Jam kerja dan penggajian Hasil Produksi.

commit to user 44 h. Tea Cutter Tea cutter merupakan mesin yang memiliki fungsi untuk memotong dan mengecilkan ukuran teh yang terlalu panjang atau lebar. i. Winower Winower memiliki fungsi untuk memisahkan atau membersihkan debu pada teh kering hasil sortasi. Prinsip kerja winower adalah memisahkan teh dengan menggunakan hembusan angin. Teh kering masuk dalam ruang penghembus melalui conveyor. Udara dihembus dengan menggunakan exhaust fun. Teh yang mempunyai berat paling besar akan jatuh pada lubang pengeluaran pertama dan teh yang semakin kecil beratnya akan berturut – turut akan keluar pada lubang pengeluaran selanjutnya. j. Sparator Separator merupakan mesin yang memilik fungsi sebagai alat penyempurna dalam pemisahan teh kering dan tulang. Mesin ini digunakan untuk dalam sortasi teh hijau kualitas ekspor.

5. Jam kerja dan penggajian

Jam kerja yang diberlakukan di PT Rumpun Sari Kemuning – 1 dibedakan menurut bagian masing – masing yaitu : commit to user 45 a. Pekerja kantor Jam kerja kantor yang diberlakukan pada PT Rumpun Sari Kemuning–1 adalah sebagai berikut : Senin s.d kamis : jam 07.00 – 14.00 W IB Jum’at : jam 07.00 – 11.00 W IB Sabtu : jam 07.00 – 13.30 W IB b. Pekerja pabrik Jam kerja yang diberlakukan bagi karyawan pabrik proses di PT. Rumpun Sari Kemuning - 1 dibagi menjadi 3 shift waktu yaitu : Shift I : jam kerja mulai jam 08.00 – 14.00 W IB Shift II : jam kerja mulai jam 14.00 – 21.00 W IB Shift III : jam kerja mulai jam 21.00 – 08.00 W IB c. Pekerja kebun Jam kerja kebun mulai pukul 05.30 – 13.00 W IB Sedangkan system penggajian yang berlaku pada PT. Rumpun Sari Kemuning-1 dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : a. Karyawan staff dan non staff, penggajiannya merupakan wewenang dari direksi pusat dan digaji setiap bulan sekali. b. Sedangkan karyawan harian tetap dan harian lepas, penggajiannya merupakan wewenang bagian administrator dan digaji setiap 2 kali dalam satu bulan. commit to user 46 Sistem penggajian atau pengupahan yang dilakukan PT. Rumpun Sari Kemuning – 1 berdasarkan sifat pekerjaannya. Apabila ada kelebihan jam kerja bagi karyawan harian maka akan dihitung sebagai kerja lembur yang besarnya disesuaikan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep. 06MEN1997. Sedangkan untuk karyawan pemetik borongan, upah yang diberikan adalah Rp 200,00 tiap Kg pucuk. Sedangkan Apabila analisa pucuk lebih dari 55 maka tiap Kg pucuk di hargai Rp 275,00 – Rp 290,00.

6. Hasil Produksi.

Pada proses produksi teh hujau menghasilkan beberapa jenis teh yang berbeda jenis dan gradenya. Pada PT. Rumpun Sari Kemuning - 1 produk teh hijau yang dihasilakan yaitu : a. Teh Grade 1 kualitas untuk ekspor 1 Peko Super besar PSB, yaitu jenis the yang tidak lolos lubang ayakan maxzy kedua dan tidak lolos ayakan ke tiga. PSB merupakan jenis the hijau yang memiliki karakteristik partikelnya tergulung padat terpilin besar berwarna hijau sampai kehitaman bercampur tulang 2. 2 Peko super kecil PSK, yaitu jenis the yang tidak lolos lubang ayakan maxzy ke empat dan tidak lolos ayakan kelima. PSK partikelnya tergulung padat terpilin, berwarna commit to user 47 hijau sampai kehitaman ukurannya lebih kecil dibandingkan PSB. Mengandung tulang 2. 3 Chun mee 3 CM 3, yaitu jenis teh yang lolos lubang ayakan maxzy kelima dan tidak lolos lubang ayakan keenam. Chun mee pertikelnya tergulung padat memanjang, berwarna hitam kehijauan sampai hitam. Bercampur serat dan tulang 2. b. Teh Grade II kualitas lokal 1 Lokal I, yaitu jenis the yang lolos lubang winnower kedua atau tidak lolos lubang ayakan midelton keempat dan lolos lubang ayakan ketiga. Lokal 1 merupakan teh hijau yang tergulung longgar dan kurang terpilin partikel kecil, berwarna hijau kehitaman sampai kuning kecoklatan, bercampur tulang 10. 2 Kempring, yaitu jenis teh yang lolos lubang winnower ketiga, keempat dan kelima. Kempring merupakan teh hijau yang partikelnya tidak tergulung longgar akan tetapi berupa potongan pipih, berwarna hijau kehitaman sampai kuning kecoklatan, bercampur serat dan tulang 5. 3 Lokal II, yaitu jenis teh yang tidak lolos lubang ayakan maxzy pertama. Lokal II merupakan teh hijau yang tergulung longgar dan kurang terpilin pertikel lebih besar, berwarna hijau kehitaman sampai kuning kecoklatan, tercampur tulang 10. commit to user 48 4 Dust, yaitu jenis teh yang lolos lubang ayakan maxzy keenam. Dust merupakan teh hijau yang pertikelnya berbentuk serpihan – serpihan kecil, berwarna hijau kehitaman dampai kuning kecoklatan. 5 Tulang, yaitu jenis teh yang tidak lolos lubang ayakan midelton pertama dan kedua. Tulang merupakan teh hijau yang semua partikelnya berupa gagang berwarna kuning kecoklatan. Karateristik jenis teh berdasarkan standar mutu the hijau No. SP–06-1997, teh hijau dapat diklasifikasikan menjadi 4 jenis mutu yang sifat – sifatnya adalah sebagai berikut : a. Mutu I peko Bentuk daun tergulung kecil, warna hijau sampai hijau kehitaman, aroma wangi teh hijau, tidak apek, benda – benda asing tidak teredaksi, gagang maksimal 5, kadar air maksimum 1. b. Mutu II Jikeng Bentuk daun tergulung melebar, warna hijau kekuningan sampai warna hijau kehitaman, aroma wangi, tidak apek, benda asing tidak teredaksi, gagang maksimum 7, kadar air maksimum 10. commit to user 49 c. Mutu III Bubuk Bentuk daun bubuk, potongan datar, warna hijau kehitaman, aroma kurang wangi,tidak apek, benda asing tidak teredaksi, kadar air maksium 10 dan tidak ada tulang. d. Mutu IV Tulang Sebagian besar berupa tulang dan daun berwarna hijau kehitaman, aroma kurang wangi tetapi tidak apek. Benda asing tidak teredaksi dan kadar air maksimum 10.

B. Laporan Magang Kerja