Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Definisi Konsep Implementasi Konsep

commit to user 4 yang menyenangkan terjadinya komunikasi kesamping terjadi diantara karyawan pada tingkatan yang relatif sama dalam struktur organisasi yang mempunyai tugas sama dengan karyawan yang lain untuk meningkatkan pelaksanaan tugas yang maksimal serta mendorong antara satu bagian dengan bagian yang lain.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu : ”Bagaimana pelaksanaan iklim komunikasi organisasi di dalam meningkatan kinerja karyawan di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Surakarta ?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan iklim komunikasi organisasi Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Surakarta di dalam meningkatkan kinerja staff dan karyawan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah 1. Bagi Peneliti Menambah ilmu dan wawasan mengenai pentingnya iklim komunikasi organisasi di dalam meningkatkan kinerja karyawan. commit to user 5 2. Bagi Rumah Sakit Umum Ibu Surakarta Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuahan untuk meningkatkan kinerja yang positif dan bertanggung jawab sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapakan oleh management

E. Landasan Teori

1. Komunikasi Setiap ahli mendefinisikan komunikasi dari sudut yang berbeda- beda akan tetapi pada intinya adalah sama. Berelson dan Steiner mendefinisikan komunikasi adalah :”penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan dan seterusnya melalui penggunaan simbol-kata, gambar, angka, grafik dan yang lain-lain” Aubrey Fisher, 1986 : 10. Dance mendefinisikan komunikasi dalam kerangka psikologi perilaku manusia yang luas melalui pendefinisian komunikasi manusia sebagai : “pengungkapan respon melalui simbol-simbol verbal, dimana simbol-simbol verbal itu bertindak sebagai perangsang stimuli bagi respon yang terungkapkan tadi” Aubrey Fisher, 1986 : 10. Menurut Wilbur Schramm istilah communication berasal dari bahasa latin communis yang artinya sama dengan common . Sehingga menurutnya jika kita mengadakan komunikasi dengan sesuatu pihak, maka kita menyatakan gagasan kita untuk memperoleh communis dengan pihak lain itu mengenai suatu obyek, Karena menurut Schramm, apabila kita berkomunikasi sebenarnya kita berusaha untuk membangun kebersamaan dengan seseorang, kita berupaya berbagi informasi, ide ataupun sikap. commit to user 6 Proses komunikasi itu sendiri menurut Schramm terdiri dari sembilan elemen yaitu: a. Pengirim, pihak yang mengirim pesan kepada pihak yang lain juga disebut sumber atau komunikator. b. Penulisan dalam bentuk sandi encoding adalah proses mengungkapkan pendapat ke dalam bentuk simbolik. c. Pesan, serangkaian simbol yang dikirim oleh pengirim. d. Media, saluran-saluran komunikasi yang dipakai untuk menyampaikan pesan-pesan dari pengirim kepada penerima. e. Pembacaan sandi decoding, proses ketika penerima mengartikan simbol-simbol yang dikirim oleh pengirim. f. Penerima, pihak yang menerima pesan yang disampaikan oleh pihak lain disebut juga pendengar atau tujuan. g. Tanggapan, serangkaian reaksi dari penerima setelah melihat atau mendengar pesan-pesan yang dikirimkan oleh pihak pengirim. h. Umpan balik, bagian dari tanggapan penerima bahwa penerima itu mengkomunikasikan kembali kepada pengirim. i. Gangguan, atau distorsi yang tak terduga selama proses komunikasi, mengakibatkan penerima memperoleh pesan berbeda dari yang dikirimkan pengirim. Philip Kotler, 1998 : 244 Model-model di atas menekankan faktor-faktor penting dalam komunikasi yang efektif. Pengirim harus tahu yang akan mereka jangkau dan bagaimana tanggapan yang mereka inginkan. Mereka juga harus tahu bagaimana cara menyandikan pesan mereka dengan baik agar dapat commit to user 7 dimengerti oleh khalayak sasaran mereka, dan mereka juga harus menyediakan saluran-saluran umpan balik sehingga mereka dapat mengerti bagaimana tanggapan khalayak terhadap pesan yang mereka sampaikan. Menurut Schramm, supaya suatu pesan efektif, maka proses penyandian pesan dari pengirim harus bertautan dengan proses pembacaan sandi dari penerimanya. Pesan harus merupakan simbol-simbol penting yang dikenal dengan baik oleh penerimanya. Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah upaya penyampaian pesan atau informasi pesan, ide, gagasan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu dan menghasilkan dampak- dampak tertentu pula. Jadi proses penyampaian pesan pada akhirnya akan memberikan dampak pada kedua belah pihak antara komunikator dengan komunikan. Dari definisi komunikasi di atas, maka di bawah ini akan dijelaskan komponen-komponen yang mencakup untuk terjadinya suatu proses komunikasi menurut pendapat A.W. Widjaya 1986 : 39-41 yaitu sebagai berikut : a. Communicator Komunikator Komunikator dapat berupa individu, kelompok, organisasi dan media massa seperti surat kabar, radio, televisi dan sebagainya. b. Message Pesan Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan seharusnya mempunyai inti pesan tema sebagai commit to user 8 pengarah di dalam usaha mencoba mengubah tingkah laku komunikan. Bentuk pesan dapat berupa : 1 Informatif Memberikan keterangan-keterangan dan kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulan sendiri. Dalam situasi tertentu pesan informatif lebih berhasil dari pesan persuasif, misalnya pada kalangan cendekiawan. 2 Persuasif Yaitu pesan yang bersifat rujukan, yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran bahwa apa yang disampaikan akan memberikan rupa atau pendapat atau sikap sehingga ada perubahan sikap seperti yang diinginkan oleh komunikator. 3 CoersifInstruktif Memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuk yang terkenal dari penyampaian pesan ini adalah agitasi dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan tekanan batin dan ketakutan diantara sesamanya dan pada kalangan publik. Sedangkan pesan yang bersifat instruktif, juga memiliki daya untuk memerintah agar orang yang diberi perintah dapatmau melaksanakan apa yang diperintahkan. c. Channel Saluran Saluran atau media komunikasi merupakan sarana atau alat-alat yang dipergunakan untuk menyebarluaskan pesan yang akan disampaikan kepada komunikan. commit to user 9 d. Communican Komunikan Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan ke dalam tiga bentuk yaitu personal, kelompok dan massa. Komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan sesuai dengan kerangka pengetahuan dan lingkup pengalaman komunikan. e. Effect Efek Yang dimaksudkan dengan efek komunikasi adalah berbagai perubahan yang timbul pada diri komunikan disebabkan terjadinya kegiatan komunikasi. Efek itu bisa berarti penambahan pengetahuan, perubahan sikap, perubahan tingkah laku dan sebagainya. Menurut Onong Uchana Effendy 1992 : 8, di dalam kegiatan komunikasi dapat di bagi ke dalam tiga bentuk efek, yaitu : 1 Efek kognitif, adalah yang timbul pada diri komunikan yang menyebabkan komunikan menjadi tahu, atau bertambah pengetahuannya intelektualitasnya dikarenakan informasi yang diberikan. 2 Efek afektif, yaitu mempunyai kadar lebih tinggi dari efek kognitif dikarenakan disini komunikan telah mempunyai rasa atau pesan tersebut telah menimbulkan perasaan tertentu, seperti terharu, sedih dan lain sebagainya. 3 Eek behavioral, yakni efek yang timbul dari dalam diri komunikan dengan adanya perilaku tertentu dikarenakan esan yang disampaikan oleh komunikator. commit to user 10 Sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi 2001 : 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori: a. Komunikasi antar pribadi Komunikasi ini penerapannya antara pribadiindividu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama. b. Komunikasi kelompok Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi. c. Komunikasi massa Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik. 2. Komunikasi Organisasi Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare , yang secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya commit to user 11 saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana. Sondang P. Siagian 2000 : 3, mendefinisikan “organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang beberapa orang yang disebut atasan dan seorang sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.” Malayu S.P. Hasibuan 2003 : 2 mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.” Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban- jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan. commit to user 12 Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi Wiryanto, 2005 : 17. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produkdivitas, dan berbagai perkerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pres, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Oreientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih pada anggotanya secara individual. Sendjaja 1994 : 55-56 menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut: a. Fungsi informatif. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan bawahan membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya. commit to user 13 b. Fungsi regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu: a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan. c. Fungsi persuasif. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya. d. Fungsi integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut buletin, newsletter dan laporan kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan commit to user 14 olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi. Persepsi tentang komunikasi Organsasi menurut Redding dan Sanborn yaitu bahwa komunikasi orgabisasi adalah pengiriman dan peneriman informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia . hubungan persatuan pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kebawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan ke atasan, komunikasi harizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level atau tingakatannya dalam organisasi, ketrampilan dan berbicara, mendengarkan menulis dan komunikasi evaluasi progam. Arni Muhammad, 2005;65 Iklim komunikasi penting karena mengikatkan konteks organisasi dengan konsep-konsep, perasaan-perasaan dan harapan-harapan anggota organisasi dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi. Menurut Reeding ”Iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi dalam menunjukan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi mereka kebebasa dalam mengambil resiko, mendorong mereka dan memberi mereka tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka, menyertakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi mendengarkan dengan perhatian serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari anggota organisasi, secara aktif memberi commit to user 15 penyuluhan kepada anggota organisasi sehingga meraka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting dalam mengambil suatu keputusan dalam organisasi, memberi dan menaruh perhatian pada perkerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan ” Disisi lain menurut Werther dan Devis tentang antara hubungan komunikasi dan organisasi yaitu ” Organisasi tidak dapat berdiri tanpa komunikasi. Apabila dalam suatu organisasi tidak ada komunikasi, maka anggota organisasi tidak dapat mengetahi apa yang sedang dikerjakan oleh rekan-rekan mereka, manajemen tidak dapat menerima informasi dan manajemen tidak dapat melakukan intruksi”. Moekijat, 1993:1. Iklim komunikasi merupakan suatu citra makro, abstrak dan gabungan dari suatu fenomena global yang disebut komunikasi organisasi. Diasumsikan bahwa iklim berkembang dari interaksi antara sifat-sifat suatu organisasi dan persepsi individu atas sifat-sifat itu. Iklim dipandang sebagai suatu kualitas pengalaman subjektif yang berasal dari persepsi atas karakter-karakter yang relative langgeng pada organisasi. Iklim komuikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsure-unsur organisasi dan pengaruh unsure-unsur tersebut terhadap komunikasi. Pengaruh ini didefinisikan, disepakati, dikembangkan dan dikokohkan secara berkesinambugan melalui dengan anggota organisasi lainya. Pengaruh ini mengahsilkan pedoman bagi keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan individu, dan mempengaruhi pesan-pesan mengenai organisasi. commit to user 16 Di Rumah Sakit Kasih Ibu dalam kesehariannya menggunakan komunikasi kebawah yaitu dimana setiap informasi dalam komunikasi ke bawah mengalir dari tingkatan manajemen puncak ke manajemen menengah, manajemen yang lebih rendah dan sampai akhirnya sampai pada karyawan yang lebih rendah. Komunikasi kebawah mempunyai fungsi pengarahan dimana manajemen atas memberikan pengarahan, perintah, dan evaluasi. Perintah dan instruksi biasanya menjadi lebih terperinci dan spesifik karena di intrepetasikan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah. Unsur-unsur dalam organisasi tidak secara langsung menciptakan iklim komunikasi organisasi, tetapi pengaruhnya terhadap iklim komunikasi organisasi tergantung pada persepsi anggota organisasi mengenai nilai dan hukum dan peraturan tersebut, yaitu apakah hukum dan peraturan harus diabaikan. Jadi dengan kata lain, unsur-unsur yang terdapat di dalam organisasi tidak secara otomatis menciptakan iklim komunikasi organisasi tetapi tergantung kepada persepsi anggota-anggota organisasi mengenai unsur-unsur organisasi tersebut. Adapun dimensi-dimensi iklim komunikasi organisasi menurut Pace dan Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. 2002 : 159-160 : a. Kepercayaan Personel di semua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya terdapat kepercayaan, keyakinan dan kredibilitas yang didukung oleh pernyataan commit to user 17 dan tindakan. Para pemimpin hendaklah berusaha membentuk kepercayaan di antara pengirim dan penerima pesan. Kepercayaan ini akan mengarahkan kepada komunikasi yang terbuka yang akan mempermudah adanya persetujuan yang diperlukan antara bawahan dan atasan. b. Pembuatan keputusan bersama Para karyawan di semua tingkatan dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan organisasi, yang relevan dengan kedudukan mereka. Para pegawai di semua tingkat harus diberi kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan manajemen di atas mereka agar berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan. Tetapi umumnya pimpinan mau memberikan informasi ke bawah bila merasa bahwa pesan itu penting bagi penyelesaian tugas. Tetapi apabila suatu pesan tidak relevan dengan tugas, pesan itu tetap dipegangnya. c. Kejujuran Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi, dan para pegawai mampu mengatakan ”apa yang ada dalam pikiran mereka“ tanpa mengindahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan, atau atasan. commit to user 18 d. Keterbukaan terhadap komunikasi ke bawah Komunikasi ke bawah menunjukan arus pesan yang mengalir dari para atasan atau para pemimpin kepada bawahannya. Komunikasi ke bawah adalah untuk menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan. Kecuali untuk keperluan informasi rahasia, anggota organisasi harus relatif mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-bagian lainnya, dan yang berhubungan luas dengan perusahaan, organisasinya, para pemimpin dan rencana-rencana. e. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas Yang dimaksud dengan komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepeda tingkat yang lebih tinggi. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan. Komunikasi ini mempunyai efek pada penyempurnaan moral dan sikap karyawan. f. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi Personel di semua tingkat dalam organisasi harus menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan-tujuan berkinerja tinggi-produktivitas tinggi, commit to user 19 kualitas tinggi, biaya rendah-demikian pula menunjukkan perhatian besar pada anggota organisasi lainnya. Jadi secara singkat, yang termasuk dalam dimensi iklim komunikasi organisasi itu adalah kepercayaan, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan, mendengarkan dalam komunikasi ke atas dan perhatian pada tujuan- tujuan kinerja tinggi.

2. Kinerja Karyawan

Kinerja mempunyai arti penting bagi karyawan, oleh karena adanya penilaian kinerja berarti karyawan mendapat perhatian dari atasannya, di samping itu menambah gairah kerja karyawan, karena dengan penilaian kinerja ini mungkin karyawan yang berprestasi dipromosikan, dikembangkan dan diberi penghargaan atas prestasi tersebut, sebaliknya karyawan yang tidak berprestasi mungkin akan didemosikan. Penilaian kerja yang efektif dan adil berkelanjutan perlu diperhatikan karena akan meningkatkan kinerja karyawan Pengertian kinerja pada dasarnya adalah kegiatan dan hasil yang dapat dicapai atau dilanjutkan seseorang atau kelompok orang didalam pelaksanaan tugas, perkerjaan dengan baik, artinya mencapai sasaran atau standar kerja yang telah ditetapkan sebelum atau bahkan dapat melebihi standar yang ditentukan oleh perusahaan pada periode tertentu Hani Handoko, 2000: 135. Mahsun 2006: 25 mendefinisikan kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau progam atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi commit to user 20 yang tertuang dalam rencana strategi suatu organisasi. Menurut Moch. As’ad 2001: 48 kinerja merupakan hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Dari definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerja merupakan suatu bentuk kesuksesan seseorang untuk mencapai peran atau target tertentu yang berasal dari perbuatannya sendiri. Menurut Miner 1977 dalam Reza Surya dan Santoso Tri Hananto, 2004 : 35 dinyatakan bahwa dimensi kinerja adalah ukuran dan penilaian dari perilaku yang aktual di tempat kerja, dimensi kinerja tersebut mencakup : a. Quality of Output, kinerja seseorang individu dinyatakan baik apabila kualitas output yang dihasilkan lebih baik atau paling tidak sama dengan target yang telah ditentukan. b. Quantity of Output, kinerja seseorang juga diukur dari jumlah output yang dihasilkan. Seseorang individu dinyatakan mempunyai kinerja yang baik apabila jumlahkuantitas output yang di capai dapat melebihi atau paling tidak sama dengan target yang telah ditentukan dengan tidak mengabaikan kualitas output tersebut. c. Time at Work, dimensi waktu juga menjadi pertimbangan di dalam mengukur kinerja seseorang. Dengan tidak mengabaikan kualitas dan kuantitas output yang harus dicapai, seorang individu dinilai mempunyai kinerja yang baik apabila individu tersebut dapat menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu atau bahkan melakukan penghematan waktu. commit to user 21 d. Cooperation With Others’ Work, kinerja juga dinilai dari kemampuan seseorang individu untuk tetap bersifat kooperatif dengan pekerja lain yang juga harus menyelesaikan tugasnya masing-masing. Manfaat yang dapat dipetik terhadap penilaian kinerja karyawan menurut Hani Handoko 2000: 135 adalah sebagai berikut: a. Perbaikan prestasi kerja, yang berarti umpan balik terhadap pelaksanaan kerja akan memperbaiki kegiatan dan kinerja karyawan b. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi, yang maksudnya membantu para pengambil keputusan untuk menentukan perbaikan penggajian, pemberian bonus dan sebagainya. c. Keputusan-keputusan penempatan promosi, menentukan pemberian penghargaan berupa promosi atau transfer karyawan. d. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan, yang diukur dari prestasi kerja para karyawan. e. Perencanaan dan pengembangan karier. f. Penyimpanan proses staffing , akan diketahui dari prestasi kerja para karyawan yang baik dan jelek. g. Ketidakakuratan informasi yang dilihat dari kerja yang jelek mungkin disebabkan oleh kesalahan informasi, analisis jabatan, rencana sumber daya manusia atau komponen sistem manajemen lainnya. h. Kesalahan desain perkerjaan, akan diketahui apabila terjadi prestasi yang jelek. i. Memberikan kesempatan kerja yang adil. commit to user 22 j. Tantangan eksternal, akan dapat diketahui dari penilaian prestasi kerja sehingga manajemen dapat mengambil tindakan untuk mengatasinya. Mengacu pengertian-pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan merupakan perwujudan atau penampilan seorang karyawan dalam pelaksanan perkerjaan. Seseorang dapat dikatakan berprestasi kerja baik, manakala mereka dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik artinya mencapai sasaran atau standar kerja yang telah ditetapkan sebelum atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan. Komponen penting dalam melakukan penaksiran kinerja adalah kuantitas dan kualitas kinerja seorang individu. Individu dinilai berdasarkan pencapaian kuantitas dan kualitas output yang dihasilkan dari serangkaian tugas yang dilakukannya. Mempererat kaitan antara sistem penilaian kinerja dan rencana-rencana strategik jangka panjang organisasi dapat meningkatkan efektivitas organisasional. Dengan merancang sistem penilaian kinerja yang sesuai dengan strategi organisasi, karyawan- karyawan pada akhirnya akan bekerja dalam cara yang mendukung misi organisasi. Kaitannya yang jelas di antara keduanya dapat pula menciptakan suatu kultur yang akan lebih memperkukuh strategi organisasi. Selain itu, jika sistem dirancang untuk membantu karyawan mengelola daripada mencela kinerja-kinerja mereka, maka lebih besar kemungkinan bahwa tujuan-tujuan individu dan organisasi akan bertemu. Terdapat empat strategi organisasi berkenaan dengan sistem penilaian kinerja. Seorang karyawan yang dinilai menunjukkan kemungkinan tidak berkinerja, akan tetapi sebenarnya dia mempunyai potensi, bisa jadi commit to user 23 lingkungan kerjanya yang tidak mendukung. Apakah karyawan tersebut mempunyai kondisi kerja yang menguntungkan untuk bekerja, cukup informasi untuk mengambil keputusan yang dikaitkan dengan pekerjaannya, waktu yang memadai untuk melakukan pekerjaan yang baik dan lain-lainnya. Jika karyawan tersebut tidak mendapatkan maka jelas kinerja akan terganggu. Penilaian kinerja perfomance approach memainkan peranan yang sangat penting dalam peningkatan motivasi di tempat kerja. Karyawan menginginkan dan memerlukan kompensasi yang berkenaan dengan prestasi mereka dan penilaian menyediakan kesempatan untuk memberikan kompensasi kepada mereka. Jika kinerja tidak sesuai dengan standar, maka penilaian memberikan kesempatan untuk meninjau kemajuan karyawan dan untuk menyusun rencana peningkatan kinerja karyawannya. Malayu Hasibuan 2003: 95 mengemukakan bahwa indikator- indikator yang dapat digunakan dalam penilaian kinerja karyawan adalah: a. Kesetiaan Unsur kesetiaan dalam hal ini menyangkut loyalitas karyawan terhadap pekerjaan, jabatannya dalam organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar instansi. b. Kedisiplinan Penilai menilai disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya. commit to user 24 c. Kejujuran Penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi perjanjian, baik bagi dirinya maupun terhadap orang lain, seperti kepada para bawahan. d. Kreativitas Penilai mempunyai kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna. e. Kerjasama Penilai menilai kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain secara vertikal atau horisontal di dalam maupun di luar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik. f. Kecakapan Penilai menilai kecakapan dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat didalam penyusunan kebijaksanaan dan didalam situasi manajemen. g. Kepribadian Penilai menilai karyawan dan sikap perilaku kesopanan, periang, disukai, memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik, serta berpenampilan simpatik dan wajar. h. Tanggung jawab Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan kebijaksanannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang digunakannya serta perilaku kerjanya. commit to user 25 3. Hubungan Iklim Komunikasi dengan Kinerja Karyawan Setiap manusia yang ada di dunia ini, tidak mungkin dapat terlepas dari kehidupan berkelompok atau berorganisasi Hal ini dikarenakan, manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial yang tidak mungkin dapat hidup seorang diri. Dalam menjalani kehidupan berorganisasi tersebut, manusia yang satu dengan yang lainnya saling berinteraksi. Interaksi yang dilakukannya melalui komunikasi, baik secara verbal maupun non-verbal, baik lisan maupun tulisan. Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk saling pengertian mutual understanding sehingga terjadi kesetaraan kerangka referensi frame of references dan kesamaan pengalaman field of experience diantara anggota organisasi. Dari pengalaman-pengalaman komunikasi organisasi yang terjadi, perlahan-lahan akan membentuk suatu iklim komunikasi organisasi. Iklim komunikasi organisasi merupakan persepsi-persepsi mengenai pesan dan peristiwa yang berhubungan dengan pesan yang terjadi dalam organisasi Pace, Wayne and Faules Don, 2002 :155. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang terdiri dari unsur pemilik perusahaan, pimpinan perusahaan, dan juga karyawan. Sebagai karyawan dalam suatu perusahaan, manusia akan berhadapan dengan karyawan lain, dengan pimpinan perusahaan dan dengan aturan- aturan kebijakan-kebijakan yang berlaku. Sekaligus menunjukkan adanya keterikatan dalam pembagian dan pelaksanaan suatu tugas atau pekerjaan. Karyawan merupakan salah satu aset terpenting bagi commit to user 26 perusahaan untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Pada saat seseorang akan memasuki lingkungan kerja, maka secara otomatis karyawan akan terikat dan mengikatkan diri pada perjanjian yang ada, perjanjian tersebut berupa lisan dan juga tulisan, sehingga karyawan diwajibkan untuk mematuhi perjanjian yang telah disepakati bersama. Sehubungan dengan hal ini, maka pembinaan, karyawan harus terus menerus diupayakan, agar timbul suatu motivasi kerja yang tinggi yang berpengaruh pada peningkatan kinerja kerja karyawan. Adanya motivasi yang tinggi akan membuat karyawan dapat lebih giat bekerja dalam menjalankan suatu pekerjaannya. Redding mengatakan iklim komunikasi organisasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam organisasi untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai mereka dan memberi mereka kebebasan dalam mengambil resiko; mendorong mereka dan memberi mereka tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka dan menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi; mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari anggota organisasi; secara aktif memberi penyuluhan kepada pra anggota organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan- keputusan dalam organisasi; dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan. Pace dan Faules, 2002: 148 Pace and Faules mengatakan iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur- commit to user 27 unsur tersebut terhadap komunikasi. Pace dan Faules, 2002: 149. Dennis mendefinisikan iklim komunikasi organisasi sebagai kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi. Soemirat dan Ardianto, 2005 : 69. Tingkat kinerja karyawan dalam perusahaan dapat bersumber dari berbagai hal seperti upah atau gaji karyawan yang dianggap penting sebagai faktor utama. Tidak hanya gaji saja yang dibutuhkan oleh karyawan tetapi faktor untuk memperoleh rasa aman, hubungan yang baik antara atasan dan bawahan, dan dukungan untuk memenuhi harapan dan hal ini sering sekali disebut dengan iklim organisasi.Davis and Newstrom, 2004 : 44. Salah satu faktor yang mendukung peningkatan kinerja kerja karyawan adalah dengan cara komunikasi. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain. Tidak ada manusia yang tidak terlibat komunikasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dihindari, begitu halnya di dalam perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan para karyawan, perusahaan yang mempunyai fungsi manajemen harus mampu menciptakan suasana kerja yang harmonis diantara perusahaan dan karyawan. Hubungan harmonis sebaiknya dibina secara khusus dalam suatu fungsi atau divisi bagian yang memang bertugas mengatur internal relations. Fungsi tersebut commit to user 28 dilakukan oleh Hubungan Masyarakat Humas sebagai pengatur laku employee relations. Peran karyawan pada suatu perusahaan sangat penting, dan hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak dapat dipungkiri. Apabila kinerja para karyawan pada suatu perusahaan tidak maksimal, maka hasil yang akan dicapai oleh perusahaan tersebut pun tidak akan maksimal pula. Di tempat lain, iklim di dalam sebuah organisasi juga sangatlah penting karena secara tidak langsung iklim komunikasi organisasi dapat mempengaruhi cara hidup orang-orang di dalam sebuah organisasi. Oleh sebab itu, keberhasilan suatu organisasi dalam membangun iklim komunikasi organisasi yang kondusif, sangatlah vital dalam meningkatkan kinerja para karyawan. Untuk menunjukkan kepada anggota organisasi bahwa organisasi tersebut mempercayai karyawan dan memberi mereka kebebasan dalam mengambil resiko; mendorong mereka dan memberi mereka tanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas mereka dan menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang organisasi; mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari anggota organisasi; secara aktif memberi penyuluhan kepada pra anggota organisasi sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan-keputusan dalam organisasi; dan menaruh perhatian pada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan. Iklim komunikasi di dalam sebuah organisasi itu penting karena secara tidak langsung iklim komunikasi organisasi dapat mempengaruhi cara commit to user 29 hidup orang-orang di dalam sebuah organisasi: kepada siapa orang-orang berbicara, siapa saja yang disukai, bagaimana perasaan masing-masing orang, bagaimana kegiatan kerja berlangsung dan bagaimana perkembangan orang-orang di dalam organisasi Pace dan Faules, 2002: 148. Menurut Redding , yang dikutip oleh Pace dan Faules menyatakan bahwa ”iklim komunikasi organisasi jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-teknik komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif“. Pace dan Faules, 2002:149 Dari sini dapat dilihat bahwa iklim komunikasi di dalam sebuah organisasi itu perlu untuk diperhatikan agar dapat menciptakan sebuah organisasi yang efektif. Di dalam buku komunikasi organisasi yang ditulis oleh Pace dan Faules menegaskan hal ini dengan mengemukakan bahwa iklim komunikasi tertentu memberi pedoman bagi keputusan dan perilaku individu. Keputusan-keputusan yang diambil oleh anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif, untuk mengikatkan diri mereka dengan organisasi, untuk bersikap jujur dalam bekerja, untuk meraih kesempatan dalam organisasi secara bersemangat, untuk mendukung para rekan dan anggota organisasi lainnya, untuk melaksanakan tugas secara kreatif, dan untuk menawarkan gagasan- gagasan inovatif bagi penyempurnaan organisasi dan operasinya, semua ini dipengaruhi oleh iklim komunikasi. Iklim yang negatif dapat benar- benar merusak yang dibuat anggota organisasi mengenai bagaimana commit to user 30 mereka akan bekerja dan berpartisipasi untuk organisasi. Pace dan Faules, 2002: 155 Iklim komunikasi yang penuh rasa persaudaraan mendorong para anggota organisasi untuk berkomunikasi sercara terbuka, rileks, ramah dengan anggota yang lain. Sedangkan iklim komunikasi yang negatif menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan. Arni, 2004: 84 Jadi, iklim komunikasi memainkan peranan sentral dalam mendorong anggota organisasi untuk mencurahkan usaha kepada pekerjaan mereka dalam organisasi. Pace dan Faules, 2002: 155 Dari sini dapat dikatakan bahwa iklim komunikasi organisasi memiliki pengaruh yang cukup penting bagi motivasi kerja dan masa kerja pegawai dalam organisasi. Iklim komunikasi yang positif cenderung meningkatkan dan mendukung komitmen pada organisasi dan iklim komunikasi yang kuat seringkali menghasilkan praktik-praktik pengelolaan dan pedoman organisasi yang lebih mendukung Pace dan Faules, 2002: 156. Hal ini didukung pula Soemirat, Ardianto dan Suminar bahwa iklim komunikasi organisasi yang positif tidak hanya menguntungkan organisasi namun juga penting bagi kehidupan manusia-manusia di dalam organisasi tersebut. Ardianto dan Soemirat, 2005: 68 Dari uraian di atas mengenai iklim komunikasi organisasi, maka dapat diketahui pentingnya peran iklim komunikasi organisasi bagi kehidupan sebuah organisasi. Oleh karena itu iklim komunikasi organisasi merupakan commit to user 31 hal penting yang tidak boleh diabaikan, tetapi harus diperhatikan oleh organisasi khususnya dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi.

F. Definisi Konsep

1 Komunikasi Organisasi Adalah kualitas pengalaman objektif individu mengenai lingkungan internal organisasi, mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi dalam organisasi. Arni muhammad, 1995:85

2 Kinerja Karyawan

Semangata kerja karyawan adalah kemampuan sekelompok orang untuk bekerjasama dengan giat dan konsekuensi dalam mengejar tujuan bersama.

G. Implementasi Konsep

Iklim Komunikasi Organisasi memiliki indikasi-indikasi sebagai berikut: 1. Kegiatan, yaitu: a. Briefing dimana dilakukan setiap sebulan sekali untuk menyalurkan aspirasi antara atasan dengan bawahan. Secara tidak langsung bawahan memberikan dukungan atas semua keputusan yang diberikan oleh atasan demi kelancaran dan peningkatan kinerja karyawan yang lebih optimal. b. Rapat Bimbingan Teknis sering disebut RBT yaitu dilakukan setiap bulan sekali sesuai dengan tanggal yang ditentukan. Kegiatan ini semua commit to user 32 dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan supaya terciptanya kinerja karyawan yang lebih optimal. 2. Partisipasi dalam pembuatan keputusan bersama, meliputi: Karyawan berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai kebijakan organisasi yang relevan dan sesuai dengan kedudukan mereka. Dimana setipa di beri perkerjaan harus segera diselesaiakan tanpa penundaan 3. Bekerja sama untuk mencapai tujuan kinerja yang tinggi: a. Karyawan bersedia bekerjasama dengan rekan-rekan kerja maupun dengan pimpinan yang didasarkan pada tujuan bersama. b. Karyawan bersedian membantu rekan-rekan kerja seperti pentingnya tujuan bekinerja yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.

H. Metodologi Penelitian