutan 6,88 33,64 Jumlah 189,20 100 Table II.2 Sumber : Kantor Camat Sipoholon

II.5.2.2 Orientasi dan Batasan Administrasi

Topografi Topografi suatu wilayah akan berpengaruh terhadap pola penggunaan lahan, dimana topografi kemiringan lereng merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi terjadinya kerusakan sumber daya alam seperti terjadinya erosi, tanah terkikis, tanah longsor, terganggunya tata air, banjir dan lain sebagainya. Secara umum Wilayah Kecamatan Sipoholon terletak pada ketinggian 800 -1500m dpl. Bentuk Topografi wilayah kecamatan Sipoholon pada umumnya daerah datar, bergelombang dan berbukit, dimana wilayah berbukit terdapat pada bagian selatan kecamatan. Wilayah Kecamatan Sipoholon senderung meninggi kearah selatan. Jenis Tanah Jenis tanah berdasarkan satuan lahan di Kecamatan Sipoholon dapat dibedakan menjadi 3 jenis kelompok yaitu jenis tanah podsolik coklat kelabu, Litosol Regosol, Alluvial, danPodolik Regosol Universitas Sumatera Utara Iklim Kecamatan Sipoholon termasuk wilayah iklim tropis dengan temperatur udara maksimum sebesar 27 C dan minimum 19 C. kelembapan udara rata-rata sebesar 89,90 . Besarnya curah hujan yaitu 1.316 mm per tahun dengan rata-rata curah hujan sekitar 109,67 mm per bulan. Intensitas hujan yang terjadi di kecamatan ini termasuk klasifikasi sedang. Musim penghujan terjadi antara bulan Oktober sampai bulan Febuari. Kondisi dan arah angin sangat tergantung pada pegunungan dimana pada malam hari angin berhembus kea rah selatan dan pada siang hari angin berhembus kearah utara. Hidrologi Kecamatan Sipoholon dilalui oleh sungai kecil yang membelah kota Sipoholon, yaitu sungai Sigeaon Aek Sigeaon. Keberadaan sungai ini dapat dimanfaatkan sebagai penampungan drainase utama Kondisi dan mutu air tanah pada wilayah perencanaan kurang baik.pada saat ini penduduk kota menggunakan air PDAM untuk keperluan air minum dan untuk keperluan rumah tangga. Secara umum kedalaman air tanah pada kecamatan Sipoholon tergolong normal yaiu kurang lebih kurang 8 meter, dan kondisi air terlihat jernih.

II.5.2.3 Kependudukan

Aspek kependudukan yang akan diuraikan berikut ini mencakup jumlah dan kepadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk, serta mata pencaharian penduduk Kecamatan Sipoholon. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Jumlah pendudk kecamatan Sipoholon pada tahun 2008 adalah 20.879 jiwa. Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dalam suatu wilayah tersebut. Secara umum angka kepadatan penduduk akan menunjukkan pola penyebaran penduduk, sedangkan untuk lingkup kawasan, kepadatan masing-masing desa akan menunjukkan pola penyebaran penduduk di dalam kawasan tersebut Jumlah Kepadatan Penduduk dan menurut desa kelurahan tahun 2008 Universitas Sumatera Utara Desa kelurahan Luas KM 2 Jumlah pendudukakhir tahun Kepadatan penduduk Jiwakm 2 Rura Julu Toruan 26,10 134 5,17 Rura Julu Dolok 11,89 107 9,08 Simanungkalit 13,35 2.152 161.87 Hutauruk 6,92 2.750 399,13 Situmeang Habinsaran 1749 2.583 148,26 Situmeang Hasundutan 1841 1.285 70,12 Lobu Singkam 36,77 2.278 62,22 Pagar Batu 17,49 3.025 173,64 Sipahutar 3,19 996 313,48 Hutaraja 3,57 1133 318,49 Tapian Nauli 5,19 692 133,91 Hutaraja Hasundutan 18,42 1.129 61,56 Hutaraja Simanungkalit 3,53 945 137,79 Hutauruk Hasundutan 6,88 1.584 450,42 Jumlah 189,20 20.793 Tabel II.3 Sumber BPS Kabupaten Tapanuli Utara Mata Pencaharian Penduduk Sebagian besar penduduk pada kecamatan Sipoholon ini memiliki mata pencaharian pada sektor pertanian. Sektor pertanian yang dinilai cukup menonjol adalah sub sektor pertanian tanaman pangan. Selain mengolah persawahan juga memiliki usaha perikanan. Sedangkan usaha peternakan hanya sebagai pekerjaan sampingan yang kurang memilki fungsi ekonomis.

II.5.2.3 Fasilitas Pelayanan

Sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara, Kecamatan Sipoholon memilki sarana pelayanan yang sukup memadai. Hal ini dapat dilihat dari berbagai aspek di bawah ini Transportasi Perhubungan Universitas Sumatera Utara Jaringan transportasi ini memegang peranan penting dalam melakukan kegiatan penduduk, baik kegiatan di kawasan perencanaan maupun yang berhubungan dengan derah- daerah lain diluar kawasan perencanaan. Kondisi jaringan transportasi darat pada kecamatan Sipoholon umumnya sudah mempunyai jalan untuk menghubungkan dan melayani desa-desa di kecamatan Sipoholon namum belum keseluruhan desa dapat dilalui dengan kendaraan roda 4empat. Fasilitas Pendidikan Kondisi fasilitas pendidikan yang berada di kecamatan Sipoholon mencakup pendidikan Sekolah Dasar Umum SD, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP, Sekolah Menengah Umum SMU,Jumlah masing- masing fasilitas pendidikan untuk setiap tingkat prndidikan SD 29 unit, SLTP 5 unit, dan SMUSMK 3 unit. Fasilitas Kesehatan Fsilitas kesehatan di kecamatan Sipoholon meliputi PUSKESMAS I unit, PUSKESMAS pembantu 5 unit, dan POSYANDU 39 unit.

II.6. Tijauan Khusus

Kasus proyek yang akan direncanakan merupakan sebuah resort pemandian air panas, yang mana resort ini natinya dapat menjadi fasilitas pendukung berupa fasilitas penginapan, fasilitas olahraga, rekreasi pemandian air panas dan sarana akomodasi yang dapat menampung kegiatan yang akan direncanakan tampa merusak atau merubah potensi alam yang sudah ada di Kelurahan Situmeang Habinsaran ini. Rencana pengembangan kawasan pengembangan air panas ini telah ada di dalam kebijakan pembangunan RUTRK IKK Kecamatan Sipoholon sejak tahun 2003 untuk dijadikan sebagai kawasan Wisata di Kecamatan Sipoholon ini. • Fungsi bangunan : Resort Pemandian Air Panas di Sipoholon • Status Proyek : Fiktif • Lokasi Proyek : Situmeang Gabinsaran,Sipoholon Universitas Sumatera Utara Gambar II.1 lokasi proyek Lokasi yang direncanakan berada pada kecamatan Sipoholon di kelurahan Situmeang Habinsaran. 6 Km dari pusat kota Tarutung dengan waktu tempuh ¼ jam. Alasan pemilihan lokasi : • Lokasinya yang terletak dekat dengan jalan lintas Medan-Sibolga • Meinngkatnya arus dan volume wisata baik domestic mauoun manca negarake daerah Tapanuli Utara khususnya Salib Kasih Tarutung. • Merupakan kawasan Sumber mata air panas terbesaryang ada di Kabupaten Tapanuli Utara Universitas Sumatera Utara • Possisinya ayng strategis pada gerbang Kecamatan Sipoholon.. Gambar II.2 lokasi proyek Jalan Sisingamangaraja yang tepat melintasi daerah wisata Sungai Sigeaon Jalan negara Jalan negara pegunungan Universitas Sumatera Utara Gambar II.3 existing lokasi proyek Sumber : Dokumentasi pribad Dengan batas site : • Utara : jalan setapak Rencana jl.Ring Road, SD,Gereja Universitas Sumatera Utara Gambar II.4 • Selatan : Pemukiman penduduk Gambar II.5 • Timur: Jlan Sisingamangaraja, pemukiman penduduk. Gambar II.6 • Barat : pegunungan Universitas Sumatera Utara Gambar II.6 Topografi tapak : Berkontur dengan kemiringan 0-2 , 8-15 ,15-30 Potensi tapak :Mata air panas, Pemandangan alam, iklim yang sejuk, dan Belerang Gambar II.7 Gambar II.8 Gambar II.9 Gambar II.10 Gambar II.11 Gambar II.12 Universitas Sumatera Utara Gambar II.13 Gambar II.14 Gambar II.15 Gambar II.16 Gambar II.18 Gambar II.17 Universitas Sumatera Utara Pada lokasi air panas terdapat 9 mat air panas yang cukup besar dan beberapa titik lokasi air panas yang kecil yang tersebar di lokasi site, dengan adanya 9 mata air panas utama ini akan memberikan potensi dalam perancangan. Selain itu pada site juga terhampar batuan-batuan putih hasil endapan dari aliran air pnas Luas tapak :  3 ha Laus Kawasan air panas :  9 ha

II.7 Studi Kelayakan Proyek

Kabupaten Tapanuli Utara memiliki berbagai potensi alam, budaya dan sejarah yang dapat digali serta dilestarikan menjadi salah satu aset dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata. Potensi wisata didaerah ini terdiri dari: wisata alam atau rekreasi sebanyak 25 buah, wisata sejarah atau budaya sebanyak 21 buah, wisata rohani atau agama sebanyak 8 buah dan hutan atau kebun sebanyak 5 buah. Obyek wisata yang berpotensi dikiembangkan adalah obyek wisata alam atau rekreasi panorama Danau toba seluas 6,60 ha yang berpeluang cukup besar menjadi daerah tujuan wisata di Indonesia, khususnya di Propinsi Sumatera Utara, diantaranya adalah yang terdapat disekitar danau toba yaitu Panorama indah Hutaginjang, pantai Muara dan Pulau Sibandang terletak sekitar 38km dari kota Tarutung atau 11km dari Bandara Silangit kearah kecamatan Muara. Selain obyek wisata diatas terdapat juga obyek wisata rekreasi yang telah dikembangkan yaitu obyek wisata air panas yang ada didaerah Hutabarat, Sipoholon, Sait Nihuta, Ugan. Juga ada pemndian air soda yang sangat terkenal karena pemandian seperti ini hanya ada 2 didunia yaitu di Venezuela dan di Tarutung Tapanuli Utara. Selain itu Kabupaten Tapanuli Utara juga memiliki obyek wisata agama yaitu Salib Kasih Siatas Barita dan Monumen Sejarah misionaris Kristen yang dibanggakan dan terkenal, makam misionaris Munson dan Lyman di Lobupining Kecamatan Adian Koting, gereja dame dan kantor pusat HKBP Pearajadan makam Pendeta Johanes Siregar dikecamatan Muara. Untuk mendukung Gambar II.19 Universitas Sumatera Utara kepariwisataan di Kabupaten Tapanuli Utara, maka dukungan dunia usaha akomodasi termasuk hotel sangat menentukan. Pada tahun 2004 tercatat 16 hotellosmen di kabupaten Tapanuli Utara dengan jumlah kamar sebanyak 254 kamar. Melongok Sektor Parawisata daerah Kabupaten Tapanuli Utara menjanjikan banyak pilihan untuk aksi wisata bagi masyarakat dan juga bagi pengunjung dari dalam kota maupun dari luar daerah bahkan internasional. Sebab di Daerah tapanuli utara ini banyak memiliki objek wisata seperti pemandian Air soda di Parbubu, air Panas Belerang di Sipoholon, Wisata salib kasih di siatas barita Monumen Musson dan limman di Kecamatan Adian koting,Wisata Olah Raga Pacuan Kuda,di siborong Borong,Arena Motor Cross di Siborong Borong dan si arang arang Siatas barita,di dukung dengan objek wisata terbang laying Gantole Pantai wisata Muara Kabupaten Tapanuli Utara.Bukan hanya soal objek wisata, akan tetapi alam yang dimiliki Kabupaten Tapanuli Utara sangat indah dan sejuk sehingga dapat memberikan kesejukan dan kenyamanan bagi para pendatang atau pengunjung,disisi lain kabupaten tapanuli utara memiliki udara yang dingin, sejuk dan hamparan sawah yang terbentang di Rura lembah Silindung yang di belah dengan aliran Aek Sungai Sigeaon sebagai cirri khas kabupaten ini. Kurang dikenalnya tempat pemandian air soda ini boleh jadi disebabkan beberapa faktor. Kalau tempat pemandian air panas belerang di Sipaholon lebih terkenal disebabkan promosinya lebih gencar. Ditambah lagi lokasinya berada di jalur Jalan Lintas Sumatera Jalinsum Balige - Tarutung sehingga setiap orang yang melintasi ibu kota Kabupaten Tapanuli Utara akan Melihat potensi yang ada bukan tidak mungkin tempat pemandian air soda di Parbubu Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara menjadi objek wisata yang mampu mendatangkan turis mancanegara.Sektor pariwisata menjadi salah satu fokus pemerintah Sekarang ini untuk mencapai targetkan pertumbuhan wisata meningkat. Optimisme daerah akan peningkatan angka kunjungan wisatawan ke daerah ini tak lepas dari hadirnya sejumlah lokasi wisata lama yang direnopasi dan diprediksi bisa menarik minat turis datang. Selain itu, sejumlah program bakal digulirkan untuk menarik arus pelancong berkunjung ke Daerah Tapanuli utara. Universitas Sumatera Utara Jumlah Wisatawan Asing dan Domestik yang datang ke Tapanuli Utara tahun 2002-2006 Tahun Wisatawan Asing Wisatawan Indonesia Jumlah 1 2 3 4 1. 2002 450 53.241 53.691 2. 2003 198 59.270 59.468 3. 2004 220 60.055 60.275 4. 2005 537 64.125 64.662 5. 2006 545 66.450 66.995 Tabel II.4 Sumber BPS Taput Dari data di atas, pengunjung wisata mengalami peningkatan sebanyak 20 , sehingga dapat dirincikan : 1. Proyeksi jumlah pengunjung sampai tahun 2014 perbulannya 29.135 org, per minggunya yaitu : 4165 org. 2. Proyeksi jumlah pengunjung per harinya 595 org 3. Perkiraan jumlah pengunjung yang menginap sebesar 30 yaitu : =30 x 4165 =1250 minggu =30 x 179=179 hari Dengan perincian menginap di Resor ini adalah : a. Tipe a standart1-2 org = 25 x179 =45 org 452=231 org 23 unit b. Tipe b deluxe 1-2 org = 35 x179 =63 org 633=211 org 21 unit c. Tipe c suite 1-2 org Universitas Sumatera Utara = 40 x179 =72 org 454=151 org 15 unit Jadi jumlah seluruh unit kamar yang akan dibangun sekitar 59 unit, dan unutk mengatasi lonjakan permintaan kamar pada saat peak maka diasumsikan permintaan kamar mencapai 30. Maka total kamar yang disediakan adalah sebanyak 59 + 30 x 59 = 76,7 = 78 kamar II.8 Tinjauan Fungsi II.8.1 Tinjauan Fungsi Pelaku kegiatan yang terlihat dalam fsilitas Hotel Resor ini antara lain : 1.Pengunjung • Wisatawan Domestik • Wisatawan Asing 2.Pengelola • General Manager • Karyawa hotel • Karyawan teknisi Karakter kegiatan fasilitas hotel resort dibagi menjadi : 3. Menginap Merupakan salah satu kegiatan wisatawanpengunjung yang datang kekawasan objek wisata yang menyediakan tempat penginapan bagi mereka untuk bermalam ditempat tersebut, dengan tujuan agar dapat menikmati fasilitas lain yang disediakan disamping adanya kegiatan wisata atau rekreasi ditempt objek wisata tersebut. Kelompok kegiatan fasilitas Hotel Resort dibagi menjadi : No. Kelompok Kegiatan Urain Kegiatan 1 Utama -kegiatan menginap -Kegiatan Wisata 2 Tambahan - Makan dan minum Universitas Sumatera Utara -pergudangan -pemeliharaan dan investasi -bilas dan berganti pakaian 3 Pelayanan - Mengabsensi kedatangankepulangan pengelola -menerima kedatangan pengunjung -Pertolongan pertama pada kecelakaan 4 Pengelolaan -kegiatan administrtif -kegiatan pengawasan -kegiatan operasional -kegiatan keamanan 5 teknikal -kegiiatan pengawasan -kegiatan pemeliharaan -kegiatan perawatan da kebersihan -kegiatan plumbing dan sanitasi 6 Kelompok kegiatan berdsarkan kegiatan -kegiatan diruangan terbuka outdoor -kegiatan indoor Tabel II.5. kelompok kegiatan pemakai hotel 4. Wisata Segala sesuatu yang dilakukan dengan senang dan gembira dan dilakukan pada waktu pengunjung kawasan wisata datang kelokasi kawasan wisata. Umumnya kegiatan olahraga seperti renang, hiking, akan dilakukan pengunjungpada saat datang kekawasan wisata yang menyediakan fasilitas- fasilitas seperti yang diatas.

II.8.2 Deskripsi Perilaku

Perilaku dari pengguna fasilitas resor ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel II.6 Deskripsi Perilaku NO Pengguna Alur kegiatan 1 Pengunjung Menginap Mendaftar Menunggu Melihat Istirihat Pulang wisata Datang Universitas Sumatera Utara

II.8.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang

Secara prinsip, hotel dapat dibagi menjadi 3 area aktivitas, yaitu: a. Private area: Daerah untuk kegiatan pribadi pengunjungkamar tidur 2 Karyawan 4 Teknisi Datang Penerima LokerGanti LokerGant Pulang Penerima kerja istirahat 3 Penelola Datang Penerima Kantor Pulang Istirahat Penerima Datang Penerima LokerGanti LokerGanti Penerima Pulang Kerja Istirahat Universitas Sumatera Utara b. Public area: Daerah pertemuan antara yang melayani yaitu karyawan dengan yang dilayani yaitu tamu dan juga tamu dengan tamu yang lainnya c. Service area: Daerah khusus untuk karyawan, disini segala macam pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung Dari ketiga area tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu : - Front of the house Terdiri dari private area dan public area - Service area Back of the house - Sedapat mungkin para tamu tidak dapat melihat maupun mengetahu segala kegiatan di sektor ini. Bagian ini sangat penting, karena bertugas mendukung kegiatan pada front of the house. Kemudian ruang-ruang yang termasuk dalam area front of the house dijabarkan lagi, yaitu: a. Guest Room Kamar tamu, ruang tempat tamu menginap. Ada beberapa tipe kamar tamu tergantung dari fungsi dan besarannya. Universitas Sumatera Utara b. Public Space Area Merupakan tempat dimana suatu hotel dapat memperlihatkan isi dan tema yang ingin disampaikan kepada tamunya. Daerah ini menjadi pusat kegiatan utama dari aktivitas yang terjadi pada hotel, dalam hal ini menjadi jelas bahwa wajah sebuah hotel dapat terwakili olehnya • Lobby Tempat penerima pengunjung untuk mendapatkan informasi, menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang bertalian dengan penyewaan kamar. Ruang-ruang yang termasuk dalam lobby: - Entrance hall Ruang penerima utama yang menghubungkan ruang luar atau main entrance denga ruang-ruang dalam hotel. Bersifat terbuka denga besaran ruang yang cukup luas - Front desk Reception desk Terdiri atas ruang-ruang personil front desk yang berfungsi untuk memproses dan mengelola administrative pengunjung - Guest elevator Sebagai sarana sirkulasi vertikal untuk para tamu dari lobby atau publik area menuju guest room atau fungsi lainnya di atas - Sirkulasi Merupakan hal penting dalam publik area yang berfungsi sebagai sarana untuk menghubungkan fungsi-fungsi di dalamnya untuk kegunaan pengunjung - Seating Area Gambar 2.14. Berbagai Tipikal Bentuk dan besaran kamar tamu hotel Sumber : The Architect Hand Book Universitas Sumatera Utara Menyediakan wadah bagi tamu untuk beristirahat atau sekedar berbincang- bincang. Sarana ini sangat berguna untuk terjadinya kontak sosial di antara pengunjung - Retail Area Berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pengunjung sehari-hari - Bell man Sebagai sarana pelayanan kepada tamu yang baru datang atau hendak meninggalkan hotel dengan pelayanan berupa membawakan koper-koper pengunjung. - Support function Sebagai sarana penunjang untuk tamu yang berada si publik area, antara lain seperti toilet, telepon umum, mesin ATM, dan lain-lain • Consession space Pada dasarnya ruang-ruang ini termasuk retail area, tetapi untuk hotel berbintang, ruang-ruang konsesi ini terpisah sendiri dan merupakan bagian dari publik area, yang antara lain terdiri dari: - Travel agent room - Perawatan kecantikan salon - Toko buku dan majalah - Money changer - Souvenir shop - Toko-toko khusus • Food and Beverages outlets Yaitu area yang digunakan untuk menikmati makanan dan minuman berupa : - Restoran - Coffee shop - Lounge - Bar Universitas Sumatera Utara • Convention room Yaitu ruangan yang disediakan untuk berbagai macam penemuan antara lain - Pameran - Seminar - Pertemuan pernikahan • Recreation Area Daerah yang dipergunakan oleh para pengunjung untuk berekreasi, berolah raga, santai dan lain-lain, yang antara lain: - Swimming pool - Food court - Retail area - Kolam dan kanal buatan , Amphitheatre + Dancing Fountain - Taman - Sarana olahraga - Fitness - Spa dan Sauna • Parkir Fasilitas parkir kendaraan bermotor 4 dan 2 untuk pegawai tamu pengunjung maupun kendaraan travel, taxi, dll. Masing-masing ruang saling berhubungan, dengan lobby sebagai pusat dari ruang-ruang publik lainnya. Ruang-ruang yang termasuk di dalam area Back of the house, yaitu: a. Daerah dapur dan gudang food and storages area b. Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum reciving, trash and general storage area c. Daerah pegawai staff hotel employees area Universitas Sumatera Utara d. Daerah pencucian dan pemeliharaan laundry and housekeeping e. Daerah mekanikal dan elektrikal Mechanical and Engineering Area Tabel II.7. Pembagian Besaran Program Ruang HOTEL RESOR DI KAWASAN AIR PANAS SIPOHOLON FUNGSI DESKRIPSI ZO NA KAPASIT AS STANDAR D M 2 JUMLA H RUANG UNIT TOTAL LUAS M 2 SUMBE R FRONT OFF THE HOUSE AREA PRIVAT KAMAR HOTEL Standard PR 2 22.5 40 900 AHB Deluxe PR 3 28,4 23 653,2 AHB Suite PR 5 52 15 780 NAD TOTAL 2333,2 AREA PUBLIK lobby Entrance hall PB 100 0,6 1 60 NAD receptionis PB 4 1,2 1 4,8 NAD r.informasi PB 2 10 1 10 ASU Area duduk PB 70 1,6 1 112 HMC Area lift PB 15 0,6 1 9 NAD Bellmen counter PB 4 0, 6 1 2,4 ASU Toilet umum PB 1 0,96 1 3,84 NAD Biro perjalanan PB 2 0,19 1 30,4 TSS Money changer PB 2 0,19 1 30,4 TSS Toko buku PB 8 20 1 20 SBT Toko souvenir PB 8 0,19 1 30,4 TSS Drug store PB 8 0,19 1 30,4 TSS TOTAL 343,64 FOOD AND BEVERAGES OUTLETS restoran hall penerima PB 10 0,65 2 13 NAD R.makan PB 100 1,5 2 300 NAD Dapur PB 4 20 R.MAKAN 2 180 NAD Toilet pria PB 1 0,96 4 180 NAD Toilet wanita SP 0,96 4 3,84 NAD Urinoir SP 1 0,6 4 2,4 NAD Wastafel SP 1 0,6 8 4,8 NAD Gudang SR 1 50 DAPUR 2 90 Loading dock SR 1 12 2 24 ASU Concess ion spaces Universitas Sumatera Utara r.karyawan SR 5 3 2 30 ASU Kasir SP 1 7,5 2 15 ASU R duduk PB 50 1,44 2 144 NAD Coffe shop dapur SR 4 20 r,makan 2 57,6 NAD pantry SR 4 13 dapur 2 38,4 NAD gudang SR 1 50 dpur 2 28,2 NAD Toilet pria SP 1 0,96 2 1,92 NAD Toilet wanita SP 1 0,96 2 1,92 NAD Urinoir SP 1 0,6 4 2,4 NAD Wastafel SP 1 0,6 4 2,4 NAD Kasir SP 1 7,5 2 15 ASU Lounge and bar Bar counter PB 15 1,5 1 22,5 NAD r.duduk PB 30 1,44 2 86,4 NAD r.dansa PB 30 20 r,makan 1 30 NAD Dapur SR 4 2 34,56 NAD Pantry SR 4 13 DAPUR 2 23,04 NAD Gudang SR 1 50 DAPUR 2 17,28 NAD Toilet pria SP 1 0,96 2 1,92 NAD Toilet wanita SP 1 0,96 2 1,92 NAD urinoir SP 1 0,6 4 2,4 NAD Wastafel SP 1 0,6 4 2,4 NAD kasir SP 1 7,5 2 15 ASU Multi function room Ballroom PB 250 0,9 1 225 NAD R,persiapan SR 20 0,3 1 6 TSS Gudang SR 2 25 1 25 ASU toilet pria SP 1 0,96 2 1,92 NAD Toilet wanita SP 1 0,96 2 1,92 NAD Urinoir SP 1 0,6 4 2,4 NAD wastafel SP 1 0,6 4 2,4 NAD TOTAL 1451,4 FASILITAS OLAHRAGA DAN REKREASI Kolam rendam air panas Kolam rendam air panas 1,5m 2 PB 10 49 4 196 ASU r.lokerganti PB 80 0,6 1 48 TSS Shower PB 1 2,25 1 22.5 TSS toilet PB 1 2,4 1 24 TSS Total 290,5 Spa dan Sauna Lobby PB 20 0,9 1 18 NAD Loker PR 20 1,5 1 30 NAD r.ganti PR 40 1,5 1 60 NAD R.mandi PR 40 1 1 40 NAD R,terapi PR 40 1 1 40 NAD R.Pengelola SR 10 1,5 1 12 NAD Total 200 Universitas Sumatera Utara Food court Etalasedisplay maknan PB 2 2 12 48 ASU Dapur SR 1 20 R.MAKAN 12 15 NAD Pantry SR 1 50DAPUR 12 37,5 NAD Kasir SR 1 7,5 2 15 ASU R,makan PB 100 1,5 1 150 NAD Wastafel SP 1 0,6 6 3,6 NAD Toilet pria SP 1 0,96 2 1,92 NAD Toilet wanita SP 1 0,96 2 1,92 NAD Total 272,94 Retail Umumrentable PB 1 10 10 100 ASU Ladnscape Kolam+kanal PB 250 800 1 800 ASU taman PB 50 800 1 800 ASU Taman bermain indoor PB 50 100 1 100 ASU outdoor PB 50 100 1 100 ASU total 1900 Fitness center Gymnasium SP 50 1,75 1 87,5 NAD R,alat SP 15 75 1 75 NAD R,aerobic SP 15 75 1 75 NAD R,gantiloker PR 20 1 2 40 NAD Toilet SP 1 0,96 8 7,68 NAD Shower SP 1 1 8 8 NAD Kasir dan Adm SP 2 15 1 15 ASU Total 293,18 BACK OF THE HOUSE Kantor eksekutif General manager SP 3 4,5 1 13,5 NAD Ass.general manager SP 3 4,5 1 13,5 NAD R,staff SP 15 5 1 75 NAD R,rapat SP 16 2,4 6 38,4 NAD r.tamu SP 6 5,4 1 32,4 NAD toilet SP 1 0,96 1 5,76 NAD HRDmanpower R,manager SP 3 4,5 1 13,5 NAD R,staff SP 5 4,5 1 22,5 NAD Room Division Department Front office R,manager SP 3 4,5 1 13,5 NAD R,staff SP 5 4,5 1 22,5 NAD House keeping dan laundry Laundry washer SR 8 8 1 40 SBT Laundry dryer SR 8 5 1 40 SBT R,house SR 2 8 1 8 ASU Universitas Sumatera Utara keeping Gudang linen SR 2 0,32 1 51.2 NAD Uniform service Gudang P.seragam SR 2 30 1 30 ASU Engineering and departemen R, manager SP 3 3,5 1 13,5 NAD R, staff SP 5 4,5 1 22,5 NAD Ruang ,manager SP 3 4,5 1 23,5 NAD R,staff SP 5 4,5 1 22,5 NAD Food and beverage deartmen R,manager SP 3 4,5 1 13,5 NAD Purchasing and Store R,staff SP 5 4,5 1 22,5 NAD Loading dock SR 10 50 1 50 ASU Gudang umum SR 5 0,186 1 29,76 TSS Gudang bahan SR 5 0,4 1 64 TSS Gudang alat SR 5 0,23 1 36,8 TSS R,sampah SR 2 40 1 40 ASU FB preparation and service Dapur SR 5 1,023 1 163,86 TSS R,saji SR 3 13 DAPUR 1 54,56 NAD R.R. service SR 3 20 1 20 ASU Security departemen R,chief security SP 3 4,5 1 13,5 NAD R,staff SP 5 4,5 1 22,5 NAD Pos satpam SP 2 6 3 18 ASU R,genset 1 20 2 40 SBT R,chiller 1 20 2 20 SBT R,pompa 1 20 2 40 SBT R,AHU 1 20 2 40 SBT R,trafo,panel shaft 1 20 1 20 SBT R,PABX 1 20 1 20 SBT CCTV 1 20 1 20 SBT Total 1.285,74 Total keseluruhan 8.343,6 Sirkulasi 20 1.668,72 Grand total 10.012,32 KETERANGAN SUMBER NAD Neufret Architect Standard SBT Sistem Bangunan Tinggi ASU Asumsi Universitas Sumatera Utara AJM A.J Metric TSS Time Sever Standard HMC Hotels, motels, and condominium II.8.3 Studi Banding Fungsi Sejenis Gambar : II.20 II.8.3.1 Arenal Spring Resort Resort terbaru yang dihadapi Arenal Volcano terletak 1 km 0.6 mil dari dari pedalaman jalan mengitari gunung berapi membuatnya menjadi salah satu hotel yang paling aman dan tenang di daerah sementara yang menawarkan pemandangan spektakuler. Arenal Springs Resort terletak antara Tabacon Hot Springs dan Desa La Fortuna di mana Anda dapat melihat wajah utara gunung berapi aktif dari teras pribadi Anda. Lihat Arenal Volcano peta untuk lokasi. Dengan taksi, desa La Fortuna adalah 5 menit dan Tabacon Hot Springs adalah 7 menit. Semua -bus mini angkutan dan Wisata yang ditawarkan oleh Arenal.net termasuk pick-up dan drop-off di resor kami tanpa biaya tambahan. Universitas Sumatera Utara Gambar : II.21 Semua 87 Deluxe gaya kolonial kami kabin menawarkan pandangan yang mengesankan dan terhalang dari Arenal Volcano. Semua kabin termasuk kenyamanan yang Anda harapkan dari Resort halus: langit-langit berkubah, teluk besar jendela geser, satu Raja atau dua tempat tidur Ratu ortopedi dengan tempat tidur tunggal rollaway tersembunyi dengan pemandangan gunung dari tempat tidur Anda, tenang split-unit udara -AC dan ceiling fan, TV kabel, telepon, kotak pengaman, lemari es mini, pembuat kopi, malam tabel dengan lampu baca, lemari pakaian, kamar mandi yang luas dengan taman mandi, pengering rambut dan air panas, teras pribadi ditutupi dengan kulit tradisional dan kursi goyang meja kopi, parkir di samping kabin Anda dan Keamanan 24 jam. Kami juga menawarkan dua kabin dilengkapi untuk orang cacat. Gambar : II.22 Yang termasuk makan pagi disajikan di restoran dari staf cantik dan ramah. Selain sarapan restoran yang menawarkan pilihan lezat dari masakan lokal dan Internasional untuk makan siang dan makan malam. Jika Anda ingin mengambil makan siang di samping kolam renang ada berenang up bar yang menawarkan menu restoran serta berbagai minuman. kolam ini lengkap dengan pemandangan yang hebat, berenang bar, kolam renang anak, akses jalan untuk penyandang cacat dan ruang ganti. Universitas Sumatera Utara Arenal Springs stabil juga memiliki kuda dan mengoperasikan kuda tur 2,5 jam ke salah satu jalur pengamatan Gunung Arenal. Fasilitas Hotel: penyejuk udara, Air Panas, Kulkas mini, Kolam Renang, Kids Pool, Cable TV, Spa, kopi Layanan, Deposit Box Aman, Lihat Volcano, Layanan Binatu, pusat Mini, Kamar Konferensi, Bursa Uang, Parkir Swasta, Akses Internet , Internet Wireless, restoran, pengering rambut, layanan kamar, Telepon, mini bar, bar Basah, Gardens, Handicap diakses Gratis Sarapan, II.7.2 Sari Ater Hot Spring Resort Pengelola : PT. SARI ATER Lokasi : Desa Ciater, Kab. Subang, Jawa Barat Letak : Lembah Ciater di tengah perkebunan di kaki gunung Tangkuban perahu Suhu : Malam hari Max. 20 C min 16 c Siang hari Max. 23 CMin 17 c . Luas areal : Aktif 30 Ha, Pasif 40 Ha. Suhu Air Panas: Mata air 43’C-46’C Kolam 37’C-42’C Suhu Air dingin: 8’C-10’C Berdasrkan pengalaman banyak pengunjung yang datang dan berendam di kolam air panas tersebut memperoleh kesembuhan dari berbagai penyakit, kelumpuhan,reumatik, gangguan syaraf, tulang dan berbagai penyakitkulit. Ini disebabkan air tersebut mengandung belerang, yang mana berdasrkan tes laboratorium merupakan unsur yang cukup prnting untuk perawatan berbagai penyakit apabila dilakukan secara teratur. Universitas Sumatera Utara Selain itu hasil analisa Balneologi membuktikan, sumber air hangat mineral yang ada mengandung Calsium, Mineral, Hypertherma, dengan kadar aluminium yang tinggi 38.5equiev dan kesamaan yang tinggi yaitu PH 2,45. Air itu setelah mengalir melalui sungai sepanjang 2000 m menjadi dingin dan digunakan oleh penduduk untuk kepentingan pengairan lahan persawahan. Konon air tersebut dapat mempertinggi mutu panen dari pada air biasa. Fasilitas-fasilitas pendukung pada resort ini adalah : • Fasilitas parkir • Kolam pemandian air sebanyak 10 unit. • Fasilitas berupa rekreasi Kolam rendam air panas sebanyak 7 unit, kamar mandi air panas alam, piknik area, tama bermain sarana jogging, golf driving range. • Hotel yang terdiri dari 101 kamar dengan berbagai kelas yang tersedai. • 2 restoran daan kedai. Gambar II.23 Universitas Sumatera Utara

BAB III ELABORASI TEMA

III.1.Pengertian Tema III.1.1 Pengertian Arsitektur Organik Arsitektur organikterdiri dari 2 unsur kata yaitu’Arsitektur‘dan’Organik’ yang bila dilihat dari unsur kata mempunyai pengertian: Arsitektur Kata ‘arsitektur’ berasal dari bahasa latin’architectur’, dan bahasa Yunani’arkhi’ yang berarti ketua dan ‘tekton’ yang berarti pembangunan, tukang kayu, orang yang memimpin pembangunan. Beberapa pengertian arsitektur lainnya: • Seni dan ilmu merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan, dsb ;dalam metoda dan gaya rancangan suatu bangunan.Kamus Besar Bahasa Indonesia • Lingkungan buatan yang mempunyai bermacam-macamkegunaan melindungi manusia dan kegiatan-kegiatannya serta hak miliknya dari elemen, dari musuh, dan dari kekuatan-kekuatan adikodrati, membuat tempat, menciptakan suatu kawasan aman yang berpenduduk dalam dunia fanadan cukup berbahaya,menekankan sosial dan menonjolkan status.James C. Snyder, Anthony J. Catanesse, dalam buku pengantar Arsitektur Universitas Sumatera Utara • Arsitektur pada umumnya direncanakan dan dibangun sebagai tanggapan terhadap keinginan tertentu. Yang kadang hanya berdasarkan fungsi atau mungkin refleksi terhadap kondisi tertentu.DK. Ching, Francis, 1979 Dilihat dari beberapa pengertian arsitektur di atas, maka dapat disimpulkan bahwa arsitektur adalah lingkungan buatan manusia dengan tujuan untuk melindungi manusia dalam hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya. Organik Istilah ‘organik’ pertama sekali diungkapkan dan dijelaskan oleh ahli Biologi dan antropologi pada tahu 1800-an. Bichat, Linneus, Buffon, Lamarck, Darwin dan Van Hombolt. Menurut FL. Wright, garis horizontal merupakan garis arsitektur yang paling utama.merasa ada ikatan yang erat antara alam dan arsitektur.karya-karya Wright mengikuti prinsip, bahwa bentuk baru berarti jika punya kejelasan prinsip. Prinsip Wright, arsitektur merupakan penghubung antara manusia dan lingkungannya. Dalam ceramah terakhir di London, Wright berkata, “Ketahanan karya arsitektural, tergantung sifat dasar manusia dam keadaannya dimana keduanya berubah”. Sebuah pandangan arsitektur organik. Arsitektur Organik Wright adalah awal radikalisme terhadap arsitektur tradisional pada masanya, yang didominasi gaya Eropa. Arsitektur menurut Wright adalah semangat kretivitas hidup yang besar, yang berlangsung dari generasi kegenerasi, dari umur ke umur berlangsung lama, mengikuti kehendak alam dan manusia serta pengaruhnya saat mereka berubah. Arsitektur Organik adalah arsitektur dari alam, yang berdasarkan atas perkembangan prinsip perkembangan dan pertumbuhan alam. Professor. Ir. Sidharta pada makalahnya mengatakan bahwa Arsitektur Organik adalah: Bidang-bidang atau garis horizontal pada suatu bangunan sejajar dengan permukaan tanah memberikan kesan bahwa bangunan tersebut dekat atau serasi dengan tanah bumi, bahwa bangunan itu milik bumi. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Arsitektur Organik merupakan arsitektur yang berusaha menghubungkan alam dan lingkungan kedalam pemecahan arsitektural. Arsitektur Organik adalah arsitektur dari alam, yang berdasarkan atas perkembangan dan pertumbuhan alam. Universitas Sumatera Utara III.1.2 Pandangan Teoritis Arsitektur Organik Ilmu organik membawa kepada suatu pertanyaan yang terkenal, yaitu : apakah bentuk mengikuti fungsi atau fungsi yang mengikuti bentuk. Pertanyaan ini telah menjadi perbedaan yang panas antara ilmuwan. Bagi arsitek modern pertanyaan ini menjadi dasar untuk menerangkan hubungan antara program dan fungsi bangunan modern dan aspek formalnya, maka banyak arsitek berkeinginan membuat style baru sebagai pilihan pada abad lama dan dibawah ini banyak ahli yang mengungkapkan pandangannya tentang organik diantaranya adalah :

1. Greenough

Dalam artikel berjudul “Form dan Function” mengatakan : ketika saya temukan keindahan seperti yang dijanjikan oleh fungsi, aktifitas seperti yang dihadirkan oleh fungsi, saya memutuskan memilih mana yang paling penting. Kombinasi dari fungsi dan bentuk adalah ekspresi dari kehidupan organik tetapi aktivitas harus diutamakan dari keindahan. Keindahan merupakan janji dari fungsional. Untuk menjadikan keindahan harus melalui aktifitas untuk penyempurnaannya.

2. Sulivan

Mengatakan bahwa semua yang hidup adalah organik. Hal ini dimanifestasikan melalui organ, melalui struktur, melalui seluruh fungsi. Ini adalah hukum, bukan sekedar kata-kata, aktifitas dari kehidupan sehari-hari dan ini satu-satunya kebenaran.

3. Clauge Bragdon.

Seorang arsitek kritikus membicarakan pergerakan organik dan menyatakan :”ketika kita mendirikan arsitektur melampaui dunia, dan melalui usia, kita temukan bahwa arsitektur itu dipisahkan oleh dua hal : satu, bahwa itu organik, yang mengikuti hukum dari organism alami;dua, buatan yang mengikuti idealism Euclid ahli ukur Yunani dipikirkan oleh kebanggaan jiwa seseorang. Arsitektur Ghotic adalah organik dan renaissance adalah buatan sebab kecantikan abstrak sangat dominan”.

4. Rudolf Steiner

Seorang filosofi organik, menekankan perasaan badani dan pergerakan-pergerakan kedalam bentuk arsitektur. Dunia Steiner salalu bersifat dualistik, dan dalam dunia Universitas Sumatera Utara arsitektur organik walaupun usahanya meenyatukan elemen dari alam dan elemen buatan lingkungan kedalam satu kesatuan, namun tetap masih bersifat dualistik. Ia mengatakan bahwa organik itu menerima keunikan manusia dan bentukan untuk mengadaptasinya kedalam kekuatan alam, yang dikatakan bersifat superior. Fungsional dalam organik berbeda dengan yang biasa. Fungsional yang sebenarnya adalah seperti”puisi” yang sebenarnya, dan hanya dengan mendalaminya dapat diketahui hasilnya.

5. Hugo Haring

Mengatakan bahwa pengertian organik itu adalah hasil dari pertumbuhan kehidupan.ia mengatakan bahwa teknik geometri adalah statis, teknik sekarang cendrung kearah model yang elastis, dan membangun bangunan sebagai suatu organism hidup. Konstruksinya juga bergerak dalam kelangsungan organik. Pergerakan-pergerakan mengarahkan pada kehidupan.

6. Frank Lloyd Wright

Hasil kerjanya menjadi “trademark” dari modern organism. Kali organiknya punya geometri yang berbeda, tidak menyukai grid dan punya karakter unik dan sangat fleksibel. F.L. Wright selalu menitik beratkan unutk penyatuan bangunan dan lingkungan sekitarnya, dengan contoh bahwa bangunan tidak seharusnya didirikan di atas suatu lembah, tetapi harus disisi lembah tersebut dan siap untuk tumbuh dan berkembang dengan bebas kearah mana saja, keluar dari lembah seperti tanaman yang tumbuh dari tanahnya dan memperlihatkan karakter pribadinya. III.1.3. Pendekatan Teori Arsitektur Organik F.L. Wright Frank Lliod Wright telah membangun ide arsitektur organiknya yang berakar dari bentuk natural. Wujud dari pekerjaannya adalah kesederhanaan, keharmonisan, keterpaduan dan integrasi. Wright menghubungkan arsitekturnya dengan tanaman organik tumbuhan dan untuk hewan serta melihat hubungan dari tiap bagian kepada keseluruhannya. 1. Lingkungan Frank Lliod Wright memilih kata organik untuk menggambarkan arsitekturnya dan memakai prinsip pertumbuhan organik sebagai inspirasinya. Menurut hukum Universitas Sumatera Utara pertumbuhan organik, satu bentuk organik itu adalah tumbuhan pada strukturnya sendiri serta berkembang dengan bebas dari keadaannya semula seperti tanaman yang tumbuh dan muncul dari permukaan tanah. Maka Wright membangun rumah seperti tumbuh dengan mudah dari tapaknya yang saling mendukung bagi lingkungannya, bila alam itu nyata bagi lahannya tetapi bila tidak, maka bangunan tersebut harus terkesan tenang, kokoh serta organik. Wright juga menyatakan cara penyatuan bangunan dengan lingkungan sekitarnya, misalnya: bahwa bangunan tidak diharuskan untuk dibangun di atas lembah, tetapi bangunan tetap untuk tumbuh dan keluar dari lembah. Bangunan harus horizontal dalam arti tidak untuk bersaing dengan alam, menghilang dalam kehijauan alam, dan harus dibangun dengan material lokal, sehingga mereka menyatu dengan lansekapnya. Hal ini dapat dilihat pada bangunan Falling Water dekat Mill Run, Pennsyivania dimana terdapat kantilever yang menggapai air terjun, bangunannya menyatu dengan bebatuan pada tapaknya. Topografi, flora dan fauna serta atribut-atribut alami yang ada pada lokasi tapak, akan selalu memberikan pengaruh pada karakteristik bangunan yang didirikan.contohnya adalah pada rumah-rumah yang dibangunnya di Pairi atau didaerah padang rumput, merefleksikan keseluruhan dari area yang berupa garis horizontal mendatar, bukan hanya aspek spesifik tapak saja. Menurut Wright garis horizontal merupakan garis yang menyiratkan ketenangan dan bersifat domestik, dan setiap bangunannya harus menjadi milik bumi buka malah melawannya. Wright juga memakai prinsip struktur organik untuk beberapa bentuk bangunannya, misalnya Jhonson Wax Building dengan pemakain teknolgi terbaru dan berlanjut dengan pemakain material tradisional. Begitu juga dengan gedung menara yang didasarkan atas untuk pohon. Dimana basementnya akar pohon, core servisnya adalah batang dan lantai gedung berkantilever adalah cabang dan ranting. 2. Ruang Intisari dari bangunan yaitu ruang yang mengalir keluar dan mengalir kedalam. Suatu keberadaan bangunan bukan terdiri dari empat dinding dan atap, tetapi ruang dalam yang dialami manusia seperti pernyataannya”Arsitektur memandang tiga dimensi tidak pernah sebagai tebal atau benar-benar tipis, tetapi selalu sebagai kedalaman. Universitas Sumatera Utara Kedalaman adalah suatu elemen ruang tiga dimensi yang ditransformasikan pada suatu elemen ruang. Maksudnya kedalaman ruang tersebut pada keluasan akan menjadi arsitektural dan menjadi suatu motif yang sah dalam perancangan’. Bagi Wright, ruang seperti cairan yang bebas mengalir dan tidak formal seperti gaya hidup orang amerika. 3. Keterpaduan Memilki suatu karakter merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri bagi semua arsitektur organik. Arti dari sebuah bangunan akan jelas keobjektifannya walaupun hanya berfungsi sebagai took, apartmen, bank, gereja, hotel sirkus atau sekolah. Artinya kepemilikan atas desain yang imajinatif untuk tujuan tertentu manusia dengan pemakaian alam dari material atau sintesis dan metode konstruksinya. Wright mengembangkan arsitektur organik menuju tingkat yang lebih tinggi. Dalam keputusannya tidak ada karakteristik yang samar-samar seperti teori dan kerja Harring. Wright juga memasukkan kompleksitas yang tinggi dan keterpaduan. Bagi Wright semua kondisi karakter dari arsitektur organic harus : - Tanggap terhadap morfologi tapak. - Tanggap terhadap fungsi arsitektur dan ruangan. - Tanggap terhadap ornament arsitektur perhiasan. - Tanggap terhadap teknolgi. - Tanggap terhadap karakter bangunan. Wright merancang bangunan dengan ide arsitektur organik dimana bangunan menyatu dengan alamnya dan bentuk yang diinspirasikan dari bentuk alami yang tumbuh dengan bebas. Prinsip dari arsitektur organik Wright terlihat dari pada awal perkembangannya yaitu dari desain rumah tinggal yang terkenal dengan Praire House. Dimana terlihat arsitektur organiknya yaitu : • Garis horizontal, Wright melihat garis horizontal itu sebagai lambang hubungan manusia dengan alam, berlawanan dengan garis vertikal yang menunjukkan dominasi manusia terhadap alam. Universitas Sumatera Utara • Menyatu dengan tapaknya, bangunan seharusnya dirancang sesuai dengan elemen yang ada pada tapaknya. Dari kuil jepang Wright mempelajari seni menyatukan bangunan dengan lansekap, dan menyatukan antara ruang luar dan ruang dalam. • Material yang tepat, yang tepat seperti batu, kayu dan ubin harus digunakan dengan tidak menentang hubungannya dengan alamnya. • Symbol domestik, rumah yang mengandung elemen tradisional menjadikan rumah menjadi ramah, mengundang dan tempat berlindung yang nyaman. Karakter setiap rumah harus dirancang menurut prinsip dasar organik dan alam dari tapaknya seperti menentang aplikasi dari suatu style. Harus memakai banyak style seperti layaknya manusia. III.2 Keterkaitan Tema dengan Judul III.2.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Perencanaan suatu kawasan resort merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kawasan wisata alam. Untuk itu perlu dilakukan upaya pendekatan dengan alam karena lokasi perencanaan sangat dipengaruhi oleh kondisi alam itu sendiri. Lokasi perencanaan harus berada di lingkungan yang alami dengan tujuan untuk mengadakan kontak langsung dengan alam sebagai atraksi utama kegiatan wisata. Dalam pemecahan masalah arsitektural ini, tema arsitektur organik merupakan suatu upaya untuk menyatukan alam dengan lingkungan binaannya. Denagn demikian, terdapat hubungan yang saling mendukung antara kebutuhan ruang untuk dikembangkan dalam suatu proses perancangan. III.2.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan pemilihan tema terhadap perencanaan hotel dan resort ini, yaitu : • Mengintegrasikan arsitektur dengan alam dalam suatu proses perancangan Universitas Sumatera Utara • Mengintegrasikan manusia dengan alam sehingga manusia merasa menjadi bagian dari alam dan lingkungan sekitarnya. III.3. Intepretasi Tema Beberapa intepretasi dan pemahaman akan arsitektur organik dikembangkan melalui teori dan prinsip yang dikemukakan oleh arsitek. Arsitektur organik yang sangat memperhatikan kondidsi alam sekitarnya dan mengadapatasinya pada bangunan. Arsitektur organik membiarkan alam sebagai mana adanya tanpa mengadakan suatu perubahan. Misalnya dalam hal cut and fill, sangat dilarang dalam arsitektur organik, sehingga bangunan dibangun dengan site yang sedia kala, meskipun dengan keberadaan kontur-konturnya. Arsitektur organik mengadaptasi dan diinspirasikan oleh lingkungan sekitarnya dengan menerapkannya pada bangunan, misalnya dalam hal pemilihan material semuanya berasal dari alam. Bangunan arsitektur organik juga mengutamakan keselarasan antara bangunan dan lingkungan, sehingga bangunan ini harus sustainable dan merupakan bangunan yang sehat. Bangunan yang mengikuti arus namun tidak terpengaruh oleh keadaan yang sebelumnya, sekarang dan akan datang, sehingga bangunan ini tetap eksis dan tetap menunjukkan keunikkannya karena diinspirasikan oleh alam III.3.1 Prinsip Arsitektur Organik Frank Lliod Wright menggambarkan arsitekturnya, dengan konsep organiknya yang terkenal dalam diktumnya “Rumah harus terbuka kearah alam dan menyatu dengan garis-garis lansekap.” Ketertutupan dan Ruang Intisari dari bangunan adalah : ruang –ruang yang mengalir keluar, ruang yang mengalir dalam. Keberadaan suatu bangunan bukan terdiri dari empat dinding dan atap tetapi dalam ruang dalam interior yang karna didiami manusia. “Perasaan akan ruang” tidak ada perasaan “penahanan”kebebasan yang tidak terbatas, seperti menggambar keluar, kedunia yang maha luas dan membiarkan”segala sesuatu”nya pergi keluar dan menyatu Universitas Sumatera Utara dengan lingkungan. Lalu lingkungan, ruang dalaminterior dan jiwa bangunan tersebut menjadi seperti menyatu. Ruang-ruang saling meliputi dan mudah dimasuki, area-area yang digunakan menegaskan dengan sekat-sekat bukan dinding dan ruang tunggal yang melayani keberagaman fungsi :ruang ditetapkan, tidak tertutup penggunaan ruang relatif. Manusia dan Arsitektur Bahwa arsitektur”menanggapi’ alam dan kebutuhan manusia menyelaraskan lingkungan,struktur, objek, manusia yang mendiami ditempatkan dalam kontak langsung yang berhubungan dengan panca indera dengan dunia alamiah. Site merupakan poin awal perancangan, suatu bangunan didirikan diatasnya untuk mempertahankan berbagai elemen. Artinya bahwa site harus dicermati dan diperhatikan; apakah memiliki keistimewaan yang membuatnya memilki karakter :pohon-pohon, lapangan,daratan dan sebagainya. Alam dan Site Site merupakan poin awal perancangan, suatu bangunan didirikan diatasnya untuk mempertahankan berbagai elemen. Artinya bahwa site harus dicermati dan diperhatikan; apakah memiliki keistimewaan yang membuatnya memilki karakter :pohon-pohon, lapangan,daratan dan sebagainya. Bentuk dan Fungsi Bentuk arsitektural harus ditentukan oleh fungsi utama suatu bangunan, lingkungannya dan material yang digunakan. Bentuknya : kebutuhan Kegiatan atau aktivitas Fungsi Bangunan Kebutuhan Bentuk Arsitektur Kebutuhan Universitas Sumatera Utara Diagram 3.1 Benruk dan fungsi Harmoni Semua bagian sangat harmonis dan berhunbungan dengan kaitan antara kasus proyek dan tema terlihat dari pegunungan material yang memmakai unsure-unsur alam. Kemudian criteria lokasi untuk tempat mendirikan bangunan, bahan konstruksi, keterkaitan dan keterpaduan antara bangunan dengan lingkungan sekitar. Penetuan dari tema dapat dilaukan dengan cara menetapkan criteria yang sesuai dengan fungsi secara makro. Criteria yang diangkat adalah : • Mampu menunjukkan identitas yang sesuai dengan fungsi. • Mampu mengekspresikan keberadaan fungsi. • Memiliki kesesuaian terhadap konsep gedung yang dapat mengandung pengunjung dan dapat membuat mereka merasa nyaman serta merasa ingin kembali. • Dapat menyatukan unsure alam terhadap bangunan, sehingga bisa memanfaatkan material lokal yang dapat diolah dan dibentuk seingga mengahasilkan bahan material yang memiliki nilai estetis. • Mampu mengimbangi perkembangan jaman sesuai dengan tuntutan fungsi fleksibel. III.4 Studi Banding Tema Sejenis Studi banding yang menerapkan tema sejenis yang diambil sebagai bahan acuan dalam merancang. Adapun studi banding bertema sejenis yang diambil sebagai bahan acuan sebagai berikut. III.4 1.Fallingwater by Frank Lloyd Wright Universitas Sumatera Utara Bangunan Arsitektur organik yang terkenal yaitu Falling water, yang didesain untuk keluarga Kaufman di pedalaman Pennsylvania. FLW mempunyai banyak pilihan untuk menempatkan rumah itu dalam sebuah site yang luas, tetapi dia memilih menempatkan rumah tepat di atas air terjun dan sungai kecil, dan terdengarnya suara air terjun sitenya yang tinggi. Garis horizontal yang tegas dari dinding batu dan cantilever yang terkesan berani dengan warna wol halus yang masih putih yang diwarnai mewujudkan campuran perpaduannya dengan batu karang asli outcroppings dan lingkungan yang berpohon-pohon The cantilevers at Fallingwater Kaufmann Family Kaufmanns berasumsi bahwa Frank Lloyd Wright dapat mendesain sebuah rumah, yang dibawahnya adalah air terjun. Frank Lloyd Wright melakukan survey di sekeliling air terjun, termasuk semua pohon dan batu-batu besar. Mereka tidak siap sat mendengar FLW ingin membangun rumah dengan posisi diatas air terjun. Falling water adalah sebuah wekend home dari tahun 1937-1963. Falling water sekarang adalah sebuah museum. Sejak tahun 1964, ketika rumah itu terbuka untuk umum, sedikitnya 4 juta orang telah mengunjungi rumah ini sampai Juli 2006 Universitas Sumatera Utara Style Garis vertikal dan horizontal yang sangat kuat sangat terlihat pada bangunan ini FLW mengadaptasi perbendaharaan dari internasional modern, yang selalu dengan keadaan yang sebenarnya dan memesan varietas yang digunakan pada bangunan publik. Dalam hal ini adalah desain organik. Rumah ini dikenal dengan keselarasan dengan, rumah ini dibangun diatas sebuah air terjun yang terus aktif mengalir dibawah rumah ini. Fire place di ruang keluarga dirancang dengan batu-batu besar yang ditemukan di dalam site sejak rumah ini dibangun. FLW pada mulanya bermaksud menjadikan batu-batu itu sebagai lantai ruang keluarga, tetapi batu-batu itu dibiarkan sebagai mana adanya, menonjol dari sisa lantainya. Lantai batu di-wax, sementara untuk ruang tengah adalah dataran di sebelah kiri, memberikan kesan dari batu yang kering yang keluar dari sungai Sungai yang aktif mengalir di sekeliling dan desain cantilever rumah ini dimaksudkan untuk menciptakan sebuah kesesuaian, dalam garis FLW tertarik menbuat bangunan yang lebih organik, yang membuat bangunan ini terlihat lebih menarik dengan lingkungan sekitarnya. Desainnya menggabungkan sebuah bidang yang luas dari jendela dan balkon di luar yang memberikan rasa dekat dengan lingkungan sekitar. Pada interiornya terdapat tangga dari ruang keluarga yang langsung mempunyai akses ke sungai di bawah rumah. Pada bukit di atas rumah, adalah sebuah garasi, ruang pelayan dan ruang tamu. Bangunan di luar bangunan rumah utama ini di bangun dengan menggunakan material yang sama dengan rumah utama dan memperhatikan detailny sama seperti pada bangunan rumah utama. Kesimpulan : Universitas Sumatera Utara Bangunan falling water dibangun dengan tidak melakukan suatu perubahan pada sitenya. Sitenya dibiarkan seperti apa adanya, bahkan menempatkan rumah tersebuat di ata sebuah air terjun. Materialnya juga menggunakan bahan-bahan dari alam, yang membuat bangunan ini terkesan menyatu dengan alam. Ternyata dalam membuat suatu bangunan tidak perlu melakukan perubahan dalam site, yang justru akan merusak alam tersebut, dan bahkan dengan membiarkan kondisi alam seperti adanya, menjadikan bangunan itu menjadi unik dan mempunyai nilai tambah. Juga dengan memanfaatkan bahan-bahan material dari alam membuat bangunan ini terkesan terbuka ke alam dan menyatu dengan alam. Dan kondisi seperti ini juga yang diharapkan dapat diterapkan pada proyek, sehingga tema arsitektur organik tepat digunakan dalam proyek III.4.1 The Songjiang Hotel Bangunan disesuaikan dengan tapak yang berada dalam sebuah lembah.bangunan seperti tumbuh dari lembah. Tampak bangunan menyatu dengan alamnya bukannya malah menentang alam. Bentukan melengkung dan melenglung pada bangunan selaras dengan bentukan bantuan yang menyusun lembah. Sehingga tampak seperti bagian dari bantuan tersebut, bangunannya dari batu yang menggantung pada lembah. Area tengah bangunan yang berbentuk seperti air terjun merupakan bentuk rancangan yang menyesuaikan bangunan dengan site sekitar. Gamabar 3.2 Suasana kawasan The Songjiang hotel Gambar 3.1Tampak atas kawasan hotel Universitas Sumatera Utara Pembelajaran yang dapat diambil adalah: Bangunan harusla menjadi bagian dari alamnya. Bukannya menaklukkan alam tetapi lebih menyerasikan bangunan kea lam. III.4.2 Sentosa Island Merupakan resor yang menerapkan konsep organik pada perancangannya. Hal ini tampak dari masterpalanyang berbentuk lansekap sesuai dengan bentuk lahan yang ada. Penerapan konsep organik juga tampak dari penyusunan bangunan yang tetap mempertahankan potensi yang ada pada site. Adapun contoh penerapan yang dapat dari studi banding adalah: • Pencapain kepulau dengan jembatan gantung tanpa harus membuat jalan baru yang merubah alam. • Pembangunan cable car dengan tidak merusak vegetasi sekitar site. Bangunan disesuaikan dengan kontur. • Pohon kelapa dipertahankan sebagai potensi site. • Monorail meminimalkan jumlah lahan yang terpakai untuk pencapaian. Gambar 3.3Tampak depan kawasan hotel Gambar 3.4susana hotel pada sore hari Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA