Keadaan Penduduk KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Wilayah

commit to user

B. Keadaan Penduduk

1. Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin Penduduk merupakan sejumlah orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah pada waktu tertentu. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dapat menunjukkan sex ratio, yaitu perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan Mantra, 1995. Keadaan penduduk menurut jenis kelamin di Desa Gebang dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin di Desa Gebang No. Jenis Kelamin Jumlah Penduduk jiwa Persentase 1. Laki-laki 1.048 51,96 2. Perempuan 969 48,04 Jumlah 2.017 100,00 Sumber: Data Kantor Desa Gebang, Tahun 2011 Berdasarkan Tabel 4.2, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Desa Gebang adalah 2.017 jiwa yang terdiri dari 1.048 jiwa penduduk laki-laki 51,96 dan 969 jiwa penduduk perempuan 48,04. Dengan demikian dapat dihitung sex ratio sebagai berikut: Sex Ratio = 100 X perempuan penduduk laki ki pendudukla    = 1.048 x 100 969 = 108,15 Angka sex ratio di Desa Gebang sebesar 108,15. Hal ini menunjukkan bahwa dalam 100 penduduk perempuan terdapat 108 penduduk laki-laki. Dengan demikian, pembagian kerja yang harus ditanggung oleh keduanya tidak jauh berbeda, misalnya dalam menggarap lahan sawah perempuan cenderung melakukan pekerjaan yang ringan seperti menanam dan memelihara tanaman. commit to user 2. Keadaan Penduduk menurut Umur Penduduk menurut umur dapat digambarkan menurut jenjang yang berhubungan dengan kehidupan produktif manusia, yaitu umur 0-14 tahun merupakan kelompok umur non produktif, umur 15-64 tahun merupakan kelompok umur produktif dan penduduk umur 65 tahun ke atas adalah kelompok umur sudah non produktif Mantra, 1995. Keadaan penduduk menurut jenis umur di Desa Gebang dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Kelompok Penduduk menurut Kelompok Umur di Desa Gebang No Umur th Jumlah jiwa Persentase 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 0 – 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 ≥65 85 141 128 137 128 149 174 195 165 147 110 99 94 265 4,21 6,99 6,35 6,79 6,35 7,39 8,63 9,67 8,18 7,29 5,45 4,91 4,66 13,13 Jumlah 2.017 100,00 Sumber: Data Kantor Desa Gebang, Tahun 2011 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa penduduk di Desa Gebang yang tergolong umur produktif sebanyak 1398 jiwa 69,32 dan yang tergolong umur non produktif adalah sebanyak 619 jiwa 30,68. Penduduk Desa Gebang yang tergolong dalam umur produktif lebih besar dari pada yang tergolong dalam umur non produktif, sehingga diharapkan dengan jumlah penduduk produktif yang besar maka kontribusi penduduk dalam pembangunan di Desa Gebang juga besar. Penduduk yang tergolong non produktif menjadi beban tanggungan bagi kelompok umur produktif. Angka Beban Tanggungan ABT di Desa Gebang adalah sebagai berikut: commit to user ABT = 100 X produktif umur penduduk produktif non umur penduduk   = 619 x 100 1398 = 44,28 Berdasarkan analisis perhitungan ABT di atas dapat diketahui bahwa nilai ABT sebesar 44,28 artinya dari 100 penduduk umur produktif menanggung 44 penduduk umur non produktif. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan di Desa Gebang dapat dikatakan cukup sejahtera karena jumlah penduduk yang produktif atau bekerja lebih banyak daripada jumlah penduduk yang non produktif atau tidak bekerja sehingga penduduk yang produktif harus mampu memenuhi kebutuhannya sendiri maupun kebutuhan bagi penduduk non produktif yang menjadi tanggungan mereka, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan yang lain. 3. Keadaan Penduduk menurut Tingkat Pendidikan Menurut Schultz 1961 dalam Ananta 1993, pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi dalam sumber daya manusia. Tingkat pendidikan penduduk menggambarkan tingkat ketersediaan tenaga terdidik atau sumber daya manusia pada masa kini. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang kelancaran pembangunan. Tingginya tingkat pendidikan disuatu wilayah mencerminkan seberapa berkembangnya wilayah tersebut, karena biasanya penduduk dengan tingkat pendidikan tinggi akan lebih mudah dalam menerima suatu inovasi dan perubahan. Jadi, tingkat pendidikan digunakan sebagai parameter kemampuan sumber daya manusia dan kemajuan suatu wilayah. Keadaan penduduk di Desa Gebang menurut pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.4. commit to user Tabel 4.4 Jumlah Penduduk menurut Tingkat Pendidikan di Desa Gebang No Uraian Jumlah jiwa Persentase 1. TidakBelum Sekolah 313 15,52 2. TidakBelum Tamat SD 265 13,14 3. Tamat SD 552 27,37 4. Tamat SLTP 443 21,96 5. Tamat SLTA 406 20,13 6. Tamat DiplomaPerguruan Tinggi 38 1,88 Jumlah 2.017 100,00 Sumber: Data Kantor Desa Gebang, Tahun 2011 Penilaian mengenai pendidikan didasarkan atas persentase jumlah penduduk yang telah tamat SD ke atas jika berjumlah kurang dari 30 maka termasuk golongan tingkat rendah, jika berjumlah 30 sampai 60 maka termasuk golongan tingkat sedang dan jika 60 ke atas maka golongan tingkat tinggi. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Gebang adalah tergolong rendah yaitu dengan prosentase tertinggi pada penduduk tamat SD sebesar 27,37. Hal ini berarti tingkat kesadaran akan pendidikan penduduk Desa Gebang rendah. Tingkat pendidikan yang rendah akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan wilayah, sebab dengan pendidikan yang rendah biasanya masyarakatnya akan lebih sulit dalam menerima suatu inovasi dan perubahan. 4. Keadaan Penduduk menurut Mata Pencaharian Keadaan penduduk menurut mata pencaharian adalah jumlah penduduk pada suatu wilayah yang bekerja berdasarkan mata pencaharian tertentu. Mata pencaharian penduduk menunjukkan struktur perekonomian yang ada pada wilayah tersebut, hal ini akan menentukan arah kebijakan pembangunan di daerah setempat. Mata pencaharian mempunyai peran penting bagi kehidupan manusia dimana dengan mata pencaharian yang dimiliki, manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Keadaan penduduk di Desa Gebang berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 4.5. commit to user Tabel 4.5 Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian di Desa Gebang No Mata pencaharian Jumlah jiwa Persentase 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. BelumTidak bekerja Petani Pedagang NelayanPerikanan Karyawan swasta Tukang batu Konstruksi Pegawai Negeri Sipil Wiraswasta Industri Transportasi TNIPolri Pensiunan Lain-lain 314 762 84 2 55 1 2 20 37 47 16 6 11 660 15,57 37,77 4,16 0,10 2,73 0,05 0,10 0,99 1,83 2,33 0,80 0,30 0,55 32,72 Jumlah 2.017 100,00 Sumber: Data Kantor Desa Gebang, Tahun 2011 Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk di Desa Gebang bermata pencaharian di sektor pertanian, hal ini terlihat dari data yang diperoleh diketahui bahwa penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani menempati urutan terbesar yaitu sebanyak 762 orang 37,77. Melihat kondisi tersebut, maka dalam mengambil kebijakan pembangunan seharusnya pemerintah menitikberatkan pada sektor pertanian yang didukung sektor-sektor lainnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah setempat. Banyaknya penduduk yang bekerja di sektor pertanian disebabkan karena adanya Sumber Daya Alam yang potensial yang mampu mendukung pelaksanaan kegiatan usahatani di Desa Gebang. Selain itu juga disebabkan adanya budaya dan sikap mental penduduk yang menganggap bahwa petani adalah mata pencaharian turun temurun dari generasi ke generasi, dan mereka hanya memiliki keahlian dalam bercocok tanam. Mata pencaharian lain yang diperoleh oleh sebagian penduduk karena adanya kesempatan yang mendukung mereka untuk memperoleh mata pancaharian tersebut. commit to user

C. Keadaan Pertanian dan Peternakan