Universitas Sumatera Utara
2.2.6. Surat Kabar
Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai
sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johann Guttenberg di Jerman. Surat kabar di Indonesia ditandai dengan perjalanan panjang melalui lima periode yakni masa
penjajahan Belanda, penjajahan Jepang menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, zaman Orde Lama serta Orde Baru Ardianto, 2004 :101.
Adapun ciri-ciri surat kabar sebagaimana dipaparkan oleh Effendy 2003: 91-92 adalah sebagai berikut:
1. Publisitas
Yang dimaksud dengan publisitas publicity adalah penyebaran kepada publik atau khalayak. Karena diperuntukkan khalayak, maka
sifat surat kabar adalah umum. 2.
Periodisitas Periodisitas periodicity adalah ciri surat kabar yang kedua.
Keteraturan terbitnya surat kabar bisa satu kali sehari, bisa dua kali sehari, dapat pula satu kali atau dua kali seminggu.
3. Universalitas
Yang dimaksud dengan universalitas universality sebagai ciri ketiga surat kabar adalah kesemestaan isinya, aneka ragam dan dari seluruh
dunia. 4.
Aktualitas Aktualitas actuality sebagai ciri keempat dari surat kabar adalah
mengenai berita yang disiarkannya.
Media cetak tergolong jenis media massa yang populer. Media cetak merupakan media komunikasi yang bersifat tertulistercetak. Salah satunya surat
kabar yaitu media komunikasi yang berisikan informasi aktual dari berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, kriminal, seni, olahraga, luar negeri, dalam
negeri dan sebagainya. Surat kabar lebih menitikberatkan pada penyebaran informasi fakta maupun peristiwa agar diketahui publik. Surat kabar pada
Universitas Sumatera Utara
umumnya terbit harian, sekalipun ada juga surat kabar mingguan. Dari segi ruang lingkupnya, ada surat kabar lokal atau surat kabar nasional Yunus, 2010 : 29.
Dalam peradaban umat manusia, media massa yang paling banyak dinikmati oleh para pembaca reader adalah surat kabar di seluruh dunia.
Berdasarkan daya edarnya, jenis-jenis surat kabar dapat digolongkan atas surat kabar internasional, nasional dan lokal. Surat kabar internasional yaitu surat kabar
yang daya edarnya bersifat internasional. Seperti surat kabar Sunday Time, The Jakarta Post, The Strait Times dan lain sebagainya. Surat kabar nasional yaitu
surat kabar yang daya edarnya berskala nasional. Seperti Kompas, Republika, Suara Pembaruan dan lain sebagainya. Surat kabar lokal yaitu surat kabar yang
daya edar jangkauan terbitannya berskala lokal. Seperti surat kabar Analisa daya edarnya hanya sekitar Medan saja Sudarman, 2008 : 11.
Surat kabar sebagai media massa cetak memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: 1 Publisitas publicity yaitu penyebarannya yang ditujukan
kepada khalayak atau masyarakat umum. Karakteristik masyarakat umum adalah bersifat heterogen atau memiliki perbedaan-perbedaan. Baik perbedaan: suku,
agama, keyakinan, usia, latar belakang pendidikan, status sosial, profesi, pekerjaan, tempat tinggal dan lain sebagainya. 2 Periodesitas, artinya bahwa
surat kabar memiliki keteraturan dalam terbitannya. Misalnya surat kabar harian, terbit setiap hari Senin hingga Ahad dan seterusnya. Surat kabar mingguan terbit
setiap dua minggu dan seterusnya. Secara teratur surat kabar tersebut terbit sesuai dengan periodesitasnya. 3 Universalitas, artinya bahwa isi dari surat kabar
merupakan sesuatu yang universal kesemestaan, berkaitan dengan keragaman dan umum. Dengan demikian isi dari surat kabar itu meliputi seluruh aspek
kehidupan umat manusia seperti masalah ekonomi, seni, politik, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan dan lain lain, semua itu ada dalam surat kabar. 4
Aktualitas, artinya bahwa apa yang ada dalam surat kabar adalah sesuatu yang aktual. Jika mengacu pada konsep berita, aktualitas adalah sesuatu yang cepat
dilaporkan, mengenai fakta-fakta atau opini yang penting dan menarik bagi masyarakat luas. Misalnya tentang terjadinya kecelakaan lalu lintas, berhasilnya
Satelit Palapa diluncurkan ke ruang angkasa, kemenangan kandidat calon presiden yang baru terpilih, terjadinya bencana alam dan lain sebagainya. 5
Universitas Sumatera Utara
Terdokumentasikan, artinya bahwa berbagai fakta, berita, informasi, opini yang termuat di surat kabar dapat didokumentasikan atau dikliping. Jika sewaktu-waktu
dokumentasi itu kita butuhkan, kita dapat membukanya kembali. Bahkan jika tulisan-tulisan kita yang telah dimuat di media massa dapat melebihi 40 halaman,
dapat kita dokumentasikan dalam bentuk buku Sudarman, 2008: 11-12. Dalam penelitian ini surat kabar yang digunakan sebagai subjek penelitian
adalah Harian Kompas. Harian Kompas berkantor pusat di Jakarta dan merupakan bagian dari kelompok Kompas Gramedia. Selain itu, Harian Kompas juga dapat
diakses melalui e-paper dengan konsep surat kabar digital, sehingga dapat memudahkan peneliti mendapatkan tambahan informasi. Harian Kompas
merupakan satu-satunya koran di Indonesia yang diaudit oleh Audit Bureu of Circulations ABC.
Harian Kompas ini telah menjadi referensi khalayak yang dipercaya sejak terbit pada tahun 1965. Harian Kompas termasuk ke dalam pers berkualitas
quality newspaper, yaitu penerbitan pers yang memilih cara penyajian yang etis, moralis dan intelektual Amar, 1984 dalam Sumadiria, 2005: 39. Pers berkualitas
dikelola secara konseptual dan profesional. Materi laporan, ulasan dan tulisan berkualitas termasuk berat.
Awalnya harian ini diterbitkan dengan nama Bentara Rakyat. Atas usul Presiden Soekarno namanya diubah menjadi Kompas, sebagai media pencari fakta
dari segala penjuru. Kompas mulai terbit tanggal 28 Juni 1965 berkantor di Jakarta Pusat dengan tiras 4.800 eksemplar. Sejak tahun 1969 Kompar merajai
penjualan surat kabar secara nasional. Seperti kebanyakan surat kabar lain, Harian Kompas dibagi menjadi tiga halaman bagian, yaitu bagian depan yang memuat
berita nasional dan internasional, bagian berita bisnis dan keuangan, serta bagian berita olahraga http:wikipedia.org.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Model Teoretik
Berdasarkan kerangka konsep yang dikembangkan dari kerangka teori sebelumnya, maka peneliti membuat model teoritis. Model ini berguna untuk
menggambarkan rencana atau strategi penelitian yang akan dilakukan kemudian. Model teoritisnya adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1 Model Teoretik
Sumber: Modifikasi Peneliti, 2012
Menghimpun data foto kerusuhan yang terjadi
di Mesuji Lampung Mengklasifikasikan
berdasarkan kriteria foto jurnalistik
Menganalisis Isi Fotografi
Jurnalistik