Mekanisme Ekonomi Mekanisme Distribusi

harga jual suatu produk yang ada di pasar, sebab hal ini akan menyebabkan terjadinya perubahan harga pasar. 34 f Larangan kegiatan judi, riba, korupsi, pemberian suap, dan hadiah kepada penguasa Judi dan riba merupakan penyebab utama uang hanya akan bertemu dengan uang bukan dengan barang dan jasa, dan beredar antara orang kaya saja. Karena Islam melarang serta mengharamkan aktivitas tersebut g Pemanfaatan secara optimal dengan harga murah atau cuma-cuma hasil dari barang-barang SDA milik umum al-milkiyah al-amah yang dikelola negara seperti hasil hutan, barang tambang, minyak, listrik, air dan sebagainya demi kesejahteraan rakyat. Dengan disiplinnya pengelolaan dan pemanfaatan harta-harta yang menjadi milik umum, maka hasilnya dapat didistribusikan kepada seluruh masyarakat secara cuma-cuma atau dengan harga yang murah. Dana yang sebelumnya dibelanjakan untuk mendapatkan barang-barang yang menjadi milik umum seperti air atau listrik dan lain-lain, bisa digunakan untuk keperluan lain bagi peningkatan kualitas hidupnya. 35

2. Mekanisme Non ekonomi

Mekanisme non ekonomi ini dapat dilakukan apabila mekanisme ekonomi sudah dilakukan namun masih terjadi kesenjangan ditengah masyarakat dengan tujuan agar tercipta keseimbangan di tengah masyarakat. Mekanisme non ekonomi ini dapat dilakukan dengan cara berikut ini, diantaranya: 34 Ibid., h.214. 35 Ibid., h.216. a Pemberian negara kepada rakyat yang membutuhkan Negara mempunyai peran besar dalam aktivitasnya melakukan distribusi harta kekayaan, aktivitas pemerataan distribusi dapat pula dilakukan dengan cara memberikan harta secara cuma-cuma kepada masyarakat sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi SAW yang menndistribusikan harta fa’i dari kaum Yahudi Bani Nadhir kepada para Muhajirin tanpa membagikan kepada kaum Anshor kecuali dua orang dari mereka yaitu Sahal bin Hanif dan Abu Dujanah karena mereka termasuk orang yang fakir. 36 b Zakat Pemberian harta zakat yang dibayarkan oleh Muzakki kepada Mustahik adalah bentuk lain dari mekanisme non-ekonomi dalam hal distribusi harta. 37 Dana zakat tidak bisa disalurkan untuk pembangunan jalan, gedung, dan lain lain. Tetapi tujuannya ialah untuk memenuhi hak-hak orang yang telah ditentukan oleh Allah Mustahiq. 38 36 Yusuf Qardhawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, h.440. 37 M. Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam, h.221 38 Euis Amalia, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Dari Masa Klasik Hingga Kontemporer, h. 279 36

BAB III Konsep Distribusi Kekayaan Menurut Taqiyuddin An-Nabhani dan M.

Umer Chapra A. Biografi Taqiyuddin An-Nabhani dan Umer Chapra 1. Biografi singkat Taqiyuddin An-Nabhani Beliau adalah Muhammad Taqiyuddin bin Ibrahim bin Musthafa bin Ismail bin Yusuf An-Nabhani, dinisbahkan kepada kabilah Bani Nabhan, yang termasuk orang Arab penghuni padang sahara di Palestina. Mereka bermukim di daerah Ijzim yang termasuk wilayah Haifa di Palestina Utara. 1 Saat ini beliau dikenal sebagai pendiri partai politik berskala internasional berasaskan ideologi Islam. Taqiyuddin an-Nabhani dilahirkan pada tahun 1909. Beliau mendapatkan didikan ilmu agama dirumah dari ayah beliau sendiri. Seorang Syaikh yang faqih fiddin . Ayah beliau seorang pengajar ilmu- ilmu syari‘ah di Kementrian Pendidikan Palestina. Ibu beliau juga menguasai cabang ilmu syari‘ah yang diperoleh dari ayahnya Syaikh Yusuf bin Ismail bin Yusuf An-Nabhani, ia adalah seorang qadhi hakim, penyair, sastrawan dan salah seorang ulama terkemuka dalam Daulah Utsmaniyah. 2 Sang kakek dan ayahnya juga berjasa dalam 1 Hizbut Tahrir,― Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani: Pendiri Hizbut Tahrir‖, artikel diakses pada selasa 19 januari 2016 dari http:hizbut-tahrir.or.id20070520syaikh-taqiyyuddin-an- nabhani-pendiri-hizbut-tahrir 2 M.‗Ali Dodiman, Memoar Pejuang Syariah dan Khilafah : Biografi Ringkas Tokoh Senior Hizbut Tahrir , Bogor: Al-Azhar FreshZone Publishing, 2012, h.11. mengajarkan hafalan Alquran, sehingga di usianya yang belum baligh, yakni di bawah 13 tahun Taqiyuddin sudah hafal seluruh isi Alquran. 3 Disamping itu, ia juga mendapatkan pendidikan umum ketika bersekolah di sekolah dasar di daerah Ijzim. Kemudian ia pindah ke sebuah sekolah di Akko untuk melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah. Sebelum menamatkan sekolahnya di Akko, atas dorongan kakeknya, Taqiyuddin memutuskan hijrah ke Kairo untuk meneruskan pendidikannya di sana. 4 Taqiyyuddin An-Nabhani menamatkan kuliahnya di Darul Ulum pada tahun 1932. Pada tahun yang sama beliau menamatkan pula kuliahnya dengan predikat excellent di Al Azhar Asy Syarif menurut sistem lama, di mana para mahasiswanya dapat memilih beberapa syaikh Al Azhar dan menghadiri halaqah- halaqah mereka mengenai bahasa Arab, dan ilmu- ilmu syari‘ah seperti fiqih, ushul fiqih, hadits, tafsir, tauhid ilmu kalam, dan yang sejenisnya. 5 Taqiyuddin dikenal sebagai sosok yang mencintai ilmu, bersungguh-sungguh dalam memanfaatkan waktu, tekun dan giat dalam mencari ilmu. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Taqiyyuddin An-Nabhani kembali ke Palestina untuk kemudian bekerja di Kementerian Pendidikan Palestina sebagai seorang guru di sebuah sekolah menengah atas negeri di Haifa. Di samping itu beliau juga mengajar di sebuah Madrasah Islamiyah di Haifa. Beliau sering 3 Republika.co.id, ―Hujjatul Islam: Syekh Taqiyuddin An-Nabhani, Pendiri Hizbut Tahrir 1 ‖ artikel diakses pada selasa 19 januari 2016 dari http:www.republika.co.idberitadunia- islamkhazanah120227m01yr3-hujjatul-islam-syekh-taqiyuddin-annabhani-pendiri-hizbut- tahrir-1 4 Ibid 5 http:hizbut-tahrir.or.id20070520syaikh-taqiyyuddin-an-nabhani-pendiri-hizbuttahrir