Tinjauan Kepustakaan Konsep Sustainable Development Principle Dalam Deklarasi Rio Branco (Kolaborasi Sub-Nasional Governors Climate And Forest Task Force) dan Status Hukum Negara Bagian dan Provinsi Penandatangan Deklarasi

E. Tinjauan Kepustakaan

Kesadaran akan pengaruh yang merusak terhadap manusia dan kualitas hidup dari polusi lingkungan telah meningkat secara tajam diikuti penurunan kualitas dari lingkungan dunia baik darat, laut dan udara akibat dampak negatif kegiatan manusia. 30 Setiap negara, berdasarkan Piagam PBB dan prinsip-prinsip hukum internasional, diakui memiliki kedaulatan penuh untuk memanfaatkan sumber daya alam mereka, sesuai dengan kebijakan bidang lingkungan dan pembangunan masing-masing dan juga berkewajiban menjaga agar kegiatan yang berlangsung di dalam wilayahnya atau berada di bawah pengawasannya tidak menimbulkan kerusakan lingkungan negara lain atau wilayah di luar batas wilayah nasional negara-negara. 31 Hal yang sama juga jelas diakui melalui putusan arbitrase berikut: “No state has the right to use or permit the use of its territory in such manner as to cause injury by fumes in or to the territory of another or the properties or persons therein, when the case is of serious consequence and the injury is established by clear and convincing evidence ”. 32 Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. 33 30 Jurnal Hukum Internasional : The Right To A Healthy Environtment : International Law Perspective oleh Mas Achmad Santosa Lembaga Pengkajian Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia 31 Prinsip 2 Deklarasi Rio 1992 32 Richard K. Gardiner., “International Law” Pearson Longman : University Of London, 2003 hlm.429. Trail Smelter Arbitration USACanada, United Nations, RIAA, Vol.3, 1905, at 1965, and ILC Draft Articles on International Liabilty for Injurious Consequences arising out of Acts not Prohibited by International Law, ILC Report 1996 Annex 1, Report of Working Group, text to note 10 33 Muhammad Akib., Hukum Lingkungan ”Perspektif Global dan Nasional” Cet.ke-1, Jakarta : Rajawali Pers, 2014, hal : xix Universitas Sumatera Utara Prinsip dasar sustainable development pembangunan berkelanjutan adalah pelaksanaan hak membangun untuk memenuhi kebutuhan pembangunan dan lingkungan hidup untuk generasi masa kini dan dan masa depan 34 Berdasarkan dokumen PBB terutama dokumen World Summit 2005 ada 3 lingkup kebijakan pembangunan berkelanjutan yakni: 1. Pembangunan ekonomi, 2. Pembangunan sosial, 3. Perlindungan lingkungan. 35 Ketiga hal tersebut merupakan dimensi yang saling terkait dan pilar pendorong bagi pembangunan berkelanjutan. Upaya pemanfaatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan Satuan Tugas Hutan dan Iklim Gubernur atau Governors Climate and Forest Task Force yang tertulis dalam Deklarasi Rio Branco di mana deklarasi 36 merupakan sebuah model soft law yakni berupa unsur-unsur hukum yang tidak memiliki daya mengikat secara pasti, namun mampu menjadi celah dari kalangan entitas yang bukan negara untuk dapat berperan lebih jauh dalam pembentukan perjanjian internasional di bidang lingkungan hidup. Subjek hukum internasional yang selama ini diakui dan terlibat dalam pembentukan perjanjian internasional di bidang lingkungan hidup adalah: 37 1. Negara 2. Organisasi Internasional Sedangkan beberapa entitas yang bukan merupakan subjek hukum internasional yang terlibat dalam perjanjian internasional baik langsung maupun tidak langsung di antaranya melalui Kelompok Utama Majoring Group seperti tercantum dalam Agenda 21 yang dikenal adanya 9 kelompok utama yakni: 38 34 Prinsip 3 Deklarasi Rio 1992 35 http pembangunanberkelanjutan.wikipedia.org akses 14 Maret 2015 36 Andreas Pramudianto., Hukum Perjanjian Lingkungan Internasional “Implementasi Hukum Perjanjian Internasional Bidang Lingkungan Hidup di Indonesia ”, Malang : Setara Press, 2014 hlm.51-51 37 Ibid., hlm.37 38 Loc.cit Universitas Sumatera Utara 1. Non Government Organization NGOLembaga Swadaya MasyarakatLSM Civil Society Organization CSO 2. Komunitas Bisnis dan Industri 3. Komunitas Adat 4. Komunitas Ilmuwan dan Teknokrat 5. Pemerintah Daerah 6. Petani 7. Komunitas Agama 8. Wanita 9. Anak dan Pemuda Subjek hukum internasional menurut Mochtar Kusumaatmadja, merupakan pemegang segala hak dan kewajiban menurut hukum internasional. Dengan keterlibatan para entitas dalam suatu deklarasi, otomatis dianggap sebagai subjek hukum deklarasi yang mempunyai status hukum terkait isi deklarasi. Dalam tulisan ini, yang dimaksud dengan status hukum adalah kedudukan hak dan kewajiban para anggota GCF dalam sistem kolaborasi sub-nasionalnya dan deklarasi yang dihasilkannya.

F. Metode Penelitian