Proses pengalihan hak desain industri.

D. Proses pengalihan hak desain industri.

Hak desain industri dapat beralih atau dialihkan dengan cara pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis, atau sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan. Pengalihan hak desain industri tersebut harus disertai dengan dokumen tentang pengalihan hak dan wajib dicatat dalam daftar umum desain industri pada Ditjen HaKI dengan membayar biaya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. Pengalihan hak desain industri yang tidak dicatatkan dalam daftar umum desain industri tidak berakibat hukum pada pihak ketiga. Pengalihan hak desain industri tersebut akan diumumkan dalam berita resmi desain industri. Jangka waktu perlindungan hak desain industri adalah 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan. Desain industri yang tidak mendapat perlindungan hukum adalah bila 1 bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, 2 melanggar ketertiban umum dan 3 kesusilaan. Asas dalam undang-undang desain Industri adalah asas kebaharuan. Desain industri dianggap baru apabila pada tanggal penerimaan desain industri tersebut tidak sama dengan pengungkapan sebelumnya. Yang dianggap pengungkapan sebelumnya adalah, sebagai berikut : 31 31 Arif Syamsudin, Desain Tataletak Sirkuit Terpadu DTLST Sebagai Bagian Dari Hak Kekayaan Intelektual, Makalah disampaikan pada Penataran dan Lokakarya Hak Kekayaan Intelektual di Hotel Sahid Raya Bali tanggal 6-9 Agustus 2001. 1 sebelum tanggal penerimaan 2 sebelum tanggal prioritas apabila diajukan dengan permohonan dengan hak prioritas. Tatacara pengajuan desain industri, adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1 Mengajukan permohonan ke Ditjen HaKI secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan cara: 2 Mengisi formulir permohonan yang memuat: a. tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan; b. nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pendesain; c. nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemohon; d. nama dan alamat lengkap kuasa apabila permohonan diajukan melalui kuasa; dan e. nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang pertama kali dalam hal permohonan diajukan dengan hak prioritas. 3 Permohonan ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya, serta dilampiri: a. contoh fisik atau gambar atau foto serta uraian dari desain industri yang dimohonkan pendaftarannya. Untuk mempermudah proses pengumuman permohonan, sebaiknya bentuk gambar atau foto tersebut dapat di-scan, atau dalam bentuk disket atau floppy disk dengan program sesuai; b. surat kuasa khusus, dalam hal Permohonan diajukan melalui kuasa; c. surat pernyataan bahwa desain industri yang dimohonkan pendaftarannya adalah milik pemohon. 4 Dalam hal permohonan diajukan secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemohon, permohonan tersebut ditandatangani oleh salah satu pemohon dengan dilampiri persetujuan tertulis dari para pemohon lain; 5 Dalam hal permohonan diajukan oleh bukan pendesain, permohonan harus disertai pernyataan yang dilengkapi dengan bukti yang cukup bahwa pemohon berhak atas desain industri yang bersangkutan; 6 Membayar biaya permohonan Universitas Sumatera Utara

E. Pembatalan pendaftaran desain Industri

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Penyelesaian Sengketa Perjanjian Pembangunan PLTM Silau 2 Simalungun antara PT. Hutama Karya (Persero) dengan PT. Bersaudara (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 146 K/PDT.SUS/2012)

6 96 83

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Kajian yuridis tentang wanprestasi dalam perjanjian site reclamation and filling Laguna view antara PT. Pakuwon Jati dengan PT. Tropical Jaya : studi putusan Mahkamah Agung No. 407 K/Pdt./1998

0 6 89

Tinjauan Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 704/PDT.SUS/2012 terkait dengan Utang yang Timbul Akibat Perjanjian sebagai Dasar Permohonan Pailit antara PT. TELKOMSEL PT. PJI.

0 0 1

STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 1988 K/PDT/2009 TENTANG PEMBATALAN PERJANJIAN KERJASAMA RETRIBUSI PANGKALAN PENGANGKUTAN BARANG ANTARA CV USAHA PUTRA INDONESIA DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN BATA.

0 0 1

KEBATALAN AKTA KUASA YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 2086K/PDT/2014).

0 0 6

Perjanjian Sewa Menyewa yang Dibuat di Hadapan Notaris Kaitannya dengan Putusan Hakim Mahkamah Agung

0 0 16

ANALISIS YURIDIS TENTANG PEMBATALAN PENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI (STUDI KASUS : PUTUSAN NO.31PDT.SUS-DESAIN INDUSTRI2013PN.NIAGA.JKT.PST)

0 0 16