Kapasitas Kerja Pengaruh Pemberian Makanan Selingan Terhadap Peningkatan Kapasitas Kerja Tenaga Kerja di PT Canggih Lestari Plastika Kecamatan Medan Sunggal Medan Tahun 2014

2.3 Kapasitas Kerja

Suatu perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang selalu berupaya meningkatkan kapasitas kerja agar sesuai dengan produktivitas kerja sebagai sistem organisasi tersebut, termasuk sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional. Bukan merupakan hal yang baru apabila dikatakan bahwa yang dimaksud dengan produktivitas ialah terdapatnya korelasi “terbalik” antara masukan dan keluaran. Artinya, suatu sistem dapat dikatakan produktif apabila masukan yang diproses semakin sedikit untuk menghasilkan keluaran yang semakin besar. Tentu banyak cara yang digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya produktivitas suatu sistem. Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara dan sistem yang efisien, sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya dan kiranya jelas bahwa yang merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan kapasitas dijadikan salah satu sasaran perusahaan dalam langkah pelaksanaan strateginya. Menurut kamus besar bahasa Indonesia sendiri, yang dimaksud dengan kapasitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu, daya produksi, atau keproduktifan sedangkan kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu atau yang dilakukan diperbuat baik yang dilakukan untuk mencari nafkah atau mata pencaharian dengan menggunakan tenaga fisik. Universitas Sumatera Utara Kapasitas berarti kemampuan menghasilkan sesuatu. Sedangkan kerja berarti kegiatan melakukan sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah mata pencaharian Poerwadarminta, 1984. Menurut Riyanto 1986, kapasitas kerja adalah kemampuan menghasilkan suatu kerja yang lebih banyak daripada ukuran biasa yang telah umum namun Kapasitas kerja karyawan perusahaan dipengaruhi oleh tiga faktor : secara teknis kapasitas kerja adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai out put dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan input dan kapasitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu. a. Kualitas dan kemampuan fisikal karyawan Kualitas dan kemampuan karyawan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, etos, mental dan kemampuan fisik karyawan. b. Sarana pendukung Sarana pendukung atau peningkatan kapasitas - Menyangkut lingkungan kerja, termasuk teknologi dan cara produksi sarana, dan peralatan kerja karyawan dapat dikelompokkan pada dua golongan, yaitu : produksi, tingkat keselamatan dan kesehatan serta suasana di lingkungan kerja itu sendiri. - Menyangkut kesejahteraan karyawan yang tercermin di sistem pengupahan dan jaminan kelangsungan kerja Moekijat, 1999. c. Supra sarana Universitas Sumatera Utara Aktifitas perusahaan tidak terjadi di isolasi. Apa yang terjadi di dalam perusahaan dipengaruhi oleh apa yang terjadi diluarnya, seperti sumber faktor produksi yang akan digunakan, prospek pemasaran, perpajakan perijinan, dll. Menurut Ravianto 1986, guna mencapai efisiensi, kapasitas karyawan yang tinggi sangat diperlukan. Peningkatan kapasitas kerja dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lain : 1. Peningkatan pendidikan Pendidikan dan latihan menambah pengetahuan dan ketrampilan kerja. Latihan dapat dilakukan di dalam maupun di luar pekerjaan. Latihan yang dilakukan umumnya bersifat formal. 2. Perbaikan penghasilan dan pengupahan Perbaikan pengupahan pada akhirnya akan dapat menjamin perbaikan gizi dan kesehatan. Kekurangan gizi masyarakat bukan saja menghambat pertumbuhan anak-anak tetapi juga secara langsung mempengaruhi kapasitas kerja karyawan. Rendahnya tingkat pendapatan menyebabkan seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, perumahan dan kesehatan yang memadai, yang lebih lanjut menyebabkan kapasitas kerja tenaga kerja menjadi rendah. 3. Pemilihan teknologi sarana pelengkap untuk berproduksi Seseorang yang menggunakan peralatan yang lengkap dan sempurna lebih Universitas Sumatera Utara tinggi kapasitasnya dibanding dengan orang yang menggunakan peralatan yang lebih sederhana. 4. Peningkatan kemampuan pimpinan Kemampuan dan tingkat kapasitas kerja Pengukuran kapasitas yang tinggi dari karyawan tidak ada begitu saja jika tidak didukung oleh pimpinan yang kreatif dan partisipatif. Untuk itulah pihak manajemen sangat diperlukan partisipasinya. kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan atau juga dapat digunakan untuk menentukan produktivitas perusahaan, praktisnya sebagai standar dalam pembayaran upah karyawan. Untuk mengukur suatu kapasitas kerja dari tenaga kerja dapat digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia yakni jam kerja yang harus dibayar dan jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja Faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran kapasitas kerja meliputi kuantitas kerja, kualitas kerja dan ketepatan waktu Simamora, 2004. Dalam penelitian ini peneliti mengukur kapasitas kerja dengan menggunakan indikator- indikator dibawah ini: . 1. Kuantitas kerja 2. Kualitas kerja Universitas Sumatera Utara Menurut Sinungan 2003 secara umum pengukuran kapasitas berarti perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda, yaitu : 1. Perbandingan-perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukan apakah pelaksanaan sekarang ini memuaskan namun hanya mengetengahkan apakah meningkat atau berkurang serta tingkatannya. 2. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit perorangan tugas, seksi, proses dengan lainnya. Pengukuran seperti itu menunjukan pencapaian relatif. 3. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya dan inilah yang terbaik sebagai memusatkan perhatian pada sasarantujuan. Pengukuran kapasitas kerja ini mempunyai peranan penting untuk mengetahui kapasitas kerja dari para karyawan sehingga dapat diketahui sejauh mana produktivitas yang ditetapkan perusahaan dapat dicapai oleh karyawan. Selain itu pengukuran kapasitas juga dapat digunakan sebagai pedoman bagi para manajer untuk meningkatkan target produktivitas kerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Menurut Sinungan 2005 manfaat dari perhitungan kapasitas kerja adalah sebagai beikut: 1. Umpan balik pelaksanaan kerja untuk memperbaiki kapasitas kerja karyawan. 2. Evaluasi kapasitas kerja digunakan untuk penyelesaian. misalnya: pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk keputusan-keputusan penetapan, misalnya: promosi, transfer dan demosi. 4. Untuk kebutuhan latihan dan pengembangan. 5. Untuk perencanaan dan pengembangan karier. 6. Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan proses staffing. 7. Untuk mengetahui ketidak akuratan informal. 8. Untuk memberikan kesempatan kerja yang adil. Agar seorang tenaga kerja mempunyai keserasian sebaik mungkin yang berarti dapat menjamin keadaan k esehatan dan produktivitas setinggi-tingginya, maka perlu adanya keseimbangan dari beberapa faktor yaitu : 1. Beban kerja 2. Beban tambahan akibat dari lingkungan kerja 3. Kapasitas kerja Kemampuan seorang tenaga kerja berbeda dari satu dengan yang lainnya dan sangat bergantung kepada keterampilan , kemampuan, keserasian, keadaan gizi, jenis kelamin, usia, dan ukuran tubuh. Dalam penelitian ini, sebagai kapasitas kerja per orang pada masing- masing bagian akan dilampirkan pada bagian lampiran. Dalam penelitian ini, kapasitas kerja yang dimaksud adalah jumlah output jumlah bijih plastik dalam karung 30 kg yang mampu diangkut oleh tenaga kerja bagian mesin mixer, mesin PVC, dan mesin kincir di PT Canggih Lestari Plastika selama 8 jam kerja sejumlah 24 orang serta jumlah pipa PVC yang mampu diangkut oleh tenaga Universitas Sumatera Utara kerja bagian pengangkutan produk di PT Canggih Lestari Plastika selama 8 jam sejumlah 10 orang dalam sehari yang secara langsung dan tercatat menjadi laporan perusahaan kepada pihak manajemen maupun kepada pemilik perusahaan secara langsung dan dibagi menjadi 2 group, satu group sebagai kontrol yang tidak diberi makanan selingan dan group lain sebagai subjek yang diberi makanan selingan dan peneliti akan memberikan makanan untuk makan pagi, makan siang, dan makan malam setiap harinya selama 24 hari penelitian untuk menghindari bias dalam jumlah kebutuhan kalori pada masing-masing tenaga kerja baik group kontrol ataupun group subjek. Dari survei awal, diperoleh data bahwa kapasitas kerja tenaga kerja dari 34 tenaga kerja yang memenuhi kriteria inklusi adalah sebagai berikut : 1. Mesin Mixer Tenaga kerja bagian Mesin Mixer bertugas untuk mengangkut bahan baku berupa tepung ataupun bahan biji yang berada di dalam karung dengan berat masing-masing 30 kg ke dalam mixer untuk mencampur dengan bahan kimia dengan jarak antara bahan baku dengan mesin sekitar 4 meter. Tabel 2.2 Kapasitas Kerja Tenaga Kerja Bagian Mixer No Nama Mesin Kapasitas kerja karung 1 MI1 PVC 1 45 2 MI2 PVC 2 44 3 MI3 PVC 3 46 4 MI4 PVC 4 44 5 MI5 I 47 6 MK1 T 1 46 7 MK2 T 2 44 Universitas Sumatera Utara 8 MK3 K1 46 9 MK4 K2 45 10 MK5 K3 46 2. Bagian Pengangkutan ke Mesin PVC Tenaga kerja bagian Pengangkutan ke Mesin PVC bertugas untuk mengangkut output dari mesin Mixer dan memasukkan ke dalam karung dengan berat masing-masing 30 kg dan kemudian mengangkutnya ke Mesin PVC dengan jarak antara Mesin Mixer dengan mesin PVC sekitar 8 meter. Tabel 2.3 Kapasitas Kerja Tenaga Kerja Bagian Mesin PVC No Nama Kerja Yang Tercapai karung 1 PI1 Angkat 17 2 PI2 Angkat 21 3 PI3 Angkat 18 4 PI4 Angkat 19 5 PI5 Angkat 19 6 PK1 Angkat 20 7 PK2 Angkat 22 8 PK3 Angkat 19 9 PK4 Angkat 19 10 PK5 Angkat 18 3. Bagian Pengangkutan ke Mesin Kincir Tenaga kerja bagian Pengangkutan ke Mesin Kincir bertugas untuk mengangkut output dari mesin Mixer dan memasukkan ke dalam karung dengan Universitas Sumatera Utara berat masing-masing 30 kg dan kemudian mengangkutnya ke Mesin Kincir dengan jarak antara Mesin Mixer dengan mesin Talang sekitar 8 meter. Tabel 2.4 Kapasitas Kerja Tenaga Kerja Bagian Mesin Kincir No Nama Kerja Yang Tercapai karung 1 KI1 Angkat 35 2 KI2 Angkat 32 3 KK1 Angkat 33 4 KK2 Angkat 35 4. Bagian pengangkutan hasil Tenaga kerja bagian Pengangkutan hasil bertugas mengangkut output berupa pipa PVC dari mesin PVC dan mengangkut dan menyusunnya ke Gudang sesuai dengan ukuran dan jarak antara Mesin PVC dengan gudang adalah sekitar 16 m. Tabel 2.5 Kapasitas Kerja Tenaga Kerja Bagian Pengangkutan Hasil No Nama Kerja Yang Tercapai buah 1 HI1 Angkat hasil 329 2 HI2 Angkat hasil 337 3 HI3 Angkat hasil 324 4 HI4 Angkat hasil 333 5 HI5 Angkat hasil 328 6 HK1 Angkat hasil 327 7 HK2 Angkat hasil 354 Universitas Sumatera Utara 8 HK3 Angkat hasil 335 9 HK4 Angkat hasil 336 10 HK5 Angkat hasil 312

2.4 Hubungan Makanan Selingan dengan Kapasitas Kerja