commit to user
31
31
D. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut ; “
1 Penerapan Model
problem Based Leraning
dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi
Bulukerto Wonogiri. 2
Penerapan Model
Problem Based Learning
dapat meningkatkan pemahaman konsep gaya magnet pada pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi
Bulukerto Wonogiri.
commit to user
32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Nadi Kecamatan
Bulukerto Kabupaten Wonogiri. Memiliki 6 ruang kelas, 1 kantor kepala sekolah dan guru, dengan tenaga kependidikan sejumlah 10 orang yang terdiri dari kepala
sekolah, guru, dan penjaga. Alasan yang mendasari penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Nadi, yaitu:
a. Pengajaran dengan model
problem based learning
belum pernah diteliti di SD Negeri 2 Nadi.
b. Berdasarkan hasil pengamatan penelitian di lapangan terdapat permasalahan
tentang rendahnya pemahaman konsep gaya magnet dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA
c. Penghematan waktu dan biaya, karena lokasi penelitian dekat dengan tempat
tinggal peneliti. 2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini selama 6 bulan yaitu bulan Februari sampai Juli, yakni pada semester genap tahun ajaran 20102011 lampiran 1.
B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah guru dan seluruh siswa kelas V SD Negeri 2 Nadi sebanyak 22 siswa terdiri dari 11 siswa putra dan 11 siswa putri.
Dengan pertimbangan bahwa pemahaman konsep gaya magnet dalam pembelajaran IPA masih rendah.
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini lebih
menekankan pada masalah proses. Sedangkan data yang akan diperoleh berupa
commit to user
33
data yang langsung tercatat dari kegiatan lapangan, maka bentuk pendekatan yang perlu digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif dan jenis
penelitiannya adalah Penelitian Tindakan Kelas classroom action research. Suharsimi Arikunto 2001: 2 penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan
dari Classroom Action Research yang berarti satu action research yang dilakukan di kelas.
Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru. Penelitian tindakan kelas berangkat dari permasalahan yang riil yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar mengajar.
2. Strategi Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan strategi model siklus. Adapun langkah-
langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui 4 tahap yaitu perencanaan
planning
, tindakan
acting
, pengamatan
observing
, dan refleksi
reflecting
dalam St Y Slamet, 2007: 65. Secara jelas langkah-langkah tersebut dapat digambarkan pada Gambar 7. Sebagai berikut:
Planning
Reflecting Acting
Observing
Gambar 7. Model Penelitian Tindakan dari Kurt Lewin dalam St. Y Slamet Suwarto
commit to user
34
Rancangan Penelitiannya sebagai berikut: a.
Perencanaan Tindakan Kegiatan ini meliputi:
1 Membuat perencanaan pengajaran.
2 Membuat lembar observasi.
3 Membuat alat evaluasi.
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran.
c. Observasi
Tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.
d. Refleksi
Pada tahap ini data-data yang diperoleh melalui pengamatan dikumpulkan dan dianalisis, guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah membawa
perubahan dan perubahan apa yang terjadi.
D. Sumber Data