Wawancara Interview Pengumpulan Data

Jenal Mutaqin, 2015 PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Alasan yang mendasari peneliti dikarenakan sesuai dengan tujuan penelitian ini yakni mengetahui bagaimana penggunaan media poster untuk meningkatkan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, sehingga peneliti datang ke tempat kegiatan subjek yang diamati tetapi tidak terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di kelas. Sejalan dengan alasan tersebut maka Creswell mengungkapkan 2010, hlm. 267 bahwa: Observasi kualitatif merupakan observasi yang di dalamnya peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengamati perilaku dan individu-individu di lokasi penelitian. Dalam pengamatan ini, peneliti merekammencatat aktivitas- aktivitas dalam lokasi penelitian. Para peneliti kualitatif juga dapat terlibat dalam peran-peran yang beragam, mulai dari sebagai non-partisipan hingga partisipan utuh.

2. Wawancara Interview

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontsruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Nasution 2003, hlm. 73 menjelaskan bahwa “tujuan dari wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain”. Sedangkan Moleong 2007, hlm. 186 menyatakan bahwa “wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban ata s pertanyaan itu”. Pada dasarnya wawancara atau interview merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi dari responden melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara lisan oleh peneliti berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu, wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab dengan responden mengenai permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Melalui wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi. Estenberg dalam Sugiyono, 2011, hlm. 233 mengklasifikasikan beberapa wawancara, yakni “wawancara terstruktur, semiterstruktur dan tidak terstruktur” dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara semiterstruktur. Jenal Mutaqin, 2015 PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono 2011, hlm. 233 mendeskripsikan wawancara semiterstruktur sebagai berikut: Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Alasan yang mendasari peneliti menggunakan teknik wawancara tersebut agar setiap responden dapat memberikan informasi secara lebih terbuka. Keunggulan dari wawancara semiterstruktur ini adalah tujuan dari wawancara lebih terfokus, data yang diperoleh lebih mudah diolah, dan agar narasumber lebih bebas mengemukakan apa yang diketahuinya. Wawancara dilakukan secara terbuka yang dilengkapi dengan susunan atau daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Alasan tersbut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Creswell 2010, hlm. 267 bahwa: Dalam wawancara kualitatif, peneliti dapat melakukan face-to-face interview wawancara berhadap-hadapan dengan partisipan, mewawancarai mereka dengan telepon, atau terlibat dalam focus group interview interview dalam kelompok tertentu yang terdiri enam sampai delapan partisipan per kelompok. Wawancara-wawancara seperti ini tentu saja memerlukan pertanyaan-pertanyaan yang secara umum tidak terstruktur unstructured dan bersifat terbuka open-ended yang dirancang untuk memunculkan pandangan dan opini dari para pasrtisipan. Wawancara digunakan peneliti sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada Pembantu Kepala Sekolah Bidang Kurikulum yaitu Bapak Hana Juhana, S.Pd., Pembantu Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana yaitu Bapak Drs. Cucu Suhendar, Guru Pendidikan Kewarganegaraan yaitu Ibu Dra. Hj. Titin Kartini dan siswa-siswi kelas X MIA-6. Jenal Mutaqin, 2015 PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Studi Dokumentasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MEDIA POSTER DALAM PEMBELAJARAN IPS.

0 0 50

UPAYA GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN MORAL SISWA: Studi Deskriptif di SMA Negeri 3 Bandung.

0 4 6

PENERAPAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

0 6 36

PENGGUNAAN MICROSOFT OFFICE POWERPOINT SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: Studi Deskriptif Analitis di SMA Negeri 2 Cimahi.

2 5 54

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESIONAL DALAM MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN : Studi Deskriptif Siswa Kelas VII SMP Negeri 15 Bandung.

2 5 59

KONTRIBUSI PEMBELAJARAN DAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH: Study Deskriptif Analitis Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Unggulan Pandeglang Banten.

0 1 56

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA TARUNA BAKTI :Studi Deskriptif di SMA Taruna Bakti Bandung.

1 16 37

PENGGUNAAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Deskriptif Analitis di SMA Negeri 15 Bandung) - repository UPI S PKN 1105722 Title

0 0 3

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN KOMPETENSI KEWARGANEGARAAN DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN KONSTITUSI SISWA (Studi Deskriptif Analitis Terhadap Siswa SMA Negeri di Kabupaten Purbalingga)

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN KOMPETENSI KEWARGANEGARAAN DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN KONSTITUSI SISWA (Studi Deskriptif Analitis Terhadap Siswa SMA Negeri di Kabupaten Purbalingga) - repository

0 0 12