dilakukannya pengukuran tersebut. Menurut Anastasi dan Urbina 2006, validitas tes berhubungan dengan apa yang diukur oleh suatu
tes dan seberapa baik tes tersebut dapat mengukur atribut. Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi content validity, yang pada dasarnya berhubungan dengan pengujian yang sistematis terhadap isi dari tes untuk
mengetahui apakah tes tersebut secara representatif telah mencakup konsep yang ingin diukur Anastasi Urbina, 2006. Validitas isi alat
ukur ditentukan melalui pendapat dari para ahli professional judgement, yaitu dosen yang ahli dalam bidangnya untuk memberikan
pendapat atas isi tes.
2. Uji Daya Beda Aitem
Uji daya beda aitem digunakan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang
memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2010. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien
korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yang akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total
yang dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment. Menurut Azwar 2010, semua aitem yang mencapai
koefisien korelasi minimal 0,30 maka daya pembedanya dianggap memuaskan. Sedangkan apabila aitem yang memiliki koefisien
Universitas Sumatera Utara
korelasi aitem kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah Azwar, 2010. Pengujian daya beda
aitem ini menggunakan program SPSS 17 for Windows.
3. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas alat ukur merupakan konsep sejauh mana alat ukur dapat dipercaya dan konsisten Azwar, 2010. Menurut Dawson
2002, reliabilitas mengacu pada pengukuran yang stabil dan konsisten, rendahnya eror dan bias, baik yang berasal dari responden
maupun dari peneliti. Pada penelitian ini, pengujian reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan pendekatan konsistensi internal berupa koefisien cronbach alpha. Metode ini menguji konsistensi tes antaraitem atau
antarbagian. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila konsistensi di antara komponen-komponen yang membentuk tes tinggi. Azwar 2010,
menyatakan reliabilitas dianggap memuaskan apabila koefisien konsistensinya mencapai 0,9. Dalam penelitian ini, perhitungan
koefisien reliabilitas akan dilakukan dengan metode komputasi.
F. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap pengolahan
data.
Universitas Sumatera Utara
1. Tahap Persiapan Penelitian