Teknik Perbandingan Metode Membangkitkan Data Mencari Persamaan Regresi

3. Mendeteksi adanya autokorelasi dengan menghitung nilai d Durbin- Watson 4. Melakukan pendugaan nilai koefisien autokorelasi � berdasarkan metode Dua Tahap Durbin dan Theil-Nagar 5. Membandingkan nilai �� yang diperoleh dengan metode Dua Tahap Durbin dan Theil-Nagar Dalam penelitian ini, analisis data di atas tidak dilakukan secara manual tetapi dilakukan dengan bantuan suatu program yang dijalankan pada software R 3.1.0. Program tersebut diperlukan untuk proses simulasi perbandingan metode Dua Tahap Durbin dan Theil-Nagar.

3.4 Teknik Perbandingan Metode

Dari proses analisis data yang dilakukan dengan bantuan program, diperoleh nilai �� berdasarkan metode Dua Tahap Durbin dan Theil-Nagar. Metode yang nilai �� ≈ 0 dianggap sebagai metode yang lebih baik untuk digunakan dalam mengatasi masalah autokorelasi. Tolak ukur perbandingan ini didasarkan pada nilai interval koefisien autokorelasi yang menyatakan jika � = 1 artinya terdapat autokorelasi positif sempurna dan jika terdapat autokorelasi positif, � � akan mengerucut atau mengumpul dan perbedaannya akan menjadi kecil, jika � = −1 artinya terdapat autokorelasi negatif sempurna dan jika terdapat autokorelasi negatif, � � yang positif akan cenderung diikuti oleh � � yang negatif demikian juga sebaliknya sehingga | � � − � �−1 | biasanya akan lebih besar daripada | � � | , dan jika � = 0 berarti tidak ada autokorelasi yang terjadi di antara kesalahan penggangguerror. Universitas Sumatera Utara BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 Membangkitkan Data

Dalam penelitian ini akan dilakukan proses perbandingan metode Dua Tahap Durbin dan Theil-Nagar. Data yang digunakan adalah data bangkitan berdistribusi normal yang dibangkitkan dengan menggunakan bahasa pemrograman R terdiri dari satu variabel terikat Ydan satu variabel bebas X dengan banyak data dari masing-masing variabel berjumlah 20 atau � = 20. Di dalam R, data dibangkitkan dengan memakai syntax “r” dan diikuti dengan distribusi yang diinginkan. Sebagai contoh rnorm, runif , rbinom dan lainnya. Data bangkitan yang diperoleh tersebut akan digunakan dalam proses simulasi pendugaan koefisien autokorelasi �� berdasarkan metode Dua Tahap Durbin dan Theil-Nagar.

4.2 Mencari Persamaan Regresi

Langkah selanjutnya yang dilakukan setelah memperoleh data yaitu mencari model persamaan regresi linier terbaik yang sesuai dengan data yang ada. Pendugaan parameter regresi tersebut dapat dicari dengan menggunakan metode kuadrat terkecil OLS seperti yang tertera pada bab 2 sebelumnya. Karena proses Universitas Sumatera Utara perbandingan metode dalam penelitian ini dijalankan dengan memakai program R sehingga perhitungan secara manual tidak dilakukan sebab di dalam bahasa pemrograman R sudah terdapat fungsi khusus untuk mencari persamaan regresi linier.

4.3 Mendeteksi Autokorelasi