Hasil Analisis Fotojurnalistik HASIL DAN PEMBAHASAN

Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Analisis Fotojurnalistik

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis isi foto jurnalistik, mengetahui bagaimana perkembangan foto jurnalistik dan menunjukkan fenomena yang terjadi selama kerusuhan yang terjadi di Mesuji Lampung. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus analisis adalah foto-foto yang dipublikasikan pada Harian Kompas sesuai dengan terbitnya berita tersebut. Dalam hal ini peneliti melakukan langkah-langkah seperti mengumpulkan data seperti foto-foto mengenai kerusuhan Mesuji, menganalisis kemudian mendeskripsikannya. Proses penelitian dilakukan selama kurang lebih tiga bulan, dimulai pada bulan Maret 2012 dan berakhir pada bulan Juni 2012. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah data kualitatif, atau kualitatif ini diperoleh dari hasil wawancara dengan mengirim beberapa pertanyaan kepada Arbain Rambey sebagai redaktur foto Harian Kompas, dokumentasi, studi kepustakaan dan penelusuran online. Ketiga data tersebut diolah dan dianalisis guna memperoleh kesimpulan hasil penelitian. Wawancara dilakukan dengan mengirim beberapa pertanyaan-pertanyaan tertutup dan terstruktur dengan alat bantu berupa Modem sebagai akses internet dan email, hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dapat diperoleh untuk selanjutnya diolah. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan informasi sebagai bahan referensi kepada Arbain Rambey selaku redaktur foto Harian Kompas dalam bentuk pertanyaan tertutup melalalui email yang dikirim pada tanggal 28 Juni 2012 pukul 17:50 dan dibalas pada tanggal 28 Juni 2012 pukul 20:00. Berikut ini adalah hasil analisis isi fotojurnalistik mengenai kerusuhan Mesuji Lampung pada Harian Kompas tanggal 16 Desember 2011-24 Februari 2012. 45 Universitas Sumatera Utara

1. Foto Tanggal 16 Desember 2011 Halaman 2

Deskripsi foto: Foto tersebut menunjukkan para korban kekerasan dan perwakilan warga Kabupaten Mesuji, Lampung mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Jakarta didampingi ketua adat dan kuasa hukum mereka. Mereka mendesak Komnas HAM segera melakukan investigasi dan membuat rekomendasi kepada pemerintah atas kasus pembunuhan yang bermula dari sengketa lahan antara warga dan perusahaan sawit PT. Silva Inhutani sejak 2003.

1.1 Analisis Metode EDFAT a.