Mudhârabah Pembiayaan Syariah

2. Musyârakah

a. Pengertian Musyârakah Musyârakah atau Sirkah yaitu suatu perjanjian usaha antara 2 atau beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya pada suatu proyek dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta, mewakilkan atau menggugurkan haknya dalam proyek. 6 Keuntungan dari hasil usaha bersama dapat dibagikan baik menurut proporsi penyertaan modal masing-masing sesuai dengan kesepakatan bersama. b. Rukun dan Syarat Musyârakah Adapun rukun dari akad musyârakah yaitu: 1 Pemodal 2 Pengelola 3 Modal 4 Nisbah keuntungan 5 Sighat atau akad Sedangkan syarat dalam akad musyârakah yaitu: 1 Pemodal dan pengelolah merupakan orang yang cakap hukum 2 Shighat penawaran dan penerimaan ijab dan qabul harus diucapkan oleh kedua belah pihak guna menunjukkan kemauan mereka untuk menyempurnakan kontrak 6 Ahnad Ghazali, Serba Serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga di Antara kita, Jakarta: PT EIF X Media Komputindo Kelompok Gramedia, 2005, h. 29 3 Modal harus berbentuk uang tunai yang jelas jumlahnya.

3. Murâbahah

a. Pengertian Murâbahah Murâbahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan margin yang telah disepakati oleh penjual dan pembeli bank dan nasabah. 7 Sedangkan pembiayaan murâbahah yaitu suatu perjanjian dimana bank membiayai barang yang diperlukan nasabah sengan sistem pembayaran ditangguhkan. Dalam prakteknya, dilakukan dengan cara bank membeli dan memberi kuasa kepada nasabah atas nama bank, pada saat yang bersamaan bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga pokok ditambah sejumlah keuntungan atau mark up untuk dibayar oleh nasabah dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara bank dengan nasabah. Tujuan pembiayaan murâbahah untuk pembiayaan yang sifatnya konsumtif seperti rumah, tanah, toko, mobil, motor dan sebagainya. 8 Pada pembiayaan murâbahah perjanjian yang disepakati antara bank dengan nasabah, dimana bank menyediakan pembiayaan untuk pembelian bahan baku atau modal kerja lainya yang dibutuhkan oleh nasabah, yang 7 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: IIIT Indonesia, 2003, Edisi Pertama, Cet-4, h. 61 8 M Syafi’i Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Jakarta: Tazkia Institute, 2000, h. 251 akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar harga jual bank harga beli bank plus margin keuntungan pada saat jatuh tempo. 9 b. Syarat-syarat Murâbahah Adapun syarat dalam akad murâbahah yaitu: 1 Para pihak a Berwenang secara hukum b Ridha atau rela atau suka sama suka 2 Obyek a Ada secara fisik b Memiliki kepemilikan yang jelas c Bukan barang haram d Harga e Tidak berubah selama masa perjanjian f Merupakan kesepkatan 4. Salâm a. Pengertian Salâm Transaksi jual-beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh sedangkan pembayaran dilakukan secara tunai. Bank sebagai pembeli nasabah sebagai penjual. Pembelian degan pembayaran dimuka atas hasil pertanian dengan kriteria tertentu dari petani nasabah dan dijual kembali ke pihak lain nasabah 9 Muhammad Yusuf dan Junaedi, Pengantar Ilmu Ekonomi dan Perbankan Syariah, Jakarta: Ganeca Press. 2006, h. 69