Latar Belakang Masalah Upaya meningkatkan keterampilan ibadah shalat melalui metode demonstrasi pada siswa Kelas III di SDN Cipicung 05 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor

Dalam aspek psikomotorik, mereka belajar keterampilan yaitu belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan motorik yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot neuromuscular. Tujuannya adalah memperoleh dan menguasai ketrampilan jasmani tertentu. Dalam belajar jenis ini latihan-latihan intensif dan teratur amat diperlukan. Termasuk belajar dalam jenis ini misalnya belajar olahraga, musik, menari, melukis, memperbaiki benda-benda elektronik dan juga sebagian materi pelajaran agama, seperti ibadah shalat dan haji. 8 Dari aspek motorik, anak pada masa kanak-kanak awal telah mampu mengontrol geraknya sehingga untuk melakukan gerakan-gerakan shalat, anak telah mampu melakukannya. Oleh karena itu guru dalam mendidik dapat membiasakan anak untuk bersama-sama melakukan ibadah shalat. Dari sini diharapkan akan terbentuk jiwa keagamaan yang positif dan mereka dapat tumbuh menjadi insan-insan yang benar-benar bertaqwa kepada Allah SWT pada diri anak dikemudian hari. Memberikan pelajaran ibadah shalat terhadap anak usia dini tidaklah mudah, karena pada umumnya seorang anak itu mudah merasa bosan dan jenuh. Kadang-kadang anak akan patuh dan menurut dengan apa yang di ajarkan guru di sekolahnya, tetapi kadang pula melawan dan menjadi marah jika ditegur gurunya, seorang guru harus pandai-pandai menarik perhatian peserta didiknya, sabar, ikhlas dalam tugas, serta bisa mengelola kelas dan menggunakan metode yang tepat sesuai dengan materi. Dengan demikian seorang guru harus mampu menyampaikan informasi atau pelajaran dengan berbagi metode, tidak hanya dengan satu metode saja metode ceramah, sebab dengan menggunakan metode yang tepat peserta didik akan dapat dengan mudah menyerap dan memahami apa yang disampaikan guru. Dengan kata lain guru harus memiliki kemampuan untuk mengajar secara bervariasi, sehingga anak tidak cenderung bersifat pasif dan tidak mudah bosan dalam proses pembelajaran. Apalagi untuk materi ibadah shalat, haruslah ada kesesuaian antara bacaan dengan gerakan-gerakan shalat. Bacaan-bacaannya harus hafal dan gerakan-gerakan shalatnya harus 8 Ibid., hlm 120. faham. Karena bagaimanapun juga mengajarkan siswa dalam materi pelaksanaan ibadah shalat sangatlah mutlak diajarkan dengan baik dan benar, karena hal tersebut merupakan tiang agamanya seorang muslim. Masih banyak dari para siswa khsusunya siswa kelas rendah 1-III sekolah dasar, salah atau kurang tepat dalam mempraktekkan kegiatan ibadah shalat. Ada siswa yang salah rukun, kurang tepat dalam gerakannya, bacaan yang kurang fasih atau keliru dan sebagainya. Hal tersebut bila dibiarkan tentu akan menjadikan masalah besar dikemudian hari. Hal tersebut juga terjadi di SDN Cipicung 05 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor, khususnya pada siswa kelas III, dimana masih terdapat siswa yang belum tepat dalam mempraktekkan gerakan dan bacaan shalat dengan baik dan benar. Dalam segi bacaan-bacaan shalat wajib saja masih terdapat siswa yang salah dan keliru dalam membaca atau menghafal bacaan-bacaan dalam shalat. Sehingga makna dan tujuan dari bacaan shalat tersebut akan fatal artinya. Sedangkan bacaan-bacaan dalam shalat umumnya adalah doa-doa kepada Allah SWT. Peran guru dalam membimbing dalam membiasakan shalat terlihat masih kurang aktif. Sehingga hal tersebut mengakibatkan banyak siswa yang belum terbiasa dalam melaksanakan praktek shalat wajib. Banyak siswa yang bila memasuki waktu shalat, misalkan shalat zuhur sebelum waktu KBM berlangsung maupun pada saat jam istirahat pada waktu belajar di sore hari ketika masuk waktu shalat ashar, banyak siswa yang berkeliaran atau bermain dan jajan di sekitar lingkungan sekolah. Jika hal tersebut dibiarkan tentu kedisiplinan dan peningkatan kualitas pelaksanaan shalat bagi siswa akan semakin rendah, dan bila dibiasakan secara terus menurus akan membuat siswa menjadi malas dan lalai dalam melaksanakan ibadah shalat. Dalam menghadapi hal tersebut, berbagai usaha guru dalam menggiatkan siswa untuk melaksanakan shalat wajib dengan baik dan benar sesuai aturan dan waktu syariat telah dilaksanakan. Mulai dari mengajak siswa shalat berjamaah di musholah sekolah maupun di masjid dekat dengan lingkungan sekolah, namun hal tersebut kurang kondusif untuk meningkatkan siswa dalam melaksanakan ibadah shalat yang baik dan benar. Hanya terdapat beberapa siswa saja yang mengikuti hal tersebut. Disinilah peran guru di sekolah sangat penting dalam mendidik siswa agar menjadikan praktek ibadah shalat menjadi benar sesuai dengan aturan atau syariat Islam. Dalam mengajarkan materi pelaksanaan ibadah shalat, diperlukan pemilihan metode yang tepat untuk diterapkan, diantaranya yaitu dengan metode demonstrasi. Metode demonstrasi dalam prakteknya menirukan bacaan-bacaan dan gerakan shalat secara berulang-ulang, sehingga akan tercapai keserasian antara bacaan dengan gerakan shalatnya, peserta didik bisa hafal bacaannya dan mempraktekkan shalat sendiri. Dalam menerapkan metode demosntrasi diperlukan teknik tersendiri agar guru mampu mengajarkan dan siswa mampu menerapkanmempraktekkan apa yang diajarkan oleh guru. Dalam metode ini diperlukan kesabaran guru dalam membimbing siswa. Hal tersebut dikarenakan tidak semua siswa mampu menerima dengan cepat apa-apa yang diajarkan oleh guru, dan mempraktekkanmeniru dengan benar. Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Keterampilan Ibadah Salat melalui Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas III di SDN Cipicung 05 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Masih banyak siswa yang salah atau kurang tepat dalam mempraktekkan ibadah shalat. 2. Rendahnya jumlah siswa yang hafal secara tepat bacaan-bacaan shalat wajib. 3. Banyak siswa yang belum terbiasa dalam melaksanakan shalat wajib di sekolah. 4. Pemilihan metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat. 5. Kurangnya guru dalam menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan keterampilan ibadah shalat pada siswa kelas III di SDN Cipicung 05 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditulis batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Keterampilan ibadah shalat, yaitu kecakapan untuk melakukan Shalat meliputi ucapan dan gerakan sesuai dengan syara’ yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. 2. Metode demonstrasi, yang dimaksud di sini adalah suatu pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan dalam hal ini mempraktikkan shalat wajib agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. 3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Cipicung 05 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.

D. Perumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, maka dapat dibuat perumusan masalah ini yaitu: “Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan ibadah shalat pada siswa kelas III di SDN Cipicung 05 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor ?”

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode demonstrasi dalam meningkatkan keterampilan ibadah shalat pada siswa kelas III di SDN Cipicung 05 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat: a. Bagi guru, menambah kreativitas guru dalam menentukan strategi atau metode yang tepat untuk pembelajaran. b. Bagi siswa, akan lebih paham dengan materi ibadah shalat, pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan karena siswa terlibat langsung. c. Bagi sekolah, sebagai salah satu upaya untuk memecahkan masalah dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran di SDN Cipicung 05 Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.

BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Hakikat Keterampilan Ibadah Shalat

a. Pengertian Keterampilan Ibadah Shalat

Keterampilan adalah belajar dengan menggunakan gerakan- gerakan motorik yang berhubungan dengan urat- urat syarat dan otot- otot neuromuscular. Tujuannya adalah memperoleh dan menguasai keterampilan jasmani tertentu. Dalam belajar jenis ini latihan- latihan intensif dan teratur amat diperlukan. Termasuk belajar dalam jenis ini misalnya belajar olahraga, musik, menari, melukis, memperbaiki benda- benda elektronik dan juga sebagian materi pelajaran agama, seperti ibadah shalat dan haji. 1 Menurut Kamus Besar Indonesia, keterampilan berasal dari kata “terampil” yang artinya cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Sedangkan keterampilan artinya yaitu “kecakapan untuk menyelesaikan tugas ”. 2 Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah suatu kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu pekerjaantugas-tugas tertentu. Berbicara tentang istilah keteramplan, ada lima macam pengembangan keterampilan pada anak yaitu: 1 Keterampilan kognitif, yaitu keterampilan kognitif berkaitan dengan kemampuan untuk belajar dan memecahkan masalah. 2 Keterampilan sosial dan emosional, yaitu kemampuan berinteraksi dengan orang lain, membantu orang lain dan pengendalian diri. 1 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya ,2005, hlm 120. 2 J.S. Badudu, Sutan Muhammad Zain Pustaka, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994, hlm 1486. 9

Dokumen yang terkait

Peranan orang tua dalam membina pelaksanaan ibadah shalat siswa kelas Vii SMP Islam Ruhama

1 45 93

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI EKSPERIMEN SISWA KELAS III SDN 3 JENENGAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2009 2010

0 12 89

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PUISI MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SEMESTER I Upaya Peningkatan Hasil Belajar Puisi Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III Semester I SDN 01 Suruhkalang Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar

1 5 13

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Hasil Belajar Puisi Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas III Semester I SDN 01 Suruhkalang Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 4

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS III SDN 05 KARANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 2 8

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGANYAM MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TK PERTIWI 1 Upaya Meningkatkan Keterampilan Menganyam Melalui Metode Demonstrasi Di TK Pertiwi 1 Canden, Sambi, Boyolali Tahun 2012.

0 4 15

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGANYAM MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TK PERTIWI 1 Upaya Meningkatkan Keterampilan Menganyam Melalui Metode Demonstrasi Di TK Pertiwi 1 Canden, Sambi, Boyolali Tahun 2012.

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENIRUKAN GERAKAN IBADAH MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Menirukan Gerakan Ibadah Melalui Metode Demonstrasi Pada Kelompok B TK Pertiwi Mojayan I Klaten Tengah Tahun Ajaran 2012/2013

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI.

3 16 34

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHALAT DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN I SUMBERAGUNG KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 72