Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHAD AP KONSISTENSI KONSEPSI
D AN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUID A STATIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
ceklis pada kolom yang sesuai dengan aktivitas guru yang diobservasi mengenai
keterlaksanaan pembelajaran. Pada lembar ini juga terdapat kolom catatan keterangan untuk
mencatat hal-hal
yang terjadi dalam setiap fase pembelajaran. Lembar
keterlaksanaan model pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.1.
E. Analisis Instrumen
Tes yang baik diperlukan untuk mendapatkan data yang dapat dipercaya. Oleh karena itu untuk mendapatkan tes yang baik, tes tersebut harus diujicobakan terlebih
dahulu. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis instrumen penelitian adalah:
1 Validitas
Validitas berhubungan dengan ketepatan suatu tes dalam mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mengetahui valid atau tidaknya tes dapat dianalisis dengan validitas isi
content validity. Menurut Arikunto 2008 “Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi
apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan”. Oleh sebab itu validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas isi dengan cara meminta pertimbangan judgment kepada kelompok ahli untuk mengetahui kesesuaian antara soal dengan indikator serta kunci jawaban dan bahasa
penyajian soal.
2 Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu ukuran apakah tes yang digunakan dapat dipercaya. Menurut Arikunto
2008 “Reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Walaupun terjadi perubahan hasil, namun perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti.
Pengujian reliabilitas tes dilakukan setelah soal yang tidak digunakan dibuang berdasarkan hasil analisis daya beda, tingkat kemudahan. Untuk tes konsistensi konsepsi
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHAD AP KONSISTENSI KONSEPSI
D AN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUID A STATIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
menggunakan rumus K-R.21, hal ini karena jumlah soal ganjil, yaitu sebanyak 11 buah. Persamaan yang digunakan adalah:
r
11
=
3.1 dengan: M
3.2 S
2 =
3.3
Keterangan: r
1 1
= reliabilitas tes secara keseluruhan n = jumlah butir soal
M = rata – rata skor tes
N = jumlah pengikut tes S
2
= variansi soal Sedangkan pengujian reliabilitas tes pemahaman konsep dalam penelitian ini
menggunakan metode belah dua split-half method. Dalam menggunakan metode ini peneliti hanya menggunakan sebuah tes yang diujikan satu kali. Metode ini dianggap tepat
digunakan karena jenis soal tes banyak mengungkapkan pengetahuan dan pemahaman, selain itu jumlah soal yang digunakan genap yaitu sebanyak 20 buah. Langkah pertama
yang dilakukan adalah membelah skor soal ganjil dan genap, menghitung reliabilitas separo tes dengan menggunakan teknik korelasi product moment.
r
xy =
√
3.4 Keterangan:
r
xy
= koefisien korelasi X = skor tes pertama genap
Y = skor tes kedua ganjil
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHAD AP KONSISTENSI KONSEPSI
D AN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUID A STATIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
N = jumlah subyek Setelah mendapatkan harga reliabilitas separo r
xy
yang sering disebut juga dengan istilah r
1212
, maka langkah selanjutnya adalah menghitung reliabilitas seluruh tes dengan menggunakan rumus Spearman-Brown.
r
11
=
3.5 Kategori reliabilitas tes dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kategori Reliabilitas Tes
No Indeks Reliabilitas
Klasifikasi 1
0,00 0,20
Sangat Rendah 2
0,20 0,40
Rendah 3
0,40 0,60
Cukup 4
0,60 0,80
Tinggi 5
0,80 1,00
Sangat Tinggi Arikunto 2008
3 Tingkat kemudahan item Soal
Tingkat kemudahan adalah bilangan yang menunjukkan mudah atau sukarnya suatu soal. Indeks kemudahan diberi simbol P proporsi yang dihitung dengan rumus
Arikunto,2008 P =
3.6 Keterangan:
P = tingkat kemudahan soal B = jumlah siswa yang menjawab benar
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHAD AP KONSISTENSI KONSEPSI
D AN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUID A STATIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Js = jumlah seluruh peserta tes Kategori penafsiran tingkat kemudahan item soal disajikan dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kategori Tingkat Kemudahan Item Soal
Arikunto 2008
4 Daya Pembeda Item Soal
Daya beda soal merupakan suatu indikator untuk membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Cara menghitung daya beda menurut Arikunto 2008
sesuai dengan penelitian ini menggunakan kelompok kecil kurang dari 100 adalah “Seluruh pengikut tes dibagi menjadi dua kelompok yang sama besar, 50 kelompok atas
dan 50 kelompok bawah. Seluruh pengikut tes dideretkan mulai dari skor teratas sampai sko
r terbawah, lalu dibagi dua”. Rumus yang digunakan untuk menghitung daya beda yang
dikemukakan Arikunto 2008 :
D = -
3.7 Keterangan:
D = daya pembeda Ba = jumlah anggota kelompok atas yang menjawab
benar Bb = jumlah kelompok bawah yang menjawab benar
Ja = jumlah peserta kelompok atas Jb = jumlah peserta kelompok bawah
Kategori daya pembeda item soal disajikan pada Tabel 3.6. Tabel 3.6
Kategori daya Pembeda Item Soal No
Tingkat Kesukaran Klasifikasi
1 0,00
0,30 Sukar
2 0,30
0,70 Sedang
3 0,70
1,00 Mudah
Marlis, 2015 PENGARUH PENERAPAN MOD EL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHAD AP KONSISTENSI KONSEPSI
D AN PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LUID A STATIS SISWA SMA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
No Batasan
Klasifkasi 1
Minus Jelek Sekali
2 0,00
0,20 Jelek
3 0,20
0,40 Cukup
4 0,40
0,70 Baik
5 0,70
1,00 Baik Sekali
Arikunto 2008
F. Hasil Validitas dan Uji Coba Instrumen