40
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Keterdedahan Berita Kriminal di Televisi
Keterdedahan berita kriminal di televisi merupakan beragam penerimaan khalayak remaja terhadap siaran berita kriminal di televisi, meliputi jenis berita
kriminal, fekuensi menonton, dan durasi menonton.
5.1.1 Jenis Berita Kriminal
Jenis berita kriminal adalah kemasan pesan atau format siaran berita kriminal yang ditonton di televisi. Jenis berita kriminal yang ditonton responden
meliputi berita langsung, berita mendalam, ataupun berita langsung dan mendalam. Data sebaran responden menurut jenis berita kriminal dapat dilihat
pada Tabel 11. Tabel 11. Jumlah dan Presentase Responden di Kelas 8 SMP Tamansiswa
Berdasarkan Jenis Berita Kriminal yang Ditonton
Jenis Berita Kriminal
Kelas orang Total siswa
orang Kelas 8-1
Kelas 8-2 Kelas 8-3
Kelas 8-4 Tidak
Menonton 1
33 - 1
33 1
33 3
5 Berita
langsung 5
23 4
18 6
27 7
32 22
38 Berita
mendalam - - 2
100 - 2
4 Berita
langsung dan
mendalam 9
29 11
36 5
16 6
19 31
53 Total 58
100 Keterangan
: Angka dalam kurung menunjukkan persentase
Berdasarkan Tabel 11 diketahui sebaran jenis berita kriminal yang ditonton oleh responden beragam antar kelas 8. Data pada Tabel 11
mengungkapkan bahwa responden tidak mempunyai preferensi khusus terhadap jenis berita kriminal yang ditonton. Sebagian besar responden 53 menonton
seluruh jenis berita kriminal langsung dan mendalam. Hanya 42 persen yang menonton salah satu jenis berita kriminal. Sebanyak tiga persen tidak pernah
menonton berita kriminal. Perbedaan pemilihan jenis berita kriminal di televisi ditentukan karena adanya kesempatan yang berbeda diantara responden saat
41
menonton televisi. Kesempatan tersebut meliputi jam tayang siaran berita, maupun waktu luang yang digunakan untuk menonton televisi.
Responden yang memilih menonton berita kriminal langsung saja, cenderung menyukai berita langsung yang menyajikan berita dengan kasus-kasus
yang beragam sehingga memberikan banyak informasi mengenai kasus-kasus tindak kriminal. Responden yang menyukai berita mendalam karena berita
tersebut dikupas secara mendalam disertai reka adegan atau ilustrasi kasus yang menggambarkan kronologis peristiwa kriminal, sehingga tayangan lebih seru.
Responden yang menonton berita langsung dan mendalam, memilih berita tersebut karena banyak jenis berita kriminal yang ditonton maka semakin banyak
informasi yang mereka dapatkan mengenai tindak kriminal. Sebanyak tiga persen yang tidak pernah menonton berita kriminal, beranggapan bahwa menonton berita
kriminal merupakan hal yang membosankan, tayangannya yang tidak menarik, dan tidak penting diketahui.
5.1.2 Frekuensi Menonton
Kekhawatiran banyak orang tentang keterdedahan berita kriminal di kalangan remaja tidak mampu membendung keinginan responden untuk
menonton berita kriminal. Di dalam keterbatasan waktu karena tersita waktu sekolah ternyata responden masih termasuk sering menonton berita kriminal di
televisi. Data sebaran responden menurut ferekuensi menonton dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Jumlah dan Presentase Responden di Kelas 8 SMP Tamansiswa Berdasarkan Frekuensi Menonton Berita Kriminal di Televisi
Frekuensi menonton
Kelas orang Total siswa
orang Kelas 8-1
Kelas 8-2 Kelas 8-3
Kelas 8-4 Tidak pernah
1 33
- 1 33
1 33
3 5
Jarang 1-5 kaliminggu
2 22
1 12
4 44
2 22
9 16
Sering 5 kaliminggu
12 26
14 30
9 20
11 24
46 79
Total 58 100
Keterangan : Angka dalam kurung menunjukkan persentase
42
Data Tabel 12 mengungkapkan bahwa sebanyak 46 persen responden sering menonton berita kriminal di televisi dengan frekuensi lebih dari lima kali
perminggu. Hal ini dapat dipahami keseluruhan responden memiliki waktu luang diatas lima jam perhari sepulang dari sekolah. Dan sebagian besar responden
menghabiskan waktu selama 3-5 jam perhari dalam menonton televisi. Sehingga responden memiliki variasi program acara yang ditonton, begitu pula saat
menonton berita kriminal di televisi.
5.1.3 Durasi Menonton
Durasi menonton merupakan lama waktu remaja melihat dengan cermat siaran berita kriminal di televisi. Data sebaran responden menurut durasi
menonton dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Jumlah dan Presentase Responden di Kelas 8 SMP Tamansiswa
Berdasarkan Durasi Menonton Berita Kriminal di Televisi
Durasi menonton Kelas orang
Total siswa orang
Kelas 8-1 Kelas 8-2
Kelas 8-3 Kelas 8-4
Tidak lengkap 15
menittayangan 6
27 7
32 1
5 8
36 22
38 Lengkap 15-25
menittayangan 9
32 8
29 5
18 6
21 28
48 Sangat lengkap
25 menit - - 8
100 - 8
14 Total 58
100 Keterangan
: Angka dalam kurung menunjukkan persentase
Tabel 13 menunjukkan bahwa responden yang menonton berita kriminal di televisi dengan durasi tidak lengkap 15 menittayangan dan lengkap 15-25
menittayangan memiliki proporsi yang tidak terpaut jauh. Hal ini berarti, sebagian besar responden menonton dengan durasi yang cukup, hanya sebatas
untuk mengetahui informasi tanpa harus memperhatikan apakah seberapa dalam isi berita kriminal.
Sebanyak 86 persen menyatakan bahwa menonton berita kriminal dianggap sebagai aktivitas selingan atau hanya sekedar iseng saat menganti
saluran televisi. Selain itu, menonton berita kriminal dengan durasi lengkap akan memberikan kepuasan akan informasi mengenai kasus-kasus kriminalitas,
sekaligus keadaan lingkungan sekitar. Terutama untuk memahami lebih dalam
43
akan kasus-kasus tindak kriminal, sehingga membuat mereka lebih paham akan kondisi di lingkungan sekitar dan membuat mereka lebih waspada akan tindak
kriminal di sekitar.
5.2 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Keterdedahan Khalayak