19
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu Nama dan
Tahun Variabel Penelitian
Hasil Penelitian
Sularso Restianto
Istiqomah 2014
Variabel Dependen: Perilaku
Oportunistik Penyusunan Anggaran
Variabel Independen: Pendapatan
Asli Daerah, Selisih Lebih
Pembiayaan Anggaran,
Dana Alokasi Umum Semakin besar jumlah PAD, jumlah
SiLPA dalam APBD, dan jumlah DAU yang diterima dan dimiliki
oleh KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah, maka akan semakin
besar
perilaku oportunistik
penyusunan anggaran
Fathony 2011
Variabel Dependen: Perilaku
Oportunistik Penyusunan Anggaran
Variabel Independen: Pendapatan Asli Daerah,
Selisih
Lebih Pembiayaan
Anggaran, Dana Alokasi Umum
Pendapatan Asli Daerah PAD dan Dana Alokasi Umum
DAU berpengaruh
positif terhadap Perilaku
Oportunistik Penyusun Anggaran di KabupatenKota di Provinsi Jawa
Tengah. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
SiLPA
berpengaruh negatif
terhadap Perilaku
Oportunistik Penyusun
Anggaran KabupatenKota di Provinsi Jawa
Tengah Nurmayanti
2008 Variabel Dependen:
perilaku oportunistik legislative dan perilaku
oportunistik eksekutif Variabel Independen:
penganggaran daerah Perbedaan
antara perilaku
oportunistik legislatif
dengan perilaku
oportunistik eksekutif
dalam penganggaran
daerah. Penyebab perbedaan itu ditinjau
dari segi teori keagenan, karena adanya asimetri informasi di antara
eksekutif dan legislatif. Eksekutif mempunyai banyak lembaga yang
membantunya serta kedudukannya sebagai
pelaksana program,
menyebabkannya mempunyai lebih banyak
informasi dibandingkan
dengan legislatif.
Sedangkan legislatif mempunyai kekuasaan
untuk menerima atau menolak RAPBD. Karena kelebihan yang
Universitas Sumatera Utara
20 dimiliki masing-masing badan itu
berbeda, maka perilaku oportunistik yang ditunjukkan juga berbeda.
Perbedaan
antara perilaku
oportunistik legislatif
dengan perilaku
oportunistik eksekutif
dalam kebijakan
penganggaran daerah, Hal ini terlihat dari strategi
yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan masing-masing, yaitu
DPRD
cenderung untuk
memperbesar belanja
publik dahulu disebut belanja rutin,
sedangkan eksekutif
cenderung membesarkan
belanja pembangunan.
Abdullah dan
Asmara 2006
Variabel Dependen: perilaku oportunistik
legislatif dalam penganggaran OL
perilaku oportunistik legislatif dalam
penganggaran OL. Variabel Independen:
sumber
pendapatan berupa
pendapatan sendiri
yang diukur
dengan sprea d
pendapatan asli daerah PPAD
Legislatif sebagai agen dari voters berperilaku
oportunistik dalam
penyusunan APBD, Besaran PAD berpengaruh
terhadap perilaku
oportunistik legislatif, dan APBD digunakan sebagai sarana untuk
melakukan political corruption.
2.3. Kerangka Konseptual