11 keprasan pertama sampai keprasan keempat penanaman tebu R1, R2, R3, R4
berturut-turut adalah 22.41 ton, 31.29 ton, 11.37 ton, dan 12.16 ton. Dari hasil tersebut hasil untuk petani berturut-turut adalah 13.40 ton, 14.79 ton, 20.65 ton,
7.51 ton, 8.02 ton. Kemudian bagian untuk perusahaan berturut-turut 6.90 ton, 7.62 ton, 10.64 ton, 3.87 ton, 4.14 ton. Tingkat kenaikan hasil tebu keprasan
terdapat pada Tabel 7.
Tabel 7 Tingkat Kenaikan Hasil Tebu dan Gula Tanaman Baru dan Keprasan pada Lahan Tebu Petak 5 3.18 ha
Jenis Kebun Tahun
Hasil Tebu ton
Hasil Gula ton
Tingkat Kenaikan Rendemen
PC 2008 250.7
20.31 8.1
R1 2009 311.3
22.41 24.17
7.2 R2 2010
411.7 31.29
64.22 7.6
R3 2011 133.8
11.37 - 46.63
8.5 R4 2012
143.1 12.16
- 42.92 8.5
Tabel 7 menunjukkan bahwa pada tanaman tebu keprasan pertama mengalami kenaikan hasil tebu sebesar 24.17, kemudian pada tanaman tebu
keprasan kedua juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 64.22. Akan tetapi pada keprasan ketiga dan keempat megalami penurunan sebesar 46.63 dan 42.92
dari tanaman pertamanya.
Hasil gula pada lahan tebu petak 6 dengan luas lahan 1.38 hektar yang terletak di Kranom, Bantul, pada tahun pertama PC sampai tahun kelima
penanaman tebu R1, R2, R3, R4 berturut-turut adalah 15.30 ton, 10.37 ton, 10.46 ton, 6.41 ton, dan 7.08 ton. Dari hasil tersebut hasil untuk petani berturut-
turut adalah 10.10 ton, 6.84 ton, 6.90 ton, 4.23 ton, 4.67 ton. Kemudian bagian untuk perusahaan berturut-turut 5.20 ton, 3.52 ton, 3.56 ton, 2.18 ton, 2.41 ton.
Tingkat kenaikan hasil tebu keprasan terdapat pada Tabel 8.
Tabel 8 Tingkat Kenaikan Hasil Tebu dan Gula Tanaman Baru dan Keprasan pada Lahan Tebu Petak 6 1.38 ha
Jenis Kebun Tahun
Hasil Tebu ton
Hasil Gula ton
Tingkat Kenaikan Rendemen
PC 2008 193.7
15.30 7.9
R1 2009 167.2
10.37 - 13.68
6.2 R2 2010
177.3 10.46
- 8.47 5.9
R3 2011 101.8
6.41 - 47.44
6.3 R4 2012
107.2 7.08
- 44.66 6.6
Tabel 8 menunjukkan bahwa pada tanaman keprasan pertama sampai keprasan keempat mengalami penurunan dari tanaman pertamanya yaitu sebesar
13.68, 8.47, 47.44, 44.66. Namun, pada tanaman keprasan ketiga penurunan terjadi sangat signifikan dari tanaman keprasan kedua.
Hasil-hasil tersebut di atas menunjukkan nilai tingkat kenaikan hasil panen yang bervariasi. Pada keenam lahan, hasil tebu pada kepasan pertama selalu
12 mengalami kenaikan dibanding tanaman pertama, sementara hasil tebu pada
keprasan kedua, tiga lahan mengalami kenaikan, tiga lahan yang lain mengalami penurunan. Hasil tanaman keprasan ketiga, dan keempat, tiga lahan mengalami
penurunan, dua lahan mengalami kenaikan dibanding tanaman keprasan pertama dan kedua. Pada lahan petak 6 hasil panen mengalami penurunan dibanding
tanaman keprasan pertama. Fluktuasi hasil tebu produktivitas di setiap lahan petani dari mulai tanaman pertama sampai tanaman keprasan keempat dapat
dilihat pada Gambar 4.
Keterangan: Petak 1 : Kebun Sragan, Sleman
Petak 4 : Kebun Wetan Pundang, Bantul Petak 2 : Kebun Donokitri, Sleman
Petak 5 : Kebun Jayan, Bantul Petak 3 : Kebun Samberembe, Sleman Petak 6 : Kebun Kranom, Bantul
Gambar 4 Hasil Produktivitas Tebu di Tiap Lahan Petani Varietas yang digunakan pada petak 1 dan petak 4 adalah varietas PS-851
dengan potensi hasil 28-73.9 tonha, hasil produktivitas dari kebun petak 1 dan petak 4 adalah 34.70-103.74 tonha. Varietas yang digunakan petak 2 dan petak 5
adalah varietas PS-862 dengan potensi hasil 17.5-88.3 tonha, hasil produktivitas dari petak 2 dan petak 5 adalah 42.08-129.47 tonha. Varietas yang digunakan
pada petak 3 dan petak 6 adalah varietas BL dengan potensi hasil 94.3 tonha, hasil produktivitas dari kebun petak 3 dan petak 6 adalah 35.48-140.36 tonha.
Hal ini menunjukkan produktivitas di keenam kebun masih sangat baik.
Hasil di atas menujukkan besarnya hasil panen tebu keprasan dan rendemen mempengaruhi hasil gula yang diperoleh. Rendemen yang dihasilkan tidak
merata, kadang mengalami kenaikan atau penurunan. Pada masing-masing daerah tentu saja berbeda faktor yang mempengaruhinya. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi nilai rendemen pada tanaman keprasan Pramudya dan Pertiwi 1998, antara lain:
a. Iklim regional dan produksi tebu musim tanam sebelumnya. Iklim regional mencakup curah hujan, suhu, radiasi matahari, dan kecepatan angin rata-rata
bulanan. b. Jadwal penanaman dan pemanenan.
50 100
150
2008 2009
2010 2011
2012
H as
il T
ebu t
on ha
Tahun
Petak 1 Petak 2
Petak 3 Petak 4
Petak 5 Petak 6