commit to user
38
2. Penyajian data
Setelah data direduksi langkah selanjutnya yaitu diadakan penyajian data. Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan melihat penyajian data, maka akan dimengerti apa yang
terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut. Dalam pelaksanaan penelitian
penyajian-penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid. Untuk menampilkan data-data tersebut agar
lebih menarik maka diperlukan penyajian yang menarik pula. Dalam penyajian ini dapat dilakukan melalui berbagai macam cara visual misalnya
gambar, grafik, chart network, diagram, matrik dan sebagainya. 3.
Penarikan kesimpulan Data-data dari hasil penelitian setelah direduksi disajikan langkah
terakhir adalah penarikan kesimpulanverifikasi. Hasil dari data-data yang telah didapatkan dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan
disimpulkan serta diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga kesimpulan-
kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya hasil dari laporan penelitian.
Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan, kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna-makna yang muncul dari data yang harus diuji
kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yaitu yang merupakan validitasnya.
H. Indikator Keberhasilan
Penelitian dikatakan berhasil dan ada peningkatan apabila jumlah siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan KKM ≥ 65 di kelas pada siklus I mencapai
65 kurang lebih 15 siswa, kemudian pada siklus II mencapai 80 kurang lebih 19 siswa.
commit to user
39
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus yang masing- masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam satu siklus ada dua kali tatap muka yang masing-masing 2x35 menit. Tiap Siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah didesain. Untuk mengetahui pemahaman konsep gaya magnet pada pelajaran IPA siswa
kelas V SD Negeri 2 Nadi Bulukerto Wonogiri diadakan obsrvasi terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Berdasarkan hasil temuan di kelas, maka peneliti berusaha meningkatkan pemahaman konsep gaya magnet pada pelajaran IPA siswa V dengan menerapkan
Model
Problem Based Learning
dan menghubungkan dengan konsep lain yang telah dikuasai siswa.
Adapun prosedur Penelitian Tindakan kelas ini secara rinci diuraikan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan Tindakan
Perencanaan dilakukan secara partisipatif secara aktif berdasarkan identifikasi pada tahap sebelumnya. Tahap ini bersifat diagnostik untuk
menghasilkan formulasi tindakan yang akan dilakukan pada tahap selanjutnya untuk memecahkan masalah atau melakukan perbaikan.
Formulasi rencana tindakan ini mencakup pihak yang dilibatkan, strategi dan sarana yang digunakan. Pada tahap ini juga disusun rencana observasi
terhadap perubahan yang akan dilakukan serta teknik dan instrument yang digunakan. Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1 Menentukan pokok bahasan materi gaya magnet kelas V
2 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan model
Problem Based Learning
. 3
Mengembangkan skenario pembelajaran. 4
Menginformasikan masalah pada siswa.
commit to user
40
5 Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS yang berisi percobaan tentang
materi gaya magnet. 6
Menyiapkan sumber belajar seperti buku, lingkungan sekitar siswa. 7
Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran. 8
Menyiapkan lembar penilaian. 9
Menyiapkan lembar observasi. b.
Tahap Pelaksanaan Tindakan. Pada tahap ini dilakukan implementasi tindakan yang telah
direncanakan pada tahap perencanaan. Tahap ini bersifat terapiks yaitu upaya perbaikan melalui implementasi tindakan yang telah ditetapkan
pada tahap sebelumnya. Dalam penelitian tindakan sering terjadi belokan- belokan kecil dari rencana yang telah disusun, karena itu peneliti akan
selalu mencatat perubahan-perubahan kecil tersebut dan alasan perubahan itu terjadi. Rincian dalam tahap ini meliputi:
1 Guru menerapkan model
problem based learning
PBL dalam pembelajaran IPA materi pokok gaya magnet sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP, yaitu dengan membagi siswa secara kelompok terlebih dahulu, lalu mengorientasikan masalah kepada
siswa mengenai materi gaya magnet dan menyajikan lembar kerja siswa
yang kemudian
meminta masing-masing
kelompok mendiskusikan permasalahan tersebut.
2 Siswa bersama kelompoknya membagi tugas pada masing-masing
anggota, kemudian siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dan kelompok lain menanggapi.
c. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran IPA mengenai kegiatan guru dan siswa dengan menerapkan Problem
Based Learning. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti yang meliputi beberapa aspek dan indikator.
1 Aspek keberhasilan guru yang ingin dinilai antara lain:
a Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif
commit to user
41
b Memberikan motivasi
c Melakukan apersepsi
d Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami.
e Memberi kesempatan untuk bertanya.
f Mengarahkan siswa untuk bekerjasama dengan kelompok.
g Membimbing siswa dalam kegiatan kelompok.
h Memberikan tes akhir
i Mengevaluasi hasil siswa dalam diskusi kelompok.
j Memberikan balikan pada siswa.
2 Aspek keberhasilan siswa yang ingin dicapai antara lain:
a Aktif memperhatikan penjelasan guru.
b Kemauan untuk menerima pelajaran.
c Aktif mengerjakan tugas.
d Aktif memanfaatkan media yang digunakan.
e Kesungguhan siswa mengerjakan tugas individu maupun
kelompok. f
Hasrat untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat. g
Kemauan berdiskusi dengan teman kelompok. h
Keaktifan untuk membuat kesimpulan pelajaran. i
Keaktifan dalam proses pembelajaran. j
Kesungguhan mengerjakan tes. d.
Tahap refleksi. Refleksi dilakukan setelah mengadakan pengamatan. Pada
pembelajaran siklus I tentang gaya magnet didapatkan kendala yaitu siswa belum memahami materi dan siswa mendapatkan nilai yang belum sesuai
dengan harapan atau tindakan yang dilakukan belum tercapai secara optimal, maka perlu adanya perbaikan pada siklus II.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan Tindakan
1 Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan
masalah.
commit to user
42
2 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan model
Problem Based Learning.
3 Mengembangkan skenario pembelajaran.
4 Menginformasikan masalah kepada siswa.
5 Menyusun Lembar Kerja Informasi LKS yang berisi percobaan
tentang gaya magnet. 6
Menyiapkan sumber belajar seperti buku, lingkungan sekitar siswa. 7
Mengembangkan format evaluasi pembelajaran. 8
Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran. 9
Menyiapkan lembar penilaian. 10
Menyiapkan lembar observasi. b.
Tahap Pelaksanaan Tindakan 1
Memperbaiki tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.
2 Guru mengadakan percobaan yang bervariasi dengan menerapkan
model
Problem Based Learning
. 3
Siswa belajar dalam situasi pembelajaran mengenai magnet dengan langkah-langkah pada siklus I dengan menerapkan model
Problem Based Learning
. 4
Memantau perkembangan pemahaman siswa dalam konsep gaya magnet.
5 Guru memberikan soal tes kepada siswa.
c. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran IPA mengenai kegiatan guru dan siswa dengan menerapkan model
Problem Based Learning. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti yang meliputi beberapa aspek
indikator. 1
Aspek keberhasilan guru yang ingin dinilai antara lain: a
Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif. b
Memberikan motivasi.
commit to user
43
c Melakukan apersepsi.
d Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami.
e Memberi kesempatan untuk bertanya.
f Mengarahkan siswa untuk bekerjasama dengan kelompok.
g Membimbing siswa dalam kegiatan kelompok.
h Memberikan tes akhir.
i Mengevaluasi hasil siswa dalam diskusi kelompok.
j Memberikan balikan kepada siswa.
2 Aspek keberhasilan siswa yang ingin dicapai antara lain:
a Aktif memperhatikan penjelasan guru.
b Kemauan untuk menerima pelajaran.
c Aktif mengerjakan tugas.
d Aktif memanfaatkan media yang digunakan.
e Kesungguhan siswa mengerjakan tugas individu maupun
kelompok. f
Hasrat untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat. g
Kemauan berdiskusi dengan teman kelompok. h
Keaktifan untuk membuat kesimpulan pelajaran. i
Keaktifan dalam proses pembelajaran. j
Kesungguhan mengerjakan tes. d.
Tahap Refleksi Hasil analisis data dari siklus II ini digunakan sebagai acuan untuk
menentukan tingkat ketercapaian tujuan yang dilakukan guru dalam meningkatkan pemahaman konsep gaya magnet melalui penerapan model
Problem Based Learning
pada siswa kelas V. Pada siklus II sudah diperoleh hasil yang optimal sehingga siklus dihentikan.
commit to user
44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Lokasi Penelitian