Pola Konsumsi Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pola Konsumsi

memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 52 orang responden 32,7 memiliki tingkat pengetahuan yang sedang, dan tidak ada responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Hal ini menunjukkan hasil yang signifikan bahwa mahasiswa FK USU angkatan 2014 memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang buah dan sayuran. Pengetahuan yang dimiliki responden diperoleh dari pembelajaran dan pengalaman sehari-hari. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo 2007. Seluruh responden yang termasuk dalam kategori late adolescence dengan rentang usia 17-20 tahun Jafar, 2005 juga telah mampu untuk memperoleh pengetahuan yang baik serta memilih informasi yang benar dan tepat. Semakin bertambahnya usia maka interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman dan pengetahuan baru juga akan meningkat atau mengalami perbaikan. Hal tersebut juga berlaku terhadap pengetahuan mengenai gizi. Dari Tabel 5.4 didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa jumlah responden perempuan yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik hampir sama besar dengan responden laki-laki yaitu sebanyak 70 perempuan dan 62,7 laki- laki. Pada tingkat pengetahuan yang sedang juga diperoleh hasil yang tidak terlalu berbeda jauh yakni sebesar 37,3 laki-laki dan 30 perempuan. Meskipun demikian data tersebut tidak signifikan memperlihatkan hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan karena adanya perbedaan jumlah antara responden laki-laki dengan perempuan dimana jumlah responden laki-laki hanya mencapai setengah dari jumlah responden perempuan.

5.2.2 Pola Konsumsi

Berdasarkan data yang tercantum dalam Tabel 5.5, jumlah pola konsumsi yang dikategorikan baik sangat sedikit dari seluruh jumlah responden yaitu 20 orang 12,6. Sementara itu jumlah antara pola konsumsi yang dikategorikan cukup dengan yang dikategorikan kurang hampir seimbang yakni 69 orang 43,4 kategori cukup dan 70 orang 44 kategori kurang. Berbagai faktor dapat mempengaruhi responden dalam memilih bahan makanan dan pada usaha masing-masing individu untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Lingkungan Universitas Sumatera Utara disekitar fakultas dan tempat makan lainnya kurang mendukung dalam penyajian makanan sehat tumpeng gizi seimbang. Keadaan sebagian besar responden yang tidak tinggal dengan orang tua ataupun keluarga menyebabkan mereka lebih sering memilih makanan cepat saji. Selain itu cukup banyak dari responden yang tidak memenuhi aturan untuk makan tiga kali sehari dengan berbagai alasan tertentu. Tabel 5.6 menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki dengan pola konsumsi yang baik lebih banyak daripada responden perempuan yakni 18,6 laki-laki dan 9 perempuan. Untuk kategori cukup jumlah responden perempuan lebih banyak daripada responden laki-laki, masing-masing sebanyak 47 dan 37,3. Pada kategori kurang jumlah responden perempuan dan laki-laki sama besar yaitu 44. Hal ini tidak menunjukkan hasil yang signifikan antara jenis kelamin dengan pola konsumsi karena jumlah responden perempuan lebih banyak daripada responden laki-laki.

5.2.3 Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pola Konsumsi

Tabel 5.7 menunjukkan hasil bahwa hanya 11 orang 6,9 responden yang memiliki tingkat pengetahuan dan pola konsumsi yang baik. Tingkat pengetahuan responden tidak ada yang dikategorikan kurang. Pada tingkat pengetahuan yang sedang dengan pola konsumsi yang kurang didapatkan hasil 35 orang 22 responden. Analisis data untuk mendapatkan hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pola konsumsi dilakukan melalui uji chi square. Dari hasil uji diperoleh p value = 0,881. Nilai p hitung yang didapatkan lebih besar dari p tabel 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pola konsumsi buah dan sayur pada mahasiswa FK USU angkatan 2014. Hal ini diasumsikan terjadi karena kurangnya kesadaran para remaja tentang manfaat dari buah dan sayur. Banyak remaja putri yang mengkonsumsi buah dan sayur sebagai bahan makanan pengganti karbohidrat dalam proses penurunan berat badan sedangkan remaja putra kurang menyukai konsumsi buah dan sayuran. Remaja lebih sering mengkonsumsi makanan cepat Universitas Sumatera Utara saji di tempat makan tertentu yang dianggap mengikuti perkembangan arus globalisasi. Buah dan sayuran sering menjadi bahan makanan yang diabaikan saat memilih makanan atau disisihkan dari menu makanan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soraya Farisa 2012 di SMPN 8 Depok terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan pola konsumsi buah dan sayur. Penelitian Indah Lestari, dkk 2014 pada remaja Sekolah Menengah Atas SMA di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan dan Nurdiah Achmad, dkk 2014 pada siswa SMA di Makassar juga memberikan hasil yang berhubungan. Akan tetapi hasil penelitian Natalia Wulansari 2009 pada remaja SMA di Bogor tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan pola konsumsi buah dan sayur. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pola Konsumsi Buah dan Sayur pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2014 di Medan Tahun 2015

0 0 10

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pola Konsumsi Buah dan Sayur pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2014 di Medan Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pola Konsumsi Buah dan Sayur pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2014 di Medan Tahun 2015

0 0 3

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pola Konsumsi Buah dan Sayur pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2014 di Medan Tahun 2015

0 1 11

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pola Konsumsi Buah dan Sayur pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2014 di Medan Tahun 2015

0 0 3

Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Pola Konsumsi Buah dan Sayur pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2014 di Medan Tahun 2015

0 0 11

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Terhadap Tingkat Konsumsi Minuman Berkafein di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 13

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Terhadap Tingkat Konsumsi Minuman Berkafein di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 2

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Terhadap Tingkat Konsumsi Minuman Berkafein di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 4

Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Terhadap Tingkat Konsumsi Minuman Berkafein di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun 2015

0 0 9