Analisis SWOT Analisis Data

11

3.3.1 Analisis SWOT

Faktor-faktor internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan dimasukan ke dalam matriks Internal Factor Evaluation IFE seperti yang terlihat dalam Tabel 4. Faktor-faktor eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman dimasukan ke dalam matriks External Factor Evaluation EFE seperti yang terlihat dalam Tabel 5. tahap-tahap yang dipakai dalam penyusunan IFE dan EFE adalah : 1. Menentukan faktor-faktor internal organisasi 5-10 faktor yang terbagi ke dalam faktor kekuatan dan kelemahan. Sedangkan untuk faktor eksternal terbagi ke dalam peluang dan ancaman kolom1. 2. Memberi bobot terhadap faktor tersebut antara 0,0 tidak penting – 1,0 sangat penting. Pembobotan menunjukan relatif tingkat kepentingan faktor tersebut untuk kesuksesan perusahaan. Jumlah semua bobot harus 1,0 kolom 2. Besarnya bobot setiap faktor diperoleh dari kesepakatan beberapa informan dan penulis sesuai dengan hasil wawancara. 3. Memberi rating 1-4 untuk masing-masing faktor sukses faktor kritikal tersebut untuk menunjukan kondisi perusahaan yang bersangkutan dalam merespon faktor-faktor tersebut. Untuk matriks IFE baik kekuatan maupun kelemahan, 4=kekuatankelemahan paling utama, 3=kekuatankelemahan biasa, 2=kekuatankelemahan minor, dan 1=kekuatankelemahan paling rendah. Untuk matriks EFE baik peluang maupun ancaman, 4=respon tinggi, 3=respon diatas rata-rata, 2=respon rata-rata, dan 1=respon kurang kolom3. Besarnya rating setiap faktor diperoleh dari kesepakatan beberapa informan dan penulis sesuai dengan hasil wawancara. 4. Kalikan bobot dengan rating untuk memperoleh skor pembobotan kolom 4. 5. Gunakan kolom 5 untuk memberi komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. 6. Jumlahkan skor pembotan untuk masing-masing variabel untuk memperoleh total skor pembobotan. Nilai total ini menunjukan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis baik eksternal maupun internal. Total skor ini selanjutnya dimasukan ke dalam matrik internal- eksternal untuk melihat strategi yang akan diterapkan. 12 Tabel 4 Matriks kekuatan dan kelemahan Faktor internal Bobot Rating Skor pembobotan Komentar Kekuatan Strengths 1. Produk SKB telah banyak dikenal dan bermutu 2. Promosi yang dilakukan terus menerus 3. Pemberian dan pembayaran kredit yang lancar 4. Memiliki peralatan yang lengkap, dan workshop yang baik keadaannya 5. Mendapatkan dukungan dari pemerintah 6. Kesetiaan pembeli loyalitas Total 1,00 Si Kelemahan weaknesses 1. Manajemen keuangan masih belum profesional 2. Pegawai perusahaan umumnya belum menguasai bahasa asing Inggris, sehingga ekspor tidak bisa dilakukan secara langsung 3. Tidak memiliki kebun bambu sendiri sebagai sumber bahan baku 4. Belum adanya visi dan misi yang tertulis 5. Belum memiliki outlet di luar kota Total 1,00 Wi Sumber: Data penelitian pendahuluan 12 13 Tabel 5 Matriks peluang dan ancaman Faktor eksternal Bobot Rating Skor pembobotan Komentar Peluang Opportunities 1. Mekanisasi dalam proses produksi mesin pemotong dan pembelah bambu 2. Adanya permintaan produk parket lantai bambu 3. Tersedia mesin bantuan pemerintah untuk mengolah limbah bambu menjadi lebih bermanfaat 4. Peluang mendapatkan sertifikasi produk dan proses ISO Total 1,00 Oi Ancaman Threats 1. Banyaknya perusahaan baru yang memasuki bisnis ini, baik dari dalam negeri maupun mancanegara 2. Minat generasi penerus pengrajin yang semakin berkurang 3. Pasokan bahan baku semakin menipis di daerah sekitar pengrajin Total 1,00 Ti Sumber: Data penelitian pendahuluan 1 3 14 Setelah mendapatkan masing-masing skor untuk setiap faktor internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal kesempatan dan ancaman, langkah selanjutnya adalah memasukan skor pembobotan kedalam matriks perkalian SWOT untuk melihat situasi atau posisi perusahaan. Masing-masing skor dikalikan sehingga didapatkan hasil total untuk menentukan posisi perusahaan atau organisasi dalam kuadran SWOT. Berikut adalah matriks perkalian skor faktor internal dan eksternal. Tabel 6 Matriks perkalian faktor internal-eksternal Si Wi Oi Si.Oi Wi.Oi Ti Si.Ti Wi.Ti Setelah masing-masing didapatkan hasil perkaliaannya, skor yang paling tinggi menunjukan posisi organisasi berada yang akan menentukan strategi yang terbaik untuk dikembangkan. Strategi yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson 1997 berkaitan dengan kuadran SWOT dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Kuadran analisis SWOT. -,+ Ubah strategi, mendukung strategi dengan orientasi putar balik +,+ Progresif, mendukung strategi yang agresif -,- Strategi bertahan, mendukung strategi defensif +,- Diversifikasi, mendukung strategi diversiifikasi Opportunity Strength Threat Weaknes 15 Melalui kuadran SWOT memberikan empat kemungkinan posisi yang ditempati oleh organisasi. Pertama kuadran +,+, yang menandakan organisasi sebagai kuat dan berpeluang. Rekomendasi yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Kuadran kedua +,-, yang menandakan organisasi sebagai kuat namun menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategis yang diberikan adalah diversifikasi strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat, sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Kuadran ketiga -,+, yang menandakan organisasi sebagai lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah ubah strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya, sebab strategi lama sangat sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi. Kuadran keempat -,-, yang menandakan organisasi sebagai lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategis yang diberikan adalah strategi bertahan, artinya kondisi internal organisasi yang lemah yang dihadapkan pada situasi eksternal yang sulit menyebabkan organisasi berada pada pilihan dilematis. Strategi ini dipertahankan sambil terus membenahi diri. Matriks SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson seperti yang tercantum dalam Tabel 7 menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi atau perusahaan yang dihadapkan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi WT. Terdapat delapan tahapan dalam membentuk matriks SWOT, yaitu : 1. Tentukan faktor-faktor peluang eksternal organisasi 2. Tentukan faktor-faktor ancaman organisasi 3. Tentukan faktor-faktor kekuatan organisasi 16 4. Tentukan faktor-faktor kelemahan organisasi 5. Sesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi SO 6. Sesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi WO 7. Sesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi ST 8. Sesuaikan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi WT. Strategi SO dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi ST adalah stretegi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi WO diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan. Strategi WT didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif, berusaha meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari ancaman. Tabel 7 Matriks SWOT IFAS Internal Strategic Factor Analysis Summary EFAS External Strategic Factor Analysis Summary Strengths S Tentukan 5-10 faktor- faktor kekuatan internal Weakneses W Tentukan 5-10 faktor- faktor kelemahan internal Opportunities O Tentukan 5-10 faktor peluang eksternal Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimlkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Threats T Tentukan 5-10 faktor ancaman eksternal Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber: Pearce Robbinson 1997 17

3.3.2 Analytical Hierarchy Process AHP