Kategorisasi Data Penelitian Hasil Tambahan Penelitian a. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan Mean Empirik dan Mean

Tabel 24 Kategorisasi Skor Internet Addiction Internet Addiction Rentang Nilai Kategorisasi X 40 Internet addiction rendah 40 ≤ X 62 Internet addiction sedang 62 ≤ X Internet addiction tinggi

b. Kategorisasi Data Penelitian

Berdasarkan data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada hasil uji asumsi yang menunjukkan skor populasi terdistribusi secara normal. Kriteria penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam tiga kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Kategorisasi untuk variabel loneliness dengan jumlah frekuensi dan persentase individu didalamnya dapat dilihat pada tabel 25 berikut ini. Tabel 25 Kategorisasi Skor Loneliness Loneliness Rentang Nilai Kategorisasi Jumlah N Persentase X 71 Loneliness rendah 12 13, 3 71 ≤ X 98 Loneliness sedang 63 70 98 ≤ X Loneliness tinggi 15 16,7 Jumlah 90 100 Berdasarkan kategorisasi pada tabel 25, dapat dilihat bahwa sebagian besar pengguna internet memiliki tingkat loneliness sedang yaitu sebesar 70 , sedangkan 15 subjek lainnya atau 16,7 yang memiliki tingkat loneliness tinggi. Artinya dari keseluruhan subjek yang diteliti, subjek mempersepsi loneliness yang sedang terhadap internet addiction. Universitas Sumatera Utara Kategorisasi untuk variabel internet addiction dengan jumlah frekuensi dan persentase individu didalamnya dapat dilihat pada tabel 26 berikut ini. Tabel 26 Kategorisasi Skor Internet Addiction Internet Addiction Rentang Nilai Kategorisasi Jumlah N Persentase X 40 Internet addiction rendah 13 14,4 40 ≤ X 62 Internet addiction sedang 61 67,8 62 ≤ X Internet addiction tinggi 16 17,8 Jumlah 90 100 Berdasarkan kategorisasi pada tabel 26, dapat dilihat bahwa sebagian besar pengguna internet memiliki tingkat internet addiction sedang yaitu sebesar 67,8 , sedangkan 16 subjek atau 17,8 yang memiliki tingkat internet addiction tinggi. Artinya dari keseluruhan subjek yang diteliti, subjek mempersepsikan bahwa mereka mengalami kecanduan terhadap internet. Untuk penyebaran skor dalam bentuk matriks kategori dapat dilihat pada tabel 27 berikut ini. Tabel 27 Matriks Hubungan Antar Variabel dalam Bentuk Kategori Variabel Internet Addiction Rendah Sedang Tinggi Loneliness Rendah 2 2,2 10 11,1 0 0 Sedang 11 12,2 43 47,8 9 10 Tinggi 0 0 8 8,9 7 7,8 Jumlah 90 100 Matriks di atas menunjukkan bahwa hubungan variabel yang memiliki persentase terbesar terletak pada kategori loneliness yang sedang dan internet addiction yang sedang juga yaitu sebanyak 43 orang 47,8 . Frekuensi individu Universitas Sumatera Utara pengguna internet yang memiliki loneliness yang rendah dan internet addiction yang rendah juga yaitu sebanyak 2 orang 2,2 . Frekuensi individu pengguna internet yang memiliki loneliness yang tinggi dan internet addiction yang tinggi juga yaitu sebanyak 7 orang 7,8 . Tidak ada individu pengguna internet yang memiliki loneliness yang tinggi dan internet addiction yang rendah. Sebaliknya juga, tidak ada individu pengguna internet loneliness rendah yang dan internet addiction yang tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa loneliness berhubungan secara positif dengan internet addiction. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yaitu terdapat pengaruh positif antara loneliness dan internet addiction pada individu pengguna internet. Semakin tinggi loneliness yang dialami individu pengguna internet maka semakin tinggi pula internet addiction yang dialaminya. Sebaliknya, semakin rendah loneliness yang dialami individu pengguna internet maka semakin rendah pula internet addiction yang dialaminya

c. Gambaran Loneliness pada Pengguna Internet berdasarkan Usia