Pemisahan Beras Berdasarkan Ukuran

12 berfungsi seperti gerinda yang mengikis permukaan beras. Selain itu, butiran beras di dalam ruang penyosohan juga cenderung ikut bergerak, sehingga terjadi gesekan antara sesama butiran beras dan antara butiran beras dengan permukaan yang diam. Gesekan-gesekan tersebut juga mengakibatkan lepasnya kulit ari. a. Menggerinda b. Menekan dan menggesek Gambar 5. Prinsip kerja mesin-mesin penyosoh Pada prinsip menekan dan menggesek, permukaan yang dipakai menggesek butiran beras dan kecepatan pergerakan permukaan gesek berbeda dari prinsip menggerinda. Prinsip ini biasanya diterapkan pada mesin-mesin penyosoh yang dipakai pada tahap pertengahan atau akhir dari penyosohan. Karena tujuan utamanya bukan mengikis butiran beras, permukaan kasar dan kecepatan gerakan permukaan gesek yang tinggi tidak diperlukan. Sebagai gantinya, yang diperlukan adalah tekanan yang tinggi terhadap butiran beras dan adanya gerakan-gerakan yang membuat butiran beras bergesekan. Tekanan dihasilkan oleh himpitan kedua permukaan dan gerakan-gerakan butiran beras disebabkan oleh perputaran permukaan gesek. Gesekan-gesekan butiran beras pada tekanan tinggi akan melepaskan sisa lapisan dan membuat permukaan beras menjadi rata. Perbedaan tipe abrasif dan tipe tekanan dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Perbedaan mesin penyosoh tipe abrasif dan mesin penyosoh tipe tekanan Sumber: Patiwiri, 2006

5. Pemisahan Beras Berdasarkan Ukuran

Beras hasil penyosohan berupa campuran butiran beras yang memiliki berbagai ukuran. Adanya berbagai ukuran tersebut disebabkan oleh adanya butiran-butiran beras yang patah selama pemecahan kulit dan penyosohan. Untuk memisahkan beras kepala dan beras patah diperlukan Uraian Tipe Abrasif Tipe Tekanan Prinsip kerja Asah Gesek Putaran poros utama Tinggi Rendah Bahan rol Batu Besi Jika kapasitas dinaikkan Butir patah turun Butir patah naik Jika kapasitas diturunkan Butir patah naik Butir patah turun Fungsi utama Pra-pemutihan Pemutihan Kenaikan butir patah 0.8-1.8 3.7-8.3 Tingkat keputihan beras Tinggi Rendah Tingkat kekilapan beras Rendah Tinggi Proses pengelupasan lapisan bekatul dan lembaga Mudah Sukar Efisiensi penyosohan Tinggi Rendah 13 proses tersendiri yang disebut grading. Proses ini juga bisa dilengkapi dengan proses pengeluaran sisa bekatul atau kotoran. FAO membedakan ukuran beras berdasarkan panjang butirannya menjadi tiga, yaitu menir, beras patah, dan beras kepala. Menir adalah beras yang ukuran butirannya dapat melewati lubang ayakan 1.4 mm. Beras patah adalah beras yang ukuran butirannya antara 38 sampai 68 bagian beras utuh. Sedangkan beras kepala adalah beras yang ukuran butirannya lebih besar dari 68 bagian butiran panjang butir beras utuh. Apabila pemisahan dilakukan berdasarkan tebal butiran beras, prinsip kerja grader sama dengan ayakan pada proses pembersihan awal. Ayakan yang dipakai dapat berupa ayakan datar yang digoyang atau berupa silinder yang berputar.

C. Sistem Penggilingan Padi

Sistem penggilingan padi merupakan rangkaian mesin-mesin yang berfungsi melakukan proses giling gabah, yaitu dari bentuk gabah kering giling GKG sampai menjadi beras yang siap dikonsumsi Patiwiri, 2006. Pada umumnya sistem penggilingan padi terdiri dari 3 tiga bagian pokok, yaitu husker, separator, dan polisher. Bagian lainnya hanya merupakan pendukung agar dapat memperoleh hasil akhir yang lebih baik. Berdasarkan tingkat teknologi, penggilingan padi dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu i penggilingan padi sederhana, ii penggilingan padi kecil, iii penggilingan padi besar, iv penggilingan padi terpadu, v country elevator.

1. Penggilingan Padi Sederhana

Penggilingan padi sederhana PPS adalah unit peralatan teknik yang berfungsi sebagai mesin pengolah gabah menjadi beras, baik merupakan satu unit tersendiri mupun merupakan gabungan dari beberapa mesin, dimana proses satu dengan yang lain dihubungkan oleh proses pemindahan bahan dengan menggunakan tenaga manusia. Dikatakan sederhana karena teknologi yang digunakan sudah dikenal sejak adanya mesin penggilingan padi sederhana sampai saat ini secara turun-temurun tidak mengalami perubahan yang berarti. Beberapa jenis penggilingan padi sederhana diantaranya yaitu tipe engelberg dan kombinasi beberapa mesin.

a. Tipe Engelberg

Mesin tipe Engelberg merupakan mesin pertama yang dikenal sebagai mesin pengolah gabah menjadi beras. Sebagai tahap pertama mesin ini berfungsi sebagai pengupas kulit gabah sehingga menjadi beras pecah kulit dan sekam. Selanjutnya dengan mesin yang sama, beras pecah kulit disosoh agar menjadi beras putih. Keuntungan mesin ini adalah sangat sederhana dan mudah dioperasikan, sedangkan kelemahannya adalah menghasilkan beras dengan kualitas kurang baik dengan tingkat butir patah sangat tinggi.

b. Kombinasi beberapa mesin

Mesin ini merupakan pengembangan dari mesin tipe Engelberg, dimana fungsi sebagai pengupas kulit gabah diganti dengan husker, baik itu under runner maupun tipe rubber roll, sedangkan tipe pemutih bisa menggunakan mesin Engelberg atau diganti dengan mesin tipe vertical abrasive atau tipe horizontal abrasive. Pada perkembangan selanjutnya, para