66 1.
Besarnya adjusted R koefisien determinasi yang telah disesuaikan adalah 0,522. Nilai ini menunjukkan bahwa 52,2 tingkat minat berwirausaha
dapat dijelaskan oleh variasi dari kedua variabel independen yaitu kepribadian dan demografi.
2.
R = 0,744 berarti hubungan antara variabel kepribadian X1, dan demografi X2 terhadap minat berwirausaha Y sebesar 74,4. Artinya hubungannya
cukup erat.
3.
Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar
2,947. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. Dari hasil estimasi seperti yang tersaji pada Tabel 4.20 di atas terlihat
bahwa nilai Adjusted R Square adalah 0,744 atau 74,4. Ini berarti secara keseluruhan variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan
variasi minat berwirausaha para wirausaha pada Pujasera Simpang 7 Medan sebesar 74,4. Dengan kata lain hanya sebesar 25,6 minat berwirausaha
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.
4.5.3 Uji Serempak atau Simultan Uji F
Uji serempak atau disebut juga uji simultan atau uji F bertujuan untuk menguji hipotesis pertama yaitu mengetahui pengaruh atau tidak secara signifikan
variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan
derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
67
df Pembilang = k – 1 df Penyebut = n – k
Keterangan: n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah n adalah 32 dan jumlah keseluruhan
variabel k adalah 3, sehingga diperoleh :
1.
df pembilang = 3 – 1 = 2
2.
df penyebut = 32 – 3 = 29 Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 20.0,
kemudian akan dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat α = 5, dengan kriteria uji sebagai berikut :
H0 diterima jika Fhitung Ftabel pada α= 5 Ha ditolak jika Fhitung Ftabel pada α= 5
Tabel 4.21 Hasil Uji F
Sumber : Data diolah peneliti 2016 Dari uji ANOVA Analysis of Variance atau uji F didapat F
hitung
sebesar 17,929 dengan tingkat signifikasi 0,000, dan nilai F
hitung
lebih besar dari nilai F
tabel
Universitas Sumatera Utara
68
yakni 3,33 , dengan tingkat kesalahan α = 5, atau dengan kata lain F
hitung
F
tabel
10,372 3,33. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F
hitung
F
tabel
dan tingkat signifikansinya 0.000 0.05, menunjukkan bahwa pengaruh variabel
independen kepribadian dan demografi secara serempak adalah signifikan terhadap minat berwirausaha.
4.5.4 Uji Parsial Uji t
Berdasarkan dari hasil analisis dengan menggunakan program SPSS 20.0 maka diperoleh hasil regresi antara karateristik individu dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan yang dapat dilihat pada tabel 4.22, berikut :
Tabel 4.22 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Sumber : Data diolah peneliti 2016 Berdasarkan Tabel 4.22 dapat dilihat bahwa:
1. Variabel Kepribadian X1
Nilai t
hitung
variabel effort adalah 2,842 dan nilai t
tabel
1.694 maka t
hitung
t
tabel
2,842 1.694 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepribadian berpengaruh positif dan signifikan 0.08 0.05 secara parsial terhadap
minat berwirausaha pada Pujasera Simpang 7 Medan.
Universitas Sumatera Utara
69
2. Demografi X2
Nilai t
hitung
variabel upah adalah 0,779 dan nilai t
tabel
1.694 maka t
hitung
t
tabel
0,779 1.694 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel demografi berpengaruh negatif dan tidak signifikan 0,442 0.05 secara parsial
terhadap minat berwirausaha pada Pujasera Simpang 7 Medan. 4.6 Pembahasan
Penelitian ini menguji kepribadian dan demografi terhadap minat ebrwirausaha pada Pujasera Simpang 7 Medan. Secara keseluruhan, hasil
pengujian dengan menggunakan program statistik SPSS membuktikan bahwa hipotesis yang dirumuskan dapat diterima. Pengujian terhadap hipotesis dalam
penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara kepribadian dan demografi terhadap minat berwirausaha dapat dibuktikan.
4.6.1 Pengaruh Kepribadian Terhadap Minat Berwirausaha
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif signifikan antara kepribadian dengan minat berwirausaha dengan tingkat signifikansi jauh
dibawah 0,05 sebesar 0,08, ini menunjukkan hipotesis dapat diterima, artinya bahwa kepribadian berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha. Dengan
demikian berarti semakin tingginya kepribadian seorang wirausaha maka akan sangat membantu mencapai produktivitas usaha secara optimal. Melalui hasil uji
signifikansi parsial juga dapat dilihat bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel kepribadian maka akan meningkatkan minat sebesar 0,689.
Universitas Sumatera Utara
70
4.6.2 Pengaruh Demografi Terhadap Minat Berwirausaha